Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah psikotes. Ya, istilah ini sering Anda temukan saat mengikuti proses recruitment pekerjaan. Biasanya, perusahaan mengharuskan para kandidat untuk mengikuti psikotes, sebelum masuk tahap selanjutnya. Saat melalui tahap ini, banyak orang yang gagal karena kurang mempelajari psikotes dengan baik. Karena itu, sebelum melamar pekerjaan, ada baiknya Anda mempelajari dulu apa itu psikotes, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mengerjakannya. Simak artikel ini sampai selesai kalau Anda ingin mengasah kemampuan psikotes.
Apa itu Psikotes
Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek-aspek individu secara psikis, yakni kecenderungan perilaku. Biasanya, tes ini berbentuk tertulis, tetapi dalam beberapa tes ada juga yang berbentuk verbal atau visual. Misalnya evaluasi yang teradministrasi untuk mengukur fungsi tertentu.
Tes paling umum untuk mengukur kognitif atau yang biasa disebut intelligence (IQ), dan afektif seseorang.
Tujuan psikotes untuk mengukur kemampuan aspek individu yang bisa dilihat dari mental atau psikologi, dan hal-hal lain yang mendukungnya, termasuk prestasi, kemampuan, kepribadian, intelegensi, dan fungsi neurologisnya.
Dalam ranah profesi, Menurut Jim Barret dan Geoff Williams, psikotes digunakan untuk mengetahui potensi diri kandidat yang melamar pekerjaan.
Anda bisa mengartikan psikotes sebagai tes kepribadian yang mengukur potensi, bukan tes untuk mengukur prestasi individu.
Lalu apa bedanya psikotes dan TPA? jelas beda. Psikotes untuk menilai kepribadian seseorang, sementara TPA untuk mengukur kemampuan dan bakat akademis seseorang saat menempuh pendidikan formal.
Selanjutnya, setelah mengetahui maksud dari psikotes, Anda bisa mempelajari jenis-jenis tes yang diujikan, seperti di bawah ini.
Macam-macam Psikotes
Mungkin Anda akan bertanya, apa saja yang diujikan saat psikotes? Tes yang diujikan dalam psikotes adalah tes kecerdasan dasar dan tes kepribadian. Secara umum, tes psikotes terdiri dari: tes kecerdasan verbal. numerik, penalaran dan intelektual, gambar dan kepribadian.
1. Tes Kemampuan Verbal
Secara umum, tes psikotes kemampuan verbal untuk mengukur kemampuan verbal seseorang. Tes jenis ini disajikan dengan metode mengelompokkan kata, sinonim, antonim, analogi, acak kata, dan lainnya. Berikut ini contoh psikotes antonim dan sinonim yang bisa Anda pelajari.
Baca juga artikel tentang Cara Meningkatkan Skill Komunikasi dalam Karir serta Manfaatnya.
Tes Sinonim : | Tes Antonim : |
1. Takjub A. Tenang B. Senang C. Sedih D. Kagum E. Gusar Jawaban : E Pembahasan : Kata yang memiliki makna sama dengan kata takjub adalah kata kagum, kaget, atau heran. 2. Jati A. Kayu B. Kokoh C. Murni D. Mahal E. Lama Jawaban : D Kata yang memiliki makna sama dengan kata jati adalah kata asli atau murni. 3. Pataka A. Musibah B. Kebahagiaan C. Pakaian D. Kerudung E. Bendera Jawaban : C Kata yang memiliki makna yang sama dengan kata pataka adalah kata bendera, panji-panji, atau umbul-umbul. | 4. Esensial A. Sulit B. Vital C. Pokok D. Sepele E. Inti Jawaban : D Kata esensial memiliki arti vital, utama, atau penting. Lawan kata yang tepat adalah kata sepele. 5. Safi A. Lurus B. Licik C. Jujur D. Mukhlis E. Takzim Jawaban : B Kata safi memiliki arti jujur atau lurus hati. Antonim atau lawan kata yang tepat adalah kata licik. 6. Dera A. Pedih B. Luka C. Hukum D. Tekan E. Tangkis Jawaban : EKata dera memiliki arti siksa atau pukul. Antonim atau lawan kata yang tepat adalah kata tangkis. |
Tips saat mengerjakan tes psikotes kemampuan verbal, kerjakan soal yang menurut Anda lebih mudah. Apabila waktu untuk menyelesaikan soal sudah habis, setidaknya soal-soal yang Anda kerjakan besar kemungkinannya benar.
2. Tes Numerik
Tes kemampuan numerik adalah salah satu tes untuk mengukur kemampuan mental utama. Selain itu, tes ini juga untuk mengukur kemampuan berpikir yang berkaitan dengan bilangan dan konsep bilangan atau angka-angka.Berikut adalah contoh-contoh tes numerik yang bisa Anda pelajari.
Contoh Soal Psikotes Deret Angka
Soal psikotes deret angka adalah tes mengenai angka atau hitung menghitung. Dalam tes psikotes deret angka ini, Anda akan mengukur kemampuan logika matematika, seperti contoh di bawah ini.
- 100, 99, 96, 91, 84, 75…. ?
- 64
- 46
- 70
- 71
- 56
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Anda perlu melakukan pengurangan dengan kelipatan angka genap diawali dari angka 2, 4, 6, 8, 10, 12 lalu ditambah dengan angka 1. Berikut penjelasannya:
2. 100 – 2 +1 = 99 – 4 + 1 = 96 – 6 + 1 = 91 – 8 + 1 = 84 – 10 + 1 = 75 – 12 + 1 = 64.
Jawaban : A
Contoh Soal Aritmatika
Tes Aritmatika adalah jenis tes yang menggunakan barisan angka yang perlu dipahami pola perhitungannya. Dalam mengerjakan tes ini, Anda harus menguasai matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, maupun perpangkatan. Tes ini untuk mengetahui kemampuan penalaran Anda dalam berpikir logis dan analitis.
2. Berapa ⅝ dari 520
a. 352
b. 523
c. 325
d. 125
e. 255
Jawaban pada contoh soal aritmatika diatas adalah (5×520) ÷ 8 = 325
Jawaban : C
3. Tes Penalaran
Tes Kemampuan Penalaran adalah tes yang terdiri atas penalaran logis dan analitis. Fungsi tes ini untuk mengetahui seberapa efektif penalaran dan pemecahan masalah yang dimiliki seseorang dengan kriteria logis dan masuk akal. Berikut ini adalah contoh tes penalaran.
1. Jika Semarang adalah Beringin, Bogor adalah Pinus dan Bandung adalah . . . . .
a. Mawar
b. Delima
c. Putri malu
d. Angsana
e. Lalang
Dari contoh soal diatas, Anda bisa melihat kata beringin dan pinus. Dari pilihan
yang merupakan jenis pohon ada 1 (satu) pilihan yaitu Angsana. Angsana merupakan jenis pohon.
Jawban : D
4. Tes Spasial
- Perhatikan gambar paling kiri, lalu dari pilihan A, B, C dan D, manakah gambar yang serupa dengan gambar paling kiri?
.
Jawaban : C
Untuk menjawab soal di atas, Anda bisa menemukan gambar yang paling mirip. Gambar tersebut akan diputar searah jarum jam dan perputaran bisa hingga 90 derajat. Sehingga jawaban yang paling tepat ada pada kolom C.
- Perhatikan gambar paling kiri, lalu dari pilihan A, B, C dan D, manakah gambar yang serupa dengan gambar paling kiri?
Jawaban : B
Untuk menjawab soal di atas, Anda bisa melakukan cara seperti contoh nomer 1, yakni gambar diputar 90 derajat searah jarum jam. Sehingga kalau diputar, kolom paling sesuai adalah kolom B.
5. Tes Warteg
Tes wartegg adalah salah satu tes untuk mengukur emosi, imajinasi, intelektual dan aktivitas subjek. Anda diharuskan untuk melengkapi gambar yang ada di dalam kotak. Setelah itu, Anda diminta untuk mengurutkan gambar dimulai dari yang terlebih dahulu dibuat. Jangan menuliskan nomor urut di dalam kotak karena akan dianggap sebagai bagian dari gambar yang Anda buat. Kemudian, Anda diminta menuliskan gambar mana yang paling mudah, paling sulit, paling disukai atau yang tidak disukai. Anda hanya diperbolehkan untuk memilih satu gambar saja.
Tes Wartegg tidak memerlukan kemampuan menggambar, tes ini hanya suatu cara bagi
seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian Anda dari cara menggambar dan
apa yang Anda gambar. Berikut ini adalah contoh tes wartegg.
6. Tes Pauli Kraepelin (Tes Koran)
Tes ini diciptakan oleh Emil Kraepelin untuk mendiagnosis gangguan otak pada manusia, seperti gejala dementia atau alzheimer. Dengan menggunakan standar tertentu, akhirnya tes ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kepribadian seseorang. Tes ini menyajikan angka-angka yang tersusun secara vertikal dalam selembar kertas besar. Anda diminta menjumlahkan dua angka vertikal secara urut dari bagian atas hingga bagian bawah. Hasil penjumlahannya nanti harus Anda tuliskan di samping kedua angka. Bila ternyata hasil dari penjumlahan kedua angka berupa angka dua digit, Anda cukup menuliskan bilangan satuannya saja di lembar kertas.
Berikut ini adalah cara pengerjaan tes koran :
Berdasarkan contoh di atas, bila hasilnya 11, Anda cukup menuliskan angka 1 saja. Kemudian, bila hasilnya 12, Anda cukup menuliskan angka 2 saja.
Setelah mempelajari jenis-jenis dan contoh psikotes kerja, Anda bisa terus berlatih untuk mengasah kemampuan psikotes Anda. Sebelum Anda melaksanakan tes, pastikan kesehatan fisik Anda sedang dalam keadaan yang fit. Bila Anda membutuhkan lowongan pekerjaan, Anda bisa menemukan info lowongan di app.myrobin.id.