Search
Close this search box.

Skorsing Karyawan: Pengertian, Penyebab, dan Peraturannya

skorsing karyawan

Di dalam kehidupan tentu saja terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh individu, baik itu sengaja ataupun tidak. Salah satunya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan di tempat kerja disebut dengan skorsing karyawan. 

Sanksi atas pelanggaran juga bervariasi tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan dan tujuan skorsing karyawan memang dilakukan untuk memelihara keamanan dan kenyamanan di tempat kerja. Sebelum membahasnya lebih jauh, mari simak penjelasannya skorsing karyawan terlebih dahulu.

Pengertian Skorsing Karyawan

Skorsing karyawan adalah tindakan sementara untuk menghentikan seorang karyawan dari pekerjaannya dengan alasan tertentu, seperti pelanggaran peraturan perusahaan atau ketidakpatuhan terhadap aturan kerja yang telah ditetapkan. Skorsing dapat dilakukan sebagai bagian dari proses disiplin atau sebagai tindakan preventif untuk melindungi kepentingan perusahaan dari tindakan yang merugikan.

Selama masa skorsing, karyawan tidak diperbolehkan masuk ke kantor atau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukannya. Karyawan tersebut tetap dianggap sebagai karyawan perusahaan dan menerima gaji selama masa skorsing. Namun hak-hak dan manfaat lainnya seperti tunjangan dan bonus mungkin ditangguhkan selama masa skorsing.

Skorsing biasanya dilakukan setelah melakukan investigasi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dan setelah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan penjelasan atau pembelaan terhadap tuduhan yang diajukan. Keputusan untuk melakukan skorsing biasanya diambil oleh manajemen atau departemen sumber daya manusia, dan harus sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan Skorsing Karyawan

Tujuan utama dari skorsing karyawan adalah memberikan sanksi atau hukuman kepada karyawan yang telah melakukan pelanggaran atau kesalahan di tempat kerja. Dalam situasi yang serius, seperti pelanggaran hukum atau kebijakan yang berdampak besar pada organisasi, skorsing bisa digunakan sebagai alternatif untuk pemecatan. Selain itu, skorsing juga bisa menjadi waktu untuk memperbaiki perilaku atau mempertimbangkan kembali posisi karyawan yang bersangkutan. Hal ini bisa membantu organisasi mempertahankan karyawan yang memiliki potensi dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Namun, dalam situasi yang kurang serius, skorsing juga bisa digunakan sebagai peringatan atau tindakan pencegahan agar karyawan tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan.

Penyebab Skorsing Karyawan

Ada berbagai penyebab yang bisa membuat seorang karyawan di-skorsing oleh perusahaan tempatnya bekerja. Beberapa penyebab umum skorsing karyawan antara lain:

Melanggar Aturan

Pelanggaran aturan atau kebijakan perusahaan bisa menjadi penyebab utama skorsing karyawan. Skorsing merupakan tindakan disiplin yang diberikan oleh perusahaan sebagai akibat dari pelanggaran tertentu yang dilakukan oleh karyawan dalam lingkup pekerjaannya. Pelanggaran tersebut bisa berupa pelanggaran aturan keamanan, penyalahgunaan hak istimewa atau otoritas, mengabaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan, atau melakukan tindakan tidak profesional seperti diskriminasi atau pelecehan.

Contohnya, jika seorang karyawan terlibat dalam kegiatan yang membahayakan keamanan atau kesehatan di tempat kerja, seperti tidak mematuhi prosedur keselamatan, maka perusahaan dapat memberikan sanksi skorsing sebagai tindakan disiplin yang tepat. Begitu juga jika karyawan menyalahgunakan hak otoritas atau melakukan tindakan diskriminatif terhadap karyawan lain, maka skorsing juga bisa dijadikan sanksi yang diberikan oleh perusahaan.

Skorsing biasanya dilakukan untuk jangka waktu tertentu, seperti beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung pada tingkat pelanggaran dan kebijakan perusahaan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi karyawan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan memberikan sinyal bahwa perusahaan serius dalam menjalankan aturan dan kebijakan yang berlaku. Dalam beberapa kasus yang sangat serius, skorsing bahkan dapat berujung pada pemecatan karyawan jika pelanggaran yang dilakukan terlalu parah atau berulang kali terjadi.

Kinerja Buruk

Kinerja buruk adalah ketidakmampuan karyawan untuk mencapai target dan memenuhi harapan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja buruk biasanya memiliki masalah seperti kurang produktif, sering terlambat, atau membuat kesalahan yang sering terjadi dalam pekerjaan mereka.

Pemberian sanksi skorsing biasanya diberikan oleh perusahaan sebagai langkah awal untuk membantu karyawan memperbaiki kinerjanya. Tujuan utama dari skorsing adalah untuk memberikan peringatan kepada karyawan agar mereka menyadari kesalahannya dan meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Selain itu, skorsing juga dapat membantu memperkuat budaya kerja yang positif dan memastikan bahwa semua karyawan mematuhi standar kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Namun, sebelum memberikan sanksi skorsing perusahaan biasanya akan memberikan waktu kepada karyawan untuk memperbaiki kinerjanya dengan memberikan saran atau pelatihan yang sesuai. Jika karyawan masih gagal memenuhi standar yang ditetapkan setelah waktu tersebut berakhir, maka perusahaan dapat memberikan sanksi skorsing sebagai tindakan disiplin.

Dalam beberapa kasus, jika kinerja buruk karyawan berlanjut setelah skorsing diberikan maka perusahaan dapat memutuskan untuk memberikan sanksi yang lebih berat seperti pemberhentian kerja karyawan. Oleh karena itu, sangat penting bagi karyawan untuk selalu memperhatikan kinerjanya di tempat kerja dan berusaha untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan.

Skorsing juga dapat diberikan sepaket dengan surat peringatan (SP) loh, baca selengkapnya mengenai surat peringatan disini!

Konflik dengan atasan atau rekan kerja

Konflik yang terjadi antara atasan atau sesama rekan kerja ini dapat mempengaruhi lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Konflik dapat terjadi karena berbagai alasan seperti perbedaan pendapat, kegagalan komunikasi, ketidakcocokan kepribadian, atau kesalahpahaman dalam tugas atau tanggung jawab pekerjaan.

Jika konflik antara karyawan dan atasan atau rekan kerja tidak segera diselesaikan, maka hal tersebut dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas pekerjaan. Sebagai akibatnya, perusahaan dapat memberikan sanksi skorsing kepada karyawan yang terlibat dalam konflik tersebut.

Skorsing dalam hal ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi karyawan untuk menenangkan diri dan menyelesaikan konflik dengan rekan kerja atau atasan. Selain itu, skorsing juga dapat memberikan sinyal kepada karyawan bahwa perusahaan serius dalam menjaga lingkungan kerja yang positif dan profesional.

Namun, skorsing bukanlah solusi jangka panjang dalam mengatasi konflik di tempat kerja. Perusahaan harus mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang profesional dan menghindari terjadinya konflik serupa di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelatihan dan sumber daya untuk mengatasi konflik, memperbaiki komunikasi antar karyawan, serta memperkuat kebijakan dan prosedur yang ada di tempat kerja. Dengan demikian perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan secara keseluruhan.

Pelanggaran hukum

Salah satu penyebab skorsing karyawan yang serius dan dapat berdampak negatif pada perusahaan adalah pelanggaran hukum. Karyawan yang terlibat dalam pelanggaran hukum seperti pencurian, penipuan, atau pelecehan seksual dapat membahayakan keamanan dan citra perusahaan.

Sanksi skorsing diberikan kepada karyawan yang terlibat dalam pelanggaran hukum sebagai tindakan disiplin yang diperlukan. Skorsing bertujuan untuk memberikan waktu bagi perusahaan untuk menyelesaikan masalah hukum yang terkait dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperbaiki perilakunya.

Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan tindakan lebih lanjut tergantung pada tingkat seriusnya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh karyawan. Jika pelanggaran itu sangat serius dan membahayakan perusahaan, maka perusahaan mungkin perlu memberhentikan kerja karyawan terkait sebagai tindakan yang lebih berat. 

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas terkait dengan pelanggaran hukum di tempat kerja sehingga perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan mendapatkan pelatihan dan pemahaman yang cukup terkait dengan etika dan perilaku yang diperlukan di tempat kerja. Dengan cara ini, perusahaan dapat mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan menjaga reputasi dan citra perusahaan yang baik.

Pelanggaran perjanjian kontrak

Kontrak kerja adalah sebuah kesepakatan antara karyawan dan perusahaan yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Jika karyawan melanggar perjanjian kontrak yang telah disepakati, seperti tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak atau tidak menjaga kerahasiaan informasi perusahaan maka perusahaan berhak memberikan sanksi skorsing.

Skorsing dalam hal ini dapat menjadi tindakan disiplin yang diberikan perusahaan sebagai sanksi kepada karyawan yang melanggar perjanjian kontrak. Skorsing dapat memberikan waktu kepada karyawan untuk memperbaiki perilakunya dan memperbaiki pelanggaran yang telah dilakukan.

Namun, skorsing juga dapat menjadi tindakan yang merugikan karyawan dan perusahaan jika perjanjian kontrak tersebut tidak jelas atau terdapat kebingungan mengenai hak dan kewajiban karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa perjanjian kontrak yang dibuat jelas dan transparan serta disepakati bersama oleh karyawan dan perusahaan.

Dalam hal ini, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa semua karyawan telah memahami isi dari perjanjian kontrak yang ditandatangani. Kemudian perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan diberikan pelatihan dan pemahaman yang cukup mengenai hak dan kewajiban mereka dalam perjanjian kontrak.

Melalui cara ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko pelanggaran perjanjian kontrak oleh karyawan dan memberikan sanksi skorsing hanya jika diperlukan dan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati bersama.

Skorsing Karyawan di Indonesia

Di Indonesia, skorsing atau penundaan sementara kerja adalah salah satu bentuk sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan atau norma yang berlaku di tempat kerja. Perusahaan dapat memberikan sanksi skorsing kepada karyawan dalam jangka waktu yang ditentukan tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan. Sanksi skorsing tidak boleh dilakukan secara semena-mena dan harus didasarkan pada alasan yang jelas serta berdasarkan ketentuan yang telah disepakati bersama antara perusahaan dan karyawan.

Perusahaan harus memperhatikan hak-hak karyawan selama masa skorsing, seperti hak atas upah dan tunjangan yang harus tetap dibayarkan. Selain itu, perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki perilaku mereka agar dapat kembali bekerja seperti biasa setelah masa skorsing berakhir.

Dalam hal ini, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa aturan skorsing karyawan dijalankan secara transparan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Demikianlah penjelasan mengenai skorsing karyawan. Ketika terdapat karyawan yang bermasalah maka menjalankan aturan skorsing dengan benar membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif supaya membantu meningkatkan kedisiplinan karyawan di tempat kerja.

Karyawan yang dikenakan skorsing menanggung konsekuensi dari tindakan yang telah mereka perbuat. Namun, mereka perlu diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui negosiasi terlebih dahulu. Selebihnya, skorsing karyawan diatur oleh peraturan perusahaan atau kontrak kerja yang berlaku. 

Temukan pekerja terbaik hanya di MyRobin.ID. MyRobin merupakan perusahaan outsourcing yang menyediakan berbagai pekerja on-demand sesuai dengan kebutuhan.

Tidak hanya itu, MyRobin juga dapat mengelola pekerja Anda mulai dari absensi, manajemen kontrak, hingga payroll agar Anda dapat menghemat waktu dan sumber daya dalam melakukan tugas-tugas ini, dan dapat mengalihkan fokus Anda untuk tugas-tugas inti bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan pekerja Anda sekarang!

Ikuti update blog MyRobin untuk mendapatkan informasi penting seputar karir yang dapat dibaca secara gratis. Tunggu apa lagi? Baca artikelnya sekarang juga.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN