Jenis media marketing selalu bermunculan seiring waktu. Kalau dahulu pemasaran hanya menggunakan media cetak dan elektronik saja, kini bisa melalui internet.
Perkembangan media marketing menuntut Anda yang berprofesi sebagai marketer, bisa beradaptasi dan memanfaatkan berbagai channel pemasaran untuk menjangkau audience.
Memilih channel marketing yang tepat dan selaras dengan goals pemasaran, memungkinkan lebih banyak peluang meningkatkan brand awareness hingga mengarah ke konversi.
Sekilas tentang media marketing
Media marketing adalah channel pemasaran baik online maupun offline yang digunakan untuk menjangkau audience dan mempromosikan produk maupun layanan perusahaan.
Tipe media marketing sangat beragam, mulai dari majalah, televisi, hingga social media. Pemasaran digital merupakan media paling baru dan umum digunakan saat ini.
Baca Juga: Mass Marketing: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya Bagi Bisnis
Semenjak pandemi Covid-19, banyak perusahaan dan UMKM beralih ke pemasaran digital karena lebih luas dalam menjangkau target pelanggan.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik pada 2020 yang diikuti 34.559 responden, melansir dari Liputan6 sekitar 53,51 persen perusahaan telah memanfaatkan internet untuk pemasaran.
Di samping jangkauannya luas, pemasaran via daring juga menekan biaya promosi dan efektif jika disesuaikan dengan goals marketing.
Jenis media digital marketing diantaranya sosial media marketing, e-mail marketing, paid advertising hingga pay per click.
Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Manfaat, hingga Perbedaannya dengan Traditional Marketing
Jenis media marketing
Secara umum, ada dua jenis media marketing yang biasa marketer terapkan yaitu versi tradisional dan media baru.
Pemasaran media baru memfokuskan promosi melalui saluran online. Kegiatannya mencakup iklan bergambar, pemasaran konten, dan promosi media sosial.
Sementara pemasaran tradisional berarti menggunakan channel lama seperti radio, televisi, hingga print (majalah, pamflet, dan brosur).
Setiap jenis media marketing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan memilih channel yang tepat akan memaksimalkan promosi Anda, berikut penjelasannya.
Baca Juga: 15 Skill Digital Marketing Expert yang harus Dimiliki
1. Media cetak
Salah satu media marketing paling lama selain mulut ke mulut adalah pemasaran cetak. Biasanya Anda menemukan dalam bentuk majalah, surat kabar, brosur, atau pamflet.
Pemasaran cetak seperti majalah dan surat kabar menyediakan slot atau ruang untuk pemasar mengenalkan produk dan layanan secara berkala.
Marketer lebih mudah menjangkau khalayak dengan berbagai demografi dan topik tertentu. Alhasil, ini memengaruhi keuntungan dan menekan biaya untuk promosi.
Berdasarkan Busy Seed, kelebihan media cetak yakni menargetkan konsumen lokal, menawarkan ROI tinggi, menjangkau audience segala usia, dan lebih menonjol.
Sementara dari sisi kekurangan adalah jumlah ruang iklan terbatas, Anda perlu menjadwalkan sendiri kapan pemasaran dilakukan hingga biaya promosi tinggi.
2. Televisi
Bentuk media marketing selanjutnya televisi. Walaupun sudah serba digital, pemasaran lewat TV masih efektif dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Promosi televisi biasanya menampilkan iklan saat jeda acara, film, maupun segmen siaran berita.
Pemasaran melalui siaran televisi dinilai mampu memengaruhi target audience melakukan pembelian. Ini karena iklan disiarkan berulang kali alias repetition sehingga menciptakan impulse buying.
Menurut Improve Marketing, jika dibandingkan dengan pemasaran video, TV mampu memberikan kontribusi sebesar 35 persen dan sekitar 60 persen orang tertarik membeli produk setelah melihat siaran promosi.
Meskipun demikian, pemasaran televisi memerlukan biaya yang tak murah dan sulit dilacak. Anda mungkin memerlukan tools lain untuk melihat seberapa efektif iklan pada kecenderungan membeli konsumen.
3. Radio
Radio bukan termasuk bagian-bagian digital marketing, tetapi merupakan channel pemasaran yang bisa Anda pertimbangkan untuk menarik audience.
Pemasaran melalui radio efektif karena bisa menarik audience dari berbagai usia dan lebih sering diputar di tempat umum seperti mall, stasiun, maupun kendaraan pribadi.
Keuntungan dari iklan radio yaitu menawarkan biaya yang rendah daripada televisi dan pesan promosi bisa tersampaikan tepat waktu.
Namun, pemasaran radio bisa tidak menarik karena kurangnya visualisasi yang memberikan rangsangan konsumen membeli produk.
4. Social media marketing
Sosial media marketing adalah kegiatan promosi melalui platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, hingga Youtube. Jenis pemasaran ini tergolong baru.
Pemasaran menggunakan sosial media memungkinkan audiens berinteraksi dengan iklan dan promosi langsung di platform, misalnya menyukai, berkomentar, atau share unggahan.
Penggunaan sosial media untuk kegiatan promosi dinilai irit biaya dan mampu menjangkau audience untuk meningkatkan brand awareness yang mengarah pada konversi.
Di sisi lain, persaingan sosial media marketing cukup tinggi. Pemasar perlu mempelajari strategi konten kompetitor.
Lalu bagaimana cara memulai digital marketing di social media? Tentukan platform yang akan Anda gunakan, kemudian riset audiens dan membuat strategi konten.
Konten yang Anda unggah melalui sosial media, harus relevan dengan target audience dan bisnis perusahaan untuk meraih impresi dan engagement.
5. E-mail marketing
Salah satu jenis digital marketing yaitu pemasaran e-mail. Tipe pemasaran ini dilakukan dengan mengirimkan pesan promosi dan buletin ke surel pelanggan.
Kampanye bertujuan untuk mendorong pembelian, meningkatkan hubungan dengan customer, dan menciptakan loyalitas.
Keunggulannya yaitu bisa Anda custom, berbiaya rendah, dan kampanye bisa diukur dengan melihat tingkat open rate atau melalui metode lainnya.
Namun, sebelum mengirimkan promosi Anda perlu mengumpulkan daftar e-mail. Ini bisa memakan waktu dan tak semua pelanggan tertarik menuliskan surelnya.
6. Content marketing
Contoh digital marketing yaitu content marketing. Proses pemasaran dilakukan dengan membuat konten baik berupa video maupun tulisan.
Kemudian, diunggah ke berbagai platform atau website. Content marketing menitikberatkan pada nilai konten dari segi visual, isi, topik, storytelling, relevansi.
Umumnya, semakin konten relevan dengan kehidupan audience, peluang mendapat like, comment, dan share makin besar.
Melalui pengemasan konten yang menarik, target pelanggan mungkin tidak menyadari bahwa unggahan tersebut merupakan promosi.
Ini menjadi solusi untuk Anda mengiklankan produk atau jasa, ke audience yang menghindari iklan televisi, sosial media hingga e-mail marketing.
7. Search engine marketing
SEM memanfaatkan mesin pencari untuk mengiklankan layanan dan produk. Anda dapat membayar supaya iklan muncul di bagian teratas mesin pencari.
Misalkan seseorang mencari wedding fotografi di internet. Nantinya hasil yang muncul di paling atas adalah layanan Anda.
Salah satu digital campaign lain yang dapat Anda manfaatkan yaitu SEO. Anda hanya perlu mengoptimasi konten di situs dan sosial media agar ramah dengan mesin telusur.
8. Influencer marketing
Diantara 7 jenis digital marketing, pemasaran dengan influencer cukup powerful. Hal ini karena tokoh publik memiliki basis penggemar yang luas sehingga bisa Anda manfaatkan.
Contoh influencer bisa artis, selebgram, menteri, atau seseorang yang memiliki penggemar dan berpengaruh di masyarakat. Nantinya, mereka akan mempromosikan produk.
Kerja sama dengan influencer biasanya dengan membuat konten video, wawancara event, mengunggah foto, atau mengulas produk.
Keunggulan yang Anda dapatkan dari pemasaran ini adalah meningkatkan reputasi brand dan kesadaran merek, serta tak menutup kemungkinan berpengaruh pada sales.
Adapun contoh influencer marketing saat ini kerja sama toko online dengan idol asal Korea Selatan yang terbukti memberikan dampak positif bagi brand itu sendiri.
9. Mobile marketing
Jenis digital marketing menurut jurnal salah satunya mobile marketing. Inti pemasaran ini yaitu membuat promosi yang kompatibel dengan perangkat mobile seperti smartphone.
Perusahaan bisa saja mengunggah ulang iklan televisi atau membuat konten interaktif. Tujuannya agar bisa dilihat target audience, mengingat banyak masyarakat menggunakan smartphone.
10. Affiliate marketing
Jenis jenis digital marketing terakhir yakni affiliate marketing. Pemasaran ini juga melibatkan influencer, tetapi ada perbedaan signifikan.
Influencer marketing bertujuan untuk meluaskan target pasar dan meningkatkan brand awareness, kompensasi diberikan setelah mereka mengunggah konten.
Sementara affiliate marketing yaitu bentuk kerja sama di mana influencer akan mendapatkan kompensasi jika berhasil menjual produk.
Sebagai pemasar, Anda dapat mengombinasikan jenis media marketing untuk memaksimalkan kegiatan promosi.
Semakin banyak channel yang Anda pilih, besar kemungkinan memberikan keuntungan dan dampak positif bagi bisnis perusahaan. Temukan berbagai informasi karier dan pekerjaan menarik lainnya di Blog MyRobin.