Apakah Anda seorang pebisnis yang ingin membangun lebih banyak kepercayaan dan akuntabilitas dengan para pemangku kepentingan? Atau apakah Anda sedang mencari cara baru untuk mengintegrasikan tanggung jawab sosial ke dalam operasi organisasi Anda? Jika demikian, memahami dan menerapkan pedoman ISO 26000 dapat menjadi langkah penting yang harus Anda lalui.
Standar internasional ini memberikan panduan organisasi tentang bagaimana mengidentifikasi, mengelola, dan mengkomunikasikan dampak dari kegiatan berkelanjutan Anda. Mengapa demikian? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa itu ISO 26000?
ISO 26000 adalah standar internasional yang memberikan panduan mengenai tanggung jawab sosial sebuah organisasi. Standar ini menekankan pentingnya penghormatan terhadap masyarakat dan lingkungan sebagai faktor utama dalam mencapai keberhasilan.
ISO 26000 memandang bahwa tindakan yang tepat terhadap masyarakat dan lingkungan bukan hanya suatu kewajiban moral, tetapi juga merupakan keputusan strategis yang penting bagi suatu organisasi.
Standar ini dapat membantu organisasi untuk memahami dan mempraktikkan tanggung jawab sosial perusahaan secara lebih baik.
Selain menjadi tindakan yang benar secara etika, penerapan standar ISO 26000 kini semakin diakui sebagai cara untuk menilai sejauh mana komitmen suatu organisasi terhadap keberlanjutan dan kinerja secara keseluruhan.
Dengan mematuhi prinsip-prinsip dan pedoman yang terdapat dalam ISO 26000, organisasi dapat membangun reputasi yang baik dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Baca selengkapnya mengenai ISO disini: Mengenal Apa itu ISO: Definisi, 7 Jenis, Manfaat, Hingga Cara Mendapatkannya
Sekilas Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah praktik bisnis yang mengintegrasikan kebijakan lingkungan dan sosial dengan tujuan ekonomi dan operasional suatu bisnis.
Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa bisnis dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dengan kata lain, perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan ekonomi mereka sambil memperhatikan dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin timbul pada aspek sosial dan lingkungan.
Melalui CSR, perusahaan berupaya untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat dengan mengambil tindakan yang memadukan pertumbuhan bisnis dengan keseimbangan sosial dan lingkungan.
Perusahaan dapat membuat program CSR yang melibatkan setiap bagian dari bisnis mereka dan seringkali memiliki staf khusus dan sumber daya untuk CSR.
Melalui CSR, perusahaan berusaha untuk menciptakan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekaligus mempertimbangkan keberhasilan bisnis jangka panjang.
Sebelumnya MyRobin telah membuat artikel yang membahas tanggung jawab sosial perusahaan secara lengkap yang dapat kamu simak disini.
Mengapa ISO 26000 begitu penting?
ISO 26000 menyediakan kerangka kerja komprehensif bagi organisasi untuk praktik bisnis dan operasi yang bertanggung jawab. Dengan standar ini, perusahaan dapat mengevaluasi semua aspek yang relevan dari kegiatan ekonomi, lingkungan, etika, dan sosial mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait inisiatif keberlanjutan, sekaligus mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang yang ada.
ISO 26000 memberikan pedoman yang kokoh untuk mendorong perusahaan agar beroperasi dengan mempertimbangkan dampak yang lebih luas, seperti dampak sosial, lingkungan, dan etika, yang tidak hanya mencakup keuntungan ekonomi semata.
Dengan adopsi standar ini, organisasi dapat meningkatkan kinerja mereka secara menyeluruh, mengintegrasikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan, dan memberikan kontribusi yang lebih positif pada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Selain itu, ISO 26000 membantu menciptakan kepercayaan yang lebih besar di antara pemangku kepentingan, meningkatkan reputasi, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan komunitas.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ISO 26000, organisasi dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam cara mereka menjalankan bisnis, sehingga mendorong menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Apa manfaat yang dapat dicapai dengan menerapkan ISO 26000?
Implementasi ISO 26000 membuka jalan bagi organisasi untuk bertanggung jawab baik sosial maupun lingkungan. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan organisasi dengan para pemangku kepentingan, seperti karyawan, konsumen, pemasok, komunitas lokal, dan lembaga pemerintah.
Melalui penerapan ISO 26000, perusahaan dapat memahami secara lebih mendalam dampak dari kegiatan operasional mereka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Salah satu manfaat signifikan adalah identifikasi dan pemahaman yang lebih baik terhadap risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dalam aspek sosial dan lingkungan. Memetakan risiko-risiko ini dapat membantu perusahaan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi dan meminimalkan potensi dampak negatif.
ISO 26000 juga membuka peluang baru bagi perusahaan. Melalui ISO 26000, perusahaan dapat mengidentifikasi inisiatif keberlanjutan yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Hal ini memungkinkan organisasi untuk memaksimalkan potensi bisnis dengan memperluas operasi bisnis menuju praktik yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Selain itu, ISO 26000 membantu organisasi menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan sosial dan lingkungan, bukan sebaliknya. Memprioritaskan praktik bisnis yang berdampak positif tentunya dapat mendukung perubahan yang lebih baik dan memberikan kontribusi yang signifikan pada keberlanjutan planet ini.
Penerapan ISO 26000 juga membuat perusahaan terlihat lebih menarik bagi individu berbakat. Orang-orang yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan cenderung tertarik untuk bergabung dengan organisasi yang memegang komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan.
Semua ini dapat membantu membangun reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan, sehingga menarik individu-individu berkualitas untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan organisasi.
7 Prinsip Standarisasi ISO 26000
Berikut adalah 7 prinsip standar ISO 26000:
Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas menekankan bahwa manajemen tingkat atas harus bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan dari operasi, rantai pasokan, produk, layanan, dan perilaku perusahaan. Mereka harus memahami dan mengelola dampak ini dengan itikad baik, mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif, dan mempromosikan dampak positif.
Transparansi
Transparansi mengharuskan organisasi untuk membagikan informasi tentang kinerja sosial dan lingkungan kepada semua pemangku kepentingan. Ini mencakup membuka data tentang kegiatan, program, dan pencapaian yang terkait dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan, membangun kepercayaan dan keterbukaan di antara pihak-pihak terkait.
Perilaku Etis
Prinsip perilaku etis menuntut organisasi untuk menghormati hak asasi manusia dan memastikan bahwa lingkungan kerja aman bagi karyawan. Selain itu, organisasi harus memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam penyalahgunaan hak asasi manusia, seperti kerja paksa atau perbudakan, baik dalam operasi mereka maupun melalui mitra bisnis atau pemasok.
Memperhatikan Kepentingan Stakeholder
Organisasi harus mempertimbangkan kepentingan dan harapan semua pemangku kepentingan serta mengelola dampak negatif pada kepentingan yang sah. Ini mencakup mendengarkan dan merespons keluhan, kekhawatiran, dan harapan para pemangku kepentingan, sehingga menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan.
Menghormati Hukum
Prinsip ini menegaskan bahwa organisasi harus beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan setempat maupun nasional di negara-negara di mana mereka berkegiatan. Kepatuhan terhadap perundang-undangan adalah suatu keharusan untuk memastikan integritas dan legalitas operasi bisnis.
Menghormati Norma-Norma Internasional
Organisasi harus beroperasi dengan integritas dan transparansi di luar batas nasional. Mereka harus mengakui norma-norma internasional yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial, termasuk norma-norma hak asasi manusia dan norma-norma lingkungan.
Menghormati Hak Asasi Manusia
Prinsip ini menegaskan bahwa organisasi harus memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam penyalahgunaan hak asasi manusia oleh orang lain, seperti kerja paksa atau perbudakan, baik melalui mitra bisnis atau pemasok. Hal ini menegaskan komitmen untuk memastikan bahwa seluruh rantai pasokan terbebas dari praktik yang melanggar hak asasi manusia.
Perusahaan Apa Saja yang Relevan dengan ISO 26000?
ISO 26000 tidak hanya ditujukan bagi perusahaan komersial murni, namun untuk semua organisasi dari berbagai jenis dan ukuran. Tanggung jawab terhadap pembangunan merupakan tanggung jawab yang diemban oleh seluruh perusahaan dan organisasi.
Bahkan perusahaan kecil dan menengah memiliki potensi untuk mempengaruhi berbagai kelompok pemangku kepentingan, terutama karyawan dan pelanggan mereka. Meskipun skala operasionalnya lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, interaksi mereka dengan pemangku kepentingan ini tetap memiliki implikasi yang besar.
Karyawan di perusahaan kecil dan menengah memiliki keterkaitan yang lebih langsung dengan manajemen, sehingga kebijakan perusahaan dan budaya kerja yang positif akan berdampak pada kepuasan dan produktivitas mereka.
Di sisi lain, hubungan baik dengan pelanggan juga krusial. Persepsi positif dari pelanggan terkait dengan etika bisnis, kualitas produk atau layanan, dan keterlibatan dalam tanggung jawab sosial akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Pelanggan cenderung memilih perusahaan yang mendukung nilai-nilai sosial dan lingkungan yang sejalan dengan nilai mereka sendiri. Dengan membangun reputasi baik di antara karyawan dan pelanggan, perusahaan kecil dan menengah dapat memperkuat loyalitas dan membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Sehingga, memahami dan memenuhi harapan pemangku kepentingan adalah strategi penting untuk suksesnya perusahaan, terlepas dari ukuran dan skala operasionalnya.
Apakah ISO 26000 Tidak Memiliki Sertifikasi?
ISO 26000 bukanlah standar yang dapat digunakan untuk mendapatkan sertifikasi. ISO 26000 adalah panduan atau pedoman untuk tanggung jawab sosial yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO).
Berbeda dengan standar ISO lainnya seperti ISO 9001 (manajemen mutu) atau ISO 14001 (manajemen lingkungan), yang memiliki persyaratan yang harus dipenuhi untuk sertifikasi, ISO 26000 tidak memiliki persyaratan tersebut.
Karena ISO 26000 bukanlah standar manajemen dengan persyaratan yang dapat diukur atau diuji untuk sertifikasi, maka organisasi tidak dapat memperoleh sertifikasi ISO 26000. Namun, organisasi dapat menggunakan ISO 26000 sebagai referensi untuk memperbaiki praktek sosial dan lingkungan mereka.
Menerapkan panduan dari ISO 26000 dapat membantu organisasi mengevaluasi dampak sosial dan lingkungan dari operasi mereka, mengidentifikasi risiko dan peluang, serta memperbaiki kinerja mereka dalam aspek-aspek yang relevan. Jadi, meskipun tidak dapat dijadikan dasar untuk sertifikasi, ISO 26000 tetap merupakan alat yang berharga untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan organisasi.
Manfaat Menerapkan Pedoman ISO 26000
Mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam ISO 26000 dapat membawa berbagai manfaat yang signifikan, di antaranya:
Keunggulan Kompetitif
Menerapkan prinsip-prinsip dan panduan ISO 26000 memungkinkan organisasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Ini dapat terjadi melalui inovasi dalam praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab, memberikan nilai tambah kepada produk atau layanan, dan membedakan diri dari pesaing.
Reputasi
Mematuhi standar tanggung jawab sosial seperti ISO 26000 membantu membangun reputasi positif bagi organisasi. Persepsi baik dari masyarakat, pemangku kepentingan, dan publik secara luas memperkuat citra organisasi sebagai entitas yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Meningkatkan Employer Branding dan Retensi Karyawan
Organisasi yang menerapkan prinsip-prinsip ISO 26000 cenderung lebih menarik bagi karyawan, anggota, konsumen, dan pelanggan potensial. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik dan retensi, membentuk lingkungan kerja yang lebih positif, dan mengukuhkan keterikatan karyawan terhadap organisasi.
Menjaga Semangat, Komitmen, dan Produktivitas Karyawan
Implementasi pedoman ISO 26000 dapat mempertahankan dan meningkatkan semangat, komitmen, dan produktivitas karyawan. Perasaan bahwa mereka bekerja untuk organisasi yang memedulikan dampak sosial dan lingkungan memberikan motivasi tambahan.
Persepsi Investor, Pemilik, Donatur, Sponsor, dan Komunitas Keuangan
Investor, pemilik, donatur, sponsor, dan komunitas keuangan cenderung memandang positif organisasi yang menerapkan tanggung jawab sosial. Ini dapat menciptakan keyakinan dan mempengaruhi keputusan investasi serta dukungan finansial yang lebih baik.
Hubungan dengan Perusahaan, Pemerintah, Media, Pemasok, Rekan Sejawat, Pelanggan, dan Komunitas:
Mematuhi pedoman ISO 26000 membangun hubungan positif dan berkelanjutan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti perusahaan lain, pemerintah, media, pemasok, rekan sejawat, pelanggan, dan komunitas di mana organisasi beroperasi. Keterlibatan yang baik dengan pemangku kepentingan ini dapat membuka peluang kolaborasi dan meningkatkan citra organisasi secara keseluruhan.
Kesimpulan
ISO 26000 adalah standar internasional yang memberikan pedoman tentang tanggung jawab sosial suatu organisasi. ISO 26000 berfungsi untuk memastikan bahwa organisasi memperlakukan masyarakat dan lingkungan dengan hormat, bukan hanya sebagai kewajiban moral, melainkan juga keputusan strategis yang penting untuk kesuksesan organisasi.
Standar ini memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi berbagai aspek kegiatan mereka, seperti ekonomi, lingkungan, etika, dan sosial, untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait keberlanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan pedoman ISO 26000, organisasi dapat membangun reputasi positif, meningkatkan kinerja keseluruhan, dan memberikan kontribusi yang lebih baik pada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Meskipun tidak dapat digunakan untuk sertifikasi, ISO 26000 tetap menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan organisasi. Dalam konteks bisnis, menerapkan ISO 26000 dapat membawa keunggulan kompetitif, meningkatkan reputasi, memikat dan mempertahankan karyawan serta pelanggan, dan membangun hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan.
Selain memanfaatkan ISO 26000, perusahaan dapat menggunakan layanan outsourcing untuk memaksimalkan efektivitas produksinya.
Dengan outsourcing, perusahaan Anda dapat menghemat waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk merekrut dan mengelola pekerja, sehingga Anda dapat mengalihkan fokus dan sumber daya tersebut kepada aspek inti dari bisnis Anda,
Jika kamu tertarik menggunakan outsourcing, kamu dapat memilih MyRobin sebagai penyedia jasa layanan outsourcing on-demand terpercaya. Kami dapat menyalurkan pekerja profesional dari berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan kurang dari 24 jam. Pelajari selengkapnya disini!