Search
Close this search box.

Bagaimana Meningkatkan Penjualan Bisnis D2C?

Direct-to-Consumer

Model bisnis D2C semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, karena menawarkan sejumlah keuntungan bagi bisnis dan konsumen. Namun, karena uniknya model bsinis D2C, diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan penjualan Anda.

Dalam artikel ini MyRobin akan membahas mengenai penjualan dalam bisnis D2C, dan strategi serta metode untuk meningkatkannya. Simak selengkapnya disini!

Mengenal Lebih Dalam Penjualan D2C

D2C atau Direct-to-Consumer adalah model bisnis di mana produsen atau merek menjual produk secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Perantara tersebut dapat berupa pedagang grosir, distributor, atau pengecer.

D2C dapat menjadi model bisnis yang efektif untuk merek yang ingin membangun hubungan langsung dengan pelanggan dan memiliki kontrol penuh atas pengalaman pelanggan.

Namun, penting untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya sebelum memutuskan apakah D2C adalah pendekatan yang tepat untuk bisnis Anda.

Contoh terbaik dari penerapan D2C pada bisnis adalah Kartika Sari yang berbasis di Bandung. Kartika Sari adalah perusahaan kue dan pastry yang terkenal dengan produk-produknya, seperti bolen, roti, kue, dan brownies.

Kartika Sari menjual produknya melalui situs web mereka sendiri, toko online, dan toko fisik. Anda tidak akan menemukan toko retail baik offline maupun online yang menjual produk-produk Kartika Sari di luar toko resminya sendiri.

Mengapa perusahaan seperti kartika sari memilih pendekatan seperti ini? Ada banyak alasannya, salah satunya adalah:

Kontrol Penuh Atas Pengalaman Pelanggan

Dengan menjual langsung kepada konsumen, Kartika Sari memiliki kontrol penuh atas pengalaman pelanggan. Mereka dapat menentukan harga, produk, dan layanan yang ditawarkan.

Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan bagi pelanggan mereka.

Keuntungan yang Lebih Tinggi

Dengan menjual langsung kepada konsumen, Kartika Sari dapat menghindari biaya yang terkait dengan menggunakan perantara. Hal ini dapat menyebabkan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.

Pengetahuan yang Lebih Baik Tentang Pelanggan

Dengan mengumpulkan data pelanggan langsung, Kartika Sari dapat lebih memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik di masa mendatang.

Apa Perbedaan D2C dan B2C?

Okey, setelah membahas mengenai D2C dengan contoh perusahaan Kartika Sari, kali ini kami akan membahas mengenai perbedaan D2C dengan bisnis B2C.

E-commerce B2C dan D2C adalah dua model bisnis yang berbeda yang digunakan untuk menjual produk kepada konsumen secara online.

B2C singkatan dari business-to-consumer, yang berarti bisnis-ke-konsumen. Dalam model B2C, perusahaan menjual produknya kepada konsumen melalui perantara, seperti pedagang grosir atau pengecer.

Perantara tersebut kemudian bertanggung jawab untuk menyimpan, memasarkan, dan mengirimkan produk ke konsumen.

D2C singkatan dari direct-to-consumer, yang berarti langsung-ke-konsumen. Dalam model D2C, perusahaan menjual produknya secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Perusahaan bertanggung jawab untuk semua aspek penjualan, mulai dari pemasaran hingga pengiriman.

Perbedaan utama antara B2C dan D2C adalah cara produk didistribusikan. Dalam model B2C, produk didistribusikan melalui perantara, sementara dalam model D2C, produk didistribusikan secara langsung oleh perusahaan.

Perbedaan lainnya antara B2C dan D2C adalah kontrol yang dimiliki perusahaan atas pengalaman pelanggan.

Dalam model B2C, perusahaan memiliki kontrol terbatas atas pengalaman pelanggan karena mereka bergantung pada perantara untuk memasarkan dan mengirimkan produk.

Dalam model D2C, perusahaan memiliki kontrol penuh atas pengalaman pelanggan karena mereka bertanggung jawab untuk semua aspek penjualan.

Keuntungan Model Bisnis D2C

Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapatkan dengan strategi D2C. Yang paling mencolok antara lain:

Personalisasi dan Kustomisasi

Dengan menjual langsung kepada pelanggan, perusahaan dapat mempersonalisasi proses penjualan. Ini dapat dilakukan dengan memberikan catatan tangan, menyesuaikan produk, atau bahkan menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik. Personalisasi dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendorong loyalitas.

Jaminan Inventaris

Model D2C berarti hanya memasarkan apa yang Anda miliki. Ini berarti bahwa tidak ada pelanggan yang kecewa karena produk yang tidak tersedia. Selain itu, perusahaan dapat berkomunikasi dengan pelanggan tentang kapan produk akan kembali tersedia.

Pengendalian Biaya yang Lebih Tinggi

Dalam model B2C, perusahaan sering kali tidak memiliki pengaruh atas harga produk mereka. Pengecer besar mungkin memberikan diskon besar sebagai bagian dari promosi, yang dapat merugikan merek. Dalam model D2C, perusahaan memiliki kontrol penuh atas harga produk mereka. Mereka dapat menetapkan harga yang kompetitif dan masih menghasilkan keuntungan.

Varietas Produk yang Lebih Besar

Tidak semua pengecer bersedia menjual seluruh lini produk perusahaan. Dalam model D2C, perusahaan dapat menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan. Ini dapat meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

Data yang Lebih Bermanfaat

Dengan menjual langsung kepada pelanggan, perusahaan dapat mengumpulkan lebih banyak data tentang mereka. Data ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemasaran, produk, dan layanan pelanggan.

Pengaruh yang Lebih Besar terhadap Pemasaran dan Interaksi dengan Pelanggan

Perusahaan yang menggunakan model D2C memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pemasaran dan interaksi dengan pelanggan mereka.

Mereka dapat memilih kapan promosi terjadi dan bagaimana mereka ingin memasarkan produk mereka. Hal ini dapat menghasilkan loyalitas merek yang lebih besar dan peningkatan konversi.

Kebebasan untuk Mengendalikan Produksi dan Saluran Distribusi

Perusahaan yang menggunakan model D2C memiliki kebebasan untuk mengendalikan produksi dan saluran distribusi mereka. Ini dapat memberi mereka keuntungan dalam hal kecepatan, kualitas, dan biaya.

Margin Keuntungan yang Lebih Tinggi

Dengan menghilangkan perantara, perusahaan dapat menjual dengan harga yang sama seperti yang akan dilakukan pengecer tanpa biaya lainnya. Meskipun harus membayar pengiriman dan penyimpanan, margin keuntungan seringkali lebih tinggi dalam D2C.

Cara Meningkatkan Penjualan D2C

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan D2C. Berikut adalah beberapa tips yang paling efektif:

Menjual di Tempat yang Diminati Pelanggan Anda.

D2C tidak harus berarti hanya menjual di situs web Anda sendiri. Platform elektronik berkembang pesat di seluruh dunia dan memberikan akses ke banyak peluang penjualan.

Platform seperti Catch.com di Australia, Amazon dan eBay di Amerika Serikat, atau OnBuy di Inggris semuanya menawarkan peluang D2C.

Meskipun margin mungkin sedikit lebih rendah saat menjual melalui pasar, namun ini mudah dikompensasi dengan mempertimbangkan jumlah pelanggan yang dimiliki platform-platform ini.

Meningkatkan Data Umpan Produk

Banyak merek dan pengecer memiliki data umpan produk yang kurang baik. Banyak kolom mungkin tidak diisi, sehingga dalam banyak kasus produk mungkin tidak ditampilkan meskipun pencarian yang relevan.

Menggunakan Ulasan dan Testimoni

Ulasan dan testimoni adalah alat yang sangat berharga untuk meningkatkan kepercayaan dan penjualan. Jika calon konsumen belum pernah mendengar merek Anda, mereka mungkin ragu untuk melakukan pembelian.

Meningkatkan SEO Anda

Sama seperti meningkatkan data umpan produk, merek D2C perlu meningkatkan SEO mereka agar dapat ditemukan. Ini tidak hanya berarti meningkatkan SEO situs web Anda dengan kata kunci yang relevan tetapi juga SEO media sosial Anda.

Membuat iklan yang memanfaatkan kata kunci ini (atau sejenisnya) akan membuat lebih banyak konsumen menemukan merek Anda. Menggunakan retargeting dalam iklan Anda kemudian akan menjaga merek Anda tetap terlihat dalam pikiran mereka.

A/B Testing Iklan Produk Anda

Pengujian A/B adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan kinerja iklan Anda. Dengan menguji berbagai versi iklan Anda, Anda dapat melihat mana yang paling efektif untuk menarik perhatian dan mendorong konversi.

Menawarkan Sesuatu yang Berbeda Dari yang Lain

Apa yang membuat merek Anda unik? Mengapa pelanggan harus membeli dari Anda daripada dari pengecer lain? Menawarkan sesuatu yang berbeda dari yang lain dapat membantu Anda menonjol dari persaingan dan menarik pelanggan baru.

Hal ini bisa berupa sesuatu yang sederhana seperti layanan pelanggan yang luar biasa atau sesuatu yang lebih kompleks seperti model bisnis yang inovatif.

Menemukan Nilai Referral

Pelanggan Anda adalah sumber pemasaran yang sangat berharga. Mengapa tidak memanfaatkannya dengan menawarkan diskon referral? Hal ini tidak hanya menarik pelanggan baru untuk membeli, tetapi juga mendorong pelanggan lama untuk membeli lagi.

Mengajukan Pendapat Pelanggan Anda

Pelanggan Anda adalah sumber wawasan yang berharga. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka sukai dan tidak sukai tentang merek Anda, serta apa yang mereka inginkan untuk dilihat di masa depan.

Mendengar dari pelanggan Anda dapat membantu Anda meningkatkan produk, layanan, dan strategi pemasaran Anda.

Bagaimana Cara Mempertahankan Pelanggan dalam E-commerce D2C?

Dengan bisnis atau merek yang lebih kecil, mungkin terasa sulit untuk mempertahankan pelanggan saat menjual melalui D2C. Namun, seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa cara untuk meningkatkan pengalaman pelanggan:

Layanan Pelanggan yang Lebih Baik 

Jika Anda ingin pelanggan Anda kembali, pastikan proses pembeliannya semudah dan senyaman mungkin. Pertimbangkan untuk memasukkan pembaruan status pesanan secara berkala, pelacakan pengiriman, dan hal lain yang menurut Anda akan bermanfaat bagi pelanggan.

Program Loyalitas

Mirip dengan referensi, program loyalitas mendorong pelanggan untuk kembali. Ketika mereka mencapai 10 pembelian, Anda dapat memberi mereka hadiah berupa potongan harga atau produk gratis pilihan mereka.

Hal ini juga bisa menjadi cara yang fantastis untuk menciptakan duta merek. Dengan memperlakukan mereka secara istimewa, mereka membalas budi dengan mengisi survey atau menulis posting media sosial dengan imbalan diskon.

Kelompok pelanggan ini juga berguna untuk prototipe atau bereksperimen dengan pengaturan pengiriman baru.

Pengiriman dan Pengembalian yang Mudah 

Secara teknis ini bisa masuk dalam layanan pelanggan yang lebih baik, tetapi sangat penting, sehingga layak mendapatkan barisnya sendiri.

Dengan menawarkan pengiriman dan pengembalian gratis (atau pengembalian yang mudah), pelanggan Anda akan selalu merasa bahwa mereka diutamakan.

Dengan mengoptimalkan data produk Anda, pengembalian akan tetap berkurang, karena pelanggan yang tepat seharusnya membeli produk yang tepat sejak awal!

Diskon dan Hadiah Reguler 

Pada tingkat yang sama dengan program loyalitas, diskon dan hadiah reguler akan membuat pelanggan tetap kembali.

Penting untuk dicatat bahwa Anda tidak ingin melakukan ini terlalu sering, jika tidak, pelanggan tidak akan pernah membayar harga penuh untuk apa pun dan akan selalu menunggu penjualan berikutnya.

Menyiapkan diskon mudah dilakukan melalui Google Merchant Center atau Google Merchant Center Next tetapi juga dimungkinkan dengan Intelligent Reach.

Kampanye Pemasaran Email, Video, dan SMS

Dengan mengirim email dan SMS ke pelanggan Anda, Anda akan selalu tetap menjadi yang terdepan di pikiran mereka. Hal ini bisa sangat berguna jika mereka sendiri tidak tahu kapan akan membeli produk.

Dengan tetap hangat dan ramah, dan dengan menawarkan rekomendasi pribadi, pelanggan Anda lebih cenderung untuk melakukan pembelian. Selain itu, Anda dapat mencoba kampanye video juga seperti beriklan di YouTube Shorts atau dengan menjual di TikTok.

Outsourcing Sebagai Solusi Meningkatkan Penjualan D2C

Bisnis D2C memiliki tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan menggunakan jasa retail. Dengan retail Anda hanya perlu memikirkan apakah barang atau produk Anda dapat bersaing dengan merek serupa di toko yang sama.

Dengan D2C Anda perlu mengerjakan secara mandiri tugas tugas yang dilakukan oleh perusahaan retail, seperti mempromosikan produk, pengiriman dan return barang, menghandle complaint, dan lain sebagainya.

Mengalihkan seluruh atau sebagian proses bisnis kepada penyedia jasa layanan outsourcing terpercaya dapat menjadi solusi terbaik bagi bisnis D2C yang kewalahan mengelola banyaknya proses bisnis yang harus dilakukan secara mandiri.

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing end-to-end yang dapat melayani permintaan pekerja, maupun pengelolaan proses bisnis secara on-demand. Dengan demikian Anda dapat mengalihkan fokus dan sumber daya kepada aspek bisnis lain yang jauh lebih penting.

Dengan jaringan talenta yang luas, dan rekruter yang berpengalaman, MyRobin dapat menyalurkan Anda pekerja kurang dari 24 jam. Selain itu seluruh aspek pengelolaan karyawan, seperti onboarding, manajemen kontrak, absensi hingga payroll akan dikelola sepenuhnya oleh MyRobin. Tunggu apa lagi? Konsultasikan kebutuhan perekrutan Anda disini!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN