Sebagai seorang HRD, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan pekerja blue collar atau kerah biru. Apalagi jika perusahaan kamu bergerak dalam bidang manufaktur, logistik, atau konstruksi yang mempunyai pabrik atau warehouse sendiri.
Kebanyakan HRD merasa kesulitan dalam menemukan kandidat yang tepat dan profesional bagi perusahaan. Sebab, untuk pekerjaan blue collar sendiri biasanya perusahaan tidak mengutamakan seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi atau soft skill yang spesifik. Hal ini tentu akan berdampak pada hasil kinerja dari para pekerja blue collar tersebut.
Tidak hanya itu saja, pekerja blue collar ini juga mudah sekali bergabung dan keluar dari pekerjaan. Mereka tidak terlalu memikirkan jenjang karir, sehingga ketika ada tawaran pekerjaan yang lebih menarik mereka akan langsung menerima pekerjaan tersebut.
Maka dari itu, HRD perlu mempunyai strategi yang tepat untuk merekrut pekerja blue collar yang sesuai dengan preferensi perusahaan. Untuk mengetahui dengan jelas cara apa saja yang perlu dilakukan, kamu perlu simak penjelasan di bawah ini!
Memahami Apa Itu Pekerja Blue Collar
Pekerja blue collar atau kerah biru merupakan istilah yang mengacu kepada pekerja yang menggunakan kekuatan fisik dan tenaganya untuk bekerja. Misalnya teknisi, staff warehouse, operator, driver, hingga pekerja konstruksi. Melihat jenis pekerjaannya saja kamu pasti bisa mengetahui jika para pekerja blue collar ini lebih sering bekerja di luar ruangan seperti pabrik, gudang, workshop, dan sebagainya.
Selain itu, pekerja blue collar akan banyak berhubungan dengan mesin atau alat-alat berat, sehingga membuat mereka harus mempunyai kemampuan mengoperasikan alat dan pengetahuan dasar terkait mesin.
Keuntungan Merekrut Pekerja Blue Collar
Keuntungan merekrut pekerja blue collar bagi perusahaan tentu saja dapat memenuhi kebutuhan sumber daya di bidang tertentu, seperti logistik, distribusi, maupun IT. Selain itu, perusahaan juga bisa mendapatkan SDM dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Sebab, pekerja blue collar mempunyai loyalitas yang tinggi terutama jika sudah ada koneksi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kandidat baru.
Keuntungan berikutnya yaitu perusahaan dapat menghemat biaya operasional dan administrasi. Proses rekrutmen untuk pekerja blue collar biasanya sangat singkat dibandingkan pekerja lainnya. Hal ini dikarenakan pekerja blue collar tidak membutuhkan keahlian khusus sehingga tidak melibatkan banyak pihak dan proses rekrutmen tambahan seperti skill test, psikotes, atau interview user.
Kemudian dari segi gaji, mungkin ada beberapa perusahaan yang merasa diuntungkan karena mereka tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pekerja blue collar. Dengan memberikan upah minimum atau harian, mereka bisa menghemat biaya pengeluaran perusahaan. Hal ini sebenarnya perlu dibenahi kembali, sebab upah minimum menjadi salah satu penyebab kinerja para pekerja menjadi menurun dan tidak mempunyai motivasi kerja, sehingga berdampak buruk bagi perusahaan.
Keuntungan yang terakhir bagi perusahaan yaitu adanya orang yang mau mengerjakan pekerjaan berat dan “kotor” (panas, debu, dan berbahaya). Hal ini tentu tidak akan kamu temukan dari white collar atau pekerja kantoran. Mereka pasti akan lebih memilih untuk duduk manis depan komputer di ruangan yang ber-ac.
Pelajari lebih lanjut bagaimana merekrut sekaligus mengelola pekerja blue collar dengan mudah, cepat, dan tepat di sini
Karakteristik Pekerja Blue Collar
Sebelum merekrut pekerja blue collar, ada baiknya kamu mengetahui karakteristik yang mereka miliki agar bisa kamu jadikan sebagai patokan dalam memilih strategi perekrutan yang tepat. Secara umum, pekerja blue collar mempunyai karakteristik seperti berikut:
- Bayaran dihitung per jam atau per hari
- Berserikat atau mempunyai komunitas pekerja tertentu
- Pendidikan cenderung belum terlalu tinggi
- Kerja fisik
- Berasal dari kelas sosial menengah ke bawah
- Dapat mempunyai skill tertentu maupun tidak
Tips Merekrut Pekerja Blue Collar Profesional
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika ingin mendapatkan kandidat blue collar yang mempunyai keahlian maupun karakteristik yang bagus. Tentu saja cara ini akan sedikit berbeda dengan ketika kamu merekrut white collar.
1. Gunakan referensi karyawan
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mendapatkan pekerja blue collar yang mumpuni adalah dengan menggunakan referensi karyawan. Para buruh pabrik, pekerja konstruksi, maupun teknisi mesin biasanya mempunyai teman atau kenalan yang terampil. Beberapa dari mereka mungkin juga tergabung dalam komunitas atau serikat pekerja. Coba tanyakan apakah mereka bisa memberikan rekomendasi kandidat untuk kamu rekrut.
Rekomendasi karyawan terkadang lebih akurat dan spesifik. Sebab, mereka pasti mengenal dan mengetahui keterampilan apa yang dikuasai kandidat beserta dengan karakteristik personalnya seperti etos kerja yang tinggi, mampu bekerja sama dengan baik, dan sebagainya. Hal ini tentu dapat membantu kamu dalam proses screening kandidat sekaligus menghemat waktu rekrutmen.
2. Berikan tes keterampilan atau psikotes
Untuk mendapatkan pekerja blue collar yang profesional dan terampil, maka kamu perlu memberikan tes tambahan dalam proses rekrutmen. Misalnya, jika kamu sedang mencari kandidat untuk teknisi, coba berikan study case tertentu terkait pekerjaannya seperti ketika ada masalah pada mesin, bagaimana cara mereka melakukan prosedur troubleshooting.
Melalui tes seperti ini, kamu secara tidak langsung bisa melihat keterampilan teknis, pengetahuan terkait dasar mesin atau prosedur keselamatan kerja, serta karakternya dalam satu waktu.
Selain itu, kamu juga bisa memberikan tes kepribadian atau psikotes kepada mereka untuk mengetahui dengan baik sifat dan karakteristiknya. Ingat, jangan memberikan tes yang terlalu teoritis dan canggih. Sebab, mereka tidak terlalu suka hal-hal yang bersifat teoritis dan cenderung gagap teknologi. Berikan tes sesuai kemampuan yang mereka miliki saja.
3. Rekrut dari program magang
Jika kamu ingin mencari pekerja yang masih muda namun sudah mempunyai pengalaman yang cukup, maka kamu bisa memanfaatkan sumber perekrutan dari lembaga pendidikan formal seperti sekolah vokasi atau kejuruan. Sebab, mereka pasti sudah diajarkan keterampilan kerja secara teknis dan terbiasa terjun ke lapangan.
Kamu bisa mengembangkan kerja sama dengan mereka melalui program magang selama 3-6 bulan untuk menyaring calon pekerja yang potensial. Selama proses magang berlangsung, kamu bisa memberikan pelatihan khusus, pengenalan alat dan proses kerja di perusahaan, serta tes lapangan untuk mengetahui perkembangan kemampuan mereka.
Kemudian, jika kamu sudah menemukan peserta magang yang terampil dan memenuhi kualifikasi perusahaan, maka segera tawarkan pekerjaan kepada mereka. Dengan cara ini, kamu bisa memperoleh pekerja yang sudah beradaptasi dengan sistem kerja di perusahaan dan tidak perlu lagi melakukan proses rekrutmen yang begitu panjang.
4. Tanyakan alasan mereka melamar di perusahaan kamu
Walaupun ini merupakan pertanyaan basic dalam interview, namun melalui pertanyaan ini kamu bisa mengetahui apa motivasi kandidat untuk melamar dan bekerja di perusahaan. Jika mereka memang niat dan serius melamar, maka pasti mereka melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan, mulai dari visi dan misi, produk, hingga budaya perusahaan.
Mereka akan menjawab dengan yakin apa yang membuat mereka tertarik dengan perusahaan kamu dan benefitnya untuk perkembangan karir mereka. Kandidat seperti bisa kamu pertimbangkan untuk menjadi karyawan di perusahaan kamu. Namun, jika mereka tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut dan tidak mampu memberikan gambaran mengenai perusahaan, sebaiknya pilih kandidat yang lain saja.
5. Tawarkan benefit yang menarik
Tips selanjutnya yaitu kamu bisa menawarkan berbagai benefit yang menarik bagi kandidat, seperti upah diatas minimum atau akses gaji instan yang bisa diambil kapanpun jika ada keperluan mendesak.
Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa memberikan tunjangan, asuransi, dan jaminan sosial untuk mereka. Hal ini sebagai bentuk hak dan perlindungan karyawan dari resiko kecelakaan kerja yang sering terjadi di pabrik, proyek, atau lapangan.
6. Gunakan jasa outsourcing
Kamu bisa menggunakan jasa outsourcing untuk menemukan kandidat baru bagi perusahaan. Selain dapat menghemat tenaga dan biaya rekrutmen, kamu bisa mendapatkan pekerja dengan kualitas terbaik. Sebab, jasa outsourcing akan memberikan kamu tenaga kerja yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya. Bahkan tak jarang ada yang mempunyai sertifikasi sebagai bukti bahwa mereka memang mempunyai keterampilan dalam bidang terkait.
Kamu bisa menggunakan jasa outsourcing dari myrobin.id untuk mendapatkan tenaga ahli yang berpengalaman, berkualitas tinggi, dan siap kerja. Ada banyak berbagai pekerjaan blue collar yang tersedia di sini yang bisa kamu akses kapanpun. Jadi, kamu mendapatkan kandidat terbaik dalam waktu singkat deh!
Cara Mempertahankan Pekerja Blue Collar
Dalam menemukan kandidat blue collar memang cukup mudah dan ada banyak cara efektif yang bisa kamu lakukan seperti di atas. Namun, tahap yang sulit dan perlu proses adalah mempertahankan para pekerja tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, pekerja blue collar memang cenderung lebih mudah pindah pekerjaan sehingga seringkali membuat perusahaan harus melakukan proses perekrutan kembali yang cukup melelahkan.
Sehingga sebagai HRD, kamu harus mempunyai cara agar bisa mempertahankan para pekerja blue collar ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa terapkan:
- Berikan gaji yang kompetitif: Pekerja akan merasa dihargai waktu dan upayanya serta berpeluang untuk tidak menerima pekerjaan lain dengan kompensasi yang lebih tinggi.
- Berikan benefit non-moneter: Jam kerja fleksibel, hari libur berbayar, asuransi kesehatan terjangkau, dan peluang untuk pertumbuhan karir.
- Apresiasi prestasi dan kinerja karyawan: Berikan apresiasi dan dukungan untuk hasil kerja yang telah mereka berikan berupa ucapan selamat secara langsung, atau mengumumkannya di buletin perusahaan.
- Tingkatkan keselamatan kerja: Ciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan berkualitas. Dengan fasilitas yang mumpuni dan mendukung kerja karyawan.
- Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan: Para pekerja akan merasa dihargai dan diakui kemampuannya dalam bekerja. Dengan begitu, mereka akan bertahan lama di perusahaan.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu ikuti dalam merekrut pekerja blue collar yang memang mempunyai karakteristik berbeda dengan pekerja lainnya. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir lainnya? Yuk, kunjungi Blog MyRobin sekarang juga!