Apakah Anda pernah merasakan waktu dimana ketika sedang bersemangat untuk bekerja, namun tiba-tiba badan terasa lelah dan mulai mengantuk? Tak perlu khawatir, sebab kondisi seperti ini wajar terjadi pada setiap orang yang mempunyai chronotype berbeda. Nah, sebenarnya apa itu chronotype? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini!
Apa Itu Chronotype?
Menurut Dr. Michael J. Breus, Ph.D. dalam buku The Power of When, chronotype adalah istilah yang merujuk pada jam biologis manusia untuk menentukan pembagian waktu antara jam tidur dengan jam terjaga. Chronotype inilah yang berperan dalam menentukan jam berapa seseorang dapat lebih aktif, fokus pada sesuatu, melakukan kecerobohan, mempunyai mood yang bagus, dan masih banyak lagi.
Setiap orang mempunyai chronotype yang berbeda-beda dan cenderung sulit untuk diubah secara sengaja. Chronotype umumnya dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, genetika, dan lingkungan. Hal inilah yang membuat Anda terkadang mempunyai jam produktif yang berbeda dengan rekan kerja di kantor.
Tipe-tipe Chronotype
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, setiap orang mempunyai jenis chronotype yang berbeda-beda. Adapun chronotype sendiri terbagi menjadi beberapa jenis atau tipe, di antaranya yaitu:
The bear chronotype
Beberapa riset menyebutkan bahwa bear chronotype merupakan tipe yang paling banyak ditemui di dunia. Orang dengan tipe chronotype seperti ini akan tidur dan bangun mengikuti waktu terbit dan tenggelamnya matahari. Mereka biasanya lebih produktif dan fokus untuk melakukan sesuatu seperti bekerja pada jam 10 pagi hingga 12 siang.
Meskipun begitu, mereka akan mudah mengantuk dan kehilangan fokus pada jam-jam setelah makan siang, atau merasa sangat lelah setelah lewat jam 10 malam. Tak heran bila orang-orang dengan tipe bear chronotype ini jarang mempunyai masalah dengan siklus tidurnya.
The lion chronotype
Jika Anda termasuk morning person, mungkin chronotype Anda adalah tipe lion ini. Sebab, orang yang mempunyai chronotype seperti ini merasa paling berenergi dan produktif pada pagi hari, namun sulit untuk bisa beraktivitas pada malam hari. Kebiasaan mereka adalah bangun pada jam antara 5-6 pagi, beraktivitas dari jam 8 pagi-12 siang, dan beristirahat kembali mulai jam 9 malam. Bisa dibilang memang jam tidurnya lebih awal, hal ini dikarenakan energi dan waktu produktifnya sudah habis digunakan.
The wolf chronotype
Berbeda dengan tipe singa, tipe wolf chronotype ini cenderung kesulitan untuk bisa bangun pagi. Sehingga, waktu mereka untuk produktif baru dimulai pada siang hari atau bahkan malam hari. Jika Anda termasuk tipe orang seperti ini, maka penting untuk memasang alarm ketika ada kegiatan penting di pagi hari agar tidak terlambat atau terlewatkan.
The dolphin chronotype
Tipe chronotype yang terakhir yaitu tipe lumba-lumba. Hal ini disebut demikian karena didasarkan pada kemampuan asli lumba-lumba yaitu selalu waspada kapan saja termasuk saat tidur. The dolphin chronotype lebih mudah terganggu oleh suara dan cahaya, sehingga membuatnya kesulitan untuk tidur. Biasanya orang dengan tipe ini digambarkan sebagai penderita insomnia yang sulit untuk terlelap di malam hari.
Oleh karena itu, mereka pun lebih produktif untuk bekerja pada jam 3 sore sampai jam 9 malam dan baru bisa tertidur pada tengah malam sampai jam 8 pagi, atau bahkan bisa lebih awal. Namun, ada juga yang waktu puncak produktifnya pada jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Dengan kata lain, ketika orang lain sudah lelah, mereka baru mulai aktif untuk melakukan sesuatu.
Cara Kerja Chronotype
Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana chronotype ini bekerja pada seseorang. Untuk mengetahuinya cukup mudah, coba perhatikan beberapa rekan kerja Anda ketika di kantor. Biasanya, mereka akan mulai terlihat tidak fokus, mengantuk, atau mudah terdistraksi setelah jam makan siang. Padahal ketika pagi tadi mereka begitu serius di depan laptop, menyampaikan ide saat meeting, maupun bertemu dengan klien. Nah, itulah salah satu gambaran bagaimana chronotype bekerja dalam keseharian manusia.
Berdasarkan pernyataan Daniel H. Pink dalam bukunya yang berjudul When: The Scientific Secrets of Perfect Timing, terdapat 3 fase produktivitas dalam sehari, yaitu:
- Peak → Pagi hari hingga menjelang siang hari
- Trough → Setelah makan siang hingga jam pulang kerja (Sore hari)
- Rebound → Waktu setelah pulang bekerja hingga jam istirahat
Secara umum, poin terendah dari produktivitas seseorang adalah pada trough point dan bangun tidur. Namun, jika Anda merasa kehilangan produktivitas atau semangat secara tiba-tiba di lain waktu tersebut, bisa jadi chronotype Anda berubah. Hal ini tentu wajar saja terjadi dan Anda tidak perlu khawatir terhadap kondisi seperti ini.
Manfaat Mengetahui Chronotype
Dilansir dari Healthline, mengetahui dan mampu mengidentifikasi chronotype mampu memberikan wawasan terkait siklus tidur dan bangun Anda, serta waktu puncak produktivitas. Dengan begitu, Anda bisa mengelola waktu dan jadwal keseharian Anda menjadi lebih mudah dan efektif. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh:
Meningkatkan produktivitas diri
Jika Anda sudah mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan keseriusan, ketelitian, atau kreativitas tinggi, maka Anda pun akan lebih mudah menempatkan berbagai hal pada jadwal yang tepat pula. Dengan demikian, produktivitas dan efektivitas kerja Anda pun menjadi lebih meningkat.
Sebagai contoh, Anda mengetahui bahwa diri Anda setelah makan siang seringkali merasa mengantuk atau ketika sore hari rekan-rekan kerja Anda mulai mengajak Anda untuk membeli cemilan dan kopi di luar kantor. Nah, artinya Anda mempunyai waktu bekerja yang tenang tanpa distraksi adalah saat pagi hari. Pada saat inilah tepatnya untuk memaksimalkan energi dan performa Anda dalam mengerjakan tugas.
Membantu mengatur waktu tidur
Selain dapat meningkatkan produktivitas, mengetahui chronotype juga dapat membantu Anda dalam mengatur waktu tidur yang tepat. Misalnya, Anda mempunyai tipe chronotype singa, maka Anda harus beristirahat pada jam 9-10 malam, agar besok pagi bisa beraktivitas dengan maksimal. Baca: Work-Life Balance: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya
Mengetahui kebiasaan makan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suzana Almoosawi dan tim dalam jurnal Chronotype: Implications for Epidemiologic Studies on Chrono-Nutrition and Cardiometabolic Health, disebutkan bahwa tipe chronotype malam seperti serigala, harus memiliki asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi daripada asupan minuman berenergi, alkohol, tinggi gula, tinggi lemak, dan kafein. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada kesehatan.
Chronotype mempunyai keterkaitan dengan masalah berat badan dan tekanan darah. Oleh karena itu, mengetahui tipe chronotype akan membantu Anda mengetahui asupan apa yang tepat untuk tambahan energi.
Memahami hubungan antara siklus tidur dengan kesehatan mental
Perlu Anda ketahui, orang-orang dengan tipe chronotype wolf dan dolphone lebih rentan beresiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, hingga gangguan makan (eating disorder). Sebab, terkadang orang yang produktif di malam hari seringkali bekerja sendirian, sehingga ketika mengalami masalah mereka kesulitan meminta bantuan kepada orang lain atau bahkan lebih sering menyimpannya sendiri.
Cara Mengetahui Chronotype
Untuk mengetahui kira-kira Anda termasuk tipe chronotype yang mana, Anda bisa mengikuti kuis atau menjawab pertanyaan di beberapa website berikut ini:
- The Power of When Quiz: Pertanyaan dalam website ini disusun berdasarkan pembahasan dalam buku The Power of When karya Dr. Michael J. Breus, Ph.D.
- Auto MEQ: Pada website ini, Anda cukup menjawab beberapa pertanyaan dan bisa langsung mengetahui hasilnya di akhir.
- MEQ-Self Assessment: Sedikit berbeda dengan Author MEQ, pada website ini setiap pertanyaan mempunyai poin-poin tertentu dan bisa Anda totalkan secara manual.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai chronotype yang cukup penting untuk diketahui karena dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, chronotype mampu meningkatkan produktivitas. Dengan begitu, Anda pun dapat bekerja secara optimal dan mendapatkan hasil yang maksimal. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar HRD, bisnis, dan karir? Yuk, kunjungi blog MyRobin sekarang juga!