Search
Close this search box.

Mengapa Startup Gagal? Berikut Kesalahan yang Harus Dihindari!

Mengapa Startup Gagal Berikut Kesalahan yang Harus Dihindari

Beberapa tahun belakangan, startup di Indonesia sedang mengalami kondisi yang tidak menyenangkan. Beberapa perusahaan harus mengurangi jumlah karyawan, bahkan memutuskan untuk gulung tikar.

Sejak akhir 2019 dan puncaknya saat pandemi Covid – 19, satu per satu startup di Indonesia bertumbangan. Tentu ada alasan dibalik penutupan startup tersebut.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah startup terbesar. Bahkan, jumlah tersebut mengalahkan negara Jerman dan Prancis.

Menurut data yang dihimpun Startup Ranking, per 14 Juni 2023 terdapat 2.482 startup di Indonesia. jumlah tersebut membuat Indonesia menempati peringkat keenam untuk keberadaan startup.

Namun, presentasi kegagalannya juga cukup besar. Di tahun 2022, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ada 1300 yang mengikuti Gerakan Nasional 1000 Startup, tapi hanya 10% yang bertahan.

Berbagai alasan dapat disebutkan atas kegagalan startup di Indonesia.

Artikel ini akan membahas secara lengkap kesalahan dan penyebab startup gagal. Selain itu, MyRobin akan menjelaskan juga cara menghindari kegagalan untuk startup.

Harapannya, Anda dapat mengambil pelajaran dari startup yang terpaksa harus menutup operasionalnya.

Penyebab Kegagalan Startup Menurut Survei

Mengetahui penyebab dan risiko kegagalan startup akan membuat Anda belajar dalam mengelola bisnis. Harapannya, startup yang Anda kelola dapat terhindar dari masalah yang sama.

Skynova dan CB Insight melakukan survei pada November 2022 tentang alasan startup dan bisnis kecil gagal melanjutkan bisnisnya. Skynova dan CB Insight melakukan survei kepada 492 owner startup dari berbagai negara. Dari survei tersebut, terungkap tiga alasan startup menjalankan bisnis di tahun 2022. Berikut penjelasannya:

1. Kurangnya pendanaan

Survei tersebut mencatat bahwa 47% kegagalan startup pada tahun 2022 disebabkan kurangnya pendanaan, faktor kurangnya pendanaan pada startup ini meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2021. Masalah ini nampaknya akan terus berlangsung selama tahun 2023 dikarenakan situasi ekonomi dunia yang tidak pasti dan potensi akan terjadinya resesi.

Siapapun yang ingin memulai bisnis pada tahun 2023 mungkin menghadapi hambatan untuk mendapatkan pendanaan dari investor, selama kondisi ekonomi dunia yang tidak pasti.

2. Kehabisan dana operasional (ran out of cash)

Sebanyak 44% owner startup dan bisnis kecil mengatakan jika kegagalan bisnis mereka di tahun 2022 disebabkan kehabisan dana operasional. Salah satu yang menyebabkan startup kehabisan dana operasional karena perencanaan keuangan yang buruk. Pelajari bagaimana mengelola dana investor disini!

3. Dampak pandemi Covid – 19 yang masih terasa

Sebanyak 33% startup dan bisnis mengatakan efek pandemi pada bisnis masih sangat terasa. Kabar baiknya, alasan yang sama sudah turun dari 59% pada tahun 2021. Meskipun beberapa negara sudah mencabut status darurat dari Covid – 19 pada tahun 2021, dampaknya masih terasa bagi beberapa bisnis.

Kesalahan yang Dilakukan Startup di Indonesia

Selain hasil tiga survei di atas, ada kesalahan yang menyebabkan startup di Indonesia gagal berumur panjang. Berikut adalah penjelasannya:

1. Produk Tidak Sesuai Dengan Permintaan Pasar

Penyebab pertama kegagalan startup di Indonesia adalah produk yang ditawarkan tidak sesuai kebutuhan konsumen. Jika produk tidak sesuai permintaan pasar, startup akan kesulitan menjual dan mendapatkan pemasukan.

Penting untuk Anda memperhatikan kondisi dan permintaan pasar. Jika Anda sudah memperhatikan kedua hal tersebut, Anda akan mudah menentukan dan membuat produk yang diterima pasar.

Startup juga harus melakukan riset pasar sebelum meluncurkan produk. Hasil riset dapat membantu startup untuk menemukan pasar yang tepat.

2. Tidak Memperhatikan Kepuasan Pelanggan

Salah satu yang dilupakan startup adalah menjaga kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan bisa dilakukan dengan pelayanan, produk yang memuaskan, dan banyak aspek lainnya.

Jika pelanggan merasa tidak puas, mereka enggan untuk menggunakan produk Anda lagi (repeat order). Hal ini akan berdampak kepada pemasukan startup. Oleh karena itu, pastikan pelanggan merasa puas atas pelayanan dan produk Anda.

3. Bakar Uang untuk Promosi Produk

Menghabiskan terlalu banyak uang untuk kegiatan promosi bukanlah strategi yang tepat. Jika tidak mengontrol keseimbangan antara promosi dan uang yang dimiliki, hanya akan membuat startup gagal dan tidak bisa melanjutkan operasional karena kehabisan seluruh modal.

Anda harus bijak mengelola modal sehingga cukup untuk menjalankan operasional, termasuk kegiatan promosi.

4. Salah Satu Founder Keluar dari Perusahaan

Ketika mendirikan startup bersama rekan bisnis atau kolega, pastikan Anda atau rekan mempunyai komitmen yang kuat dan jangan panjang untuk menjalankan bisnis.

Beberapa kasus, ketika salah satu founder mengundurkan diri, kegiatan bisnis menjadi terganggu. Hal ini akan berpengaruh pada startup yang sedang dijalankan.

Ketika salah satu fonder memutuskan keluar, akan terjadi ketidak seimbangan organisasi. Pun, ketika mendapatkan orang baru, tapi tidak memiliki visi dan misi yang sama, operasional bisnis juga akan terhambat.

5. Sulit Menemukan Investor

Pendanaan merupakan hal yang penting bagi startup agar ide besarnya dapat terwujud dan bisnisnya terus berkembang.

Namun, beberapa startup kesulitan menemukan angel investor atau menembus perusahaan modal ventura. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan modal tambahan untuk menjalankan bisnisnya.

6. Tidak Update Persaingan Pasar

Startup harus memantau kompetitor dan perkembangan pasar. Jika Anda tidak peduli terhadap perkembangan pasar, Anda akan kalah oleh kompetitor yang terus berkembang dengan produk-produknya.

Oleh karena itu, selalu pantau perkembangan dan keinginan pasar. Anda harus siap untuk memunculkan ide-ide dan produk baru yang lebih menonjol dari kompetitor.

7. Tidak Punya Rencana Jangka Panjang

Gunakan rencana startup jangka panjang. Jangan hanya fokus pada satu aspek, misal hanya fokus pada pertumbuhan pelanggan.

Pertumbuhan startup tidak hanya pertumbuhan pelanggan saja. Namun, yang penting adalah bagaimana startup dapat berjalan di segala perubahan zaman sesuai rencana.

Rencana jangka panjang akan memastikan startup terus berjalan sesuai dengan harapan awal berdiri.

8. Sulit Menentukan Model Bisnis yang Sesuai

Startup juga harus menentukan model bisnis. Tanpa model bisnis yang tepat, startup akan kesulitan mengembangkan produk dan menarik minat masyarakat.

9. Belum Berpengalaman Menjalankan Bisnis

Apapun bisnisnya, baik itu startup yang memanfaatkan teknologi atau bisnis konvensional, penting untuk mempunyai pengetahuan dan pengalaman bisnis.

Pengetahuan dan pengalaman akan membantu Anda menentukan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Pebisnis yang kurang akan pengetahuan dan pengalaman, tentu akan mudah dikalahkan kompetitor yang berpengalaman.

10. Budaya Perusahaan Belum Terbentuk

Sering ada anggapan jika budaya perusahaan akan terbentuk dengan sendirinya. Itu adalah anggapan yang salah.

Budaya perusahaan harus dibentuk, bahkan sejak hari pertama startup berjalan. Budaya perusahaan akan membantu tim untuk bekerja sesuai dengan goal bisnis. Selain itu, budaya perusahaan adalah petunjuk bagaimana cara kerja di startup Anda.

Tantangan Bisnis Startup di Masa Depan

Indonesia dianggap masih menjadi tempat yang hangat untuk startup-startup baru. Ekosistem yang baik merupakan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk memunculkan startup atau bisnis yang baru.

Namun, sikap waspada tetap harus ada. Setiap zaman memiliki tantangan tersendiri untuk merintis bisnis. Termasuk di tahun 2023 dan di masa depan.

Lantas, apa tantangan startup di tahun 2023 dan di masa depan? Setidaknya, ada dua tantangan yang harus dihadapi startup dan bisnis baru.

Pertama, kemampuan startup untuk membuat profit lebih banyak. Menurut Dina Dellyana, Direktur The Greater Hub Sekolah Bisnis Manajemen ITB, founder startup harus mengutamakan profit. Caranya, membuat konsumen atau pengguna jasa startup mau mengeluarkan uang untuk jasa yang digunakan.

Startup harus membuktikan apa yang dibuat benar-benar menghasilkan uang. Walaupun pelanggannya masih sedikit, startup harus membuktikan jika pelanggan tersebut mau membayar untuk produknya.

Menurut Dina, agar startup dapat menghasilkan profit yang banyak, kuncinya adalah memikirkan dengan matang produk yang benar-benar dibutuhkan dan menjawab permasalahan masyarakat. Jika startup dapat membuat produk yang menjawab permasalahan masyarakat, profit akan datang dengan sendirinya.

Tantangan kedua untuk startup di tahun 2023 dan masa depan adalah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Keadaan ini membuat investor tidak berani mengalirkan dananya ke sektor yang mudah goyang seperti startup. Terlebih lagi di tahun 2023 beberapa negara diprediksi mengalami resesi.

Akibatnya, startup akan kesulitan mencari investor, terutama investor yang bersedia mendanai di tahap pendanaan awal.

Setiap era akan mempunyai tantangan yang unik, dan situasi yang selalu berubah. Bagi para startup dan bisnis lainnya, penting punya kemampuan belajar yang kuat, beradaptasi, dan mencari solusi kreatif untuk menghadapi tantangan startup di masa depan.

Contoh Startup di Indonesia yang Mengalami Kegagalan

Di Indonesia ada beberapa contoh startup yang terpaksa harus gulung tikar. Dengan berbagai alasan, mereka harus menutup operasionalnya di Indonesia atau minimal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Berikut adalah daftar startup yang gagal melanjutkan eksistensinya di Indonesia:

1. Airy Rooms

Aplikasi pemesanan hotel atau penginapan ini menghentikan operasional secara resmi pada 31 Mei 2020. Alasan utama Airy Rooms menghentikan operasionalnya karena kondisi pasar yang tumbang saat Covid – 19.

2. Bananas

Bananas adalah startup yang bergerak pada bidang penyedian kebutuhan sehari-hari. Startup ini secara resmi berdiri pada Januari 2022.

Sayangnya, belum genap satu tahun Bananas mengumumkan penghentian operasionalnya. Setelah sepuluh bulan berjalan, Bananas berhenti dengan alasan unit ekonominya tidak bekerja dengan maksimal.

3. Beres.id

Beres.id mengumumkan telah berhenti bekerja mulai 1 Juli 2022. Alasannya karena pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya operasional perusahaan, kekurangan tenaga kerja dan tingginya biaya operasional. 

4. Fabelio

Startup jasa desain furniture dan interior, PT Kayu Raya Indonesia atau biasa dikenal dengan Fabelio resmi berhenti di tahun 2022.

Berhentinya Fabelio berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang menyatakan jika Fabelio dalam keadaan pailit.

5. Qlapa

Qlapa didirikan tahun 2015. Tujuan awal startup ini berdiri untuk meningkatkan perekonomian pengrajin masyarakat lokal. Jadi, Qlapa merupakan e-commerce khusus barang-barang kerajinan masyarakat lokal di Indonesia.

Sayangnya, Qlapa hanya beroperasi selama empat tahun.  Qlapa resmi berhenti tahun 2019. Diduga, alasan berhentinya Qlapa karena tidak mampu bersaing dengan  e-commerce lain, seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.

6. Sorabel

Sorabel adalah startup e-commerce di bidang fesyen. Startup ini harus tutup 30 Juli 2020. Lagi-lagi, alasan gulung tikar Sorabel dikarenakan pandemi Covid – 19. Akibat pandemi, Sorabel kehabisan modal dan kesulitan mencari investor untuk pendanaan lanjutan.

7. Stoqo

Stoqo merupakan startup dengan konsep business-to-business (B2B). Dalam kegiatannya, Stoqo memasok kebutuhan pokok kepada restoran atau gerai makanan.

Sayangnya, Stoqo memutuskan menutup layanannya pada 22 April 2020, karena pandemi Covid – 19.

Lakukan Cara Ini Agar Startup Tidak Gagal

Fortune menghimpun data startup dari seluruh dunia dan hasilnya mengejutkan: sembilan dari sepuluh startup yang ada di dunia berakhir dengan kegagalan!

Fakta yang mengejutkan, tapi memang seperti itu kondisinya. Lantas, bagaimana agar startup atau bisnis baru dapat bertahan lama?

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Tetapkan apa yang Anda inginkan, posisi seperti apa yang diinginkan, dan cita-cita apa yang ingin diwujudkan.

Hal terpenting dalam membuat tujuan adalah tetapkan tujuan tersebut dengan jelas dan konkrit. Gunakan metode SMART dalam menetapkan tujuan. SMART merupakan kepanjangan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time base.

Tanpa tujuan yang jelas, startup akan kesulitan bergerak maju mengembangkan bisnisnya.

2. Riset, Riset, dan Riset

Salah satu alasan utama startup dan bisnis gagal adalah tidak adanya pasar dari produk yang dibuat.

Cari tahu secara mendalam tentang pasar dan target konsumen yang Anda inginkan. Ketahu apa yang diinginkan pasar, ketahui harga produk yang beredar di pasar, ketahui apa yang diinginkan pasar, ketahui apa yang membuat pasar tergerak untuk membeli. Cari tahu semua sedalam mungkin.

Semakin banyak data yang Anda dapatkan, akan semakin mudah membuat produk yang tepat untuk pasar.

3. Berjalan dengan Konsep Lean (Ramping)

Thomas R. Eisenmann, profesor di Harvard Business School, mengenalkan strategi yang dapat diterapkan oleh startup, yaitu konsep lean (ramping). Menurutnya, sebuah startup atau bisnis baru tidak perlu “menginjak gas” secara penuh ketika memulai bisnis. Sumber daya yang ada jangan digunakan secara langsung untuk meluncurkan produk yang sempurna.

Sebaliknya, menurut Profesor Eisenmann sumber daya yang ada dapat digunakan untuk melakukan testing produk inti yang akan ditawarkan kepada pasar. Peluncuran produk harus dilakukan dengan cepat, sambil memantau kelemahan dan kelebihan produk di mata konsumen. Cara ini biasa disebut dengan Minimum Viable Product (MVP).

Seandainya produk belum direspon baik dengan pasar, sebaiknya jangan “menginjak gas” dahulu. Perbaikan produk hingga sesuai dengan keinginan pasar, sementara itu startup tetep jalan dengan ramping.

4. Kelola Keuangan dengan Bijak

Di masa depan, strategi bakar uang untuk promosi merupakan ide usang. Beberapa tahun belakang sudah banyak startup yang bakar uang untuk promosi, tapi tidak memperhatikan keuangan sehingga kehabisan modal.

Aturlah dengan bijak arus kas. Startup harus menjaga keseimbangan antara mendapatkan pendapatan secara konsisten melalui penjualan dan menutupi pengeluaran mereka.

Daftar kesalahan-kesalahan yang dilakukan startup sehingga menyebabkan kegagalan hendaknya dapat dijadikan pembelajaran. Harapannya, agar startup yang Anda bangun dapat bertahan tidak hanya lima atau sepuluh tahun, tapi dalam waktu yang lama.

Empat cara yang sudah dijelaskan di atas juga dapat Anda terapkan agar startup tidak berujung pada kegagalan. Satu hal yang penting lainnya, untuk membantu startup menghindari kesalahan-kesalahan adalah dengan membentuk tim yang kompeten.

Jika Anda sedang mencari tenaga kerja yang dapat membantu mengembangkan bisnis, Anda dapat menggunakan MyRobin.

MyRobin merupakan aplikasi penyedia tenaga kerja yang berkualitas dan kompeten. Tenaga kerja disaring dengan teliti dan melewati tahap verifikasi. Hubungi MyRobin sekarang juga untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN