New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Simak Tren Marketing Tahun 2023 yang Bisa Kamu Coba!

Tren Marketing Tahun 2023

Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh konsumen. Marketing juga bisa diartikan sebagai proses pemasaran produk atau jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga hal yang dirasakan oleh konsumen.

Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat tren marketing terus berbenah. Hal itu juga membuat jenis marketing berkembang dan dibedakan menjadi online dan offline.

Setiap tahunnya, biasanya ada tren baru di bidang marketing yang patut disimak. Seperti halnya tren marketing tahun 2023. 

Sebagai marketeer, mengikuti perkembangan ini bukanlah hal mudah. Kamu perlu mengetahui berbagai metode dan menentukan mana yang tepat untuk diterapkan di bisnismu. Agar memudahkanmu, simak ulasan mengenai tren marketing 2023 berikut ini!

1. Influencer Marketing

Penggunaan influencer sebagai metode promosi diprediksi akan tetap menjadi tren marketing di tahun 2023. Sebab, para influencer dinilai efektif meningkatkan return of investment (ROI). Terlebih, cukup besarnya pengaruh mereka terhadap keputusan publik untuk membeli suatu produk.

Akan tetapi, metode ini tidak tanpa risiko. Tak jarang, pengaruh influencer memengaruhi citra brand secara negatif. Alhasil, dapat merugikan bisnis. Maka dari itu, sebelum menggunakan metode ini, pemilik bisnis harus melakukan riset yang tepat.

2. Video Pendek

Video berdurasi pendek diprediksi akan menjadi tren yang semakin masif pada 2023. Hal ini juga didukung oleh tingginya penggunaan platform-platform seperti TikTok dan IG Reels.

Dilansir dari laman Hubspot, sebanyak 90% marketeer pengguna video pendek akan meningkatkan atau mempertahankan investasi mereka pada 2023. Maka, dapat dipastikan tahun 2023 akan ada banyak konten promosi menggunakan video berdurasi pendek.

3. Pengumpulan Data konsumen

Tren marketing selanjutnya adalah terkait cara brand menghimpun data konsumen. Seperti yang kita tahu, kini semua orang semakin sadar akan pentingnya menjaga privasi sehingga penggunaan pihak ketiga akan berisiko. Sebab, kebijakan perlindungan data konsumen sekarang semakin ketat.

Namun, di saat yang bersamaan, big data merupakan elemen penting untuk menentukan arah bisnis. Oleh karena itu, ke depan kemungkinan brand akan lebih proaktif dalam mengumpulkan data secara mandiri, seperti via survei, form, atau real-time messaging. 

Baca Juga: Data Science: Pengertian, Bootcamp, hingga Prospek dan Gajinya

4. Hyper-personalization

Kini, personalisasi menjadi hal yang wajib dalam merumuskan strategi content marketing. Hal ini bertujuan agar kampanye dapat menjangkau target dengan tepat.

Metode ini dapat dilihat pada apa yang dilakukan oleh Netflix. Mereka merekomendasikan film berdasarkan riwayat pencarian dan film yang ditonton oleh pengguna. Hal tersebut dapat membuat pengguna nyaman karena merasa relate dengan konten yang disajikan.

Nah, brand atau bisnis lain juga bisa melakukan personalisasi lebih jauh lagi dengan memanfaatkan hal berikut:

  • Artificial intelligence
  • Data
  • Automasi 
  • Analytics tool

Hyper-personalization berkaitan erat dengan individual marketing. Berikut ini adalah artikel individual marketing yang dapat kamu baca di sini

5. Konten Interaktif

Konten marketing biasanya hanya fokus pada penyajian tulisan maupun gambar, misalnya saja pada blog post. Nah, kalau konten interaktif sedikit berbeda dengan konten marketing tradisional lainnya. Konten interaktif bertujuan untuk menyajikan ftur yang dapat mengundang interaksi dari para pembaca.

Fitur-fitur tersebut bisa berupa 

  • Infografis interaktif
  • Survei
  • Polling
  • Email interaktif

Konten interaktif bisa menjadi pertimbangan karena menurut sebuah survei, 91% konsumen lebih tertarik dengan konten interaktif dibanding konten-konten tradisional. Untuk referensi, kamu bisa cek Visual Interaksi Kompas (VIK). Di situs tersebut menyajikan berbagai informasi menarik dengan infografis yang interaktif.

6. Push Notifications

Mungkin kamu cukup familiar dengan push notifications, yakni fitur yang berfungsi untuk memberi pemberitahuan kepada pengguna browser untuk melakukan atau menginformasikan sesuatu. Meski tampak sepele, fitur ini tidak bisa bisa diremehkan. Sebab, jumlah pengguna yang mendaftar via browser push notification dua kali lipat lebih banyak dibandingkan via email newsletter.

Selain browser, bagi bisnis yang memiliki aplikasi di smartphone, push notifications dapat berguna untuk suatu bisnis. Bisa dilihat beberapa kali aplikasi semacam Gojek, Shopee, dan Tokopedia kerap menginformasikan promo lewat push notifications.

7. Omnichannel Marketing

Omni Channel marketing adalah praktik pemasaran yang mengandalkan lintas platform sekaligus. Mulai dari website, email, media sosial, hingga toko offline. Nah, semua platform tersebut disinkronkan agar menyampaikan pesan yang sama dan citra yang konsisten.

Metode marketing ini dapat membuat brand menjadi lebih dekat dengan konsumen. Sebab, konsumen akan menemukan brand kamu di platform-platform tersebut.

Selain itu, riset menunjukkan bahwa tingkat engagement dan jumlah pembelian melalui omni channel marketing jauh lebih tinggi dibandingkan pemasaran dengan satu kanal. Bahkan, variabel jumlah pembelian dapat lebih tinggi.

Salah satu contoh penerapan metode ini yang terkenal di Indonesia adalah program Mitra Bukalapak. Program tersebut menyatukan warung-warung tradisional dengan fitur dan layanan Bukalapak. 

Demikian beberapa tren marketing yang diprediksi akan hype di tahun 2023. Kamu bisa dapat informasi mengenai marketing dan topik lainnya dengan membaca artikel-artikel di MyRobin. Agar tidak ketinggalan, kunjungi sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian