Mungkin terdengar sepele jika dikatakan bahwa karyawan menginginkan penghasilan dengan segera. Namun, tidak semua orang ingin menerima seluruh gajinya secara instan. Beberapa karyawan, terutama yang sedang merencanakan masa pensiun, lebih suka mendapatkan sebagian pendapatan mereka di masa mendatang. Istilah yang umumnya digunakan untuk praktik ini adalah deferred compensation.
Pengertian Deferred Compensation
Deferred compensation atau kompensasi tertunda adalah suatu bentuk penggajian di mana sebagian atau seluruh bagian dari pendapatan karyawan ditunda untuk dibayarkan pada waktu yang akan datang, biasanya setelah periode tertentu atau ketika mencapai tujuan tertentu.
Sistem ini dapat melibatkan berbagai bentuk, termasuk kontribusi ke program pensiun, saham karyawan, atau bonus yang dijanjikan pada masa depan.
Tujuan Deferred Compensation
Tujuan utama dari deferred compensation adalah memberikan insentif jangka panjang kepada karyawan untuk memotivasi mereka tetap setia pada perusahaan dan berkinerja baik dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, deferred compensation juga dapat membantu perusahaan dalam manajemen keuangan jangka panjang dan membangun keseimbangan antara kepentingan jangka pendek dan jangka panjang, sekaligus memberikan manfaat finansial kepada karyawan setelah masa kerja mereka berakhir.
Jenis-Jenis Deferred Compensation
Terdapat beberapa jenis deferred compensation yang umum digunakan oleh perusahaan untuk memberikan insentif jangka panjang kepada karyawan. Berikut adalah beberapa jenis deferred compensation yang umum dijumpai:
Program Pensiun (Pension Plans)
Program pensiun adalah salah satu bentuk deferred compensation yang paling umum. Karyawan menyisihkan sebagian dari gajinya untuk diinvestasikan dalam rencana pensiun, dan dana tersebut baru dibayarkan pada saat pensiun.
Rencana Tabungan Pensiun (401(k) Plans)
Rencana ini memungkinkan karyawan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka dalam rekening pensiun atau investasi, dengan beberapa manfaat pajak. Dana ini akan ditahan hingga karyawan mencapai usia pensiun atau memutuskan untuk menariknya.
Rencana Pembelian Saham Karyawan (ESOP – Employee Stock Ownership Plans)
ESOP memungkinkan karyawan membeli saham perusahaan di bawah rencana tertentu, dan pembebasan saham ini sering ditunda hingga karyawan meninggalkan perusahaan atau mencapai periode tertentu dalam kontrak.
Bonus Tertunda (Deferred Bonuses)
Beberapa perusahaan memberikan bonus dalam bentuk saham atau uang tunai yang ditunda hingga karyawan mencapai target kinerja atau tingkat pelayanan tertentu.
Rencana Komisi Tertunda (Deferred Commission Plans)
Karyawan yang menerima komisi sebagai bagian dari kompensasinya mungkin memilih untuk menunda sebagian atau seluruh komisi tersebut untuk diterima pada waktu yang akan datang.
Rencana Kesejahteraan Karyawan (Employee Welfare Plans)
Beberapa perusahaan menawarkan rencana kesejahteraan yang mencakup manfaat seperti asuransi kesehatan atau cuti, dan sebagian atau seluruhnya dari manfaat ini dapat ditunda hingga pensiun atau saat karyawan meninggalkan perusahaan.
Golden Handshakes atau Paket Pengupayaan Pensiun (Golden Handshakes or Retirement Packages)
Beberapa perusahaan memberikan paket pengupayaan pensiun yang melibatkan pembayaran tertunda sebagai bagian dari pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja.
Pro dan Kontra Deferred Compensation
Compensation, sebagai bagian integral dari kebijakan remunerasi perusahaan, menimbulkan berbagai pertimbangan dan dampak. Dalam deferred compensation, perlu dilihat pro dan kontra dari penerapan compensation untuk memahami implikasi dan tantangan yang mungkin dihadapi. Mari telaah beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
Pro Deferred Compensation
Insentif Jangka Panjang
Deferred compensation dapat memberikan insentif jangka panjang kepada karyawan untuk tetap setia pada perusahaan dan berkontribusi secara berkelanjutan, karena sebagian atau seluruh kompensasi mereka ditunda hingga waktu tertentu.
Motivasi Karyawan
Program ini dapat menjadi alat motivasi yang efektif karena karyawan memiliki kepentingan finansial dalam jangka panjang, seperti pensiun atau kebijakan pembelian saham, yang mendorong kinerja yang lebih baik.
Manajemen Kas Perusahaan
Deferred compensation dapat membantu perusahaan dalam manajemen kas jangka panjang, karena sebagian dana yang dialokasikan untuk kompensasi karyawan tidak harus segera dibayarkan.
Retensi Bakat
Program ini dapat membantu perusahaan mempertahankan bakat-bakat kunci dengan menciptakan keterikatan jangka panjang, terutama melalui skema bonus atau paket pensiun yang ditunda.
Pengaturan Pajak
Beberapa bentuk deferred compensation, seperti rencana tabungan pensiun, dapat memberikan manfaat pajak kepada karyawan dan perusahaan, yang dapat menjadi insentif tambahan.
Kontra Deferred Compensation
Ketidakpastian pada Karyawan
Karyawan mungkin menghadapi ketidakpastian terkait nilai dan waktu pembayaran deferred compensation, yang dapat menjadi sumber kekhawatiran dan stres finansial.
Pengurangan Likuiditas Karyawan
Program ini dapat mengurangi likuiditas karyawan karena sebagian pendapatan mereka ditunda, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan finansial sekarang.
Risiko Investasi
Jika deferred compensation melibatkan investasi, karyawan dapat mengalami risiko kehilangan nilai investasi jika pasar keuangan mengalami fluktuasi.
Keterbatasan Akses
Beberapa program deferred compensation memiliki batasan pada kapan dan bagaimana karyawan dapat mengakses dana mereka, terutama jika terkait dengan pensiun atau rencana tabungan pensiun.
Kompleksitas Administratif
Implementasi dan administrasi program deferred compensation bisa menjadi kompleks dan memerlukan upaya administratif yang signifikan, terutama dalam memastikan kepatuhan peraturan dan regulasi yang berlaku.
Sebelum menerapkan deferred compensation, perusahaan perlu mempertimbangkan baik aspek positif maupun negatifnya serta memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan tujuan strategis dan kebutuhan karyawan perusahaan.
Lalu, Bagaimana Cara Menerapkan Deferred Compensation?
Menerapkan deferred compensation melibatkan beberapa langkah strategis agar program tersebut efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Berikut adalah cara umum untuk menerapkan deferred compensation:
Evaluasi Kebutuhan Perusahaan
Identifikasi tujuan perusahaan dalam menerapkan deferred compensation, seperti memotivasi karyawan, mempertahankan bakat, atau mengelola kas perusahaan dengan lebih baik.
Kemudian tinjau keadaan keuangan perusahaan dan pastikan bahwa implementasi deferred compensation sesuai dengan kondisi keuangan dan strategi bisnis perusahaan.
Pilih Jenis Deferred Compensation yang Sesuai
Pilih jenis deferred compensation yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Misalnya, apakah itu program pensiun, rencana tabungan pensiun, atau skema pembelian saham karyawan.
Komunikasi yang Efektif
Berkomunikasi secara jelas dengan karyawan mengenai program deferred compensation yang akan diterapkan. Jelaskan pula manfaat dan ketentuan program secara rinci, termasuk kapan dan bagaimana dana akan dibayarkan.
Pengembangan Kebijakan dan Prosedur
Kembangkan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk mengatur program deferred compensation. Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan mengenai syarat dan ketentuan, waktu pembayaran, dan bagaimana perubahan kondisi karyawan akan mempengaruhi program.
Konsultasi Hukum dan Keuangan
Dapatkan saran dari ahli hukum dan keuangan untuk memastikan bahwa program deferred compensation mematuhi peraturan perpajakan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
Pemberian Pelatihan
Berikan pelatihan kepada karyawan dan tim manajemen untuk memastikan pemahaman yang baik mengenai program deferred compensation. Pastikan bahwa semua pihak terlibat memahami implikasi pajak dan dampak finansial dari program tersebut.
Evaluasi dan Penyesuaian Berkala
Secara berkala tinjau dan evaluasi program deferred compensation untuk memastikan bahwa program tersebut masih sesuai dengan tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan. Lakukan penyesuaian jika ada perubahan dalam kondisi perusahaan atau perubahan regulasi yang mempengaruhi program.
Pantau Kepatuhan
Pastikan bahwa perusahaan mematuhi semua regulasi pajak dan hukum yang berlaku terkait dengan deferred compensation. Pantau perubahan perundang-undangan yang mungkin mempengaruhi program dan sesuaikan program jika diperlukan.
Deferred compensation telah membuka pintu bagi inovasi dalam strategi kompensasi perusahaan, menciptakan keseimbangan antara kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam merangkai kesuksesan program ini, perusahaan perlu memahami bahwa kesinambungan dan komunikasi yang efektif menjadi kunci.
Seiring dengan memberikan insentif kepada karyawan untuk berkinerja tinggi, deferred compensation juga membentuk fondasi yang kuat untuk retensi bakat dalam jangka panjang.
Namun, seperti yang telah dibahas, keberhasilan program ini terletak pada pengelolaan yang cermat dan pemahaman mendalam terhadap dinamika perusahaan serta harapan karyawan.
Dengan demikian, dalam menerapkan deferred compensation, perusahaan tidak hanya berinvestasi dalam masa depan finansial karyawan, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Tidak perlu khawatir tentang urusan administratif yang memakan waktu. MyRobin sebagai perusahaan outsourcing menangani semua aspek pengelolaan sumber daya manusia untuk membantu menyederhanakan proses perekrutan hingga penggajian karyawan sehingga Anda tetap bisa fokus pada inti bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang juga!