Apa itu in house training? Mungkin Anda sering mendengar istilah ini tapi belum tahu apa artinya. In house training bisa dikategorikan sebagai pelatihan perusahaan yang melibatkan penggunaan keahlian dan sumber daya perusahaan itu sendiri. Kegiatan ini melibatkan staf internal perusahaan. Lalu apa in house training menurut para ahli? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian In House Training
Menurut istilahnya, “In House” mengacu pada kegiatan internal organisasi, dan kegiatan yang dilakukan oleh staf atau karyawan perusahaan. Kemudian, istilah “training” mengacu pada proses pengajaran keterampilan yang diberikan untuk karyawan, dengan tujuan meningkatkan kualitas karyawan.
Mengutip dari laman Peoplehum, in house training merupakan pelatihan yang menggunakan sumber daya perusahaan yang memberi pengajaran. Kegiatan ini tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan secara keseluruhan.
Berdasarkan pengertian di atas, in house training adalah pelatihan internal perusahaan untuk meningkatkan skil dalam berorganisasi dan bekerja. Kegiatan ini dilaksanakan dengan jumlah 10-30 peserta. Meski demikian, jumlah peserta juga bisa beberapa orang saja, tergantung kebutuhan dan kondisi dari perusahaan yang menyelenggarakan.
Kemudian, pelatihan ini bisa diadakan di aula kantor untuk menghemat persewaan tempat. Perusahaan dapat menyediakan makanan atau coffee break saat pelatihan. Selain itu, peserta pelatihan juga bisa praktik langsung ke lapangan kalau trainer memintanya.
Langkah-langkah Merencanakan In House Training
Perusahaan menerapkan program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka. Karena itu, kegiatan ini dapat berjalan lancar dengan memperhatikan beberapa faktor seperti, ukuran organisasi, jumlah peserta pelatihan, jumlah pelatih, hasil pelatihan yang diinginkan, dan hal lain yang dipertimbangkan perusahaan. Berikut ini beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum merancang program pelatihan internal.
1. Penilaian kebutuhan
Untuk merancang program in house training, perusahaan harus terlebih dahulu melakukan penilaian terlebih dahulu. Misalnya, apakah perusahaan memerlukan program pelatihan secara reguler? Lalu, masalah apa yang ingin diatasi setelah melakukan kegiatan pelatihan? Setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan, perusahaan bisa menentukan desain pelatihan.
2. Desain Pelatihan
Untuk merancang program pelatihan internal yang berhasil, perusahaan perlu memutuskan apa saja yang membantu kelancaran kegiatan. Misalnya, mempertimbangkan sumber daya, peralatan, maupun materi yang diperlukan selama proses pelatihan. Materi pelatihan ini bermacam-macam bentuknya, antara lain presentasi, seminar, lokakarya,penilaian reguler, ujian, dan sebagainya.
Lalu bagaimana cara menentukan materi pelatihan? Mungkin Anda masih penasaran, Anda bisa memberikan materi yang releven atau spesifik dengan visi misi perusahaan. Anda bisa menentukan topik khusus bersama trainer atau provider yang bisa Anda undang untuk merancang program.
3. Validasi program pelatihan
Sebelum meluncurkan program in-house training, perusahaan perlu memvalidasi program yang telah direncanakan. Apakah kegiatan sudah siap dilaksanakan? Sebelum dilaksanakan, pastikan perusahaan telah mengevaluasi kekuatan dan kelemahan program pelatihan, dan melakukan perubahan bila ada yang perlu diubah.
4. Latih Para Pelatih
Setelah program divalidasi, langkah selanjutnya melatih karyawan terpilih. Sebaiknya, pelatih mendapat pengajaran dari Manajer SDM atau setingkatnya yang memiliki kemampuan lebih dari karyawan lain. Setelah pelatih diberikan bekal yang cukup, mereka bisa memberikan pelatihan khusus untuk karyawan yang mengikuti in house training.
Kelebihan In House Training
In house training memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memberi pelatihan kepada karyawan. Pelatihan ini bisa menyesuaikan dengan kondisi perusahaan, dari segi budgeting hingga situasi perusahaan. Setelah mengetahui langkah-langkah merencanakan program pelatihan, selanjutnya Anda bisa mempelajari keuntungan dan kekurangan dari pelatihan internal perusahaan ini.
1. Meningkatan Kenyamanan
Perusahaan yang mengadakan pelatihan internal lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi karyawannya. Ini karena, karyawan tidak perlu pergi dari kantor untuk menghadiri pelatihan, yang jaraknya bisa lebih jauh. Selain itu, karyawan tidak perlu mengambil cuti dari kantor, atau menggunakan akhir pekan mereka untuk pelatihan. Selain itu, pelatihan ini melibatkan karyawan selama jam kerja reguler mereka.
2. Menyesuaikan dengan Perusahaan
Bila Anda memilih kebijakan pelatihan internal, Anda dapat menyesuaikan sumber daya pelatihan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan bisnis perusahaan. Ketika Anda mengandalkan materi pelatihan orang lain, Anda tidak memiliki banyak kendali. Akibatnya, karyawan mungkin kembali dengan informasi yang tidak relevan dan akhirnya kekurangan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.
3. Efektivitas biaya
Pelatihan internal juga dapat menghemat biaya dalam jangka panjang. Perusahaan tidak perlu khawatir membayar karyawan untuk menghadiri konferensi pelatihan di luar lokasi. Karyawan dapat kembali bekerja lebih cepat, sehingga lebih sedikit waktu yang terbuang dan produktivitas tidak terhenti.
4. Membangun Tim
Manfaat lain dari in house training adalah meningkatkan kolaborasi antar karyawan. Mereka memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan mengembangkan hubungan yang lebih akrab dengan anggota tim lainnya. Cara ini juga bisa meningkatkan kenyamanan para karyawan di perusahaan.
Kekurangan In House Training
Memang, pelatihan internal dapat memberi keuntungan bagi perusahaan maupun karyawan yang mengikuti pelatihan. Namun, perlu Anda ketahui juga, kalau pelatihan ini memiliki beberapa kekurangan. Khususnya dalam hal administrasi, relasi, maupun keterlibatan karyawan. Berikut ini kekurangan dari pelatihan internal perusahaan.
Kurangnya Employee Engagement
Dalam hal melanjutkan program pendidikan di tempat kerja, karyawan dapat mengalami kesulitan mempertahankan minat. Misalnya, mereka mungkin lebih fokus pada pekerjaan yang duduk di meja mereka daripada pelatihan yang berlangsung di depan mereka. Hal ini dapat menurunkan keterlibatan, dan hasil pelatihan yang bermanfaat, yang dapat menyebabkan karyawan merasa seolah-olah mereka tidak tumbuh atau berkembang dalam pekerjaan mereka. Jika ini masalahnya, mereka mungkin lebih cenderung untuk mulai mencari posisi lain.
Beban Administrasi
Salah satu kelemahan paling terkenal dari in-house training adalah meningkatnya beban yang untuk administrator.Seorang admin perusahaan harus membuat rencana, dan itu membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. Karena itu, meskipun pelatihan ini meminimalisir pengeluaran perusahaan, tapi meningkatkan beban administrasi perusahaan.
Kurangnya Relasi Perusahaan
Dengan pelatihan internal, tidak ada peluang jaringan karena semua orang sudah saling mengenal. Ketika karyawan melakukan perjalanan ke program pelatihan di luar kantor, mereka memiliki kesempatan untuk berjejaring dengan orang-orang dari perusahaan lain. Hal ini dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, terutama dalam hal penjualan. Karyawan yang membuat koneksi berkualitas dapat membawa kembali informasi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Namun, kalau pelatihan di dalam kantor, tidak akan memperluas jaringan karyawan.
Materi tidak Diperbarui
Jika perusahaan tidak memperbarui rencana pelatihan internal, karyawan tidak akan mendapat informasi yang paling relevan dan akurat. Hal ini dapat menahan mereka dalam karir mereka dan membuat mereka tidak dapat melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka. Ketika ini terjadi, perusahaan akan tertinggal dengan para kompetitor yang lebih mengikuti perkembangan zaman atau teknologi. Itu sebabnya, ketika Anda mengadakan pelatihan internal. Anda tetap membutuhkan mitra pelatihan.
Setelah mengetahui materi tentang in house training, Anda bisa menerapkan pelatihan ini di perusahaan Anda. Bila artikel ini menarik untuk Anda, temukan artikel lain di Pojok HRD.