Seringkali seseorang ketika melamar pekerjaan hanya mencantumkan CV (Curriculum Vitae) dan resume saja. Padahal cover letter atau surat pengantar juga sama pentingnya ketika melamar pekerjaan. Apalagi cover letter dapat membuatmu menjadi lebih bernilai, profesional, dan mempunyai tekad yang tinggi di mata recruiter.
Maka dari itu, kamu harus memahami lebih dalam mengenai cover letter agar bisa menyiapkan lamaran pekerjaan yang tepat.
Pengertian Cover Letter
Cover letter merupakan surat pengantar yang berisi informasi tentang kualifikasi dan posisi pekerjaan yang dilamar kepada recruiter atau perusahaan. Cover letter juga bisa dianggap sebagai first impression seseorang bagi perusahaan. Dimana surat ini menunjukkan gambaran tentang calon karyawan secara profesional kepada recruiter.
Biasanya cover letter ini berisi deskripsi calon karyawan mengenai dirinya, pengalaman, pencapaian, dan motivasi kerja secara singkat. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian recruiter dan meyakinkan perusahaan bahwa pelamar merupakan kandidat yang tepat dan mereka cari.
Jadi, secara tidak langsung cover letter menjadi bahan pertimbangan para recruiter untuk merekrut dan menerima kamu sebagai karyawan perusahaan. Dengan cover letter, mereka akan lebih mudah menyeleksi kandidat yang paling sesuai dengan kualifikasi posisi yang ditawarkan perusahaan.
Maka dari itu, kamu perlu untuk menyiapkan cover letter ketika melamar pekerjaan untuk menunjukkan bahwa kamu serius dan memiliki tekad bekerja di perusahaan tersebut.
Untuk menarik perhatian recruiter, ada beberapa hal penting yang harus kamu cantumkan di dalam cover letter:
- Informasi pribadi seperti nama, alamat, email, dan nomor telepon.
- Nama recruiter manager atau kepala departemen yang membuka lowongan pekerjaan. Misalnya, HR Manager, Chief People Officer (CPO), dan semacamnya.
- Dari mana kamu menemukan atau mendapatkan info lowongan pekerjaan perusahaan tersebut. Kamu bisa menuliskan LinkedIn, Jobstreet, website perusahaan, atau rekomendasi dari orang lain.
- Alasan kamu cocok untuk posisi yang ditawarkan perusahaan.
- Kontribusi yang akan kamu berikan kepada perusahaan bila diterima.
- Ucapan terima kasih.
Cover Letter vs Surat Lamaran
Beberapa orang menganggap bahwa cover letter dan surat lamaran adalah dokumen yang sama. Namun, sebenarnya ada sedikit perbedaan antara keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara cover letter dengan surat lamaran yang harus kamu pahami:
1. Tujuan surat
Walaupun kedua dokumen penting ini mempunyai tujuan yang sama yaitu melamar pekerjaan, namun terdapat alasan khusus mengapa kamu harus membuat surat yang berbeda. Ketika melamar pekerjaan, kamu bisa melampirkan cover letter sebagai surat pengantar resume, yang mana berarti kamu harus menulis cover letter secara ringkas saja.
Sedangkan, surat lamaran merupakan dokumen terperinci yang menjelaskan informasi lebih dalam mengenai pengalaman serta kemampuan pelamar. Biasanya seseorang akan mengirimkan surat lamaran karena mereka berminat untuk bekerja di suatu perusahaan. Walaupun perusahaan tersebut sedang tidak membuka lowongan pekerjaan.
2. Kalimat pengantar
Secara umum, pengantar pada cover letter hanya terdiri dari 2-3 kalimat saja yang menjelaskan pengalaman pelamar serta posisi yang diinginkan. Namun pada surat lamaran, kalimat pengantar biasanya lebih detail menjelaskan tentang keterampilan, pengalaman, pencapaian, dan tujuan dari pelamar. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang ada di resume kepada recruiter.
Contoh kalimat pengantar cover letter
Perkenalkan nama saya Bima Sakti dan saya melamar sebagai graphic designer di PT. Lancar Jaya. Saya merasa bahwa lima tahun pengalaman saya dalam membuat berbagai jenis desain dan keterampilan menggunakan software Adobe Illustrator dan Photoshop yang kuat membuat saya dapat menjadi kandidat yang tepat untuk perusahaan Anda.
Contoh kalimat pengantar surat lamaran
Saya mengirimkan surat ini untuk menyatakan minat saya pada posisi Creative Lead di Good Digital Agency. Sebelumnya, saya bekerja di sebuah agensi periklanan selama lima tahun, yang mana telah memberi saya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan desain dan project management yang sangat baik serta kemampuan leadership yang membantu saya mengatur dan mengarahkan tim kreatif dalam mengerjakan proyek dari klien. Melalui latar belakang pendidikan saya, saya memiliki keterampilan teknis yang kuat untuk membantu tim maupun klien memperoleh hasil yang terbaik.
3. Pengalaman kerja
Perbedaan selanjutnya terletak pada penjelasan mengenai pengalaman selama bekerja. Pada cover letter kamu hanya perlu menuliskan secara singkat pengalaman kerja yang relevan. Sedangkan, pada surat lamaran kamu harus mencantumkan nama perusahaan tempat bekerja kamu sebelumnya, masa kerja, dan informasi mengenai tanggung jawab atau tugas yang kamu lakukan selama bekerja.
Contoh pengalaman kerja di cover letter
Pada tahun 2020, saya bekerja di Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Staf Administrasi Umum. Selama bekerja, saya mengelola siklus manajemen administrasi lembaga. Saya juga menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian untuk kesejahteraan para karyawan.
Contoh pengalaman kerja di surat lamaran
Saya bekerja di Palang Merah Indonesia selama dua tahun sebagai Staf Administrasi Umum dari Juni 2020 hingga Juli 2022. Selama bekerja, saya bertugas mengelola siklus manajemen administrasi lembaga seperti membuat dokumen, mengorganisir dan mendistribusikan surat, serta melakukan aktivitas pembukuan dasar. Saya juga bertanggung jawab untuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan administrasi, menganalisis data, dan menyusun laporan lembaga.
4. Panjang surat
Cover letter merupakan surat pengantar yang berisikan informasi pelamar secara singkat. Sehingga, kamu hanya membutuhkan setengah sampai satu halaman kertas saja. Namun berbeda dengan surat lamaran, karena informasi yang dicantumkan lebih panjang dan mendetail maka kamu akan membutuhkan minimal satu halaman penuh. Bahkan jika kamu menuliskan semua informasi mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian bisa sampai dua halaman kertas.
Untuk lebih lengkapnya tentang perbedaan cover letter dengan surat lamaran kerja (termasuk contohnya), Anda dapat membaca artikel berikut ini: Perbedaan Cover Letter dengan Surat Lamaran Kerja, Ini 6 Contoh yang Benar!
Manfaat Cover Letter
Dengan mencantumkan cover letter saat melamar pekerjaan tentu akan memberikan banyak manfaat untuk kamu lho. Berikut adalah beberapa manfaat dari cover letter:
1. Memudahkan recruiter dalam menyeleksi kandidat
Salah satu hal yang membuat sulit mendapatkan pekerjaan adalah tidak dicantumkannya cover letter ketika melamar pekerjaan. Padahal dengan cover letter, lamaran kamu akan lebih berpotensi untuk dipilih dan diseleksi oleh recruiter. Dengan kata lain, kamu menjadi satu langkah di depan daripada pelamar lain.
Jika kamu menuliskan berbagai informasi tentang dirimu secara menarik dan menunjukkan minat terhadap posisi yang ditawarkan, maka recruiter pun menjadi tertarik memasukkan lamaran kamu ke shortlisted atau assignment. Sebab, recruiter melihat bahwa ada calon kandidat yang benar-benar serius melamar dan bekerja di perusahaannya.
Jadi, jangan lupa sertakan cover letter ketika melamar pekerjaan. Hal ini agar kamu mempunyai nilai lebih di mata recruiter. Sehingga, mereka tak ragu memilih kamu untuk menjalani proses rekrutmen selanjutnya seperti wawancara atau tes kepribadian.
2. Untuk menjelaskan rencana kerja
Cover letter merupakan tempat yang tepat untuk kamu menjelaskan rencana atau kontribusi yang akan kamu lakukan jika diterima di posisi yang ditawarkan. Mulailah dengan mengidentifikasi tantangan peran tersebut, kemudian tentukan langkah-langkah yang akan kamu ambil, lalu jelaskan mengapa hal itu penting untuk mencapai kesuksesan dan hasil yang kamu harapkan. Tidak harus rencana jangka panjang, namun kamu bisa memberikan rencana untuk jangka pendek yakni 3-6 bulan pertama.
3. Memancing diskusi saat wawancara kerja
Ketika kamu menuliskan hal yang menarik seputar dirimu di cover letter, tentu akan membuat recruiter ingin mengetahui lebih dalam mengenai dirimu. Pertanyaan dari recruiter ini bisa kamu ubah menjadi sebuah diskusi pada sesi wawancara kerja.
Semakin terikat kamu dengan recruiter atau user maka akan semakin mudah kamu untuk mengekspresikan minat serta wawasan unik kamu. Tidak hanya itu saja, diskusi ini juga bisa menjadi peluang untuk kamu diterima di perusahaan tersebut.
4. Mudah diingat recruiter
Siapa sangka tulisan menarik mengenai dirimu bisa membuat recruiter memilih kamu sebagai karyawan di perusahaannya. Biasanya, ketika para recruiter membuat keputusan final untuk menentukan siapa kandidat yang tepat untuk mengisi posisi di perusahaan tersebut, mereka akan melihat kembali informasi mengenai calon kandidatnya.
Cover letter bisa menjadi salah satu pertimbangan recruiter dalam memilih kandidat. Nah, jika kamu mencantumkan motivasi, pencapaian, dan pengalaman yang baik dalam cover letter kemungkinan besar recruiter akan mengingat kamu dan menjadikan kamu sebagai kandidat yang terpilih. Singkatnya, dengan cover letter kamu bisa terlihat lebih menonjol daripada kandidat lain sehingga mudah diingat oleh recruiter.
5. Menunjukkan antusiasme
Tidak hanya dianggap sebagai tulisan yang berisi informasi saja, namun cover letter bisa membangun kepercayaan perusahaan atau recruiter terhadap dirimu, bahwa kamu merupakan kandidat yang mampu memahami tujuan perusahaan serta tantangan pada posisi yang ditawarkan.
Dengan begitu, recruiter menjadi yakin bahwa kamu memang berminat dan antusias pada posisi tersebut serta mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik. Sebab, kamu telah melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan dan posisi yang ditawarkan.
Cara Membuat Cover Letter
Pada cover letter, jangan menuliskan kembali informasi yang sudah ada di CV (Curriculum Vitae) atau resume. Cukup lengkapi saja dengan kalimat yang lebih menarik. Buatlah cover letter sesingkat mungkin apalagi jika kamu menuliskannya sebagai body email yang mencakup ±250 kata saja. Berikut adalah cara membuat cover letter yang benar:
1. Sapaan pembuka
Pastikan menuliskan nama recruiter perusahaan yang kamu lamar di awal surat. Jika kamu melakukan hal ini maka peluang lamaran kamu dibaca oleh mereka lebih besar. Kamu bisa mencari tahu di LinkedIn, website perusahaan, atau contact person yang tercantum di iklan lowongan kerja.
Kamu juga bisa menambahkan nama perusahaan secara lengkap dan alamat perusahaan tersebut. Akan tetapi, jika kamu tidak bisa menemukan nama recruiter atau perusahaan tidak mencantumkannya maka kamu harus menggunakan salam pembuka ini:
- Dear, HR Manager
- Dear, Hiring Manager
- Yth. Manajer Personalia (nama perusahaan)
- Yth, Kepala Divisi Departemen (nama departemen sesuai posisi yang dilamar)
2. Paragraf pertama
Pada paragraf pertama ini kamu bisa menjelaskan alasan mengapa kamu menulis cover letter. Kamu bisa memulainya dengan menuliskan posisi yang kamu lamar dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongannya. Misalnya, dari job portal (LinkedIn, Jobstreet, Kalibrr, dan lainnya), website perusahaan, atau rekomendasi orang lain.
Setelah itu, tambahkan kalimat yang menyatakan bahwa kamu cocok dengan posisi yang ditawarkan. Tujuannya agar recruiter penasaran dan bertanya-tanya mengapa kamu begitu yakin bahwa kamu kandidat yang tepat bagi perusahaan.
3. Paragraf kedua
Jelaskan lebih dalam mengenai alasan mengapa kamu cocok bekerja di perusahaan tersebut, apa yang membuatmu tertarik, serta mengapa kamu melamar posisi tersebut pada paragraf kedua ini. Kamu juga bisa menguraikan beberapa pengalaman, keterampilan, serta kemampuanmu.
4. Paragraf ketiga
Pada paragraf inilah kamu harus menceritakan pengalaman dan keterampilan yang paling relevan dengan posisi yang ditawarkan perusahaan. Jelaskan bagaimana kamu bertanggung jawab pada tugas, pencapaian atau prestasi yang kamu hasilkan. Selain itu, tunjukkan kelebihan serta kekuatan dirimu yang merujuk pada posisi tersebut.
5. Paragraf keempat
Tekankan kembali bahwa kamu cocok dan berminat untuk posisi yang kamu lamar berdasarkan pengalaman serta keterampilan kamu. Jangan lupa, tunjukkan keinginan kamu untuk terpilih dan lanjut ke tahap rekrutmen selanjutnya.
Buat kalimat penutup dan ucapkan terima kasih kepada recruiter serta harapan untuk mendapatkan balasan atau respon darinya.
Baca Juga: 5 Cara serta Tips dan Trik Menulis Cover Letter Agar Dilirik HRD
Nah, itulah penjelasan mengenai cover letter yang perlu kamu ketahui untuk melamar pekerjaan. Cobalah untuk mulai belajar membuat cover letter yang baik dengan mengikuti cara yang sudah MyRobin jelaskan di atas. Dengan begitu, lamaran pekerjaan kamu menjadi lebih bernilai dan menarik recruiter.
Cover letter kamu sudah siap? Yuk, saatnya temukan pekerjaan impian kamu di App MyRobin sekarang! Ada banyak loker perusahaan di seluruh Indonesia lho!
One Response
Wah terimakasih min penjelasannya sangat membantu sekali