Tidak ada yang lebih berharga dalam industri manufaktur daripada waktu. Setiap detik yang terbuang bisa mengakibatkan hilangnya peluang, pengeluaran berlebihan, dan bahkan kerugian finansial.
Dalam artikel ini, MyRobin akan menjelaskan lebih lanjut mengenai salah satu konsep yang penting dalam industri manufaktur, yaitu wait time atau waktu tunggu, bagaimana waktu tunggu mempengaruhi efisiensi operasional, dan strategi terbaik untuk mengelola waktu tunggu agar perusahaan dapat tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Simak selengkapnya disini!
Apa itu Waktu Tunggu?
Waiting time, atau waktu tunggu adalah periode di mana produk atau bahan baku tidak sedang diproduksi atau bergerak di sepanjang rantai pasokan. Bisa dibilang, waktu tunggu adalah waktu yang terbuang ketika aset dan sumber daya perusahaan tidak menghasilkan nilai, yang pada akhirnya dapat meningkatkan biaya dan menurunkan efisiensi.
Apa Saja Faktor Penyebab Waktu Tunggu dalam Industri Manufaktur?
Setelah memahami apa itu waktu tunggu, mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya. Apa saja yang menyebabkan waktu tunggu? Waktu tunggu disebabkan oleh berbagai hal, oleh sebab internal maupun eksternal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah faktor penyebab waktu tunggu dalam industri manufaktur
Perawatan dan Perbaikan Mesin
Mesin dan peralatan produksi mengalami pemakaian seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, perawatan preventif dan perbaikan rutin perlu dilakukan. Selama proses perawatan atau perbaikan, mesin tersebut tidak dapat digunakan untuk produksi, yang akan menyebabkan terjadinya waktu tunggu.
Inspeksi dan Pengujian
Untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, seringkali diperlukan inspeksi dan pengujian. Proses ini memerlukan waktu tambahan, yang dapat memperlambat proses produksi.
Ketidaktersediaan Bahan Baku
Jika bahan baku atau suku cadang yang dibutuhkan untuk produksi tidak tersedia dalam jumlah yang cukup atau tidak tiba tepat waktu, produksi akan terhenti hingga pasokan tiba, sehingga akan menghasilkan waktu tunggu.
Perpindahan Produk
Pada saat produk harus dipindahkan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain, atau dari satu tahap produksi ke tahap produksi lainnya, waktu tunggu dapat terjadi jika proses perpindahan tidak dioptimalkan.
Kualitas Produk
Produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan harus diperbaiki atau diolah ulang, yang pada dasarnya akan memerlukan waktu tambahan sebelum produk tersebut dapat melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses produksi.
Gangguan dan Masalah Teknis
Masalah teknis, seperti kerusakan mesin atau gangguan dalam sistem otomatisasi, dapat menyebabkan terjadinya penundaan produksi karena akan ada waktu yang diperlukan untuk perbaikan atau penanganan masalah.
Perubahan Setup
Ketika peralatan harus disesuaikan untuk memproduksi produk dengan spesifikasi yang berbeda, maka diperlukan waktu tambahan untuk melakukan “setup”. Saat proses setup ini tidak dikelola atau diselenggarakan secara efisien, maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya waktu tunggu.
Ketidakseimbangan Kapasitas
Bayangkan Anda memiliki dua tempat kerja dalam garis produksi. Tempat kerja pertama lebih cepat dalam pekerjaannya dan memproduksi barang lebih cepat.
Tetapi tempat kerja kedua tidak bisa mengikuti kecepatan tersebut dan harus menunggu barang dari tempat kerja pertama sebelum mereka bisa melanjutkan pekerjaan mereka.
Jeda ini lah yang disebut dengan waktu tunggu, yang terjadi karena keseimbangan kapasitas antara dua tempat kerja tersebut tidak ada.
Ketidakpastian Pasokan
Fluktuasi dalam pasokan bahan baku atau suku cadang, terutama jika dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cuaca atau ketidakstabilan pasar, dapat mengakibatkan waktu tunggu karena ketidakpastian dalam ketersediaan pasokan.
Penjadwalan yang Tidak Efisien
Kesalahan dalam perencanaan dan penjadwalan produksi, ketidakcocokan antara kapasitas produksi dan permintaan, atau penentuan prioritas yang tidak tepat dalam produksi bisa menjadi penyebab waktu tunggu yang tidak diperlukan.
Apa Saja Dampak Waktu Tunggu?
Dampak dari waktu tunggu dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu dampak finansial dan dampak non-finansial.
Dampak finansial
Peningkatan biaya
Waktu tunggu dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi, karena perusahaan harus membayar biaya tenaga kerja, bahan baku, dan overhead untuk produk atau bahan baku yang tidak menghasilkan nilai.
Penurunan produktivitas
Waktu tunggu dapat menurunkan produktivitas perusahaan, karena perusahaan tidak dapat memanfaatkan sumber daya mereka secara maksimal.
Kehilangan keuntungan
Waktu tunggu dapat menyebabkan perusahaan kehilangan keuntungan, karena perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan atau memenuhi tenggat waktu pengiriman.
Dampak non-finansial
Kepuasan pelanggan yang menurun
Pelanggan yang harus menunggu lama untuk menerima produk atau layanan akan merasa tidak puas dan mungkin akan beralih ke pesaing.
Produktivitas karyawan yang menurun
Karyawan yang harus menunggu untuk memulai pekerjaan mereka akan merasa tidak produktif dan mungkin akan kehilangan motivasi.
Keamanan yang menurun
Waktu tunggu dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena karyawan mungkin akan merasa terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Bagaimana Meminimalisir Waiting Time?
Meski waiting time mungkin tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir waiting time. Di antaranya adalah:
Perawatan Preventif yang Terjadwal
Jadwalkan perawatan preventif secara teratur untuk mesin dan peralatan produksi. Dengan merawat peralatan secara teratur, Anda dapat menghindari kerusakan mendadak dan penundaan yang disebabkan oleh perbaikan mendesak.
Pemeliharaan yang Proaktif
Selain perawatan preventif yang terjadwal, selalu perhatikan tanda-tanda kerusakan atau masalah potensial pada mesin. Tindakan cepat dalam pemeliharaan dapat menghindari waktu tunggu yang tidak perlu.
Penjadwalan yang Efisien
Gunakan perangkat lunak penjadwalan yang canggih untuk merencanakan produksi Anda dengan efisien. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa kapasitas produksi sesuai dengan permintaan dan menghindari ketidakseimbangan kapasitas.
Optimalkan Proses Setup
Upayakan untuk mengurangi waktu setup mesin antara produksi produk yang berbeda. Ini dapat dicapai dengan perencanaan yang lebih baik, penggunaan alat bantu yang tepat, dan pelatihan karyawan dalam prosedur setup yang efisien.
Peningkatan Kualitas Produk
Dengan memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sejak awal, Anda dapat menghindari waktu tambahan yang diperlukan untuk perbaikan atau perbaikan.
Peningkatan Pasokan yang Stabil
Upayakan untuk memiliki rantai pasokan yang andal dan stabil. Ini mencakup bermitra dengan pemasok yang dapat diandalkan dan merencanakan persediaan dengan bijaksana untuk menghindari kekurangan pasokan.
Teknologi dan Otomatisasi
Investasikan dalam teknologi dan otomatisasi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi. Mesin otomatis, sistem pemantauan kondisi mesin, dan perangkat lunak produksi cerdas adalah contoh-contoh alat yang dapat membantu mengurangi waktu tunggu.
Untuk lebih jelasnya dapat Anda simak disini:
Industri manufaktur terus bertransformasi dan mengadopsi teknologi-teknologi baru yang dapat membantu mengurangi waktu tunggu. Beberapa tren teknologi terkini yang memegang peranan kunci dalam upaya ini meliputi:
Internet of Things (IoT)
IoT memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan dan memantau peralatan produksi mereka secara real-time. Sensor-sensor yang terpasang pada mesin dapat mengirim data mengenai kinerja dan kondisi peralatan. Hal ini memungkinkan perawatan yang lebih proaktif dengan mendeteksi potensi masalah sebelum terjadi, sehingga mengurangi waktu tunggu akibat kerusakan mesin tak terduga.
Analitik Data
Analitik data digunakan untuk menganalisis data produksi secara mendalam. Ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin menyebabkan waktu tunggu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor penyebab waktu tunggu, perusahaan dapat mengambil tindakan yang sesuai.
Kecerdasan Buatan (AI)
AI dapat digunakan untuk perencanaan produksi yang lebih cerdas. Sistem AI dapat memprediksi permintaan pelanggan, mengoptimalkan penjadwalan produksi, dan mengatur stok bahan baku dengan lebih efisien. Hal ini mengurangi kemungkinan ketidaktersediaan bahan baku dan waktu tunggu yang terkait.
Manufaktur Additif
Teknologi manufaktur additif atau 3D printing dapat mengurangi waktu tunggu dengan memungkinkan produksi lebih cepat dan efisien. Ini juga memungkinkan produksi berdasarkan permintaan, mengurangi kebutuhan akan persediaan besar.
Blockchain
Blockchain dapat digunakan dalam manajemen rantai pasokan untuk melacak pergerakan bahan baku dan produk secara transparan. Ini membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dapat menyebabkan waktu tunggu, seperti ketidakpastian pasokan.
Sistem Otomatisasi yang Terintegrasi
Integrasi sistem otomatisasi, seperti robotika, otomatisasi proses, dan mesin canggih, dapat meningkatkan efisiensi dalam produksi. Mesin-mesin ini dapat bekerja tanpa henti tanpa perlu istirahat, dan dapat mempercepat proses produksi secara signifikan.
Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR)
VR dan AR digunakan untuk pelatihan karyawan dan pemeliharaan peralatan. Mereka dapat memahami proses produksi dengan lebih baik dan merespons masalah dengan cepat.
Pelatihan Karyawan
Pastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk mengoperasikan peralatan dan mesin dengan efisien. Pelatihan yang baik dapat membantu mencegah kesalahan yang dapat menghasilkan waktu tunggu.
Pengukuran dan Analisis Kinerja
Gunakan metrik kinerja yang sesuai untuk mengukur waktu tunggu dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Analisis data dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab utama waktu tunggu.
Peningkatan Kolaborasi dan Koordinasi
Pastikan kolaborasi yang baik antara berbagai departemen dalam perusahaan Anda. Komunikasi yang efisien antara tim produksi, perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan sangat penting untuk menghindari konflik jadwal dan waktu tunggu yang tidak perlu.
Gunakan sistem visualisasi untuk membantu melacak aliran produk dan bahan baku
Sistem visualisasi, seperti papan kanban dan peta aliran nilai, dapat membantu perusahaan untuk melihat dengan jelas aliran produk dan bahan baku di sepanjang rantai pasokan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang menyebabkan waktu tunggu.
Terapkan metode lean manufacturing
Metode lean manufacturing dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, yang dapat berkontribusi pada pengurangan waktu tunggu.
Bangun budaya perusahaan yang mengutamakan efisiensi dan produktivitas
Budaya perusahaan yang mengutamakan efisiensi dan produktivitas dapat membantu karyawan untuk memahami pentingnya mengurangi waktu tunggu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Gunakan Outsourcing
Outsourcing adalah strategi yang dapat membantu perusahaan mengurangi waktu tunggu. Dalam kasus di mana perusahaan tidak memiliki sumber daya internal yang memadai mereka dapat memanfaatkan layanan outsourcing.
Dengan outsourcing, perusahaan dapat mengalihkan sebagian pekerjaan, seperti rekrutmen dan pengalihan pekerja ke pihak ketiga yang memiliki pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan.
Beberapa perusahaan manufaktur besar dunia, seperti Apple, Dell, IBM, hingga toyota menggunakan jasa perusahaan outsourcing untuk mengurangi biaya rekrutmen, dan pengelolaan sehingga mereka dapat berfokus pada inti bisnis dan memberikan yang terbaik untuk pelanggannya.
MyRobin merupakan perusahaan outsourcing end-to-end yang dapat menyalurkan pekerja secara on-demand. Dengan berbasis teknologi digital, MyRobin mampu mengelola mulai dari perekrutan, manajemen kontrak, absensi, hingga payroll pekerja, sehingga dapat menghemat fokus dan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi perusahaan klien. Konsultasikan kebutuhan perekrutan Anda sekarang!