Pada kesempatan kali ini Myrobin berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Hadafi Farisa Romadlon sebagai People Partner Operation Lead di Shipper salah satu aggregator logistik & warehouse di Indonesia. Nah, pada kesempatan ini Bapak Hadafi akan sharing pengalaman sebagai HR Operation di Industri Logistik.
Bapak Hadafi menjelaskan bahwa menjadi HR operation tentunya berbeda dengan HR non-operation. Jika di HR operation akan lebih sering berhadapan dengan blue collar atau karyawan yang melakukan jenis pekerjaan manual dengan upah harian atau bahkan per jam. Namun, juga akan sedikit berkoordinasi dengan orang yang berada di white collar (administrative).
Tips & Tantangan Bekerja sebagai HR Operation
Di Shipper karena bergerak di bidang pengiriman barang otomatis akan sering merekrut pekerjaan seperti kurir, driver, pekerja warehouse, helper, dll. Bapak Hadafi juga menambahkan tantangan serta tips dalam merekrut karyawan blue collar. Apa saja tantangan serta tipsnya tersebut? akan dibahas lebih lanjut berikut ini:
Pendekatan yang Berbeda
Dalam merekrut karyawan blue collar tentunya akan berbeda dengan merekrut white collar. Hal ini termasuk dengan pendekatan yang dilakukan kepada pelamar untuk sektor blue collar.
Media yang Digunakan
Dalam melakukan pendekatan ke pekerjaan blue collar media yang digunakan pun akan berbeda. Dalam hal ini, Bapak Hadafi menggunakan media seperti Facebook, OLX, dll. Karena dirasa lebih ideal target pelamarnya jika berangkat dari media-media tersebut.
Harus lebih Sabar
Merekrut blue collar terkadang meskipun semua penjelasan terkait lowongan sudah dicantumkan, para pelamar tetap menanyakannya berulang kali tanpa membaca detail yang ada pada lowongan kerja tersebut. Sehingga, sebagai recruiter harus bersabar untuk tetap menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Karena kita sedang membutuhkan tenaga kerja seperti mereka.
Komitmen Calon Pekerja
Ketika kita memutuskan untuk merekrut blue collar, seringkali terjadi para calon pekerja ini tidak menghadiri panggilan kerja dengan berbagai alasan. Nah, kita sebagai HR operation harus siap dengan kemungkinan tersebut dan harus cerdik menyiasatinya secara cepat dan solutif. Selain itu, kita harus bisa merangkul para calon pekerja ini dengan baik agar bisa meningkatkan komitmen mereka.
Setidaknya ada 4 poin di atas yang harus diperhatikan dalam merekrut karyawan blue collar. Karena memang kebutuhan akan pekerja di sektor tersebut itu relatif banyak jadi harus bisa melakukan pendekatan yang sedikit berbeda, harus lebih sabar, dan mampu merangkul para calon pekerja tersebut.
Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Merekrut Karyawan
Bapak Hadafi juga menambahkan bahwa posisi 3 terbanyak yang dibutuhkan di Shipper adalah Staff Warehouse, Kurir, dan Supervisor Warehouse. Dalam merekrut di operation itu proses screening nya lebih mudah dibandingkan dengan non operation. Nah, dalam merekrut 3 posisi tersebut yang hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
Lokasi
Sebagai seorang HR operation perlu mempertimbangkan domisili dari calon pelamar pekerjaan. Apakah itu jauh dari tempat kerja atau dekat dengan tempat kerja. Dalam hal ini yang domisilinya lebih dekat akan lebih diutamakan. Karena hal tersebut sedikit banyak akan berhubungan dengan ketepatan dalam kehadiran.
Pengalaman yang Terkait
Merekrut pekerja entah itu kurir ataupun yang lainnya sebaiknya yang memiliki pengalaman yang terkait. Apabila sang pelamar kerja sudah pernah bekerja sebagai posisi yang dibutuhkan tentunya proses training akan lebih cepat dan mudah.
Pendidikan
Kemudian hal yang diperhatikan adalah pendidikan, tentunya lulusan dengan tingkatan lebih tinggi akan lebih diutamakan. Kebanyakan adalah lulusan SMA atau SMK.
Kebutuhan Penunjang
Maksudnya disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan posisi yang dilamar oleh calon pekerja. Misalnya dalam merekrut kurir tentunya akan ditambahkan kualifikasi seperti wajib memiliki SIM, kendaraan yang standar, dan dokumen lain yang mendukung.
Suka Duka menjadi HR Operation
Pengalaman yang mungkin tak terlupakan menurut Bapak Hadafi momen sukanya adalah ketika beliau waktu itu mengenal satu kandidat yang sudah diterima dan dia memiliki kepribadian yang baik sekali. Dari mulai ucapan terima kasih secara tulus karena sudah diterima kerja sehingga pekerja tersebut bisa menafkahi keluarganya. Itu adalah salah satu momen yang menyentuh menurut beliau. Selain itu, kedekatan yang terbangun antara mereka juga menjadi salah satu hal yang sangat penting. Karena hal tersebut secara tidak langsung juga menambah relasi dan networking dalam dunia kerja.
Sedangkan dukanya adalah ketika terjadi kesalahan teknis atau miss komunikasi misalnya terkait upah lembur ada beberapa yang menyampaikannya masih dalam batas sopan. Namun, terkadang juga ada yang sampai mengeluarkan kata-kata yang kurang baik dan terkesan kasar. Hal tersebut juga disadari bahwa itu juga akibat dari adanya kesalahan dari pihak internal. Namun sebagai HR kita juga harus tetap memperjuangkan hak mereka dan jangan sampai malah kita ikut tersulut emosinya.
Pada akhir sesi Bapak Hadafi juga menambahkan bahwasanya meskipun ada yang berangkat dari lulusan di bawah SMA masih bisa bersaing dengan yang lulusan yang SMA atau lebih sekalipun. Nah, beliau mengatakan sekiranya ada 2 poin yang menjadi tolak ukurnya yaitu attitude(sikap & perilaku) dan pengalaman. Ya, bagaimanapun dan dimanapun attitude itu yang terpenting, sebagus apapun keterampilan tapi kalau tidak memiliki attitude yang baik maka hal tersebut juga tidak akan diperhitungkan oleh HR.
Demikian pengalaman yang bisa disampaikan oleh Bapak Hadafi selaku HR operation. Bagi anda yang berminat untuk melamar sebagai salah satu pekerjaan di atas tadi maka setidaknya anda wajib memperhatikan hal-hal di atas. Dan bagi anda seorang HR operation yang akan atau sedang merekrut blue collar tips-tips di atas bisa dijadikan acuan agar bisa memperoleh kandidat yang berkualitas. Itu saja yang bisa disampaikan, jika anda suka dengan pembahasan seperti ini anda bisa mengunjungi Blog MyRobin dan temukan berbagai artikel menarik lainnya terkait karir, dan pekerjaan terkini.