Search
Close this search box.

Mengenal Apa Itu End-to-End Process dalam Outsourcing

Mengenal Apa Itu End-to-End Process dalam Outsourcing

Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan jasa outsourcing untuk membantu menemukan kandidat yang tepat sesuai dengan persona perusahaan tersebut. Melalui jasa outsourcing, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk rekrutmen, pelatihan, dan lain sebagainya.

Ada beberapa model perekrutan yang biasa digunakan oleh jasa outsourcing, salah satunya yaitu end-to-end process. Dimana, pihak outsourcing bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen, mulai dari menyebar lowongan kerja hingga menutup lowongan. Yuk, kenali lebih lanjut tentang end-to-end process ini di sini!

End-to-End Process

Menurut investopedia, end-to-end process merupakan proses yang menggunakan sistem atau layanan dari awal hingga akhir, dan memberikan solusi fungsional yang lengkap tanpa perlu melibatkan pihak ketiga. Jasa outsourcing menggunakan model bisnis ini karena dianggap lebih efisien dan optimal dengan melibatkan sedikit pihak sehingga meminimalisir kesalahan kerja. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam end-to-end process, pihak penyedia jasa outsourcing akan bertanggung jawab secara penuh pada proses rekrutmen. Hal ini termasuk pembukaan lowongan pekerjaan, pengadaan kandidat, skill test (bila perlu), proses wawancara, manajemen penawaran, dan penutupan lowongan.

Baca Juga: Proses Rekrutmen End-to-End: Seberapa Efektif Bagi Perusahaan?

Manfaat End-to-End Process

Bisa dibilang end-to-end process ini lebih populer dan banyak digunakan oleh para penyedia jasa outsourcing. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari end-to-end process bagi bisnis outsourcing:

Meningkatkan efektivitas

Dengan menggunakan end-to-end process, pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas suatu usaha. Selain menghemat waktu dan tenaga, pihak jasa outsourcing juga dapat meminimalisir pengeluaran operasional karena proses dilakukan secara praktis tanpa bantuan pihak ketiga. 

Meminimalisir kesalahan

Manfaat berikutnya dari penggunaan end-to-end process ini adalah dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam bekerja seminimal mungkin. End-to-end process dalam outsourcing menyediakan semua yang dibutuhkan, baik itu tenaga kerja, perangkat keras dan lunak, materi tertulis, hingga prosedurnya. 

Nah, dengan sistem end-to-end yang sudah cukup canggih dan terintegrasi baik, operasional bisnis pun menjadi lebih cepat dan mudah. Tidak hanya itu saja, proses ini juga dapat meminimalisir kesalahan, ketidakakuratan data, dan terjadinya duplikasi. Dengan demikian, operasional bisnis berjalan dengan lancar dan mampu memberikan hasil yang optimal. 

Meningkatkan penghasilan bisnis

End-to-end process dapat membantu meningkatkan penghasilan bisnis. Ketika operasional bisnis berjalan secara lancar dan teratur, tanpa adanya kesalahan, tentu produktivitas bisnis akan semakin meningkat. Pada akhirnya, penyediaan jasa pun berjalan lebih cepat dengan lebih banyak klien atau perusahaan yang dilayani. Semakin banyak jumlah klien yang dapat ditangani, maka semakin besar pula tingkat pendapatan bisnis. 

Menciptakan transparansi dan kejelasan operasional

End-to-end process dapat membuat bisnis menjadi lebih transparan, sebab hanya ada satu pihak yang bertanggungjawab atas proses usaha dari awal hingga akhir, contohnya proses rekrutmen. End-to-end process juga mampu mendukung inisiatif strategis untuk organisasi, termasuk pertumbuhan pendapatan, retensi klien, hingga pengurangan biaya. 

End-to-end Process dalam Rekrutmen

Dalam bidang outsourcing, sistem end-to-end umumnya diterapkan pada proses rekrutmen. Berikut ini adalah tahapannya:

Persiapan dan perencanaan

Hal pertama yang harus dilakukan oleh penyedia jasa outsourcing, khususnya perekrut adalah membuat deksripsi pekerjaan dan persona kandidat terlebih dahulu sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Biasanya, klien akan memberikan deskripsi pekerjaan dan persona yang diinginkan secara singkat. Kemudian, perekrut dari pihak outsourcing akan memperjelas dan membuat deskripsi tersebut menjadi lebih menarik agar pelamar tertarik untuk melamar pekerjaan tersebut. Jika kandidat sesuai dengan deskripsi dan persona yang telah ditentukan, maka perekrut bisa melanjutkan proses rekrutmen ke tahap selanjutnya. 

Pencarian kandidat

Dalam mencari kandidat yang potensial dan sesuai dengan permintaan klien, pihak outsourcing akan melakukan berbagai hal seperti:

  • Menyebarkan lowongan di media sosial dan platform pencari kerja (MyRobin.ID, LinkedIn, Jobstreet, Indeed, dsb).
  • Menawarkan langsung kepada kandidat pasif atau orang yang mempunyai persona sesuai permintaan namun tidak melamar.
  • Meminta kandidat dari rekomendasi karyawan, contohnya keluarga, teman, dsb.

Screening

Tahap berikutnya adalah screening atau penyaringan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi. Walaupun banyak yang melamar, namun perekrut hanya akan memilih kandidat yang tepat saja untuk lanjut ke proses rekrutmen selanjutnya. Dalam hal ini, perekrut akan menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) untuk membantu menemukan calon kandidat yang akan masuk ke tahap berikutnya dengan kata kunci tertentu. 

Pemilihan

Setelah menyortir beberapa kandidat terpilih berdasarkan resume, selanjutnya perekrut akan menguji keahlian dan kepribadian para kandidat tersebut melalui psikotest, skill test, Focus Group Discussion (FGD), hingga wawancara bersama user. Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh kandidat yang benar-benar sesuai kualifikasi. 

Perekrutan

Jika perekrut sudah berhasil mendapatkan kandidat yang tepat berdasarkan hasil tes dan wawancara, selanjutnya perekrut dapat melakukan perpanjangan penawaran pekerjaan kepada kandidat tersebut. Di tahap ini, perekrut biasanya akan bernegosiasi dengan para kandidat bila tawaran yang diberikan kurang sesuai. Misalnya dalam hal gaji, tunjangan, sistem kerja, dan masih banyak lagi. 

Onboarding

Tahap terakhir proses rekrutmen end-to-end ini adalah onboarding atau pengenalan karyawan baru kepada anggota tim, budaya, alur kerja, maupun nilai perusahaan. Tujuannya adalah agar karyawan baru dapat mengetahui lebih dalam tentang perusahaan tersebut dan mulai menyesuaikan diri. 

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu end-to-end process dalam outsourcing. Dimana, dalam bidang ini biasanya digunakan dalam proses rekrutmen. End-to-end dinilai paling populer sebab dari segi skalabilitas, akses talent, dan biaya lebih efektif dan efisien.

Maka dari itulah, jasa outsourcing sering menggunakan model ini. Ingin tahu informasi lainnya seputar outsourcing? Yuk, langsung kunjungi Blog MyRobin sekarang juga!

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing yang dan menyediakan pekerja berkualitas dari berbagai profesi secara end-to-end. Kunjungi laman MyRobin dan konsultasikan kebutuhan perekrutan Anda sekarang!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN