Search
Close this search box.

Manufaktur Berkelanjutan: Solusi Pertumbuhan Industri Manufaktur

manufaktur berkelanjutan

Manufaktur berkelanjutan atau sustainable manufacturing telah menjadi topik penting di dunia industri saat ini. Dalam era yang ditandai oleh perubahan iklim, kekhawatiran akan keterbatasan sumber daya alam, dan kepedulian terhadap dampak negatif terhadap lingkungan, konsep manufaktur berkelanjutan semakin mendapatkan perhatian yang besar. Manufaktur tradisional yang fokus pada produksi massal dan efisiensi operasional sering kali mengabaikan implikasi lingkungan dan sosial dari proses produksi mereka.

Penerapan manufaktur berkelanjutan bukan hanya penting untuk memenuhi tuntutan regulasi dan kepatuhan lingkungan, tetapi juga sebagai strategi bisnis yang cerdas. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi praktik manufaktur berkelanjutan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan citra merek, dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan keberlanjutan. Artikel ini akan menyelidiki konsep manufaktur berkelanjutan dengan menggali elemen-elemen kunci, konsep dan contoh-contoh sukses dari perusahaan-perusahaan terkemuka. Yuk, simak penjelasannya di sini.

Pengertian Manufaktur Berkelanjutan (Sustainable Manufacturing)

Manufaktur berkelanjutan adalah sistem produksi yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi, emisi, pembuangan, dan penggunaan bahan yang tidak dapat didaur ulang. Ini mencakup pendekatan yang melihat produk atau proses tidak hanya dari proses produksinya, tetapi juga dari seluruh siklus hidupnya, mulai dari perolehan bahan mentah hingga tahap akhir masa manfaat produk (end of life).

Pendekatan dasar dalam manufaktur berkelanjutan adalah konsep siklus hidup, yang mengakui bahwa pengaruh lingkungan dari suatu produk atau proses tidak terbatas pada tahap produksi saja, tetapi juga melibatkan tahap penggunaan, pemeliharaan, dan pembuangan. Dalam konsep ini, perhatian diberikan untuk mengurangi dampak lingkungan di setiap tahap siklus hidup produk.

Di tahap perolehan bahan mentah, manufaktur berkelanjutan mendorong penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, mendukung praktik pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan mengurangi pengambilan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Selama proses produksi, efisiensi energi dan penggunaan bahan ditingkatkan untuk mengurangi limbah dan emisi.

Pada tahap penggunaan produk, manufaktur berkelanjutan mendorong pengembangan produk yang efisien secara energi dan ramah lingkungan, serta mendukung penggunaan energi terbarukan. Aspek seperti pemeliharaan yang baik dan perbaikan produk juga diperhatikan untuk memperpanjang masa pakai dan mengurangi kebutuhan akan penggantian produk baru.

Ketika mencapai akhir masa manfaatnya, manufaktur berkelanjutan mendorong praktik daur ulang, pengelolaan limbah yang efektif, dan desain produk yang memfasilitasi pemulihan bahan dan komponen yang bernilai. Melalui praktik ini, manufaktur berkelanjutan berusaha mengurangi kontribusi ke tumpukan sampah dan meminimalkan dampak lingkungan dari pembuangan produk.

Penerapan manufaktur berkelanjutan melibatkan adopsi teknologi yang ramah lingkungan, pemilihan bahan baku yang berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan, efisiensi produksi, serta partisipasi dalam program sertifikasi dan inisiatif berkelanjutan. Selain memberikan manfaat lingkungan, manufaktur berkelanjutan juga dapat menghasilkan efisiensi operasional, citra perusahaan yang positif, dan kesempatan untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan keberlanjutan.

Perbedaan Green Manufacturing dengan Sustainable Manufacturing 

Perbedaan antara Green Manufacturing dan Sustainable Manufacturing terletak pada cakupan dan pendekatan yang digunakan dalam menjalankan praktik-produksi berkelanjutan.

  1. Cakupan:
    • Green Manufacturing lebih fokus pada upaya mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi. Prioritas utama adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, mengoptimalkan penggunaan energi, air, dan bahan baku, serta mengelola limbah dengan cara yang ramah lingkungan.
    • Sustainable Manufacturing memiliki cakupan yang lebih luas. Selain mengurangi dampak lingkungan, sustainable manufacturing juga mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial. Ini melibatkan integrasi prinsip keberlanjutan ke dalam seluruh siklus hidup produk, memperhatikan efisiensi sumber daya, keadilan sosial, kesehatan pekerja, dan partisipasi aktif dalam masyarakat.
  2. Pendekatan:
    • Green Manufacturing berfokus pada penerapan teknologi dan praktik yang secara langsung mengurangi dampak lingkungan, seperti menggunakan energi terbarukan, mengadopsi proses produksi yang lebih efisien, atau mengganti bahan-bahan berbahaya dengan yang lebih ramah lingkungan.
    • Sustainable Manufacturing mengadopsi pendekatan yang lebih holistik. Selain menerapkan praktik-praktik hijau, sustainable manufacturing juga mempertimbangkan implikasi sosial dan ekonomi dari proses produksi. Ini melibatkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, pendekatan berbasis siklus hidup, pengelolaan rantai pasokan yang bertanggung jawab, dan mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Elemen Manufaktur Berkelanjutan (Sustainable Manufacturing)

Elemen-elemen utama dalam Sustainable Manufacturing (Manufaktur Berkelanjutan) meliputi:

Manufaktur Berkelanjutan: Solusi Pertumbuhan Industri Manufaktur | MyRobin

Sumber: safetyculture.com

Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost) 

Melibatkan pengelolaan biaya yang efektif dalam proses produksi. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah, sehingga dapat mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

Konsumsi Daya (Power Consumption)

Fokus pada penggunaan energi yang efisien dan berkelanjutan dalam proses manufaktur. Ini melibatkan penggunaan sumber energi terbarukan, pengurangan konsumsi energi, dan penerapan teknologi hemat energi untuk mengurangi emisi karbon.

Pengelolaan Limbah (Waste Management)

Berfokus pada pengelolaan limbah yang efektif dan berkelanjutan. Ini mencakup praktik pengurangan limbah, daur ulang, penggunaan kembali, dan pengolahan limbah yang tepat agar tidak merusak lingkungan.

Keamanan Operasional (Operational Safety)

Menjaga keamanan dan keselamatan dalam proses produksi. Ini melibatkan penerapan praktik dan kebijakan keamanan yang ketat untuk melindungi pekerja, pengunjung, dan masyarakat sekitar dari risiko cedera dan kecelakaan.

Kesehatan Personal (Personal Health)

Memastikan kesehatan dan kesejahteraan pekerja dalam operasi manufaktur. Ini mencakup pemenuhan standar kesehatan dan kebersihan, pelatihan yang memadai, akses ke peralatan pelindung diri, dan pemantauan kondisi kerja untuk mencegah penyakit dan cedera terkait kerja.

Keramahan Lingkungan (Environmental Friendliness)

Memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak merugikan lingkungan dan memiliki dampak yang minimal. Ini melibatkan desain produk yang ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang berkelanjutan, pengurangan emisi, penggunaan bahan kimia yang aman, dan pemantauan dampak produk terhadap lingkungan.

Konsep Manufaktur Berkelanjutan (Sustainable Manufacturing)

Konsep manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing) didasarkan pada tiga pilar utama yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial. Konsep ini mengakui pentingnya mencapai keseimbangan antara perlindungan lingkungan, kesejahteraan ekonomi, dan keadilan sosial dalam proses produksi.

Lingkungan

Dalam konteks manufaktur berkelanjutan, lingkungan adalah salah satu fokus utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam, termasuk pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, pengelolaan air yang efisien, dan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan. Konsep ini mengedepankan praktik-produk yang tidak merusak lingkungan dan berupaya untuk menjaga keanekaragaman hayati serta keberlanjutan ekosistem.

Ekonomi

Aspek ekonomi dalam manufaktur berkelanjutan mengacu pada keberlanjutan finansial dan keuntungan jangka panjang. Konsep ini melibatkan penggunaan sumber daya yang efisien, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan produktivitas. Dengan mengadopsi praktik berkelanjutan, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan peluang bisnis baru dalam pasar yang semakin menginginkan produk berkelanjutan.

Sosial

Aspek sosial dalam manufaktur berkelanjutan mencakup kesejahteraan pekerja, keadilan sosial, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Konsep ini berfokus pada memastikan kondisi kerja yang aman, hak-hak pekerja yang dihormati, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, serta memperhatikan kepentingan komunitas di sekitar pabrik atau fasilitas produksi. Manufaktur berkelanjutan berupaya untuk menciptakan dampak sosial yang positif dengan mengintegrasikan nilai-nilai etis dan tanggung jawab sosial dalam operasi perusahaan.

Contoh Implementasi Manufaktur Berkelanjutan (Sustainable Manufacturing)

Berikut adalah beberapa contoh implementasi manufaktur berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan seperti:

Tesla

Tesla produsen mobil listrik terkemuka adalah contoh bagaimana manufaktur berkelanjutan dapat diterapkan dalam industri otomotif. Tesla memproduksi mobil listrik yang membantu mengurangi emisi karbon dari transportasi. Mereka juga menggunakan sumber daya energi terbarukan untuk kegiatan manufaktur mereka dan mengoptimalkan efisiensi produksi untuk mengurangi limbah dan konsumsi energi.

Unilever

Unilever merupakan perusahaan FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) yang terkenal, memiliki komitmen kuat terhadap manufaktur berkelanjutan. Mereka telah mengadopsi berbagai strategi untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti mengoptimalkan penggunaan air dalam proses produksi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan.

Coca-Cola

Coca-Cola adalah perusahaan minuman global yang telah berkomitmen untuk manufaktur berkelanjutan melalui program “World Without Waste”. Mereka bertujuan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang setiap kemasan yang mereka hasilkan, serta mengurangi penggunaan bahan baku dan energi dalam rantai pasokan mereka.

Philips

Philips adalah perusahaan teknologi dan produk elektronik, telah mengambil langkah-langkah dalam manufaktur berkelanjutan dengan mengembangkan produk yang hemat energi dan ramah lingkungan. Mereka juga berfokus pada penggunaan bahan baku yang bertanggung jawab dan melakukan pengelolaan limbah yang efektif.

Contoh-contoh di atas mencerminkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkenal berkomitmen untuk menerapkan praktik manufaktur berkelanjutan. Dalam berbagai industri, perusahaan-perusahaan ini menjadikan keberlanjutan sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka, mengurangi dampak lingkungan, menciptakan nilai ekonomi, dan memperhatikan kesejahteraan sosial.

Dengan mendorong transformasi menuju industri yang lebih berkelanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi masa depan. Keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama, dan melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat mencapai tujuan ini.

Dengan adopsi konsep dan praktik manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing), kita dapat memainkan peran aktif dalam melindungi bumi kita, menjaga sumber daya alam, dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua. Ingin mengetahui informasi terupdate seputar bisnis? Anda dapat mengunjungi blog MyRobin dan dapatkan insight melalui artikelnya. 

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN