Search
Close this search box.

Gig Economy: Pengertian, Dampak, dan Contoh Pekerjaannya

gig economy

Memasuki dunia pekerjaan yang semakin digital, peluang pekerjaan semakin bertambah khususnya dalam jangka pendek seperti edit video, penulis blog, desain web, sampai driver online. Pekerjaan jangka pendek tersebut berhubungan dengan istilah baru dalam pasar ekonomi 4.0 yaitu, Gig Economy.

Ada beberapa yang menganggap pekerjaan gig adalah hal positif tetapi ada juga yang menjadikan istilah tersebut menjadi ancaman. 

Apa itu Gig Economy? Apakah Gig economy sama dengan pekerjaan freelancer? Dari mana istilah tersebut berasal? Simak artikel di bawah berikut untuk mempelajari lebih lanjut terkait Gig Economy.

Apa itu Gig Economy?

Kata “Gig” mengacu pada bahasa gaul untuk pekerjaan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Gig economy sendiri memiliki banyak arti. Menurut World Economic Forum, gig economy melibatkan pertukaran antara tenaga kerja dengan individu atau perusahaan melalui platform digital yang secara aktif memfasilitasi pencocokan antara penyedia dan pelanggan dalam jangka pendek serta dibayarkan per-tugas. 

Gig Economy adalah tenaga kerja yang bergantung pada posisi sementara atau paruh waktu yang diisi oleh pekerja lepas daripada karyawan tetap atau full-time. Menjadi seorang gig economy mendapatkan fleksibilitas dan bekerja secara mandiri namun kurang mendapatkan keamanan dalam bekerja. Istilah ini mengacu pada pekerjaan untuk proyek jangka pendek dan pekerja sementara atau disebut dengan Gig Worker. 

Gig economy juga dapat diartikan sebagai sistem pasar bebas dimana pekerja berada pada posisi sementara dan suatu organisasi mempekerjakan pekerja independen untuk komitmen atau projek jangka pendek. Dapat disimpulkan, gig economy adalah sistem kerja secara bebas dimana seorang gig worker akan dipertemukan oleh pelanggan melalui pihak ketiga terkait proyek jangka pendek atau sementara. 

Dampak Gig Economy

Kemunculan istilah Gig berdampak bagi sebagian orang termasuk untuk perusahaan. Berikut adalah dampak positif dan negatif dari Gig Economy:

Dampak Positif Gig Economy

Fenomena gig economy memberikan berbagai dampak positif bagi para pekerja. Berikut dampak positif gig economy:

Fleksibilitas 

Dengan tidak adanya keterikatan antara pekerja dengan perusahaan, pekerja memiliki waktu yang lebih fleksibel sehingga dapat memilih kapan dan dimana ingin bekerja.

Tidak seperti pekerja penuh waktu, seorang gig worker tidak memiliki tuntutan jam dan datang ke kantor. Melainkan, secara fleksibel dapat langsung mengerjakan pekerjaan diluar jam dan tempat.

Potensi Penghasilan Lebih Besar

Memiliki keterampilan khusus dan memiliki kebebasan dalam mengambil lebih dari satu proyek berpotensi mendapatkan penghasilan lebih besar. 

Dalam gig economy, penghasilan yang didapat tidak seperti pekerja penuh waktu dalam kantor. Tidak terdapat potongan terhadap tunjangan dari kantor namun secara bebas dapat menentukan tarif dan menerima secara penuh.

Hemat Budget

Tidak hanya untuk pekerja, pihak perusahaan juga merasakan dampak positif dari gig economy. Dengan menyewa seorang gig worker, perusahaan dapat membayarkan gaji lebih sedikit dibanding pekerja penuh waktu. Selain itu, perusahaan tidak perlu membayarkan biaya akomodasi ataupun lainnya yang umumnya didapatkan oleh karyawan penuh waktu. 

Dibayarkan Sesuai Yang Dikerjakan

Hal menarik dalam gig economy salah satunya adalah bayaran yang akan diperoleh sesuai dengan apa yang dikerjakan. Seorang gig worker dapat menentukan sendiri berapa harga atas jasa yang ditawarkan kepada pihak perusahaan. Pihak perusahaan akan membayarkan sesuai tarif yang telah disepakati dengan pihak gig worker. Semakin besar suatu proyek akan semakin besar juga bayaran yang dapat diterima. 

Meningkatkan Skill

Memiliki karir dalam gig economy mempermudah seseorang dalam upgrade skill melalui berbagai projek yang diambil. Sebagai seorang gig worker yang tidak terikat oleh waktu, memberikan kebebasan dalam belajar kemampuan terbaru sehingga skill yang dimiliki mengalami peningkatan.

Dampak Negatif Gig Economy

Faktanya, terdapat pengaruh negatif dari kemunculan fenomena gig economy. Berikut dampak negatif dari gig economy baik untuk perusahaan maupun pekerja:

Hilangnya Work-Life Balance

Melalui jam kerja yang fleksibel dan bebas menimbulkan hilangnya work-life balance dalam kehidupan. Tidak adanya waktu kerja yang tetap menyebabkan waktu kerja lebih lama dan menyita waktu untuk diri sendiri sehingga beresiko mengalami burnout. Lain halnya jika Anda mampu mengatur waktu mengerjakan setiap proyek.

Penghasilan Tidak Stabil

Menjadi seorang pekerja gig memberikan peluang atas penghasilan tidak terbatas. Namun, hal ini juga berpotensi membuat penghasilan menjadi tidak stabil. Terlebih lagi, pada seorang pemula dalam gig economy sering mengalami kesulitan mencari klien yang ingin menggunakan jasa mereka. 

Tak hanya pemula, seorang pekerja gig yang sudah lama masuk dalam dunia gig economy juga mampu mengalami hal ini. Dikarenakan dalam gig economy berkaitan akan berapa banyak proyek yang didapat. Semakin banyak proyek yang didapat, semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Maka dari itu, menjadi seorang gig worker berpotensi memiliki penghasilan yang tidak stabil.

Tidak Mendapatkan Benefit Dalam Bekerja

Umumnya, seorang perusahaan akan memberikan benefit pada karyawan seperti asuransi dan tunjangan lainnya. Dalam gig economy seorang pekerja menjadi karyawan lepas sehingga tidak memperoleh perlindungan dalam bekerja, asuransi, pensiun, dan bonus lainnya. Benefit-benefit tersebut tidak dapat dirasakan karena seorang pekerja gig hanya akan mendapatkan bayaran sesuai jasa yang diberikan sesuai permintaan klien atau perusahaan. 

Pekerjaan Dalam Gig Economy

Ingin memulai menjadi seorang Gig Worker? Atau siapa sangka keahlian Anda bisa mulai masuk ke dalam Gig Economy. Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan dalam Gig Economy:

Penulisan

Suka menulis? Atau memiliki hobi menulis? Ini dia beberapa contoh pekerjaan dalam gig economy yang bisa Anda coba:

  1. Penulis artikel
  2. Content writer
  3. Jurnalis
  4. UX Writer

Creative

Anda seorang berjiwa seni dan kreatif? Ini dia beberapa contoh pekerjaan gig economy dalam hal kreatif:

  1. Graphic designer
  2. Animator
  3. Content creator
  4. Design interior

Software Development

Handal dalam dunia teknologi dan memiliki pengalaman dalam dunia software mungkin Anda bisa mencoba beberapa pekerjaan berikut jika ingin mulai memasuki era gig economy:

  1. UI/UX designer
  2. Game engineer
  3. DevOps engineer

Administrasi

Bidang administrasi teruntuk Anda yang memiliki pengalaman dalam pengurusan seperti hal dokumen atau barang juga membantu dalam pencatatan sampai keuangan. Berikut beberapa contoh pekerjaan dalam bidang administrasi di era gig economy:

  1. Virtual assistant
  2. Asisten project manager

Dalam era gig economy seorang pekerja ditawarkan untuk mampu meningkatkan keahlian serta memiliki kebebasan dalam bekerja. Anda bisa mulai dari mengenali keahlian diri sendiri atau hobi yang dimiliki serta menawarkan jasa Anda ke kerabat terdekat terlebih dahulu.

Salah satu benefit menjadi mitra MyRobin adalah peningkatan berbagai macam skill bagi para mitra. Sehingga para mitra dapat berdiri sendiri jika ingin mulai membangun karir sendiri. Kunjungi app.myrobin.id untuk bergabung menjadi mitra MyRobin dan temukan lowongan pekerjaan terbaru untuk Anda.

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

en_USEN