Search
Close this search box.

Return on Investment (ROI): Fungsi, dan Cara Menghitungnya

return on investment

Dalam menjalankan bisnis ada banyak hal yang perlu Anda pahami, salah satunya yaitu Return on Investment (ROI). Dengan memahami ROI, Anda dapat lebih mudah dalam menentukan strategi bisnis serta mengambil suatu keputusan. Sebagai pelaku bisnis, Anda tentu perlu melakukan evaluasi bisnis untuk mengetahui bagian-bagian apa saja yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Maka dari itu lah, ROI penting untuk dipelajari agar bisnis Anda dapat berjalan dengan baik. Nah, sebenarnya apa sih itu ROI? Apa saja fungsinya bagi bisnis? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasannya lebih lengkap di bawah ini!

Apa Itu Return on Investment (ROI)?

Menurut Investopedia, Return on Investment atau ROI merupakan suatu ukuran kinerja yang digunakan untuk menghitung efisiensi atau profitabilitas dari investasi bisnis. ROI juga dapat diartikan sebagai perhitungan laba bersih yang diperoleh dari jumlah investasi yang sudah dikeluarkan. 

Dalam perhitungannya, nilai rasio ini berupa persentase laba dari investasi terhadap total keuntungan dan biaya yang perusahaan keluarkan. Jika hasil perhitungan ROI negatif, maka investasi tersebut harus dipertimbangkan kembali karena dapat menimbulkan kerugian. Namun, jika bernilai positif maka dapat berpeluang untuk memberikan keuntungan bagi bisnis. 

Return on Investment (ROI) banyak digunakan untuk menghitung nominal dari suatu investasi. Contohnya investor ingin mengetahui potensi ROI dari obligasi korporasi sebelum memberikan dananya ke suatu perusahaan. Selain itu, ROI juga seringkali dilakukan oleh para investor untuk menentukan strategi bisnis selanjutnya, terutama ketika ingin mengembangkan bisnis baru menggunakan laba bersih yang dihasilkan dari ROI bisnis sebelumnya. 

Berikut ini adalah pengertian Return on Investment (ROI) menurut beberapa ahli di bidang bisnis:

Sutrisno (2001)

Return on Investment (ROI) merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang sudah dikeluarkan.

Suad Husnan & Enny Pudjiastuti (2004)

Berbeda dengan Sutrisno, Suad & Enny mengartikan Return on Investment (ROI) sebagai rasio yang menunjukkan jumlah laba bersih yang bisa didapatkan dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. 

Munawir (2007)

Sedangkan menurut Munawir, Return on Investment (ROI) merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan semua dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional bisnis dalam menghasilkan keuntungan. 

Kasmir (2015)

Return on Investment (ROI) adalah rasio pengembalian atau hasil atas aktiva yang digunakan oleh suatu pihak dalam perusahaan. ROI juga digunakan sebagai skala pengukur efektivitas manajemen suatu transaksi dalam investasi.

Pada dasarnya, Return on Investment atau ROI ini digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengetahui apakah mereka untung atau malah rugi dalam suatu investasi. 

Faktor yang Mempengaruhi ROI

Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ROI, di antaranya yaitu:

Profit margin

Faktor pertama yang mempengaruhi ROI adalah profit margin atau yang biasa disebut dengan laba bersih. Profit margin ini merupakan persentase jumlah keuntungan dari operasional perusahaan yang dihubungkan dengan penjualannya. Melalui profit margin, Anda dapat mengukur besar keuntungan yang dimiliki oleh perusahan serta kemampuan manajemen dalam mengelola pengeluaran. 

Turnover dari operating assets

Faktor berikutnya yaitu tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasional bisnis setiap harinya. Perhitungan tingkat perputaran operating assets bertujuan agar pelaku bisnis dapat melihat sejauh mana perusahaannya mampu memanfaatkan aset yang dimiliki. 

Biaya investasi & pajak

Biaya investasi dan pajak dapat mempengaruhi nilai dari ROI. Dimana, biaya investasi sendiri dapat menyebabkan ROI menurun karena kemampuannya dalam menambah portfolio growth. Sedangkan, besar biaya pajak yang ditetapkan oleh pemerintah akan menentukan fluktuasi atau perubahan ROI.

Kebijakan investor

Selain biaya investasi dan pajak, ROI juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebijakan investor. Kebijakan ini biasanya berupa pemilihan saham, reaksi terhadap media hype, alokasi aset, hingga perhitungan waktu. 

Fungsi ROI

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa ROI begitu penting untuk dilakukan dalam berbisnis. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari ROI yang perlu Anda ketahui:

Menguji strategi bisnis

Dalam berbisnis tentu Anda harus berani untuk mencoba berbagai strategi bisnis hingga menemukan yang paling tepat bagi bisnis Anda. Return on Investment (ROI) ini bisa Anda gunakan sebagai semacam pembenaran apakah strategi yang Anda pilih memungkinkan atau tidak bagi untuk bisnis Anda. Bahkan, ROI juga akan membantu Anda dalam mengidentifikasi dan memahami area mana yang perlu Anda optimasi.

Mengetahui kelemahan dan kekuatan bisnis

Penting bagi Anda untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan bisnis yang Anda jalankan. Apalagi jika Anda sudah mengetahui data-data industri yang dapat menjadi pembanding perusahaan Anda dengan kompetitor. Dengan analisis ROI, Anda dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal dengan perusahaan lain yang sejenis. Tujuannya untuk mengetahui apakah perusahaan Anda berada di level yang sama, di bawah, atau di atas rata-rata. 

Mengetahui potensi keuntungan produk baru

Return on Investment atau ROI dapat membantu Anda dalam mengetahui potensi keuntungan dari produk baru. Perhitungan ROI sangat penting dilakukan untuk melihat performa produk baru dan efektivitasnya dari segi finansial. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui berapa keuntungan dari produk tersebut jika dibandingkan dengan biaya produksi, promosi, maupun penjualannya. 

Dasar pengambilan keputusan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ROI akan memudahkan Anda dalam mengambil suatu keputusan bisnis, terutama sebelum melakukan investasi. Hal ini karena ROI sendiri dapat menghitung rasio probabilitas risiko dari investasi tersebut. ROI mampu mengukur performa dari suatu investasi dan memperkirakan keuntungan maupun kerugiannya. 

Kelebihan dan kelemahan ROI

Walaupun ROI memberikan banyak manfaat bagi bisnis, namun ROI juga mempunyai beberapa kelemahan. Berikut ini adalah kelemahan sekaligus kelebihan dari ROI secara singkat yang perlu dipahami:

KelebihanKelemahan
Mudah dihitung karena laporan keuangan berupa angka, sehingga perhitungannya pun menjadi lebih mudah dan sederhana.Perhitungan ROI antara satu bisnis dengan bisnis lainnya berbeda, karena jika disamakan hasilnya tidak akan relevan.
Dapat mengukur profitabilitas dan efisiensi dari investasi yang sudah dilakukan, mulai dari modal, biaya operasi, sampai transaksi.Tidak bisa menjadikan waktu sebagai patokan investasi. 
Dapat memberikan analisis yang komparatif.Tidak bisa menghitung manfaat non-finansial seperti menghitung nilai kinerja karyawan.
Dapat memberikan gambaran terkait prospek bisnis di masa mendatang.Fluktuasi nilai uang mempengaruhi perhitungan profit margin.
Membantu membuat keputusan ketika perusahaan akan melakukan ekspansi atau perluasan bisnis.Belum pasti efektif karena tidak ada perhitungan biaya modal.
Sebagai alat kontrol terhadap prospek bisnis agar memudahkan menentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya.Dapat mempengaruhi dividen kas secara signifikan.

Cara Menghitung ROI

Setelah Anda memahami fungsi, kelebihan, hingga kekurangan dari ROI, selanjutnya Anda juga perlu memahami bagaimana cara menghitung ROI. Melalui perhitungan ini, Anda dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai biaya dapat kembali (returned). Rumus yang bisa Anda gunakan yaitu:

Return on Investment (ROI): Fungsi, dan Cara Menghitungnya | MyRobin

Perhatikan contoh di bawah ini!

Seorang pengusaha melakukan investasi sebesar Rp250.000.000 pada sebuah perusahaan manufaktur. Satu tahun kemudian, pengusaha tersebut menjual investasinya dengan harga Rp300.000.000 kepada orang lain. Maka, nilai ROI yang bisa diperoleh yakni,

Return on Investment (ROI): Fungsi, dan Cara Menghitungnya | MyRobin

Jadi, pengusaha tersebut berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 20% dari jumlah investasi awal. 

Cara Meningkatkan Nilai ROI

Jika Anda ingin meningkatkan nilai ROI dalam bisnis, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

Tentukan tujuan ROI

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tujuan dari ROI. Misalnya untuk mengukur efisiensi produksi, memberikan informasi mengenai keuntungan dan kerugian dari investasi, atau mengukur keberhasilan campaign. Buat tujuan bisnis yang cerdas dan inovatif agar dapat mengembangkan bisnis menjadi lebih luas. Baru kemudian Anda bisa mulai membuat perencanaan yang matang mengenai prospek bisnis kedepannya. 

Lakukan A/B testing

Cara berikutnya yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan ROI adalah melalui metode A/B testing. Melalui A/B testing, Anda dapat membandingkan apakah strategi yang Anda lakukan sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau belum. Lakukan uji coba beberapa strategi untuk mengetahui mana yang paling tepat dan mempunyai profitabilitas tinggi. Misalnya, Anda ingin melakukan pemasaran bisnis, maka Anda bisa mencoba beberapa strategi bisnis berikut ini:

  • Content marketing
  • Landing page
  • E-newsletter
  • Website bisnis

Analisis data terkait bisnis

Lakukan analisis terhadap semua data yang berkaitan dengan bisnis Anda secara menyeluruh. Hal ini sangat penting karena dapat membantu Anda dalam membuat keputusan bisnis yang tepat. Anda bisa mendapatkan data-data tersebut melalui berbagai cara misalnya, melihat laporan keuangan, database penjualan, menggunakan tools seperti Google Analytics, dan sebagainya. 

Tentukan Unique Selling Product (USP)

Selain melakukan analisis data, Anda juga bisa meningkatkan ROI melalui Unique Selling Product (USP) dari bisnis Anda. Sebagai informasi, USP ini dapat membantu Anda untuk mendapatkan investor maupun calon pelanggan baru lho! USP juga menjadi salah satu cara untuk membedakan bisnis Anda dengan kompetitor. Oleh karena itu, tentukan USP yang berbeda namun solutif agar nilai ROI dapat meningkat. 

Manfaatkan berbagai platform pemasaran

Bila perlu jangan terlalu fokus pada satu platform saja untuk memasarkan bisnis Anda, akan tetapi cobalah untuk mengeksplor platform lain seperti website, social media, hingga newsletter, baik itu menggaet pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Sebelum menggunakannya, pelajari terlebih dahulu platform yang Anda pilih. Hal ini akan membantu Anda dalam menentukan strategi bisnis yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 

Naikkan harga produk

Terkadang seseorang takut untuk menaikkan harga produknya karena khawatir pelanggannya akan pindah ke brand atau perusahaan lainnya. Untuk mengatasi hal ini, sebelum menaikkan harga produk Anda harus menginformasikannya kepada pelanggan Anda. Berikan edukasi atau penyampaian yang baik agar pelanggan tetap menggunakan produk Anda walaupun harganya naik daripada sebelumnya. 

Selain itu, pastikan Anda sudah mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam bisnis dan melakukan riset di lapangan. Tentunya harga harus sebanding dengan kualitas dari produk yang Anda jual, sehingga pelanggan tidak akan ragu untuk tetap membeli produk Anda.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai Return on Investment (ROI) yang perlu untuk dipahami terutama pelaku bisnis. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar HRD, bisnis, dan karir? Yuk, kunjungi blog MyRobin sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID