Search
Close this search box.

Apa Itu Mood Swing? Penyebab dan Cara Mengatasinya 

Mood swing

Mood swing adalah fenomena yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana suasana hati seseorang dapat berubah secara tiba-tiba dan tidak terduga. Perubahan suasana hati ini bisa dari perasaan sedih menjadi bahagia, dari tenang menjadi cemas, atau dari energik menjadi lelah dalam waktu singkat.

Sering kali mood swing dianggap sebagai bagian normal dari rentang emosi manusia, tetapi dalam beberapa kasus mood swing dapat menjadi lebih serius dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam artikel ini, MyRobin akan membahas tentang apa itu mood swing, faktor penyebabnya, serta beberapa strategi efektif untuk mengatasi dan mengelola mood swing.

Pengertian Mood Swing 

Mood swing merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan perubahan emosi atau suasana hati yang tiba-tiba dan berubah-ubah dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat. Istilah ini biasanya mengacu pada perubahan emosi yang tiba-tiba dan intens yang bisa membuat seseorang merasa suka dan bahagia dalam satu menit, tetapi kemudian merasa sedih dan murung dalam hal yang sama atau kemudian berubah menjadi marah atau lebih agresif. 

Mood swing seringkali dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti penurunan kadar hormon, kondisi fisik seperti kelelahan atau kekurangan gizi, stres, gangguan kecemasan, dan penyakit terkait mood, seperti bipolar atau depresi. Penting untuk diingat bahwa mood swing bisa terjadi pada siapa saja dan tidak harus menjadi suatu kondisi patologis signifikan. Namun, jika seseorang mengalami perubahan mood yang signifikan dan berkelanjutan, mereka sebaiknya pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Faktor Penyebab Mood Swing

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan mood swing meliputi:

Perubahan Hormon

Perubahan hormon adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan mood swing. Hormon merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh dan bertanggung jawab dalam mengatur berbagai fungsi dan proses dalam tubuh, termasuk suasana hati.

Pada wanita, fluktuasi hormon terjadi selama siklus menstruasi. Pada awal siklus, kadar hormon estrogen dan progesteron rendah dapat menyebabkan suasana hati yang lebih rendah atau sedih. Selama pertengahan siklus, terjadi peningkatan kadar estrogen dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik. Namun, menjelang menstruasi, kadar hormon tersebut kembali menurun, dan hal ini bisa menyebabkan suasana hati yang buruk atau mudah tersinggung. Fenomena ini dikenal sebagai PMS (Sindrom Pra-Menstruasi).

Selain itu, perubahan hormon juga terjadi selama kehamilan dan menopause. Selama kehamilan, terjadi perubahan yang signifikan dalam produksi hormon, seperti peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Perubahan ini dapat mempengaruhi suasana hati, dan beberapa wanita mengalami mood swing yang intens selama kehamilan.

Selama periode menopause, produksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron menurun secara bertahap. Perubahan ini dapat memicu fluktuasi emosional yang berkontribusi pada mood swing, kecemasan, atau depresi pada beberapa wanita.

Gangguan hormon lain seperti hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang rendah) atau hipertiroidisme (produksi hormon tiroid yang berlebihan) juga dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan mood swing.

Gangguan Mental

Berbagai gangguan mental seperti gangguan bipolar, gangguan depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis dan tidak terduga.

Misalnya, gangguan bipolar ditandai dengan periode suasana hati tinggi yang disebut mania, di mana seseorang bisa merasa sangat bahagia, berenergi berlebihan, dan impulsif. Namun, mereka juga mengalami periode depresi dengan suasana hati yang rendah, hilangnya minat, dan kelelahan yang berlebihan. Mood swing antara kedua periode ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat atau berlangsung dalam periode yang lebih lama.

Gangguan depresi juga dapat menyebabkan mood swing yang meliputi perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat atau kesenangan, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Seseorang dengan gangguan depresi dapat mengalami periode perbaikan sementara diikuti oleh kekambuhan suasana hati yang rendah.

Gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan panik, juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Serangan panik mendadak yang disertai dengan perasaan takut yang intens, detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, dan sensasi kehilangan kendali bisa menyebabkan mood swing yang tiba-tiba dan tidak terduga.

Selain itu, gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian borderline ditandai dengan perubahan suasana hati yang cepat dan intens. Seseorang dengan gangguan kepribadian ini mungkin mengalami perasaan kesepian, marah yang intens, impulsivitas, dan hubungan interpersonal yang tidak stabil. Mood swing dalam gangguan kepribadian ini dapat terjadi dalam waktu singkat dan dipicu oleh peristiwa kecil atau persepsi yang salah.

Stres

Ketika seseorang mengalami stres, baik itu akibat tekanan fisik, emosional, atau psikologis, tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Reaksi tubuh terhadap stres ini dapat mempengaruhi fungsi otak dan mengganggu keseimbangan emosional, yang kemudian dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.

Stres yang berkelanjutan dapat memiliki efek negatif pada keseimbangan kimia otak. Neurotransmitter penting seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin dapat terpengaruh, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan mempengaruhi perpindahan sinyal saraf di dalam otak. Hal ini dapat menghasilkan perubahan suasana hati yang signifikan dan mood swing.

Selain itu, stres yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa terbebani dan merasa tidak mampu mengatasi tuntutan atau situasi yang dihadapi. Rasa tidak mampu ini dapat menyebabkan perasaan cemas, putus asa, atau marah yang kemudian berubah menjadi mood swing.

Kurang Tidur

Saat seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, terganggu, atau mengalami pola tidur yang tidak teratur, dapat mempengaruhi keseimbangan emosional dan menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis.

Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan mengganggu produksi hormon yang berperan dalam regulasi suasana hati, seperti serotonin. Penurunan kadar serotonin ini dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati, peningkatan kecemasan, dan mood swing.

Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan tingkat stres dalam tubuh. Ketika seseorang merasa lelah dan tidak cukup istirahat, mereka mungkin menjadi lebih mudah terpengaruh oleh tekanan sehari-hari dan sulit mengelola emosi mereka dengan baik. Ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan fluktuasi emosional yang lebih besar.

Kurang tidur juga dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan fungsional seseorang. Ketika seseorang merasa lelah, mereka mungkin mengalami penurunan konsentrasi, kelelahan mental, dan sulit mengatur emosi mereka dengan baik. Hal ini dapat memperburuk perasaan stres dan ketegangan emosional yang berkontribusi pada mood swing.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti lingkungan fisik dan interaksi sosial dapat mempengaruhi suasana hati seseorang dan berkontribusi pada mood swing. Di bawah ini adalah penjelasan lebih lanjut dari faktor-faktor tersebut:

Interaksi sosial

Hubungan dengan orang lain dan kualitas interaksi sosial dapat berdampak signifikan pada suasana hati seseorang. Konflik interpersonal, ketegangan dalam hubungan, atau kurangnya dukungan sosial dapat meningkatkan risiko mood swing. Sebaliknya, interaksi sosial yang positif, dukungan emosional, dan hubungan yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan membantu mengelola perubahan suasana hati.

Konflik interpersonal

Konflik dalam hubungan dengan orang lain, baik itu di tempat kerja, keluarga, atau lingkungan sosial lainnya, dapat menyebabkan stres dan perubahan suasana hati. Ketika terjadi ketegangan antara individu, konflik berulang, atau ketidakharmonisan dalam hubungan, mood swing dapat menjadi lebih umum dan intens. Baca juga: Interpersonal Skill: Definisi, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

Kekerasan atau situasi yang tidak menyenangkan

Lingkungan yang terpapar kekerasan fisik, verbal, atau emosional, seperti dalam rumah tangga yang tidak aman atau lingkungan yang bermasalah, dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis. Situasi yang tidak menyenangkan, seperti tekanan dari pekerjaan, ketidakamanan finansial, atau ketidakstabilan lingkungan, juga dapat memicu mood swing.

Perubahan lingkungan atau situasi yang tidak menyenangkan dapat memicu respons stres dan mengganggu keseimbangan emosional seseorang. Hal ini dapat mengarah pada perubahan suasana hati yang cepat dan fluktuasi emosional yang lebih besar.

Penyalahgunaan Zat

Ketika seseorang menggunakan zat-zat tertentu seperti alkohol, obat-obatan terlarang, atau obat-obatan resep secara tidak terkendali atau dalam dosis yang berlebihan, dapat mempengaruhi fungsi otak dan mengganggu keseimbangan kimia yang penting untuk regulasi suasana hati.

Zat-zat tersebut dapat merangsang sistem saraf pusat dan mengubah produksi atau respon terhadap neurotransmiter, yaitu zat kimia dalam otak yang terlibat dalam pengaturan suasana hati. Dalam jangka pendek, penggunaan zat dapat menyebabkan efek euforia atau meningkatkan mood sementara. Namun, ketika efek zat mereda, seseorang dapat mengalami perubahan drastis dalam suasana hati, seperti depresi, kecemasan, atau iritabilitas yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Selain itu, penyalahgunaan zat juga dapat memicu fluktuasi emosi yang ekstrem. Seseorang mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti dari euforia yang tinggi menjadi kelelahan yang mendalam atau dari rasa bahagia menjadi depresi yang dalam. Perubahan suasana hati yang ekstrem ini dapat menyebabkan mood swing yang tidak dapat diprediksi.

Perubahan Fisik atau Penyakit

Ketika seseorang mengalami perubahan fisik yang tidak biasa atau menghadapi kondisi penyakit, hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka. Misalnya, ketika seseorang mengalami sakit akut atau kronis, seperti nyeri kronis, gangguan tidur yang disebabkan oleh kondisi medis, atau perubahan fisik yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan fluktuasi emosional. Rasa sakit yang kronis dan ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan, kelelahan, dan perasaan frustasi yang dapat memicu mood swing.

Selain itu, perubahan fisik yang terkait dengan kondisi medis, seperti perubahan hormon pada wanita selama siklus menstruasi atau perimenopause, juga dapat berdampak pada suasana hati. Fluktuasi hormonal ini dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak dan menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.

Selama pemulihan dari penyakit atau cedera yang serius, seseorang juga dapat mengalami perubahan emosional yang signifikan. Rasa frustasi, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas normal, atau kekhawatiran tentang masa depan dapat memicu mood swing.

Efek Samping Obat-Obatan

Banyak jenis obat, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual bebas, memiliki potensi untuk mempengaruhi suasana hati seseorang. Beberapa obat-obatan yang sering dikaitkan dengan perubahan suasana hati termasuk obat antidepresan, obat penenang, obat penurun tekanan darah, obat tidur, atau bahkan obat pereda nyeri.

Obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak dan mengubah produksi atau respons neurotransmiter, zat kimia yang terlibat dalam regulasi suasana hati. 

Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan suasana hati yang tiba-tiba, depresi, kecemasan, atau bahkan mania.

Selain itu, penghentian penggunaan obat-obatan tertentu atau penurunan dosis secara mendadak juga dapat memicu mood swing. Proses penyesuaian obat atau penghentian penggunaan obat harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk mengurangi risiko perubahan suasana hati yang drastis.

Ciri-Ciri Mood Swing

Beberapa ciri-ciri mood swing yang umum terjadi antara lain:

  • Perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan intens.
  • Merasa sangat senang, bahagia, dan optimis dalam satu waktu dan kemudian sangat sedih, gugup atau marah dalam waktu yang singkat dalam suasana hati yang sama.
  • Gejala fisik seperti sakit kepala, kelelahan, sulit tidur, dan kurangnya nafsu makan.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi atau merasa lelah dalam melakukan tugas tertentu.
  • Perubahan dalam jumlah energi, misalnya sangat antusias untuk melakukan suatu tugas atau benar-benar tidak tertarik untuk melakukan apapun.
  • Perubahan pola tidur dan nafsu makan.
  • Kesulitan untuk mengendalikan emosi dan penyesuaian diri terhadap perubahan suasana hati.

Perbedaan Bipolar dengan Mood Swing

Bipolar dan mood swing adalah dua hal yang berbeda. Mood swing merupakan suatu perasaan sedang tidak enak atau suasana hati yang sedang berubah-ubah dengan cepat dalam waktu yang singkat, beberapa hari atau beberapa minggu saja. 

Sedangkan bipolar adalah suatu gangguan jiwa yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem, seperti perasaan sangat euforia atau sangat sedih (manik dan depresi) dalam jangka waktu yang cukup lama, biasanya berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan. Selain gangguan suasana hati, bipolar juga bisa menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan, gangguan tidur, perubahan dalam kadar energi, dan penurunan konsentrasi.

Untuk mendiagnosis bipolar, seseorang perlu melihat seberapa parah gejala tersebut, seberapa lama berlangsung, dan bagaimana mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Jika Anda merasa memiliki perubahan suasana hati yang ekstrem yang telah berlangsung selama beberapa minggu, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang sesuai.

Apakah Mood Swing Itu Normal?

Mood swing pada tingkat yang ringan dan sesekali adalah normal dan bisa terjadi pada banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan suasana hati yang wajar dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti stres, perubahan lingkungan, kelelahan, perubahan hormon, atau peristiwa hidup tertentu. Misalnya, merasa senang setelah menerima berita baik atau merasa sedih setelah menghadapi kekecewaan adalah contoh mood swing yang umum dan normal.

Namun, penting untuk memahami bahwa keparahan, frekuensi, dan durasi mood swing akan mempengaruhi apakah kondisi tersebut masih dapat dianggap sebagai “normal”. Jika mood swing Anda sangat intens, sering terjadi, berlangsung lama, atau mengganggu kehidupan sehari-hari, hal itu mungkin menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam.

Jika mood swing secara signifikan mempengaruhi fungsi sosial, pekerjaan, hubungan interpersonal, atau kesejahteraan umum Anda, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti psikolog atau psikiater, untuk evaluasi lebih lanjut. Mereka dapat membantu memahami apakah ada kondisi mental yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan suasana hati lainnya.

Jadi, sementara mood swing pada tingkat yang ringan dan sesekali dianggap normal, jika perubahan suasana hati tersebut mengganggu kehidupan Anda atau Anda memiliki kekhawatiran yang mendalam tentang perubahan suasana hati Anda, disarankan untuk mencari bantuan profesional untuk evaluasi dan perawatan yang sesuai.

Cara Mengatasi Mood Swing

Mengatasi mood swing dapat melibatkan strategi dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola dan menjaga keseimbangan suasana hati Anda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi mood swing:

Menjaga Pola Tidur yang Sehat

Tidur yang cukup dan berkualitas dapat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan suasana hati. Usahakan untuk memiliki rutinitas tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kebiasaan tidur yang buruk, seperti tidur terlalu larut malam atau kurang tidur.

Olahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik dapat membantu meredakan stres, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi mood swing. Pilihlah jenis olahraga yang Anda nikmati dan usahakan untuk melakukannya secara teratur. Bahkan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau melakukan yoga dapat memberikan manfaat yang signifikan.

Mengelola Stres

Stres dapat menjadi pemicu mood swing, jadi penting untuk mengelola stres dengan baik. Cari cara yang efektif untuk meredakan stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas relaksasi lainnya. Juga, cobalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu stres dalam kehidupan Anda dan cari strategi untuk mengatasinya.

Mengembangkan Rutinitas yang Sehat

Membangun rutinitas yang teratur dan sehat dapat membantu menjaga keseimbangan suasana hati Anda. Tetaplah disiplin dalam menjaga jadwal harian, termasuk waktu tidur, makan, dan aktivitas rutin lainnya. Hal ini dapat memberikan rasa kontrol dan stabilitas dalam hidup Anda.

Mendapatkan Dukungan Sosial

Berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi beban emosional dan memberikan dukungan yang diperlukan. Cari teman, keluarga, atau kelompok dukungan yang dapat Anda andalkan dan berbagi dengan mereka mengenai perasaan dan pengalaman Anda.

Menghindari Zat yang Dapat Mempengaruhi Suasana Hati

Beberapa zat, seperti alkohol dan obat-obatan terlarang, dapat memperburuk mood swing. Usahakan untuk menghindari atau membatasi konsumsi zat-zat tersebut untuk menjaga keseimbangan suasana hati.

Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan

Jika mood swing Anda terus berlanjut atau mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda secara signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan menawarkan terapi atau perawatan yang sesuai.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi eksperimen dengan berbagai strategi ini dan cari tahu apa yang paling efektif bagi Anda. Mengatasi mood swing membutuhkan kesabaran dan komitmen untuk menjaga keseimbangan dan kesejahteraan emosional. Baca terus informasi terkini di blog MyRobin seputar karir, pekerja, bisnis, hingga HR. Yuk, kunjungi blognya sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN