Search
Close this search box.

Metode Agile Development: Inovasi dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Metode Agile Development

Metode Agile Development telah terbukti efektif dalam pengembangan perangkat lunak di dunia teknologi informasi. Dalam metodologi ini, sebuah startup atau perusahaan rintisan akan melakukan proses pengerjaan secara berulang dengan fokus pada pengembangan produk yang memberikan nilai tambah kepada pengguna atau pelanggan.

Metode ini memberikan fleksibilitas bagi para pengembang dalam menghadapi perubahan kebutuhan yang seringkali terjadi dalam industri teknologi. Agile Development sangat cocok digunakan pada startup dalam mengembangkan software.

Oleh karena itu, jika Anda sedang mempersiapkan sebuah startup, maka metode dalam agile development dapat diterapkan. Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan Agile Development dan apa saja metodenya. 

Apa yang Dimaksud dengan Agile Development?

Agile Development merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang berbasis pada proses pengerjaan berulang. Dalam metode ini, aturan dan solusi yang telah disepakati diimplementasikan melalui kolaborasi antar tim yang terorganisir dan terstruktur.

Metode Agile Development ini merupakan model pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada jangka pendek dan mengedepankan adaptasi yang cepat terhadap setiap perubahan. Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah memungkinkan para tim pengembang untuk membuat keputusan dengan cepat, menghasilkan kualitas produk yang baik, dan dapat dengan efektif menangani setiap perubahan yang terjadi.

Jika dilihat dari sejarahnya, Agile Development memiliki akar pada agile manifesto, sebuah dokumen yang dikembangkan oleh 14 tokoh terkemuka dalam industri perangkat lunak. Manifesto ini menguraikan prinsip-prinsip inti yang menjadi landasan dalam proses pengembangan agile.

Dengan memahami konsep agile, tim pengembang dapat mengambil langkah lebih lanjut dalam menerapkan Agile Development dengan tujuan yang jelas. Tujuan utama dari penerapan metode ini adalah meningkatkan kecepatan pengembangan, mengurangi risiko proyek, meningkatkan kualitas produk, serta meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pelanggan.

Selain itu, Agile Development juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, di mana setiap anggota tim dapat berkontribusi secara aktif, berbagi pengetahuan, dan berkomunikasi secara terbuka. Dengan demikian, metode ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada aspek sosial dan budaya di dalam tim.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, metode Agile Development menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dan umpan balik dari pengguna atau pelanggan. Melalui siklus pengerjaan berulang, tim dapat terus memperbaiki dan mengoptimalkan produk berdasarkan masukan yang diterima.

Apa saja metode Agile Development?

Setelah mengetahui pengertian dari Agile Development, Anda perlu untuk tahu beberapa metode agile yang dapat diterapkan. Berikut ini adalah beberapa metode agile yang bisa Anda terapkan dalam startup.

Scrum Methodology

Scrum adalah salah satu metode Agile yang sangat populer. Metode ini berfokus pada pengembangan software kompleks dengan membaginya ke dalam iterasi kecil yang disebut “sprints”. Dalam setiap sprint planning, tim berfokus untuk menyelesaikan satu fitur atau rangkaian tugas tertentu dalam waktu yang singkat, biasanya 1 hingga 4 minggu.

Setiap anggota tim memiliki peran yang jelas dalam Scrum:

Product Owner

Product Owner adalah perwakilan dari pelanggan dan bertanggung jawab untuk mengoptimalkan nilai bisnis dari produk. Ia juga mengelola backlog, yaitu daftar fitur yang akan dikerjakan oleh tim. 

Scrum Master

Scrum Master adalah fasilitator dan pelindung tim. Tugasnya adalah memastikan tim memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Scrum dengan baik serta menghilangkan hambatan yang menghalangi produktivitas.

Development Team

Development Team adalah kelompok yang memiliki keterampilan yang berbeda untuk menjalankan proyek, seperti programmer, desainer, analis, dan sebagainya. Mereka berkolaborasi untuk menghasilkan increment software yang siap untuk dirilis.

Feature Driven Development (FDD) 

Sementara itu, Feature Driven Development (FDD) adalah metode Agile yang berfokus pada menyelesaikan satu fitur dalam setiap iterasi. Fitur-fitur ini ditulis dalam daftar yang diutamakan dan dikerjakan sesuai urutan prioritas.

FDD memastikan bahwa fitur-fitur yang paling penting diselesaikan lebih dulu, dengan menggunakan iterasi singkat dan spesifik.

Untuk mengimplementasikan Feature Driven Development (FDD), terdapat lima langkah penting yang harus Anda lakukan. Pertama, Anda perlu mengembangkan model dasar yang mencakup struktur dan arsitektur dasar proyek. Kedua, tulislah daftar fitur yang akan dimasukkan ke dalam pengembangan. 

Selanjutnya, rencanakan pengembangan setiap fitur dengan mengatur prioritas dan tahapan pengerjaan. Keempat, lakukan proses desain untuk merinci bagaimana fitur-fitur tersebut akan diimplementasikan. Dan terakhir, lakukan pembangunan sesuai dengan rancangan fitur yang telah dibuat sebelumnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan FDD akan lebih terstruktur dan efisien, dan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kanban

Kanban adalah metode Agile yang menggunakan visualisasi dalam proses pengembangan. Papan visual, atau Kanban Board, digunakan untuk memvisualisasikan aliran kerja dan mengatur tugas-tugas dalam tiga kolom utama: To Do, In Progress, dan Done.

Tim memasukkan tugas ke dalam kolom To Do dan menariknya ke kolom In Progress saat sedang dikerjakan. Setelah selesai, tugas dipindahkan ke kolom Done. Metode ini memudahkan tim untuk melihat status progres setiap tugas dan mengidentifikasi hambatan atau masalah dengan cepat.

Salah satu aplikasi yang bisa Anda gunakan sebagai kanban board adalah Trello. Anda dapat melihat progress dari setiap pekerjaan pekerja dengan setiap card yang sudah ditambahkan sebelumnya.

Extreme Programming (XP)

XP adalah metode Agile yang berfokus pada aspek teknis pengembangan untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi dan meningkatkan kemampuan tim. Proses XP mencakup berbagai praktik seperti perencanaan yang adaptif, desain yang sederhana, pengujian yang berulang, dan code review antar anggota tim.

Selain itu, XP juga mendorong keterlibatan konstan dari pelanggan untuk memberikan feedback yang cepat dan akurat kepada tim pengembang.

Scaled Agile Framework (SAFe)

SAFe adalah metode Agile yang dirancang untuk diterapkan dalam skala besar, khususnya untuk perusahaan besar atau organisasi dengan banyak divisi dan tim. Metode ini memungkinkan kerjasama yang efektif antar tim, divisi, dan unit bisnis. Jika startup yang Anda kelola sudah cukup besar dan memiliki banyak divisi, maka metode ini dapat diterapkan dalam perusahaan.

SAFe memiliki empat level hirarki, yaitu Portofolio, Program, Tim, dan Individual.

Di level Portofolio, dipastikan bahwa program dan proyek yang dipilih sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis. Level Program melibatkan koordinasi tim yang terlibat dalam suatu program melalui Agile Release Train (ART). Level Tim berfokus pada pengembangan software dalam skala tim kecil, sementara level Individual mengacu pada peran dan tanggung jawab setiap anggota tim.

Lean Software Development (LSD)

LSD adalah metode Agile yang berfokus pada efisiensi dan eliminasi pemborosan dalam pengembangan perangkat lunak. Prinsip utamanya adalah “MVP” atau Minimum Viable Product, yaitu merilis produk dengan fitur terbatas yang dapat digunakan oleh pelanggan. Pada startup dikenal dengan cara merilis beta version dari produk.

Tim Anda akan memfokuskan usaha mereka untuk menghasilkan versi awal produk yang mencakup fitur-fitur yang paling penting dan relevan bagi pengguna. Selanjutnya, tim Anda akan terus mengembangkan produk berdasarkan feedback dari pelanggan untuk menambah fitur dan meningkatkan kualitas produk secara bertahap.

Crystal Methodology 

Crystal Methodology berbeda dari pendekatan lain karena fokus utamanya adalah pada kondisi dan interaksi dalam tim, bukan hanya pada proses atau alat yang digunakan. Dalam Crystal Methodology, pengembangan software disesuaikan dengan karakteristik dan ukuran tim.

Jika tim Anda kecil dan berinteraksi secara langsung, Anda mungkin tidak memerlukan banyak dokumentasi formal karena perubahan dapat dikomunikasikan dengan mudah. Sebaliknya, jika tim Anda besar dan tersebar di berbagai lokasi, dokumen yang jelas dan dapat diakses oleh semua anggota tim menjadi lebih penting.

Salah satu keunggulan Crystal Methodology adalah prinsip-prinsipnya yang mendukung pengembangan software secara efisien dan produktif dalam berbagai situasi tim. Berikut adalah tujuh prinsip utama Crystal Methodology:

Frequent Delivery

Agar dapat menghindari menciptakan software yang tidak dibutuhkan, Anda harus sering merilis dan menguji kode ke pengguna. Dengan mengumpulkan feedback secara berkala, tim dapat memastikan bahwa produk yang dikembangkan selalu relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Focus on Work

Setiap anggota tim diharapkan paham dengan pekerjaannya dan mampu melaksanakannya dengan baik. Dengan demikian, mereka dapat fokus untuk bekerja sama mencapai tujuan proyek dengan efisiensi dan ketepatan.

Reflective Improvement

Tidak peduli seberapa baik kualitas produk yang telah dicapai, selalu ada aspek yang dapat ditingkatkan. Crystal Methodology mendorong tim untuk melakukan evaluasi dan refleksi secara teratur untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan berkembang lebih baik.

Easy Access to Expert Users

Dalam Crystal Methodology, penting bagi anggota tim untuk bisa dengan mudah berkomunikasi dan meminta pandangan dari pengguna yang ahli dalam bidangnya. Pengguna ahli ini dapat memberikan masukan berharga untuk mengarahkan pengembangan produk ke arah yang lebih baik.

Osmotic Communication

Komunikasi yang lancar dan terbuka sangat penting dalam sebuah tim. Dalam Crystal Methodology, komunikasi dianggap seolah-olah semua anggota tim berada di satu ruangan yang sama, sehingga semua informasi dan pesan dapat dengan mudah didengar dan dipahami oleh semua anggota tim.

Personal Safety

Penting bagi anggota tim untuk merasa aman dan nyaman dalam mengungkapkan pendapat, menyampaikan ide, atau menghadapi masalah tanpa takut mendapat ancaman atau kritikan. Dengan suasana kerja yang aman, kolaborasi dan inovasi tim dapat meningkat.

Technical Tooling

Dalam pengembangan perangkat lunak, penggunaan alat teknis yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja. Crystal Methodology mendorong penggunaan berbagai alat pendukung, seperti uji otomatis, manajemen konfigurasi, dan integrasi rutin, untuk mendeteksi kesalahan lebih cepat dan mencegah masalah yang lebih besar.

Dynamic Systems Development Method (DSDM) 

Dynamic Systems Development Method (DSDM) adalah metode Agile yang menekankan pada keterlibatan semua anggota tim secara berlanjut. DSDM berfokus untuk menciptakan perangkat lunak yang memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Filosofi ini didukung oleh delapan prinsip, termasuk fokus pada kebutuhan bisnis, penyelesaian tepat waktu, kolaborasi tim, dan komunikasi yang jelas.

Berikut adalah delapan prinsip DSDM:

Fokus pada Kebutuhan Bisnis

Prinsip pertama dalam DSDM adalah memastikan bahwa setiap pengembangan software haruslah memiliki manfaat yang jelas dan signifikan pada bisnis. Hal ini berarti bahwa setiap fitur atau perubahan yang dilakukan haruslah memberikan nilai tambah dan mendukung tujuan bisnis yang telah ditetapkan.

Kembangkan dengan Bertahap

Dalam DSDM, pengembangan perangkat lunak dilakukan secara bertahap melalui iterasi yang berulang. Setiap iterasi mencakup perubahan dan penyesuaian berdasarkan umpan balik dari pengguna dan stakeholder. Proses ini memungkinkan tim untuk cepat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan perbaikan yang diperlukan.

Selesaikan Tepat Waktu

Prinsip kedua DSDM adalah memastikan bahwa setiap tahapan pengembangan harus memiliki tanggal penyelesaian yang jelas dan diikuti dengan ketat. Pengembangan yang tepat waktu memastikan efisiensi dan disiplin dalam tim, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Kolaborasi

Dalam DSDM, kolaborasi adalah kunci kesuksesan. Tim pengembang harus melibatkan semua stakeholder yang relevan, termasuk pengguna akhir, manajemen, dan pihak-pihak terkait lainnya. Kolaborasi yang erat membantu memastikan bahwa semua kebutuhan dan perspektif dipertimbangkan dengan baik dalam setiap tahap pengembangan.

Ciptakan Pondasi yang Kuat

Pengembangan perangkat lunak yang sukses dimulai dengan menciptakan desain awal yang solid. Tim pengembang harus memahami dengan baik persyaratan dan tujuan proyek, serta merencanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kualitas

Prinsip kualitas dalam DSDM menegaskan bahwa standar kualitas harus ditetapkan dan disepakati sejak awal proyek. Semua anggota tim harus berkomitmen untuk mencapai kualitas tinggi dalam setiap aspek pengembangan, termasuk desain, implementasi, dan pengujian.

Komunikasi yang Jelas

Prinsip komunikasi yang jelas memastikan bahwa setiap anggota tim dapat berkomunikasi dengan efektif. Rutinitas pertemuan dan diskusi secara teratur sangat dianjurkan, di mana setiap anggota tim dapat dengan bebas menyampaikan masalah atau kendala yang dihadapi. Komunikasi yang baik membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan keterlibatan aktif semua anggota tim.

Tunjukkan Kepemimpinan

Seorang pemimpin tim harus memastikan bahwa semua rencana dan informasi perkembangan dapat diakses oleh semua anggota tim dengan mudah. Kepemimpinan yang baik membantu menyatukan tim dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan bersemangat.

Dengan menerapkan delapan prinsip DSDM ini, Anda dapat memaksimalkan potensi proyek dan mencapai kesuksesan dalam pengembangan perangkat lunak. Fleksibilitas, kolaborasi, dan komitmen terhadap kualitas adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan pengembangan perangkat lunak yang kompleks dan dinamis. DSDM memberikan pendekatan yang terstruktur dan efektif untuk mencapai tujuan bisnis dan kepuasan pengguna akhir.

Mengapa Agile Penting?

Agile Development menjadi pendekatan yang sangat relevan dan penting dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Metodologi ini menawarkan sejumlah alasan mengapa menjadi pilihan utama bagi banyak tim pengembang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Agile Development begitu penting:

Responsif terhadap Perubahan

Salah satu aspek paling menonjol dari Agile Development adalah kemampuannya untuk merespons perubahan dengan cepat. Dalam metode ini, tim pengembang dapat dengan mudah mengakomodasi perubahan kebutuhan atau prioritas tanpa mengganggu proses pengembangan yang sedang berlangsung. Fleksibilitas ini sangat penting dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah dan membantu menghindari risiko dari kesalahan strategis.

Kualitas yang Lebih Baik

Dalam Agile Development, pengujian dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Setiap bagian dari perangkat lunak diuji dengan baik dan berulang kali, memastikan kualitas yang lebih baik sebelum produk diluncurkan. Hasilnya, produk yang lebih stabil, andal, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna dapat dihasilkan.

Kolaborasi Tim yang Lebih Baik

Agile Development mendorong kolaborasi dan komunikasi yang intens antara anggota tim pengembang. Tim bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama, memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang proyek yang sedang dikerjakan. Kolaborasi ini membantu mengatasi hambatan komunikasi dan meningkatkan efisiensi dalam kerja tim.

Pengiriman yang Cepat

Metode Agile menggunakan iterasi pendek yang disebut sprint, di mana software dikembangkan dalam periode waktu tertentu. Setiap sprint menghasilkan bagian produk yang dapat dikirimkan kepada pengguna. Dengan demikian, pengiriman produk yang lebih cepat menjadi mungkin, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan manfaat dari software yang dikembangkan secara lebih awal.

Fleksibilitas dalam Perubahan Kebutuhan

Dalam Agile Development, perubahan kebutuhan dan prioritas dapat dengan mudah diakomodasi selama proses pengembangan. Tim pengembang dapat dengan cepat menyesuaikan dan mengubah arah proyek berdasarkan perubahan kebutuhan dan umpan balik dari pengguna. Fleksibilitas ini memberikan keuntungan besar bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang selalu berubah.

Kontrol Biaya dan Efisiensi

Dalam Agile Development, penggunaan anggaran proyek dapat dikontrol dengan lebih baik. Perencanaan yang fleksibel memungkinkan penggunaan anggaran yang lebih efisien dan pengalokasian sumber daya yang tepat. Sebagai hasilnya, proyek dapat tetap berada dalam batas anggaran yang ditetapkan tanpa mengorbankan kualitas dan nilai dari produk yang dihasilkan.

Dengan menggunakan metode Agile Development, perusahaan dapat menghasilkan software yang lebih berkualitas, mengurangi risiko, dan memberikan nilai tambah kepada pengguna dengan cara yang lebih efisien dan responsif terhadap perubahan.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile dalam Pengembangan Produk

Metode Agile Development menjadi salah satu pendekatan yang sangat populer dalam pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena metode ini menawarkan sejumlah kelebihan yang sangat berharga bagi perusahaan anda. Beberapa keuntungan utama dari penerapan Agile pada perusahaan Anda sebagai berikut:

Kepuasan Pengguna yang Lebih Tinggi

Dengan kualitas yang lebih baik dan kemampuan untuk menyertakan perubahan dengan cepat, Agile membantu memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan pengguna terpenuhi secara lebih efektif. Pengguna merasa dihargai karena feedback mereka diakui dan diimplementasikan dengan segera.

Kualitas Software yang Lebih Baik

Agile memungkinkan pengembang untuk dengan cepat merespons masukan dan umpan balik dari pengguna atau pemangku kepentingan. Dengan demikian, setiap masalah atau kesalahan dapat segera diperbaiki dalam iterasi selanjutnya. Akibatnya, kualitas keseluruhan dari produk yang dikembangkan meningkat secara signifikan.

Prediktabilitas dan Pengendalian Biaya

Metode Agile memungkinkan perencanaan yang lebih baik dalam penggunaan anggaran proyek. Dengan pengembangan dalam iterasi pendek, perubahan kebutuhan dan pengeluaran dapat diprediksi lebih baik, sehingga meminimalkan risiko dan membantu pengendalian biaya proyek.

Fleksibilitas yang Tinggi

Metode Agile menawarkan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam perencanaan dan eksekusi proyek. Tim dapat dengan mudah menyesuaikan rencana mereka berdasarkan umpan balik yang diterima selama proses pengembangan. Hal ini memungkinkan tim untuk menghadapi perubahan kebutuhan atau prioritas dengan mudah.

Penyelesaian Proyek yang Cepat

Pendekatan Agile berfokus pada pengembangan perangkat lunak dalam iterasi pendek yang dikenal sebagai “sprint”. Setiap sprint menghasilkan potongan software yang dapat segera dikirimkan kepada pengguna. Proses ini memungkinkan penyelesaian proyek yang lebih cepat dan menghasilkan manfaat yang lebih dini.

Namun, seperti halnya setiap metode pengembangan, Agile juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa kekurangan dari pendekatan ini antara lain:

Ketidakjelasan Produk Akhir

Pendekatan Agile yang terfokus pada adaptasi dan fleksibilitas bisa membuat gambaran akhir produk menjadi kurang jelas. Seringkali, fitur dan spesifikasi dapat berubah seiring berjalannya waktu, yang dapat menyebabkan tantangan dalam menentukan bentuk akhir dari produk.

Dokumentasi yang Tidak Sempurna

Dalam Agile, fokus utama adalah pada pengembangan software yang berfungsi daripada dokumentasi yang terperinci. Ini dapat menyebabkan kurangnya dokumentasi yang lengkap dan menyulitkan tim baru atau anggota tim yang baru bergabung dalam memahami proyek yang sedang berjalan.

Ketergantungan pada Komitmen Tim yang Tinggi

Metode Agile membutuhkan keterlibatan aktif dan komitmen tinggi dari semua anggota tim. Interaksi rutin dan kolaborasi yang intens memerlukan upaya ekstra dari setiap individu di dalam tim.

Meskipun Agile Development memiliki beberapa kelemahan, keuntungan yang ditawarkannya sangatlah berharga dalam memastikan pengembangan software yang berkualitas, responsif terhadap perubahan, dan efisien. Dengan pemahaman yang baik tentang kelebihan dan kekurangan Agile, tim pengembang dapat mengadopsi metode ini dengan lebih efektif dan berhasil menghadapi tantangan dalam pengembangan produk secara lebih baik.

Metode Agile Development ini cocok diterapkan dalam perusahaan rintisan Anda. Sebelum memulai sebuah usaha seperti startup, Anda perlu untuk mencari tahu banyak hal tentang dunia bisnis dan karir. Ini akan membantu Anda dalam mengurangi risiko yang terjadi dalam sebuah perusahaan.

Perbanyak bacaan mengenai dunia bisnis dan karir di blog MyRobin. Banyak artikel dengan berbagai pengetahuan pada bisnis, karir, HR dan lainnya yang dapat menambah pengetahuan Anda.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

en_USEN