Search
Close this search box.

Augmented Reality bagi Bisnis: Berikut Langkah Penerapannya Teknologi AR

Augmented Reality bagi Bisnis

Perkembangan teknologi AR (Augmented reality) tidak hanya berguna untuk hiburan saja, melainkan juga bisa mempermudah operasi bisnis. 

Berdasarkan survey oleh Nielsen IQ, sekitar 61% pelanggan mengatakan bahwa mereka lebih suka berbelanja dari ritel yang menawarkan pengalaman AR daripada yang tidak. 

Oleh karena itu, yuk ikuti pembahasan fungsi dan cara memanfaatkan teknologi AR (Augmented Reality) bagi bisnis, di sini. 

Apa itu teknologi AR (Augmented Reality) 

Bila Anda pernah menggunakan smartphone untuk melihat suatu objek yang ada pada gadget, tetapi tidak tampak secara kasat mata, selamat Anda sudah merasakan pengalaman teknologi AR.

Definisi augmented reality menurut laman Kemendikbud adalah teknologi inovatif yang menggabungkan benda maya dua dimensi maupun tiga dimensi, ke sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda maya tersebut secara realitas dalam real-time. 

AR mampu menghadirkan gambaran objek 2D dan 3D yang akan memanjakan penglihatan penggunanya untuk melihat objek virtual yang muncul di dunia nyata. 

Menurut Business.com, teknologi interaktif ini memungkinkan interaksi pengguna dengan objek virtual pada lingkungan fisik. Visual dalam bentuk digital ini seakan terasa benar-benar nyata. 

Cara kerja teknologi augmented reality

Augmented reality mengkombinasikan pemetaan, visi komputer, lokasi, dan teknologi pelacakan kedalaman (dept tracking) untuk memungkinkan output device (seperti gadget) untuk mendapatkan, menganalisis, dan mengirim data. Nantinya, data yang ada akan mendasari pengalaman sensorik tambahan penggunanya. 

Salah satu fitur menarik AR adalah pelacakan kedalaman (depth tracking), dimana pengguna dapat mengetahui seberapa dekat dirinya dengan suatu objek. 

Cara kerja augmented reality yaitu mengintegrasikan informasi digital dengan lingkungan dunia nyata dari pengguna secara real time. 

 AR tidak hanya menghadirkan elemen visual, melainkan juga suara atau dengan sensory stimuli yang disampaikan menggunakan teknologi. 

Fungsi augmented reality dalam industri ritel

Inovasi pada teknologi memberikan keuntungan dalam menjalankan bisnis. Salah satunya AR yang berfungsi untuk menunjukkan bagaimana penampilan produk seperti furnitur terlihat di rumah sendiri sebelum membeli. 

Contohnya, ketika membeli rak buku konsumen menggunakan aplikasi toko online untuk melihat bagaimana tampilan rak tersebut jika diletakkan di ruangan. Ini juga berlaku ketika Anda ingin membeli kosmetik atau pakaian. 

Dengan begitu, pelanggan makin yakin dengan produk tersebut dan meminimalisirkan kekecewaan akibat produk yang tidak sesuai ekspektasi. 

Selain itu, teknologi AR juga memudahkan Anda dan karyawan mencari lokasi produk dengan tepat pada rak, menunjukkan rute pengiriman tercepat, dan memindai barcode. 

Menurut TechTarget, AR membuat perubahan visual pada lingkungan real-time maupun meningkatkan lingkungan tersebut untuk menambahkan informasi baru. 

AR juga membantu proses manufaktur hingga visualisasi produk. Penerapan augmented reality dalam bidang bisnis lainnya yaitu marketing  

Pemilik bisnis bisa membuat katalog interaktif yang bisa dipindai menggunakan smartphone, sehingga produk tampak nyata. 

Sementara penerapan augmented reality dalam berbagai bidang seperti arkeologi membantu peneliti merekonstruksi situs. 

Model 3 dimensi akan juga membantu pengunjung memiliki pengalaman situs penggalian seolah mereka berada di sana. 

Cara menggunakan teknologi AR (Augmented Reality) 

AR merupakan teknologi yang sudah lama ada, tetapi baru dikembangkan dan makin populer belakangan ini. 

Teknologi AR ditemukan pertama kali pada 1960-an oleh Ivan Sutherland yang kala itu mengembangkan the ‘Sword of Damocles’ di Universitas Kota Salt Lake. 

Tahun 1990 istilah augmented reality diperkenalkan. Nah, berikut tahap-tahap mempersiapkan untuk implementasi teknologi augmented reality pada bisnis Anda. 

1. Lakukan riset teknologi 

Langkah terpenting adalah melakukan riset dan persiapan. Bagaimanapun, riset harus dilakukan di berbagai elemen bisnis. Anda per meneliti kebutuhan konsumen, pasar, dan proses, sehingga dapat menawarkan produk apa yang tepat. 

Selain itu, yang Anda butuhkan adalah rencana proses pengembangan keseluruhan, mencakup alat yang diperlukan, waktu untuk mengerjakan dan menyelesaikan project, hingga mencari ahli yang dibutuhkan. 

2. Melakukan pengembangan 

Setelah menemukan ahli dan menentukan rencana pengembangan, Anda bisa mulai menggunakan teknologi AR. Spesialis yang Anda rekrut tahu apa yang harus dilakukan, sehingga tugas utama supervisor atau pemilik bisnis adalah manajemen proses. 

3. Menganalisis hasil 

Pasca AR diluncurkan dan digunakan dalam bisnis, selanjutnya menganalisis bagaimana produk bekerja. Anda mungkin perlu mencatat untuk mengetahui apakah upaya implementasi berhasil atau adakah peningkatkan yang diperlukan? 

Umumnya, perusahaan menambahkan AR sebagai solusi untuk strategi bisnis mereka, sekaligus mengetahui seberapa efektif teknologi tersebut. 

Melalui analisis, Anda juga bisa mengetahui apakah AR akan digunakan untuk semua instrumen inti bisnis dan apakah perlu membangun divisi khusus untuk pengembangan. 

Atau justru mengalihkan peran tersebut pada perusahaan yang sudah memiliki spesialisasi dengan teknologi AR. 

Manfaat teknologi AR(augmented reality) bagi bisnis

Perkembangan AR yang semakin pesat turut memudahkan kegiatan bisnis di berbagai industri. Beberapa perusahaan besar, pernah menggunakan augmented reality seperti IKEA dan salah satu kampanye Uniqlo. Nah, manfaat AR diantaranya:

1. Meningkatkan brand image dan awareness

Brand yang menggunakan teknologi seperti AR mampu menarik lebih banyak pelanggan. Augmented reality dianggap sebagai inovasi baru yang tidak semua bisnis miliki. Ini mampu membuat audiens terpesona. Contohnya ketika Anda berbelanja dan mencoba AR di IKEA. 

Ketika pertama kali mencoba teknologi tersebut, pelanggan Anda bisa membagikan pengalamannya di sosial media. Alhasil, kabar bahwa bisnis menggunakan teknologi inovatif akan mendatangkan pelanggan potensial. 

Semakin banyak orang yang membagikan ceritanya, brand jadi diuntungkan karena mendapatkan exposure, sehingga brand image meningkat. 

2. Menciptakan pengalaman yang unik bagi pelanggan

Augmented reality masih dianggap sebagai teknologi baru. Mencoba AR bisa jadi pengalaman pertama pelanggan. Hal ini akan memberikan pengalaman yang menyenangkan baginya. Pengalaman yang positif dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. 

Selain itu, AR juga membantu mereka dalam membuat keputusan sebelum membeli. Pelanggan dapat melihat bagaimana sebuah produk cocok di rumah mereka atau mengetahui warna kacamata yang cocok di wajah mereka. 

3. Menghasilkan analitik

AR dapat menghasilkan data analitik yang bisa digunakan untuk memonitor apa yang secara khusus digunakan dan dilihat pelanggan. Misalnya, aplikasi dengan fitur augmented reality digunakan untuk mencoba pakaian di rumah, bisa menginformasikan Anda tentang jenis pakaian apa yang diminati pelanggan dengan tipe tubuh berbeda. Nantinya, Anda bisa menciptakan produk baru sesuai permintaan tersebut. 

4. Mendorong lebih banyak penjualan 

AR digunakan pelanggan untuk melihat dan menguji produk, sehingga mereka bisa mengambil keputusan membeli. Hal ini akan mengurangi ketidakpastian produk sekaligus meningkatkan kepercayaan pembeli. Mereka jadi yakin dan akhirnya membeli produk yang nantinya juga berdampak pada penjualan. 

5. Menghindari kendala bahasa

Augmented reality memiliki kemampuan untuk menerjemahkan teks dengan cepat. Apabila pelanggan menggunakan bahasa yang berbeda, AR mampu menerjemahkan informasi ke bahasa yang pelanggan gunakan. Dengan begitu, pelanggan asing tetap bisa menggunakan produk Anda dan tidak terkendala saat berbelanja. 

6. Bisnis lebih unggul daripada kompetitor

Manfaat AR dalam bisnis selanjutnya membuat bisnis Anda lebih unggul daripada kompetitor. Teknologi augmented reality memungkinkan Anda mempromosikan toko dan memberikan pengalaman pelanggan yang positif. Mungkin Anda juga tertarik untuk mempelajari Competitive Analysis.

Contoh augmented reality dalam berbagai bisnis industri

Kemunculan augmented reality memudahkan pelaku bisnis dari berbagai industri. Mulai dari kesehatan, manufaktur, hingga konstruksi. berikut contoh penggunaan AR:

1. Augmented reality navigasi dalam ruangan

AR dipercaya untuk mengatasi masalah sehari-hari seperti navigasi dalam ruangan yang nyaman dan mudah. Biasanya augmented reality digunakan di rumah sakit, bandara, pusat perbelanjaan, dan kantor untuk membantu navigasi indoor. 

2.  AR dalam bisnis edukasi

AR dalam bisnis yang bergerak di industri edukasi digunakan untuk membuat pembelajaran makin menarik dan efektif, sekaligus memperluas jangkauan pembelajaran. Di samping itu, AR juga dimanfaatkan hiburan serta komunikasi. 

3. Augmented reality untuk industrial 

AR dalam industrial berguna untuk meningkatkan produktivitas pekerja dengan memberikan informasi dan bantuan pada titik tindakan. Contohnya, pekerja di bagian produksi dilengkapi dengan kacamata dengan teknologi AR yang mampu menanggapi perintah suara, menyediakan overlay instruksi, serta menganggap gambar sesuai permintaan.

Perusahaan yang memanfaatkan augmented reality 

Beberapa perusahaan di dunia telah memanfaatkan augmented reality dalam bisnis mereka, berikut diantaranya: 

1. IKEA

Salah satu perusahaan peralatan rumah tangga, IKEA telah lebih dulu menggunakan AR demi membantu pelanggan mengambil keputusan membeli. 

Melalui bantuan smartphone, pelanggan dapat “mencoba” dan melihat tampilan suatu produk nantinya ketika di rumah. 

Mereka juga bisa mendesain ulang seluruh ruangan menggunakan dekorasi dan perabotan IKEA dengan warna yang berbeda. 

2. Pokemon Go

Anda masih ingat permainan Pokemon Go, di mana pemainnya harus mencari Pokemon sebanyak mungkin yang ada di sekitar mereka? 

Perusahaan tersebut memanfaatkan augmented reality, sehingga pemain dapat melihat Pokemon secara nyata yang ada di sekitar mereka. 

Selain itu, AR juga membantu pemain melihat seberapa dekat jarak mereka dengan sasarannya. 

3. Loreal 

L’Oreal memberikan pengalaman yang unik bagi setiap pelanggan. AR dalam ModiFace, memungkinkan pelanggan mengetahui warna riasan mana yang cocok dengan warna kulitnya. 

Ini merupakan kemajuan augmented reality, sebab pelanggan tidak perlu mencoba satu per satu riasan. AR dalam industri kecantikan digunakan untuk melihat pratinjau nuansa riasan pada video dan foto pelanggan. 

4. Sephora

Sephora menerapkan AR dalam strategi pemasarannya. Melalui tools “Virtual artist” pelanggan dapat mencoba warna blush on, eyeshadow, dan lipstik di wajah mereka secara digital. 

5. Adidas

AR dalam aplikasi iOS Adidas memungkinkan pelanggan melihat seperti apa sepasang sepatu di kakinya, juga bagaimana tampilannya ketika mereka berjalan. Ini sangat memudahkan karena Anda tidak perlu mencoba sepatu satu per satu dan datang ke toko offline. 

6. Burberry

Brand mewah yang menggunakan AR adalah Burberry. AR memungkinkan pelanggan menjelajahi detail dan pengerjaan tas sebelum akhirnya membeli. Dengan tampilan 360 derajat dan fitur kantong interior, pelanggan dengan mudah melihat berbagai produk secara real-time. 

Selain itu, AR Burberry juga memberikan pengalaman dimana pelanggan dapat menyaksikan manekin di toko menjadi hidup dan berjalan-jalan di sekitar toko bersama mereka. 

Itulah fungsi dan bagaimana Anda bisa memanfaatkan teknologi AR (augmented reality) bagi bisnis. Penerapan teknologi baru harus diiringi dengan perencanaan yang matang, sehingga mengurangi risiko kerugian waktu dan biaya. Temukan artikel menarik lainnya di blog MyRobin

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN