Pengelolaan keuangan yang optimal dan efisien merupakan faktor krusial bagi kesuksesan suatu startup. Salah satu strategi yang semakin diminati dalam pengelolaan keuangan adalah Metode First Chicago. Pendekatan ini membawa konsep terstruktur dan strategis dalam mengatur keuangan perusahaan dengan berfokus pada manajemen risiko dan pengalokasian dana yang tepat.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui lebih banyak mengenai metode First Chicago dan cara menghitung valuasi startup lainnya. Terdapat berbagai cara menghitung valuasi startup yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Apa Itu Valuasi pada Startup?
Sebelum membahas metode menghitung valuasi startup, Anda perlu untuk mengetahui apa itu valuasi pada startup. Valuasi merupakan pengukuran yang mendalam untuk menilai nilai perusahaan dan menentukan seberapa banyak nilai tersebut dalam mata uang tertentu.
Nilai ini menjadi landasan dalam proses perundingan antara founder startup dengan investor yang berminat untuk menyuntikkan dana dalam bentuk saham valuasi. Dalam perundingan ini, kedua belah pihak harus mencapai persetujuan terkait dengan nilai valuasi yang diusulkan.
Perlu dicatat bahwa valuasi startup tidaklah sederhana. Ada banyak faktor yang memengaruhi penentuan nilai valuasi, seperti potensi pertumbuhan, model bisnis, ekosistem pasar, kepemimpinan tim, dan teknologi yang dimiliki oleh startup.
Valuasi startup memegang peranan vital dalam menentukan arah perkembangan bisnis baru.
Bagi investor, proses valuasi ini menjadi pijakan utama dalam menilai apakah suatu startup patut mendapatkan dukungan finansial atau tidak. Semakin tinggi nilai valuasi, semakin kuat posisi startup di mata para investor. Nilai valuasi yang tinggi mengindikasikan potensi keuntungan yang lebih pasti di masa depan.
Sementara itu, bagi pemilik bisnis, valuasi berperan penting dalam menetapkan seberapa banyak saham yang akan diberikan kepada investor sebagai imbalan atas dana investasi yang telah disalurkan.
Selain itu, valuasi juga menjadi aspek yang krusial jika suatu perusahaan berniat melakukan penggabungan bisnis atau menerapkan strategi franchising. Dengan adanya nilai valuasi yang jelas, perusahaan dapat lebih mudah menetapkan harga jual atas hak cipta yang dimilikinya.
Faktor yang Mempengaruhi Valuasi Startup
Valuasi suatu startup adalah proses yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dengan cermat. Beberapa faktor kunci yang umum digunakan dalam menentukan nilai ekonomi suatu perusahaan startup adalah sebagai berikut:
Peran Investor
Tidak dapat disangkal bahwa kehadiran investor memiliki pengaruh besar terhadap valuasi startup. Semakin banyak investor yang menyuntikkan dana investasi dengan nilai strategis, maka valuasi startup akan cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, jika startup hanya mendapat dana dari sejumlah kecil investor dengan nilai yang kurang strategis, valuasinya cenderung rendah.
Namun, tetap perlu diingat bahwa prinsip ini tidak selalu berlaku mutlak. Terkadang, ada investor yang memberikan pendanaan pada startup dengan valuasi rendah, entah untuk menyesuaikan anggaran mereka atau karena preferensi khusus. Oleh karena itu, faktor investor penting namun tidak selalu merupakan penentu mutlak.
Kondisi Keuangan
Selain investor, kondisi keuangan dari startup juga mempengaruhi valuasinya. Jika startup memiliki kinerja finansial yang baik, minat investor untuk memberikan pendanaan akan meningkat, terutama jika kinerjanya unggul dibandingkan dengan pesaing di pasar.
Namun, kinerja finansial saja tidak cukup; laporan keuangan yang teratur dan akurat juga perlu diperhatikan. Kinerja yang baik akan sia-sia jika pencatatan keuangan startup tidak teratur. Pencatatan keuangan yang baik adalah cerminan dari kredibilitas dan keterpercayaan perusahaan di mata investor.
Persaingan di Pasar
Faktor lain yang mempengaruhi valuasi adalah tingkat persaingan di pasar. Penilaian terhadap startup bersifat subjektif. Investor akan menilai apakah startup memiliki keunggulan kompetitif yang mampu bertahan meskipun dihadapkan pada persaingan pasar yang ketat.
Jika persaingan di pasar sangat sengit, startup akan menghadapi kesulitan untuk mencuat dan unggul dibandingkan pesaing. Untuk dapat bersaing dengan baik, startup perlu mencari ceruk pasar yang belum dimanfaatkan oleh bisnis mapan. Banyak kali, segmen pasar yang ditinggalkan oleh perusahaan besar dapat menjadi sumber pendapatan bagi startup.
Valuasi startup adalah proses yang memerlukan pertimbangan hati-hati terhadap berbagai faktor ini. Keterbukaan terhadap investor dan pencatatan keuangan yang baik akan membantu meningkatkan nilai valuasi secara transparan dan akurat.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi valuasi, startup dapat mengambil langkah yang tepat dalam membangun strategi pertumbuhan yang sukses dan berkelanjutan.
Apa Saja Metode Valuasi?
Mengukur nilai suatu startup merupakan tahapan penting dalam perkembangan bisnis baru. Namun, hal ini bisa menjadi rumit karena tidak ada patokan pasti. Oleh karena itu, ada beberapa metode sederhana yang bisa membantu Anda menilai startup dengan lebih baik.
Pendekatan Venture Capital
Metode ini berfokus pada Return on Investment (ROI) yang diinginkan oleh investor. ROI dihitung dengan membagi nilai terminal (nilai masa depan) dengan valuasi setelah penanaman modal.
Misalnya, sebuah startup memiliki nilai terminal sebesar $2 juta dan investor menargetkan ROI 20 kali lipat. Maka, dengan metode ini, valuasi startup sebelum penanaman modal adalah $2 juta / 20 = $100,000. Setelah penanaman modal, valuasi startup adalah $100,000 + $50,000 (modal yang diinvestasikan) = $150,000.
Metode Cost-to-Duplicate (Biaya Untuk Menduplikasi)
Metode ini digunakan untuk menghitung valuasi startup yang melakukan duplikasi model bisnis.
Prinsipnya, investor hanya mengeluarkan dana sesuai dengan biaya yang akan diperlukan untuk menduplikasi model bisnis tersebut. Biaya ini termasuk biaya riset, hak paten, dan pengembangan prototipe. Namun, metode ini tidak memprediksi potensi keuntungan investasi karena tidak mempertimbangkan aset tak berwujud seperti nilai merek.
Misalnya, startup A mengeluarkan total $200,000 untuk semua ini. Maka, valuasi startup A berdasarkan metode ini adalah $200,000.
Metode Penilaian Skor (Valuation Scorecard)
Metode Scorecard menggunakan persentase untuk menghitung valuasi startup dengan membandingkan startup dengan rata-rata nilai pre-cash startup lain di sektor yang sama.
Beberapa elemen dinilai, seperti kekuatan manajemen tim, besar kesempatan, produk dan teknologi, kompetitivitas pasar, dan kebutuhan investasi tambahan. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi startup untuk memberi nilai lebih pada aset-aset yang penting.
Misalkan, startup C memiliki kekuatan manajemen tim (30%), besar kesempatan di pasar (25%), dan kualitas produk (20%). Startup D memiliki penilaian yang lebih baik, yaitu 40%, 30%, dan 25% untuk kriteria yang sama. Maka, valuasi relatif startup C adalah 30% / 40% x valuasi startup D.
Pendekatan Berkus
Metode Berkus menggunakan nilai dolar Amerika Serikat (AS) untuk menghitung valuasi startup. Beberapa indikator seperti ide startup, prototipe minim risiko, kualitas tim manajemen, strategi pemasaran, penjualan stabil, dan pengurangan risiko akan menambah nilai startup hingga maksimal 500 ribu dolar AS per indikator. Metode ini memprioritaskan pengurangan risiko, memungkinkan investor melihat gambaran keuntungan investasi.
Misalnya, startup B memiliki ide unik ($50,000), prototipe yang solid ($30,000), dan tim manajemen yang sangat baik ($80,000). Maka, valuasi startup B berdasarkan metode Berkus adalah $50,000 + $30,000 + $80,000 = $160,000.
Penilaian Berdasarkan Tahapan Pengembangan
Metode ini digunakan oleh angel investor untuk menilai valuasi startup berdasarkan fase pengembangan. Nilai startup akan bertambah seiring berkurangnya risiko, dengan tahapan pengembangan yang mencakup memiliki rancangan bisnis, tim manajemen yang kuat, prototipe atau produk akhir, basis konsumen atau mitra strategis, hingga tanda-tanda pertumbuhan profit yang jelas.
Misalnya, startup E sudah memiliki rancangan bisnis, tim manajemen yang kuat, dan prototipe yang solid. Maka, valuasi startup E akan lebih tinggi dibandingkan dengan startup F yang baru memiliki rancangan bisnis saja.
Metode First Chicago
Selain metode yang sudah disebutkan di atas, terdapat satu metode penting yang perlu untuk Anda ketahui, yaitu metode First Chicago. Apa itu metode valuasi first chicago? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Metode First Chicago adalah salah satu cara yang digunakan untuk menilai nilai ekonomi dari sebuah perusahaan startup. Pendekatan ini berbeda dari metode tradisional karena berfokus pada analisis skenario yang beragam untuk masa depan startup. Metode ini mencoba memperhitungkan berbagai kemungkinan, termasuk situasi terburuk, situasi normal, dan situasi terbaik yang mungkin terjadi.
Pentingnya metode ini terletak pada pemahaman bahwa bisnis startup seringkali memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi. Cash flow atau arus kas yang akan diterima oleh perusahaan startup bisa sangat tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, metode First Chicago menghitung nilai perusahaan saat potensi penjualan saham atau exit, dengan mempertimbangkan berbagai skenario pendapatan yang berbeda.
Dalam metode ini, investor akan mempertimbangkan berbagai situasi yang mungkin terjadi di masa depan untuk menentukan nilai yang paling sesuai untuk startup tersebut. Dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan lebih cerdas, mengingat tingkat risiko yang melekat dalam bisnis startup.
Metode First Chicago membantu menggambarkan nilai startup secara komprehensif, dengan mempertimbangkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan di masa depan. Hal ini membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi dan lebih tepat dalam mendukung bisnis startup.
Cara Menerapkan Metode First Chicago dalam Startup
Metode ini memfokuskan perhatian pada analisis berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan startup, mulai dari situasi terburuk hingga yang terbaik. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menciptakan gambaran yang lebih komprehensif dan akurat tentang nilai sebenarnya dari sebuah startup.
Identifikasi Kemungkinan Situasi Masa Depan
Langkah pertama dalam menerapkan metode First Chicago adalah mengidentifikasi berbagai kemungkinan situasi yang dapat terjadi di masa depan startup. Identifikasi ini termasuk mempertimbangkan kondisi yang paling buruk, situasi normal, dan situasi yang paling baik. Dalam proses ini, penting untuk memahami secara mendalam potensi-potensi yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Sebagai contoh, misalkan Anda sedang menilai startup e-commerce yang menjual produk kesehatan. Situasi terburuk mungkin terjadi jika regulasi pemerintah menghambat penjualan produk tersebut, situasi normal adalah ketika startup berjalan sesuai rencana bisnisnya, dan situasi terbaik adalah ketika permintaan produk tersebut melonjak secara signifikan.
Hitung Valuasi dengan Metode yang Tepat
Setelah mengidentifikasi berbagai situasi masa depan, langkah selanjutnya adalah menghitung valuasi startup dengan metode yang sesuai. Terdapat berbagai metode valuasi yang bisa digunakan, seperti metode Cost-to-Duplicate, Pendekatan Berkus, Penilaian Skor, dan lainnya. Pilih metode yang paling relevan dengan karakteristik startup yang sedang dinilai.
Contoh: Dalam kasus startup e-commerce tersebut, Anda dapat menggunakan Pendekatan Berkus karena nilai aset seperti ide unik produk dan kualitas tim manajemen sangat penting dalam bisnis ini.
Terapkan Multiple pada Saat Exit
Metode valuasi startup First Chicago juga melibatkan penggunaan multiple (pengali) pada saat exit untuk menentukan nilai perusahaan startup. Dalam penghitungan ini, pertimbangkan berbagai skenario pendapatan yang berbeda yang telah diidentifikasi di langkah pertama. Langkah ini membantu dalam menentukan nilai startup saat proses penjualan saham atau exit.
Contoh: Jika startup e-commerce tersebut mencapai pendapatan yang tinggi dalam situasi terbaik, maka multiple yang digunakan saat exit akan lebih tinggi dibandingkan dengan situasi terburuk.
Pertimbangkan Skenario Pendapatan Berbeda
Selanjutnya, perhitungkan dan evaluasi berbagai skenario pendapatan yang mungkin terjadi di masa depan. Tinjau pendapatan dengan cermat dalam situasi terburuk, normal, dan terbaik. Selain itu, pertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan seperti perubahan pasar, persaingan, dan regulasi.
Contoh: Dalam skenario terburuk, pendapatan startup e-commerce mungkin hanya mencapai level yang rendah, sedangkan dalam skenario terbaik, pendapatan dapat melonjak secara signifikan karena permintaan yang tinggi.
Lakukan Analisis Mendalam
Terakhir, lakukan analisis mendalam terhadap setiap kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan sebuah startup. Teliti dan tinjau semua aspek yang mungkin mempengaruhi kinerja startup, termasuk risiko dan peluang yang ada. Langkah ini akan membantu dalam menentukan nilai valuasi yang akurat.
Contoh: Analisis dapat melibatkan pengidentifikasian risiko seperti perubahan kebijakan pemerintah terhadap produk kesehatan serta peluang seperti potensi kerjasama dengan produsen terkemuka.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menerapkan metode First Chicago dengan lebih baik dan menghasilkan valuasi yang lebih akurat untuk startup yang sedang dinilai. Metode ini membantu investor dan pemangku kepentingan dalam membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan berdasarkan analisis yang mendalam.
Keunggulan dan Keterbatasan Metode First Chicago dalam Valuasi Startup
Metode ini memfokuskan pada analisis berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan startup, mulai dari situasi terburuk hingga yang terbaik. Namun, seperti semua metode, metode First Chicago memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami. Berikut adalah ulasan lengkapnya:
Kelebihan Metode First Chicago
Beberapa kelebihan menggunakan metode ini sebagai cara mengukur valuasi startup adalah:
Antisipasi Kemungkinan Masa Depan
Salah satu keunggulan besar dari metode First Chicago adalah kemampuannya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan startup. Kemungkinan ini termasuk situasi terburuk, normal, hingga yang terbaik. Dengan mempertimbangkan berbagai skenario ini, investor dapat memiliki perspektif yang lebih komprehensif tentang potensi dan risiko yang dihadapi oleh startup.
Penilaian Berbasis Pendapatan Berbeda
Metode ini memungkinkan penilaian berdasarkan berbagai skenario pendapatan yang mungkin terjadi. Dalam menilai valuasi, investor dapat menggunakan berbagai situasi pendapatan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Pendekatan ini membantu dalam menentukan nilai valuasi yang lebih tepat berdasarkan potensi pendapatan startup.
Estimasi Nilai Startup yang Akurat
Dengan melibatkan analisis mendalam terhadap setiap kemungkinan yang terjadi di masa depan, metode First Chicago membantu dalam mengestimasi nilai perusahaan startup secara lebih akurat. Penilaian yang lebih mendalam dan akurat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Keterbatasan Metode Chicago First
Adapun beberapa keterbatasan menggunakan metode ini sebagai metode menghitung valuasi startup adalah:
Membutuhkan Waktu dan Sumber Daya Lebih Banyak
Salah satu keterbatasan utama metode First Chicago adalah kebutuhan akan waktu dan sumber daya yang lebih besar. Analisis mendalam terhadap setiap kemungkinan di masa depan membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketersediaan sumber daya yang memadai.
Tidak Dapat Memprediksi Masa Depan dengan Pasti
Metode ini tidak dapat memprediksi dengan pasti situasi yang akan terjadi di masa depan. Hasil valuasi dapat bervariasi tergantung pada asumsi yang digunakan. Ketidakpastian di masa depan dapat mempengaruhi nilai valuasi startup.
Cocok untuk Startup dengan Data yang Memadai
Metode First Chicago lebih sesuai digunakan untuk startup yang telah memiliki data dan informasi yang cukup untuk melakukan analisis terhadap setiap kemungkinan yang terjadi di masa depan. Startup tanpa data yang memadai mungkin kesulitan menerapkan metode ini dengan baik.
Pemahaman yang baik mengenai kelebihan dan keterbatasan dari metode First Chicago adalah kunci untuk membantu investor dan pemangku kepentingan membuat keputusan valuasi yang lebih baik.
Metode ini, dengan semua aspek positif dan negatifnya, tetap menjadi alat yang berharga dalam menilai startup dan membantu mencapai pemahaman yang lebih baik tentang nilai ekonomi perusahaan rintisan.
Strategi Minimalkan Risiko dalam Penggunaan Metode First Chicago untuk Valuasi Startup
Penting bagi investor untuk memiliki pendekatan yang cermat dan hati-hati dalam menghadapi risiko terkait dengan penerapan metode First Chicago dalam valuasi startup. Meskipun metode ini memiliki keunggulan dalam menggambarkan kemungkinan berbagai situasi di masa depan, namun perlu diingat bahwa setiap metode memiliki risikonya sendiri.
Berikut adalah beberapa strategi untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan potensi metode ini:
Analisis Teliti sebelum Penggunaan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan metode First Chicago, investor harus melakukan analisis yang cermat terhadap startup yang akan dinilai. Memahami model bisnis, prospek pasar, dan kinerja finansial startup adalah langkah penting untuk memastikan relevansi dan kesesuaian metode ini.
Pengumpulan Data yang Cukup
Mengumpulkan data yang memadai tentang startup yang dinilai adalah kunci. Data yang kuat dan akurat memungkinkan investor untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai skenario masa depan. Informasi mengenai kinerja finansial, strategi pasar, dan visi perusahaan sangat penting dalam proses valuasi.
Teliti Asumsi dan Skenario Pendapatan
Asumsi yang digunakan dalam analisis sangat berpengaruh terhadap hasil valuasi. Investor harus memeriksa asumsi yang digunakan dengan seksama dan mempertimbangkan berbagai skenario pendapatan yang mungkin. Hal ini membantu untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan nilai valuasi yang lebih akurat.
Bandingkan dengan Metode Lain
Strategi bijak adalah membandingkan hasil dari metode First Chicago dengan metode valuasi lainnya. Melakukan perbandingan ini membantu mendapatkan perspektif yang lebih luas dan memastikan hasil valuasi yang lebih akurat.
Pertimbangkan Risiko Kegagalan Startup
Kita harus diingat bahwa startup memiliki risiko kegagalan yang cukup tinggi. Investor harus mempertimbangkan faktor-faktor kunci yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nilai startup di masa depan. Mengidentifikasi risiko dengan jelas dan memasukkannya dalam proses valuasi adalah penting.
Outsourcing dapat menjadi kunci sukses bagi startup dalam mengelola risiko kegagalan. Pada tahap awal bisnis, startup sering menghadapi keterbatasan sumber daya dan risiko keuangan yang tinggi.
Dengan mengandalkan outsourcing, startup dapat memperoleh akses ke keahlian dan pengalaman yang diperlukan tanpa harus merekrut tim internal dengan biaya tinggi. Selain itu, outsourcing memungkinkan startup untuk fokus pada inti bisnis mereka sambil mempercayakan tugas-tugas tambahan kepada penyedia layanan.
Anda dapat memilih MyRobin sebagai penyedia jasa layanan outsourcing on-demand terpercaya. Kami dapat menyalurkan pekerja profesional dari berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan Anda kurang dari 24 jam. Pelajari selengkapnya produk dan layanan MyRobin disini!
Memanfaatkan Hasil Analisis untuk Pengambilan Keputusan
Hasil analisis berbagai skenario harus digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang. Investor harus memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang valuasi startup dan menggunakan hasil analisis sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan investasi.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, investor dapat memaksimalkan manfaat dari metode First Chicago dalam valuasi startup. Selain itu, juga meminimalkan risiko dan mengambil langkah-langkah yang cerdas untuk investasi yang sukses.
Melihat dari kacamata investor merupakan hal yang penting bagi pemilik startup. Anda dapat melihat bagaimana cara investor menilai perusahaan Anda dan melakukan yang terbaik untuk mendapat nilai yang tinggi.
Bagaimana Cara Menghitung Valuasi Startup?
Valuasi startup adalah hal penting dalam dunia bisnis, terutama ketika startup ingin mendapatkan pendanaan dari investor. Namun, menilai nilai sebuah startup, terutama pada tahap awal, bisa menjadi tugas yang rumit.
Bedanya dengan perusahaan yang sudah terdaftar di bursa saham atau sektor perbankan, startup tahap awal seringkali memiliki keterbatasan data historis yang sulit untuk memproyeksikan nilai masa depan secara akurat.
Untuk membantu memudahkan proses valuasi, ada metode yang banyak digunakan oleh perusahaan modal ventura atau venture capital (VC), yaitu metode sebanding atau comparable method. Metode Ini adalah salah satu metode yang dapat Anda gunakan dalam menghitung valuasi startup.
Identifikasi Perusahaan Sejenis
Misalkan startup Anda adalah platform edukasi online. Langkah awal adalah mengidentifikasi perusahaan lain yang memiliki model bisnis serupa, bahkan jika mereka beroperasi di industri yang berbeda.
Sebagai contoh, kita bisa mencari perusahaan yang memiliki model bisnis subscription (langganan) dan menganalisis valuasi serta kinerja finansial mereka.
Hitung Rata-rata Valuasi Industri
Investor seringkali memeriksa valuasi perusahaan lain dengan laju pertumbuhan bisnis serupa. Salah satu metrik utama yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan pengguna aktif bulanan.
Dalam hal ini, mari kita gunakan valuation multiple, yaitu rasio valuasi perusahaan dengan metrik utama pertumbuhan bisnis mereka. Misalnya, rata-rata valuation multiple pada perusahaan sejenis adalah 4x dari pengguna aktif bulanan.
Tentukan Valuasi Startup Anda
Setelah mendapatkan rata-rata valuation multiple, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikannya pada metrik utama startup Anda. Misalnya, jika startup edukasi online Anda memiliki 100,000 pengguna aktif bulanan, dengan valuation multiple 4x, valuasi startup bisa diestimasi sekitar US$400,000.
Namun, perlu diingat, penilaian startup adalah perkiraan dan angka yang diperoleh harus menjadi dasar diskusi lebih lanjut dengan investor. Faktor-faktor tambahan seperti pertumbuhan bisnis, strategi pemasaran, dan keunikannya di pasar juga perlu dipertimbangkan dalam penentuan valuasi yang akurat.
Dengan memahami langkah-langkah ini, para pendiri startup bisa memiliki landasan yang lebih kuat untuk membahas valuasi dengan investor dan memastikan upaya penggalangan dana mereka berjalan dengan lancar dan sesuai dengan potensi bisnis yang dimiliki.
Terdapat banyak cara yang bisa Anda lakukan dalam menghitung valuasi startup. Ketahui lebih banyak lagi cara menghitung valuasi startup dan hal yang berkaitan dengan startup lainnya melalui bacaan di blog MyRobin. Anda akan mengetahui lebih banyak seputar startup, dunia bisnis dan peluang usaha. Yuk, baca artikelnya sekarang!