Search
Close this search box.

Kelebihan dan Kekurangan Job Hopping: Apakah Tepat untuk Karirmu?

job hopping

Di era saat ini, berpindah-pindah tempat kerja atau job hopping menjadi semakin umum terutama di kalangan generasi millenials. Banyak faktor yang mempengaruhi tren ini, termasuk ekonomi yang semakin baik dan persepsi bahwa tidak ada lagi loyalitas dari pemberi kerja. 

Salah satu alasan utama mengapa generasi milenial lebih cenderung untuk pindah pekerjaan adalah karena mereka lebih mengutamakan pengalaman dan pembelajaran daripada kesetiaan pada satu perusahaan. Generasi ini juga lebih cenderung untuk mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Di sisi lain, ada juga yang berpandangan bahwa pemberi kerja tidak lagi menawarkan keamanan kerja jangka panjang atau jaminan pensiun seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Hal ini membuat pekerjaan semakin tidak menarik untuk bertahan di perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Pada artikel ini, MyRobin akan kupas tuntas mengenai job hopping. Simak sampai habis ya!

Pengertian Job Hopping

Job hopping atau biasa disebut “kutu loncat” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sering atau terus-menerus berpindah-pindah pekerjaan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Orang yang melakukan job hopping cenderung tidak bertahan dalam satu pekerjaan atau perusahaan untuk jangka waktu yang lama, dan seringkali mencari peluang baru setelah hanya bekerja selama beberapa tahun atau bahkan beberapa bulan.

Istilah job hopping umumnya digunakan untuk menggambarkan perilaku generasi milenial dan generasi Z, yang seringkali dianggap sebagai generasi yang lebih cenderung untuk berpindah-pindah pekerjaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Namun, meskipun job hopping cenderung lebih umum di kalangan generasi muda, perilaku ini juga bisa ditemukan di kalangan pekerja dari semua usia dan tingkat pengalaman.

Alasan di balik job hopping bervariasi, tetapi beberapa alasan yang umum termasuk mencari kesempatan baru untuk meningkatkan pengalaman dan keterampilan, mencari gaji atau tunjangan yang lebih tinggi, atau mencari lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi. Namun, job hopping juga memiliki beberapa risiko, seperti risiko kehilangan keamanan finansial atau kesulitan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan kolega atau atasan.

Penyebab Terjadinya Job Hopping

Terdapat beberapa faktor latar belakang terjadinya job hopping atau perilaku berpindah-pindah pekerjaan yang semakin umum terjadi saat ini. Beberapa faktor tersebut antara lain:

Perubahan Nilai dan Prioritas Pekerja

Generasi milenial dan generasi Z cenderung memiliki nilai dan prioritas yang berbeda dalam memilih pekerjaan. Mereka lebih mengutamakan pengalaman dan kepuasan kerja daripada stabilitas dan kesetiaan pada satu perusahaan.

Perubahan dalam Kebutuhan Perusahaan

Perusahaan cenderung lebih fokus pada kebutuhan bisnis dan profitabilitas daripada memperhatikan kebutuhan karyawan. Hal ini menyebabkan kurangnya loyalitas karyawan pada perusahaan dan lebih mudah untuk beralih ke perusahaan lain yang menawarkan lebih banyak keuntungan.

Perkembangan Teknologi dan Industri

Perkembangan teknologi dan industri saat ini semakin cepat dan menyebabkan terjadinya perubahan dalam kebutuhan dan permintaan pasar. Hal ini mempengaruhi perubahan kebutuhan karyawan dan membuat mereka mencari pengalaman dan keterampilan yang lebih sesuai dengan pasar yang berkembang.

Kemajuan Ekonomi

Peningkatan ekonomi membuat kesempatan kerja semakin banyak dan memudahkan karyawan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini juga mempengaruhi pandangan karyawan terhadap pekerjaan dan membuat mereka lebih berani untuk berpindah pekerjaan.

Fleksibilitas Kerja

Dalam era digital, pekerjaan semakin fleksibel dan dapat dilakukan dari mana saja. Hal ini membuat karyawan lebih mudah untuk mencari pekerjaan di luar wilayah yang mereka tempati dan memperluas kesempatan mereka dalam mencari pekerjaan yang lebih sesuai.

Kelebihan Job Hopping

Job hopping memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Lebih Banyak Memiliki Pengalaman yang Beragam

Berpindah-pindah pekerjaan dapat memberikan seseorang kesempatan untuk bekerja di berbagai bidang dan industri yang berbeda dan melihat bagaimana cara kerja yang berbeda-beda dapat membantu seseorang mengembangkan keterampilan dan wawasan yang lebih luas.

Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah, memiliki pengalaman yang beragam dapat menjadi keuntungan besar dalam karir seseorang. Seseorang dengan pengalaman yang beragam dapat membawa perspektif dan ide-ide baru ke dalam pekerjaan mereka, dan dapat memperkuat kemampuan mereka untuk menangani situasi yang kompleks dan menyelesaikan masalah yang berbeda-beda.

Selain itu, memiliki pengalaman yang beragam juga dapat membantu seseorang untuk menemukan bidang atau jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan mencoba banyak jenis pekerjaan, seseorang dapat mengidentifikasi bidang yang mereka sukai dan bahkan menemukan karir yang mereka tidak sadari sebelumnya.

Dalam era digital dan globalisasi, perusahaan juga semakin menghargai karyawan yang memiliki pengalaman dan keahlian yang beragam, terutama dalam bidang teknologi dan digital. Mereka mencari orang yang dapat membawa ide-ide inovatif dan solusi kreatif untuk masalah yang rumit.

Jadi, meskipun job hopping memiliki beberapa risiko, memiliki pengalaman yang beragam juga dapat membuka pintu ke berbagai peluang karir dan membantu seseorang memperoleh keuntungan dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.

Bisa Memiliki Networking yang Luas

Selain keuntungannya adalah memiliki pengalaman yang beragam, job hopping juga dapat membantu seseorang membangun networking yang luas. Pada dasarnya, ketika seseorang bekerja di berbagai perusahaan atau organisasi, mereka berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai bidang dan latar belakang dan memiliki kesempatan untuk membangun hubungan kerja yang kuat dan berguna.

Dalam bisnis dan karir, memiliki networking yang luas dapat membuka banyak peluang karir. Seseorang yang memiliki jaringan yang luas dapat mengakses informasi dan peluang pekerjaan yang tidak tersedia di tempat lain atau bahkan dapat membantu kita untuk memperoleh peluang bisnis atau proyek.

Selain itu, memiliki jaringan kontak yang luas juga membantu seseorang mengembangkan keterampilan interpersonal dan kemampuan komunikasi yang lebih baik. Dalam proses membangun jaringan, seseorang harus belajar untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, belajar mendengarkan dan memahami pandangan mereka, dan juga berbagi ide dan informasi mereka sendiri.

Meningkatkan Gaji

Job hopping dapat meningkatkan gaji seseorang dengan memanfaatkan permintaan pasar tenaga kerja yang tinggi dan menegosiasikan tunjangan tambahan dengan perusahaan baru.  Selama proses perekrutan, seseorang mungkin dapat menegosiasikan tunjangan-tunjangan lainnya seperti bonus, kenaikan pangkat, atau paket kompensasi yang lebih baik daripada di perusahaan sebelumnya. 

Namun, perlu juga mempertimbangkan risiko-risiko jangka panjang dari berpindah-pindah pekerjaan terlalu sering, dan juga memperhitungkan apakah keuntungan finansial yang didapatkan cukup sepadan dengan waktu dan usaha yang dikeluarkan.

Kekurangan Job Hopping

Selain kelebihan, adapun kekurangan job hopping seperti berikut ini:

Rekruter Menjadi Ragu untuk Merekrut

Ketika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan, hal ini bisa membuat kesan red flag untuk recruiter dan dapat menimbulkan pertanyaan di benak recruiter mengenai kemampuan seseorang dalam mempertahankan pekerjaan dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Recruiter cenderung mencari karyawan yang stabil dan memiliki rekam jejak yang kuat dalam posisi kerja mereka. Ketika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan, recruiter mungkin menganggap bahwa mereka tidak stabil atau tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap perusahaan sehingga dapat mempengaruhi keputusan recruiter dalam merekrut seseorang.

Dianggap Tidak Setia oleh Perusahaan

Perusahaan biasanya menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam merekrut dan melatih karyawan baru sehingga mereka mengharapkan karyawan tersebut akan bertahan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama.

Jika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan, perusahaan bisa menganggap bahwa mereka tidak setia atau tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap perusahaan. Ini dapat membuat perusahaan menjadi ragu untuk merekrut seseorang atau memberikan promosi atau proyek yang penting.

Selain itu, job hopping juga memengaruhi reputasi seseorang di industri tertentu. Jika seseorang sering berpindah-pindah pekerjaan, hal ini dapat mengirimkan sinyal yang salah kepada rekan kerja dan klien bahwa seseorang tidak dapat bertahan dalam satu pekerjaan atau tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan baik sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau kesempatan bisnis di masa depan.

Tidak Memiliki Spesialisasi Karir

Seseorang dapat kehilangan kesempatan untuk mengembangkan spesialisasi karir yang mendalam karena job hopping. Mengapa? ketika seseorang sering berganti pekerjaan, mereka mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk belajar atau mengembangkan keterampilan tertentu yang relevan dengan bidang karir mereka.

Dalam beberapa industri, seperti di bidang teknologi informasi atau bisnis yang memiliki keterampilan khusus dan mendalam dalam bidang tertentu dapat menjadi kunci untuk kesuksesan karir. Namun, jika seseorang terlalu sering berganti pekerjaan mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh keterampilan khusus tersebut.

Selain itu, jika seseorang tidak memiliki spesialisasi karir yang mendalam, mereka mungkin sulit untuk bersaing dengan kandidat lain yang memiliki pengalaman dan keterampilan yang lebih spesifik. Ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau naik pangkat dalam pekerjaan mereka.

Apakah Job Hopping Berbahaya untuk Karir?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, job hopping tidak selalu berbahaya untuk karir karena job hopping memiliki plus minusnya masing-masing. Hanya saja, perlu mempertimbangkan dahulu sebelum memutuskan untuk berpindah pekerjaan. Pada akhirnya, keputusan untuk berpindah pekerjaan harus didasarkan pada kebutuhan individu dan tujuan karir.

Jika seseorang merasa bahwa mereka telah mencapai jalan buntu dalam pekerjaan mereka saat ini dan ingin memperoleh pengalaman baru atau meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang yang berbeda, maka job hopping dapat menjadi cara yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. 

Namun, jika seseorang sering berpindah pekerjaan tanpa alasan yang jelas atau hanya mencari gaji yang lebih tinggi tanpa memperhatikan pengembangan karir jangka panjang, maka perilaku tersebut dapat berdampak buruk pada citra profesional.

Penting bagi seseorang untuk memperhatikan dan memperhitungkan risiko dan manfaat dari setiap kesempatan pekerjaan yang muncul. Selain itu, seseorang harus mencoba untuk menjaga konsistensi dan stabilitas dalam karir mereka dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja dan atasan.

Tips Menghindari Job Hopping

Job hopping bukan sesuatu yang buruk, namun untuk menghindari resiko buruk jika kamu berpindah-pindah dari satu tempat kerja ke tempat yang lainnya mungkin beberapa tips yang bisa kamu lakukan adalah:

Memilih Pekerjaan Menjadi Freelancer atau Pengusaha

Sebagai freelancer atau pengusaha, seseorang memiliki lebih banyak kendali atas karir mereka dan dapat memilih proyek atau klien yang relevan dengan bidang keahlian mereka. Selain itu, sebagai pengusaha, seseorang dapat membangun keterampilan kepemimpinan dan manajerial yang sangat berguna dalam karir.

Menjalin Hubungan Kerja dengan Perusahaan

Jika kamu menemukan perusahaan yang sesuai dengan nilai dan tujuan karir, maka kamu dapat mempertimbangkan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut untuk jangka waktu yang lebih lama. Dengan menjadi bagian dari perusahaan yang stabil dan memiliki reputasi yang baik, kamu dapat membangun karir yang konsisten dan terus mengembangkan keterampilan yang relevan.

Membangun Keterampilan Secara Terus Menerus

Membangun keterampilan secara terus menerus adalah salah satu cara yang efektif untuk menghindari job hopping. Dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi, kamu bisa tetap relevan di tempat kerja dan meningkatkan peluang untuk naik jabatan atau mendapatkan promosi.

Kamu bisa mempertimbangkan untuk terus mengembangkan keterampilan secara mandiri dengan membaca buku, mengikuti kursus online, atau menghadiri seminar dan konferensi. Ini dapat membantu kamu untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru di bidang kamu dan juga memperkuat keahlian.

Menjaga Keterlibatan dengan Komunitas Profesional

Kamu dapat bergabung dengan organisasi atau komunitas profesional terkait dengan bidang yang sesuai dan terlibat dalam kegiatan atau acara. Dengan menjalin hubungan dengan profesional lain, kamu juga bisa memperluas jaringan, membangun hubungan kerja yang kuat, dan belajar dari pengalaman orang lain.

Itu dia penjelasan mengenai job hopping, dengan mempertimbangkan tips di atas kamu bisa membangun karir yang konsisten dan terus berkembang tanpa perlu sering berganti pekerjaan. Namun, penting untuk selalu mengevaluasi apakah pekerjaan kamu sesuai dengan nilai dan tujuan karir kamu agar dapat mengambil langkah yang tepat jika kamu merasa perlu untuk berpindah ke perusahaan lain ya. Bagi kamu yang tertarik dengan artikel seputar karir, blog MyRobin menyediakan berbagai artikel meliputi pekerja, HRD, dan bisnis yang bisa memperluas wawasanmu. 

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

en_USEN