New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Technostress pada HR, Hadapi dengan Cara Ini

Technostress pada HR

Dalam era digital yang terus berkembang, dunia kerja mengalami transformasi yang signifikan, tidak terkecuali dalam departemen sumber daya manusia (HR). Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, muncul pula tantangan baru yang dapat mempengaruhi kesejahteraan, salah satunya adalah technostress. 

Technostress merujuk pada dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan atau tidak seimbang di lingkungan kerja, yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan produktivitas karyawan. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang fenomena technostress, bagaimana HR dapat mengelolanya, dan upaya yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif di era digital ini.

Apa Itu Technostress?

Technostress adalah fenomena yang muncul akibat dampak penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berlebihan atau tidak seimbang dalam kehidupan sehari-hari. 

Istilah ini menggambarkan stres dan tekanan psikologis yang timbul ketika individu merasa kesulitan atau tertekan karena tuntutan dan perubahan yang terkait dengan teknologi. 

Sumber technostress dapat berasal dari berbagai faktor, seperti terlalu banyak informasi yang harus diolah, perubahan tiba-tiba dalam alat atau aplikasi, tekanan waktu yang diberikan oleh alat-alat teknologi, dan ketidakpastian terkait dengan kemajuan teknologi itu sendiri. 

Ciri-Ciri HR yang Mengalami Technostress

Beberapa ciri-ciri HR yang mengalami technostress dapat meliputi:

Tingkat Stres yang Tinggi

HR yang mengalami technostress cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi. Mereka mungkin merasa tertekan dan kesulitan mengelola beban kerja yang berasal dari penggunaan teknologi.

Kesulitan Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

Individu yang mengalami technostress akan merasa kesulitan dalam mengikuti perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat, seperti mencakup perasaan kewalahan dan kecemasan terkait teknologi baru.

Gangguan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

HR yang terpengaruh oleh technostress mengalami kesulitan dalam menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Mereka akan merasa terus-menerus terhubung dengan pekerjaan melalui teknologi, bahkan di luar jam kerja.

Kesulitan Mengelola Informasi Berlebihan

Technostress dapat muncul ketika HR dihadapkan pada jumlah informasi yang berlebihan dari berbagai sumber teknologi. Kesulitan dalam mengelola dan memproses informasi ini dapat meningkatkan tingkat stres.

Perasaan Ketidakpastian Terkait Teknologi

HR yang mengalami technostress sering merasa cemas atau tidak yakin terkait kemajuan teknologi. Mereka dapat merasa terancam oleh perubahan teknologi dan merasa sulit untuk mengikuti atau memahami perkembangan tersebut.

Kesulitan Fokus dan Konsentrasi

Technostress dapat mengakibatkan kesulitan dalam mempertahankan fokus dan konsentrasi. HR merasa terganggu oleh notifikasi, email, atau tuntutan teknologi lainnya, yang dapat menghambat produktivitas dan kinerja.

Penurunan Kesejahteraan Mental

Technostress dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental HR, sering kali ditandai oleh gejala seperti kelelahan, kecemasan, atau bahkan depresi sebagai hasil dari tekanan teknologi.

Ketidakmampuan Mengelola Waktu dengan Efektif

HR yang terkena technostress kesulitan mengelola waktu dengan efektif. Mereka dapat merasa terjebak dalam siklus pekerjaan yang konstan tanpa adanya batasan waktu yang jelas.

Ketidakpuasan Kerja

Technostress dapat berkontribusi pada tingkat ketidakpuasan kerja. HR mungkin merasa frustrasi karena kesulitan mengelola teknologi atau merasa bahwa teknologi menghambat kinerja mereka.

Gangguan Tidur dan Kesehatan Fisik

Pengaruh technostress dapat merambah ke aspek kesehatan fisik, seperti gangguan tidur. HR yang terus-menerus terhubung dengan teknologi dapat mengalami kesulitan untuk meresapi waktu istirahat yang memadai.

Contoh Technostress yang Terjadi pada HR

Berikut adalah beberapa contoh situasi yang dapat menyebabkan technostress pada seorang HR (Sumber Daya Manusia):

Beban Kerja yang Berlebihan

HR seringkali dihadapkan pada tugas-tugas yang melibatkan pengolahan data, penjadwalan, dan manajemen informasi. Jika sistem teknologi yang digunakan tidak efisien atau terlalu kompleks, HR dapat merasa terbebani oleh tugas-tugas rutin ini, menyebabkan peningkatan stres.

Pembaruan Perangkat Lunak atau Aplikasi yang Tidak Terduga

Ketika HR harus menghadapi pembaruan perangkat lunak atau aplikasi yang tidak terduga, hal ini dapat menciptakan kekacauan dalam rutinitas kerja mereka. Kesulitan beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan frustrasi dan stres.

Gangguan Komunikasi Elektronik yang Konstan

HR seringkali menerima berbagai bentuk komunikasi elektronik, seperti email, pesan instan, dan notifikasi dari berbagai platform. Jika ini tidak dikelola dengan baik, HR dapat merasa terus-menerus terganggu dan sulit untuk fokus pada tugas utama mereka.

Tekanan untuk Terus Terhubung di Luar Jam Kerja

Permintaan untuk tetap terhubung dengan pekerjaan di luar jam kerja melalui telepon seluler atau perangkat lainnya dapat menciptakan tekanan tambahan pada HR. Mereka mungkin merasa sulit untuk memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.

Pelatihan Teknologi yang Kurang Memadai

Jika HR tidak mendapatkan pelatihan yang memadai terkait alat dan aplikasi yang digunakan, mereka dapat merasa tidak kompeten dan cemas terhadap tugas yang melibatkan teknologi. Hal ini dapat meningkatkan tingkat stres karena ketidakpastian dan ketidakmampuan.

Pengelolaan Data dan Privasi Karyawan

HR bertanggung jawab atas data dan informasi pribadi karyawan. Menangani data dengan aman dan memastikan privasi terjaga dapat menciptakan tekanan ekstra, terutama jika terdapat perubahan peraturan privasi atau kebijakan keamanan data.

Tuntutan untuk Berinovasi dan Mengadopsi Teknologi Baru

Lingkungan kerja yang mendorong inovasi dan adopsi teknologi baru dapat menciptakan tekanan pada HR untuk terus-menerus memahami dan menerapkan perubahan tersebut. Hal ini dapat menghasilkan rasa tidak pasti dan kekhawatiran akan ketertinggalan.

Ketergantungan pada Sistem Otomatisasi yang Rentan terhadap Kesalahan

Jika HR terlalu mengandalkan sistem otomatisasi yang tidak selalu dapat diandalkan, seperti sistem manajemen SDM atau penggajian, mereka dapat mengalami kecemasan dan kekhawatiran terkait akurasi data dan potensi kesalahan yang dapat terjadi.

Teknologi yang Tidak Intuitif atau User-Friendly

Penggunaan alat atau aplikasi yang tidak intuitif atau sulit digunakan dapat menciptakan hambatan dalam tugas sehari-hari HR. Hal ini dapat meningkatkan tingkat frustrasi dan stres.

Ketidakmampuan untuk Menjaga Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Teknologi dapat menciptakan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. HR yang merasa terus-menerus terhubung dengan pekerjaan melalui teknologi mungkin mengalami kesulitan untuk meresapi waktu istirahat dan rekreasi.

Cara Mengatasi Technostress yang Terjadi pada HR

Mengatasi technostress yang terjadi pada HR (Sumber Daya Manusia) memerlukan pendekatan yang holistik, yang mencakup perubahan kebijakan organisasi, pengembangan keterampilan individu, dan perhatian terhadap kesejahteraan mental. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi technostress pada HR:

Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Teknologi

HR dapat memanfaatkan pelatihan intensif terkait penggunaan alat dan aplikasi teknologi yang mereka gunakan. Dengan meningkatkan keterampilan teknologi, individu dapat merasa lebih percaya diri dan mampu mengatasi tantangan teknologi dengan lebih baik.

Penyusunan Kebijakan dan Prosedur yang Jelas

Organisasi perlu menyusun kebijakan dan prosedur yang jelas terkait penggunaan teknologi di tempat kerja. Hal ini dapat mencakup batasan waktu penggunaan, kebijakan cuti dari alat elektronik di luar jam kerja, dan pedoman yang mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Pengelolaan Beban Kerja

HR perlu secara aktif mengelola beban kerja yang timbul akibat penggunaan teknologi. Mengidentifikasi tugas yang dapat diotomatisasi atau disederhanakan dapat membantu mengurangi tekanan kerja yang berlebihan.

Fasilitasi Komunikasi Terbuka

Membuka saluran komunikasi yang terbuka antara HR dan manajemen dapat membantu mengidentifikasi masalah technostress. Keterlibatan aktif dalam diskusi mengenai beban kerja dan dampak teknologi dapat membantu mengembangkan solusi bersama.

Promosi Keseimbangan Kerja dan Hidup

Mendorong keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi adalah kunci untuk mengurangi technostress. HR dapat memberikan dukungan untuk waktu istirahat yang ditekankan, cuti yang dihormati, dan praktik kerja fleksibel.

Program Kesejahteraan Karyawan

Menerapkan program kesejahteraan karyawan yang mencakup dukungan psikologis, seminar kesehatan mental, atau layanan konseling dapat membantu individu mengatasi stres yang timbul akibat penggunaan teknologi.

Evaluasi dan Pembaruan Sistem

Terus melakukan evaluasi terhadap sistem teknologi yang digunakan. Pembaruan dan perbaikan terhadap alat dan aplikasi dapat membantu mengurangi frustrasi dan meningkatkan efisiensi.

Penerapan Kebijakan “No Email” di Luar Jam Kerja

Menetapkan kebijakan “no email” di luar jam kerja dapat membantu menghindari tekanan untuk selalu terhubung, memungkinkan HR untuk benar-benar beristirahat dan meresapi waktu luang mereka.

Dengan menggabungkan langkah-langkah ini, HR dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang, mendukung, dan mengurangi risiko technostress di antara timnya.

Jika Anda menginginkan kemudahan dan efisiensi dalam proses rekrutmen tanpa menimbulkan beban technostress pada tim HR, maka MyRobin adalah solusi yang tepat. MyRobin, sebagai layanan outsourcing terkemuka, menawarkan bantuan profesional dengan didukung oleh teknologi yang canggih. 

Dengan memanfaatkan layanan MyRobin, Anda tidak hanya mengoptimalkan waktu dan sumber daya, tetapi juga menghindari potensi technostress yang dapat timbul dari penanganan langsung rekrutmen secara internal. 

Segera ciptakan pengalaman rekrutmen yang efisien dan tanpa beban dengan MyRobin, solusi modern untuk keberhasilan strategi perekrutan perusahaan Anda. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian