Search
Close this search box.

Program Training Karyawan: Manfaat, dan Cara Menyusunnya

program training karyawan

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan adalah melalui program training karyawan. Seperti yang kita ketahui, karyawan mempunyai peran penting dalam kesuksesan perusahaan. Dengan memberikan program pelatihan keterampilan dan pengetahuan bagi karyawan, maka tidak hanya berdampak baik pada perkembangan bisnis perusahaan saja, namun juga untuk perkembangan karir karyawan itu sendiri. Dengan kata lain, adanya program training karyawan dapat memberikan manfaat positif bagi karyawan maupun perusahaan. Nah, apa saja program training yang bisa diberikan kepada karyawan? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Program Training Karyawan?

Secara sederhana, program training karyawan adalah program yang diberikan oleh perusahaan agar keterampilan, pengetahuan, dan efisiensi karyawan dalam bekerja dapat meningkat. Program training ini biasanya tidak hanya untuk karyawan baru saja, namun juga untuk karyawan yang sudah bekerja lama di perusahaan. 

Sedangkan, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, training karyawan merupakan seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos pada tingkat keterampilan tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. 

Program training karyawan juga dapat diartikan sebagai program yang membantu karyawan mempelajari keterampilan atau pengetahuan tertentu untuk pekerjaannya. Program training pada umumnya dibuat secara spesifik berdasarkan posisi atau fungsi di perusahaan. Misalnya, technology training untuk posisi digital marketing atau engineering.

Perlu digarisbawahi bahwa program training karyawan dan program pengembangan karyawan merupakan dua hal yang berbeda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, program training karyawan diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam bidang tertentu. Sedangkan, program pengembangan karyawan diselenggarakan untuk mempersiapkan karyawan dalam melakukan pekerjaan di luar bidang kerjanya. 

Tujuan Program Training Karyawan

Adanya program training karyawan tentu bukan tanpa alasan, berikut ini adalah beberapa tujuan dari program training karyawan yang perlu Anda ketahui:

Meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dalam bekerja adalah dengan memberikan program training kepada karyawan. Program training ini tidak hanya soal materi dan teori saja, namun juga bisa berupa alat-alat atau teknologi terkini yang dapat membantu pekerjaan karyawan. Jika karyawan didukung melalui cara seperti ini, maka mereka akan merasa dihargai, lebih termotivasi, dan secara tidak langsung akan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan perusahaan. 

Meningkatkan efisiensi

Jika karyawan memiliki keterampilan teknis maupun sosial yang mumpuni dalam bekerja, tentu produktivitas mereka akan meningkat. Sebagai contoh, karyawan mengikuti pelatihan leadership yang diselenggarakan oleh perusahaan. Nah, hal ini akan memungkinkan karyawan tersebut untuk bisa memimpin tim dengan baik, mengorganisir pekerjaan, serta mengkomunikasikan tujuan dengan jelas. Dengan begitu, proyek atau pekerjaan yang dipimpinnya dapat berjalan dengan lancar dan mampu mencapai target yang diinginkan. 

Di samping itu, karyawan yang mendapatkan pelatihan pengetahuan praktik atau lapangan terbaik dalam industri terkini akan lebih mempunyai risiko kecelakaan kerja yang lebih kecil. 

Membentuk karyawan ahli 

Tujuan perusahaan mengadakan program training karyawan tentu untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam keterampilan bagi karyawan. Namun tidak hanya itu saja, program training karyawan secara tidak langsung juga dapat membuat karyawan menyadari sisi lemahnya dalam bekerja. Program training ini akan memberitahu bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut. 

Misalnya, pada program pelatihan public speaking, ternyata masih banyak karyawan yang kurang percaya diri berbicara di depan banyak orang atau berbelit-belit ketika menyampaikan informasi. Dengan berlatih beberapa kali bersama mentor, maka seiring berjalannya waktu kemampuan public speaking karyawan tersebut akan menjadi lebih baik. Pada akhirnya, terbentuklah karyawan yang ahli dalam pekerjaannya. 

Mengurangi turnover karyawan

Tujuan berikutnya dari program training karyawan ini adalah untuk mengurangi tingkat turnover karyawan. Pelatihan karir menjadi salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap karyawan. Melalui program training, mereka dapat lebih memahami perannya dalam mewujudkan misi atau target perusahaan. Jika karyawan tidak memahami hal ini, maka motivasi mereka untuk bekerja pun menjadi menurun. 

Selain itu, karyawan dapat menjadi lebih mudah bosan, stagnan, bahkan burnout akibat pekerjaan yang begitu-begitu saja. Adanya pelatihan akan membantu mereka meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, sehingga mereka dapat lebih mengeksplor serta menghasilkan ide-ide baru, mencoba peran baru yang lebih menantang, dan lain sebagainya. Dengan demikian, karyawan pun dapat bertahan dan memberikan kontribusi positif untuk perusahaan. Di mana pada akhirnya, perusahaan dapat meminimalisir karyawan yang resign dan tingkat turnover karyawan menjadi berkurang. 

Manajemen risiko

Beberapa program training karyawan ada yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi risiko seperti kecelakaan kerja, pelecehan seksual, kesalahpahaman terkait keanekaragaman, kerugian bisnis, dan masih banyak lagi. Bentuk training semacam ini akan membantu karyawan agar dapat bekerja dengan baik tanpa adanya gangguan yang menyebabkan rintangan bagi karyawan tersebut. 

Manfaat Program Training Karyawan

Jika tujuan-tujuan dari program training karyawan yang telah dijelaskan di atas tercapai, maka perusahaan akan mendapatkan berbagai manfaat yang tentunya berguna bagi kemajuan perusahaan. Berikut di antaranya:

Meningkatkan produktivitas 

Manfaat pertama yang bisa diperoleh dengan adanya program training karyawan ini adalah produktivitas karyawan maupun perusahaan menjadi lebih meningkat. Jika setiap karyawan terampil dalam pekerjaannya, baik secara teknis maupun non-teknis, maka produktvitas karyawan juga akan meningkat. Semakin produktif karyawan, maka semakin meningkat pula profit yang didapatkan oleh perusahaan. 

Meningkatkan pelayanan

Program training karyawan juga bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen atau stakeholder. Pelayanan yang baik akan menarik minat dan meningkatkan kepercayaan maupun kepuasan konsumen terhadap produk kita. Program training seperti ini tidak hanya untuk posisi yang berhubungan langsung dengan konsumen seperti customer service atau public relations saja, namun juga untuk posisi lainnya, karena sejatinya mereka juga bekerja untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen.

Karyawan lebih bermoral dan berkomitmen

Program training karyawan dapat membuat karyawan menjadi lebih bermoral dan berkomitmen kepada perusahaan. Sebab, keahlian serta keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya, sehingga mereka lebih antusias untuk menyelesaikan pekerjaan dan berkontribusi kepada perusahaan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menyediakan pelatihan agar karyawan mempunyai masa depan yang cerah di perusahaan. 

Pengembalian investasi yang lebih besar

Perlu Anda ketahui, program training karyawan merupakan sebuah investasi yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Meskipun biaya pelatihan tidak murah, apalagi jika Anda bekerja sama dengan mentor yang sudah expert di bidangnya, namun jika Anda fokus pada kebutuhan spesifik karyawan, maka pengembalian investasi dapat lebih cepat dan besar. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk mengeluarkan dana lebih untuk menyelenggarakan program training karyawan, sebab hal ini akan menguntungkan perusahaan. 

Contoh Program Training Karyawan

Sebagai HRD, tentu sudah menjadi tugas Anda untuk mengadakan program training karyawan. Berikut ini adalah beberapa contoh program training yang bisa Anda terapkan:

Pelatihan manajerial

Sesuai namanya, program training yang satu ini bertujuan untuk mempersiapkan karyawan dalam mengisi posisi manajer. Pastinya proses kenaikan jabatan membutuhkan waktu yang panjang, Banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya yaitu keterampilan. Tidak hanya menguasai keterampilan teknis posisi terkait, namun karyawan juga harus mempunyai kemampuan kepemimpinan yang baik. Dengan begitu, mereka dapat mengelola anggota timnya secara tepat dan terorganisir.

Di samping itu, pelatihan manajerial juga dapat diterapkan pada para pemimpin atau kepala setiap departemen. Hal ini dimaksudkan untuk menyegarkan dan mengatur ulang pola pikir mereka sebagai pemimpin. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pelatihan manajerial:

  • Membantu memahami perannya saat ini dan mempelajari apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik di masa mendatang.
  • Meningkatkan moral dan retensi.
  • Membangun dan mengelola tim yang lebih baik.
  • Membentuk gaya kepemimpinan yang sesuai dengan budaya perusahaan.

Pelatihan orientasi (onboarding)

Pelatihan yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Pelatihan orientasi atau onboarding biasanya diberikan kepada karyawan baru sebagai pengenalan dan informasi dasar mengenai perusahaan. Contohnya seperti sejarah perusahaan, budaya kerja, visi dan misi, hingga peraturan yang berlaku. Dengan adanya onboarding, karyawan baru dapat menyesuaikan diri dan memahami tugas serta perannya di perusahaan. 

Secara umum, pelatihan orientasi berlangsung 3-6 bulan tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing. Berikut ini adalah beberapa komponen dari program onboarding yang perlu Anda ketahui:

  • Pembelajaran mengenai teknis khusus yang digunakan dalam bekerja.
  • Penjelasan secara dalam mengenai aplikasi dan software perusahaan.
  • Informasi mengenai prosedur keselamatan kerja.
  • Pelatihan terkait mesin dan peralatan produksi.
  • Pelatihan layanan pelanggan, team building, dan manajemen klien secara berkelompok.
  • Pelatihan formal melalui vendor dengan topik seputar kebutuhan perusahaan.

Pelatihan pengelolaan risiko

Setiap pekerjaan pasti mempunyai risiko masing-masing. Karyawan diharapkan mampu mengelola risiko tersebut dengan baik agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Melalui pelatihan pengelolaan risiko, karyawan biasanya mendapatkan materi tentang keselamatan kerja, kepatuhan terhadap peraturan kerja, dan keamanan informasi. 

Salah satu contoh programnya yaitu pelatihan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk mencegah kecelakaan kerja. Program ini banyak dilakukan pada bidang pekerjaan yang berisiko tinggi, misalnya kontraktor bangunan, quality control, teknisi, dan masih banyak lagi. Dengan adanya program pelatihan pengelolaan risiko, diharapkan karyawan dapat lebih berhati-hari dan mengutamakan keselamatan diri dalam bekerja.

Compliance training

Karyawan wajib untuk menaati segala peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. Namun, banyak di antara mereka yang sering lalai dan mengabaikan peraturan tersebut. Program training kepatuhan dapat menjadi solusi untuk mencegah perilaku buruk dan memastikan tata kelola perusahaan berjalan dengan baik. Secara tidak langsung, melalui program ini perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi karyawan. 

Berikut ini adalah beberapa contoh jenis pelatihan kepatuhan:

  • Anti pelecehan → Program yang memberikan panduan atau tahapan untuk menanggapi insiden seperti intimasi, pelecehan verbal, maupun pelecehan seksual. 
  • Cyber security → Program yang mencakup metode pengelolaan informasi sensitif dan rahasia secara efisien.
  • Etika bisnis → Program pelatihan etika yang mencakup penilaian risiko, struktur akuntabilitas, dan sebagainya.

Technical training

Dalam bekerja karyawan akan menggunakan berbagai tools, aplikasi, atau software perusahaan. Agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan atau industri lain, maka karyawan harus terus mengadopsi teknologi terkini atau memperbarui yang sudah ada. Pelatihan teknis ini sangat penting bagi karyawan untuk mengasah keterampilan teknis serta menguasai aspek teknis dalam pekerjaannya. 

Contoh kemampuan teknis yang harus dikuasai oleh beberapa posisi yaitu analisis data, manajemen social media, excel, desain, hingga penulisan konten. Pelatihan teknis akan lebih baik bila dilakukan secara berkala agar tidak ketinggalan perkembangan terkini. 

Product knowledge training

Setiap karyawan diharapkan untuk bisa memahami informasi terkait produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini mencakup sejarah, manfaat, kandungan, bahan, fitur, kegunaan, dan sebagainya, Dengan begitu, karyawan akan lebih maksimal dan efektif dalam melakukan pekerjaannya, Program training seperti ini dapat berfokus pada berbagai aspek dan tujuan yang berbeda. Misalnya, untuk tim marketing dapat membantu menjangkau pasar yang tepat, atau tim sales dapat menjawab pertanyaan atau keluhan yang diajukan oleh pelanggan. 

Quality assurance training

Agar produk bisa sampai di tangan pelanggan dalam keadaan yang baik, tentu perusahaan harus melakukan quality control untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Produk yang baik dan berkualitas tentu akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan quality assurance atau penjaminan mutu kepada karyawan.

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan pelatihan penjaminan mutu, di antaranya yaitu:

  • Membangun kepercayaan serta integritas dengan pelanggan.
  • Menghindari pemborosan, meningkatkan profit, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
  • Menciptakan budaya perusahaan yang mengedepankan produk berkualitas.
  • Membangun hubungan dan loyalitas dengan pelanggan. 

Soft skills training

Untuk program training yang satu ini fokus pada kemampuan sosial karyawan dalam bekerja seperti komunikasi, problem solving, leadership, dan soft skills lainnya yang diperlukan dalam mencapai kesuksesan individu dan karir. Melatih soft skills bisa membantu karyawan untuk mendapatkan klien baru, meningkatkan hubungan pelanggan, serta membangun dinamika tim yang lebih kuat.

Diversity training

Saat ini banyak perusahaan yang mulai terbuka dengan keragaman seperti ras, suku, warna kulit, jenis kelamin, agama, maupun budaya. Untuk mencegah adanya prasangka dan diskriminasi di antara para karyawan, perusahaan perlu mengadakan diversity training atau pelatihan keragaman bagi mereka. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi interaksi positif dan mendorong karyawan agar saling merangkul satu sama lain walaupun dari latar belakang yang berbeda. 

Cara Efektif Menyusun Program Training Karyawan

Sebagai HRD, tentu Anda harus memikirkan program training karyawan yang efektif dan mampu memberikan dampak positif terhadap perusahaan. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menyusun program training untuk karyawan:

Tentukan tujuan training

Langkah pertama yang harus Anda lakukan yaitu menentukan tujuan dari training yang ingin dicapai. Apakah untuk mendapatkan calon pemimpin yang terampil dan mumpuni, atau untuk mengenalkan perusahaan kepada karyawan baru. Pastikan tujuan tersebut selaras dengan target dan kebutuhan perusahaan. 

Dalam prosesnya, Anda juga perlu menentukan metrik yang digunakan untuk mengukur kesuksesan program, seperti Objective Key Result (OKR) atau Key Performance Indicator (KPI). Untuk memudahkan dalam menentukan tujuan training, Anda bisa mencari tahu siapa target dari program training karyawan ini, apa tujuan jangka pendek dan panjang yang ingin dicapai, bagaimana kesuksesan program diukur, cara evaluasi, dan sebagainya. 

Analisis kebutuhan melalui TNA

Setelah mengetahui tujuannya, Anda bisa melakukan analisis kebutuhan training karyawan menggunakan berbagai tools, salah satunya seperti Training Need Analysis (TNA). Melalui TNA, Anda hanya perlu mengidentifikasi tingkat kompetensi karyawan dan membandingkannya dengan standar yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian, sesuaikan kompetensi mereka dengan peran serta posisinya dalam bekerja. 

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menggunakan TNA, yaitu:

  • Analisis kesenjangan keterampilan
  • Cari tahu informasi terkait karyawan dan lakukan identifikasi
  • Komunikasikan dengan karyawan untuk memperoleh feedback terkait keterampilan yang dapat membantunya bekerja lebih baik
  • Lakukan evaluasi sumber daya pelatihan saat ini dan amati yang perlu untuk diperbaiki atau ditingkatkan

Buat rencana pelaksanaan

Cara berikutnya adalah buat rencana teknis pelaksanaan program training karyawan secara rinci. Pastikan rencana yang Anda susun terlihat atraktif, sehingga karyawan tertarik untuk mengikuti training serta mampu meningkatkan performanya dalam bekerja. Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam menyusun rencana pelaksanaan, yaitu:

  • Materi pelatihan
  • Kebutuhan keterampilan (technical skill atau soft skill)
  • Model kelas (workshop, klasikal, dan sebagainya)
  • Waktu pelatihan
  • Hasil yang ingin dicapai

Manfaatkan teknologi

Adanya teknologi yang canggih tentu sangat mendukung keberlangsungan perusahaan, terutama untuk perusahaan yang mempunyai banyak karyawan. Dengan berinvestasi pada platform berbasis digital seperti Learning Management System (LMS) atau Digital Adoption Platform (DAP), Anda akan lebih mudah dalam mengatur program training untuk karyawan. 

Digital Adoption Platform (DAP) akan memberikan personalisasi otomatis ke dalam alur kerja. Hal ini mencakup daftar tugas belajar, panduan interaktif, hingga konten yang relevan dengan profil karyawan. Sedangkan, Learining Management System (LMS) akan membantu Anda menemukan kursus yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. 

Gunakan metode training yang tepat

Pastikan Anda menggunakan metode training yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan karyawan. Oleh karena itu, pahami cara belajar setiap karyawan dan riset apa saja metode training yang cocok bagi karyawan. Jangan lupa juga untuk memperhatikan ukuran perusahaan dalam memilih metode training. Misalnya, perusahaan yang berskala kecil seperti startup menggunakan metode e-learning agar lebih menghemat biaya.

Berikut ini adalah beberapa metode training yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan:

E-learning

Metode training yang satu ini memungkinkan karyawan untuk bisa mengikuti pelatihan secara online. Mereka tidak harus datang ke kantor atau tempat pelatihan, namun cukup melalui media video conference dan buku digital, mereka bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru terkait perannya dalam bekerja. Dengan begitu, mereka bisa tetap nyaman dan antusias untuk belajar.

Apprenticeship

Melalui metode apprenticeship, karyawan akan mendapatkan pelatihan kerja sekaligus pengalaman. Umumnya, program ini lebih spesifik untuk posisi tertentu dan berlangsung lama hingga satu tahun atau bahkan lebih. Untuk mengikuti apprenticeship, karyawan akan menandatangani kontrak antara karyawan dengan perusahaan sebelum pelaksanaan.

Coaching

Pada metode ini, karyawan akan dilatih langsung oleh supervisor atau manajer yang berpengalaman untuk menjalankan tugas atau tanggung jawab tertentu. Para coach akan membagikan pengetahuannya berdasarkan pengalaman nyata yang akurat. Hal ini akan lebih membantu para karyawan baru terutama untuk mempelajari berbagai hal terkait perannya dalam bekerja, termasuk fenomena di lapangan. Selain itu, metode coaching secara tidak langsung juga dapat membangun hubungan yang baik antara atasan dan bawahannya.

Simulasi

Metode simulasi memungkinkan karyawan untuk merasakan situasi atau kondisi yang nyata dalam pekerjaannya. Walaupun hanya simulasi, namun karyawan bisa mendapatkan gambaran situasi kerja dan memecahkan sebuah masalah yang kemungkinan besar akan mereka hadapi nantinya. Sederhananya, pada metode ini, karyawan akan memperagakan kegiatan kerja secara langsung. Dengan begitu, ketika sudah harus terjun di lapangan, mereka bisa menyesuaikan diri dan tidak kebingungan lagi.

Demonstrasi

Untuk metode ini, para pelatih akan mendemonstrasikan bagaimana cara mengerjakan pekerjaan dan apa saja yang harus dikuasai. Hal ini bisa dalam bentuk mengoperasikan alat, berinteraksi dengan orang lain, dan lain sebagainya. Setelah para pelatih memberikan contoh, karyawan sebagai peserta akan menirukannya. Secara tidak langsung, karyawan dapat merasakan bagaimana cara kerja yang baik dan tepat. 

Lakukan evaluasi program

Setelah training karyawan terlaksana, bukan berarti tugas Anda selesai. Anda perlu melakukan evaluasi program untuk mengetahui apakah program tersebut efektif atau tidak bagi karyawan. Ada beberapa cara untuk mengukur keberhasilan dari program training yang bisa Anda gunakan. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Minta feedback dari karyawan terkait training yang sudah mereka lakukan melalui wawancara atau survei anonim. Melalui cara ini, Anda bisa mengetahui apakah training tersebut memberikan manfaat atau sebaliknya.
  • Amati kinerja karyawan setelah training, apakah semakin baik daripada sebelumnya atau tidak.
  • Gunakan DAP atau LMS untuk menganalisis data performa karyawan melalui dasbor. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui mana program training yang paling efektif bagi karyawan.

Tantangan Mengadakan Program Training Karyawan

Dalam prosesnya, tentu tidak akan semudah itu mengadakan program training karyawan. Apalagi setiap karyawan mempunyai kebutuhan keterampilan, waktu kerja, karakteristik, serta cara belajar yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang mungkin Anda temukan ketika mengadakan program training karyawan:

Adaptasi teknologi

Penggunaan teknologi memang sangat membantu pekerjaan karyawan, sehingga penting bagi Anda untuk mengadakan program pelatihan teknologi agar mereka mampu bersaing dalam berkarir. Namun, ternyata tidak semua aplikasi atau software bisa dioperasikan dengan mudah, apalagi jika karyawan belum berpengalaman.

Oleh karena itu, Anda harus menyusun metode yang tepat agar karyawan mudah memahami dan mampu mengoperasikannya dengan cepat. Terlebih jika cara pengoperasiannya panjang, pastikan Anda juga mempertimbangkan waktu training agar mereka bisa menyelesaikan training dengan baik dan mencapai tujuan. 

Metode pembelajaran konvensional

Masih banyak perusahaan yang menerapkan pembelajaran konvensional untuk para karyawannya. Misalnya hanya berupa pemberian materi tanpa adanya simulasi atau study case. Metode ini tentu sudah tidak lagi efektif bagi karyawan, bahkan cenderung membosankan. 

Akan lebih baik bila Anda mengganti metode pembelajaran seperti ini dengan metode modern sesuai kebutuhan karyawan maupun perusahaan. Contohnya seperti pelatihan jenis vestibular, dimana karyawan ditempatkan secara langsung di arena kerja. Perusahaan akan menyiapkan ruangan khusus beserta dengan alat atau mesin yang mirip dengan yang ada di tempat kerja. Dengan begitu, karyawan bisa merasakan pengalaman kerja yang tampak nyata dengan aslinya. Alhasil, ketika mereka ditempatkan di area kerja yang sebenarnya, mereka langsung bisa menyesuaikan diri dan mengoperasikan alat dengan baik.

Karyawan burnout

Banyak karyawan yang mengalami burnout akibat beban kerja yang terlalu besar. Apalagi jika sampai mereka tidak mempunyai work-life balance karena harus bekerja lembur di kantor. Nah, karyawan yang burnout biasanya akan kesulitan untuk mengikuti pelatihan. Seperti yang kita tahu, pelatihan tentu membutuhkan fokus dan konsentrasi penuh agar bisa menerima pembelajaran dengan baik. Untuk mengantisipasinya, Anda bisa melakukan analisis beban kerja dan mendorong work-life balance di lingkingan kerja.

Mengukur Return on Investment (ROI)

Untuk mengukur keberhasilan suatu hal tentu kita akan melakukan perhitungan Return on Investment (ROI). Begitu juga program training karyawan, Anda juga perlu membandingkan pendapatan, produktivitas, serta laba bersih yang diperoleh dengan biaya training. Jika hasilnya lebih besar biaya training, artinya program training karyawan Anda bekerja dengan baik. 

Nah, itulah penjelasan mengenai program training karyawan yang perlu Anda terapkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta meningkatkan produktivitas perusahaan. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar HRD, bisnis, dan karir? Yuk, kunjungi blog MyRobin sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN