Identitas merek adalah pondasi yang kuat bagi sebuah brand, membentuk ciri khas yang membedakan dan mengingatkan konsumen terhadap merek tersebut. Lebih dari sekadar nama atau produk, identitas merek mencakup sejumlah elemen penting yang memperkuat hubungan antara merek dan konsumen.
Logo, warna, desain, maupun ilustrasi merupakan elemen dari brand identity. Logo mampu mengkomunikasikan nilai-nilai, tujuan, dan citra merek kepada konsumen. Berdasarkan data dari Zippia, sekitar 75% orang mengenal merek dari logonya. Walaupun berpengaruh, tetapi brand identity tidak sekadar membuat logo saja.
Warna yang dipilih secara hati-hati mampu membangun emosi, menggambarkan kepribadian merek, serta meningkatkan daya tarik visual.
Desain dan ilustrasi yang terkait dengan identitas merek juga berperan dalam memperkuat kesan dan membangun ikatan dengan konsumen.
Dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, memiliki identitas merek yang kuat menjadi kunci untuk membedakan diri dan menarik perhatian target konsumen, menciptakan ikatan yang kuat, dan membangun kepercayaan konsumen. Yuk, ikuti pembahasan MyRobin disini.
Memahami brand identity
Brand identity adalah sekumpulan elemen yang perusahaan buat untuk menggambarkan image yang tepat pada target konsumen. Identitas merek membuat produk atau layanan Anda mudah dikenali.
Menurut Hubspot, identitas merek terdiri dari apa yang brand katakan, value yang dimiliki, cara mengkomunikasikan produk, dan apa yang brand ingin konsumen rasakan saat berinteraksi dengan perusahaan.
Identitas merek merupakan aspek branding yang berorientasi pada kepribadian merek dan nilai-nilai yang akan perusahaan sampaikan pada pelanggan.
Dengan membangun brand identity, lebih mudah bagi Anda menjalin hubungan dengan konsumen dan mendapatkan loyalitas mereka.
Namun, masih banyak orang yang menganggap branding dan brand identity sama. Padahal keduanya berbeda.
Branding adalah kegiatan pemasaran yang secara aktif membentuk brand, sedangkan brand identity merupakan elemen yang perusahaan ciptakan, demi bisa tampak berbeda dari pesaing hingga akhirnya menciptakan persepsi unik pada pelanggannya.
Pentingnya brand identity
Brand manager senior Wayfair, Jared Rosen dalam Hubspot menyampaikan, “Identitas merek lebih dari sekadar menemukan logo yang tepat untuk ditempatkan di lengan cangkir kopi atau dipasang di atas pintu depan Anda. Ini tentang menciptakan kepribadian yang memperkuat elemen inti pada DNA merek Anda.”
Brand identity memegang peranan penting karena mampu membuat merek lebih menonjol daripada pesaing, terutama di persaingan pasar yang ketat.
Identitas merek yang dibangun konsisten mampu meningkatkan brand awareness yang berpengaruh pada penjualan serta mampu mendatangkan konsumen yang loyal.
Di samping itu, identitas merek juga mengembangkan kredibilitas yang akan meningkatkan kepercayaan diantara target konsumen.
Elemen brand identity
Mempelajari elemen brand identity berguna untuk mengembangkan identitas merek. Setiap elemen saling bekerja sama untuk menciptakan kepribadian brand, berikut diantaranya:
1. Logo
Logo menjadi elemen penting dalam identitas merek, sebab target konsumen akan mudah mengenali suatu brand dengan merek lainnya apabila memiliki logo.
Contohnya ketika Anda melihat sepatu dengan logo bintang dalam lingkaran, pasti langsung tertuju pada brand Converse.
Data menunjukkan sekitar 73% konsumen cenderung percaya dan akan membeli dari merek yang mereka kenal.
Biasanya logo berupa gambar, tetapi ada pula yang menggunakan nama merek sebagai logo mereka.
2. Nama merek
Brand name merupakan kata yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan apa yang mereka tawarkan pada publik. Nama merek juga membedakan brand dengan brand pesaing. Nama merek bisa berupa nama hewan seperti Puma dan Dove atau menggunakan nama negara (British Airways).
3. Typography
Tipografi merujuk pada font yang brand gunakan dalam segala kegiatan bisnis. Contohnya layanan streaming Netflix, Disney Hotstar, dan Spotify.
Tipografi ini juga diartikan sebagai teknik mengatur huruf dan teks sehingga membuat copy menarik, jelas, dan mudah dibaca oleh audience. Elemen tipografi mencakup warna, font dan typefaces, white space, serta penyelarasan.
4. Tone dan voice
Tone dan voice merujuk pada bagaimana perusahaan terlihat ketika berkomunikasi dengan target pelanggan di berbagai platform. Contoh nada dan suara merek adalah santai, profesional, humoris, atau formal. Suara merek dapat menunjukkan kepribadian brand itu sendiri.
5. Graphic and image
Grafik dan gambar merupakan elemen brand identity yang digunakan di email pemasaran atau kegiatan pemasaran. Baik itu foto yang diambil sendiri atau memanfaatkan foto berbayar.
Perusahaan perlu memastikan foto memiliki kualitas dan tampilan serupa, sehingga tampak seragam. Grafik digunakan untuk melengkapi logo utama.
6. Slogan
Penggunaan slogan dan jingle tidak berlaku untuk semua bisnis. Namun, Anda bisa tetap mempertimbangkan elemen ini dalam identitas merek perusahaan atau pribadi. Slogan umumnya masuk dalam iklan televisi maupun aktivitas sosial media.
Slogan lebih cepat diingat konsumen bahkan tanpa mereka sadari. Contoh slogan, catchphrase, dan jingle yaitu “Think Different,” dari Apple dan “America Runs On Dunkin,” dari merek kopi dan donat Dunkin.
7. Color scheme
Skema warna menurut Studio Binder adalah kombinasi warna yang digunakan untuk pakaian, desain, hingga merek. Tujuannya untuk menciptakan minat visual, menjadi pembeda, dan menyampaikan suasana tertentu. Di dalam identitas merek, skema warna berguna untuk mempermudah pengenalan brand di pikiran target konsumen.
Fungsi brand identity
Aaker (2000) mendefinisikan brand identity sebagai asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen.
Identitas merek mampu membuat brand unggul daripada kompetitor dan berpeluang mendapatkan konsumen potensial.
Brand identity memiliki beberapa tujuan diantaranya:
- Membangun kredibilitas, hal ini dapat terjadi apabila perusahaan konsisten membangun identitas, sehingga brand dipercaya dan diandalkan konsumen
- Menyelaraskan branding dengan tujuan perusahaan
- Mempertahankan pelanggan dan mendorong pembelian tambahan
- Memberikan citra visual pada publik
- Menjangkau lebih banyak pelanggan potensial
Manfaat brand identity
Sejalan dengan fungsinya, brand identity juga memiliki sejumlah manfaat. Terutama bagi bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness, yaitu:
- Identitas merek membuat brand perusahaan makin dikenal
- Mempromosikan produk baru
- Membangun kepercayaan merek
- Mendukung target demografis
Cara membangun brand identity
Membangun identitas merek perlu konsistensi. Pasca Anda menentukan brand identity, perusahaan perlu mengaplikasikannya di setiap kegiatan pemasaran dan memonitori hasilnya. Berikut langkah-langkah menciptakan identitas merek:
1. Membangun tujuan dan strategi brand
Langkah pertama yaitu membangun tujuan dan strategi merek. Pertimbangkan apa yang ingin Anda capai untuk menciptakan identitas merek yang jelas. Misalnya, menjangkau lebih banyak pelanggan atau mempertahankan hubungan dengan konsumen. Perusahaan perlu membuat strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan.
2. Melakukan riset perusahaan dan kompetitor
Langkah berikutnya adalah menganalisis kelebihan dan kekurangan perusahaan. Tujuannya untuk memahami siapa dan apa yang membuatnya berbeda daripada brand lainnya.
Anda dapat menggunakan analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan serta menentukan tujuan hingga langkah yang diperlukan.
3. Mempelajari misi dan nilai perusahaan
Mempelajari misi dan nilai brand untuk memudahkan Anda menentukan bagaimana perusahaan ingin konsumen memandang mereka. Keputusan brand yang dibuat harus diselaraskan dengan value, sehingga memastikan identitas merek mencerminkan tujuan jangka panjang perusahaan.
4. Mengidentifikasi target pelanggan
Mengidentifikasi target konsumen bisa dengan melakukan survei, membuat focus group, dan wawancara untuk menentukan persona pelanggan. Perusahaan perlu memahami apa yang konsumen harapkan dari sebuah brand. Anda mungkin perlu mengelompokkan pelanggan berdasarkan demografisnya. Baik dari minat, usia, hingga kebiasan membeli.
5. Mengevaluasi identitas brand saat ini
Apabila perusahaan telah membangun brand identity, cobalah evaluasi identitas merek saat ini. Cari tahu bagaimana karyawan, pemangku kepentingan internal, dan konsumen pikirkan tentang mereka memandang merek. Pelajari apa yang menjadi pendorong target konsumen membeli. Informasi tersebut untuk membangun identitas merek yang baru.
6. Menentukan pesan dan kepribadian
Berikutnya, menentukan kepribadian dan pesan brand. Perusahaan perlu menciptakan persepsi yang konsisten pada target konsumennya. Misalnya, melalui suara merek, pemilihan warna, dan tipografi.
7. Mempelajari kompetitor
Coba kenali pesaing Anda di sektor yang sama. Kira-kira apa yang berhasil dan yang gagal pada perusahaan tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mendapat informasi yang berguna untuk merancang identitas merek.
8. Menguraikan identitas merek
Informasi dan gagasan yang Anda kumpulkan kemudian disederhanakan menjadi ringkasan identitas merek. Anda peru mendeskripsikan tentang elemen kunci dari brand identity, tujuan, demografi, indikator brand voice, dan strategi keseluruhan.
9. Membuat logo
Logo dan nama merek merupakan bagian penting dan jadi pembeda antara merek perusahaan dengan kompetitor. Umumnya, logo membawa pesan dan makna sendiri bagi sebuah perusahaan.
Selain logo dan nama merek, Anda mungkin tertarik membuat slogan agar brand lebih mudah diingat konsumen. Pembuatan slogan brand yang fokus pada kesenangan cenderung membuat slogan yang terdengar santai.
10. Menentukan elemen brand identity lainnya
Elemen brand identity lainnya sudah kita bahas di atas. Beberapa merek perlu menentukan warna, tipografi, dan voice. Pertimbangkan pula elemen visual dalam iklan, kemasan, dan situs website Anda. Elemen visual berupa warna, untuk meningkatkan visibilitas produk, gambar, teks, serta bentuk.
11. Menciptakan panduan gaya merek
Setelah menentukan desain, buatlah panduan khusus untuk identitas merek. Pastikan setiap orang yang terlibat mengetahui suara merek dan menerapkan value serta misi yang perusahaan miliki. Panduan ini akan berguna bagi tim pemasaran memastikan identitas merek tercermin dalam setiap kegiatan pemasaran.
12. Menerapkan identitas merek
Elemen-elemen di atas telah membangun identitas merek. Selanjutnya, perbarui branding digital dan fisik untuk mencerminkan branding visual perusahaan. Perusahaan dapat memberikan edukasi pada karyawan tentang brand identity ini, sehingga mereka dapat mencerminkannya lewat komunikasi internal maupun eksternal.
Tips megembangkan brand identity
Di samping langkah-langkah, perusahaan bisa mengikuti tips di bawah ini agar upaya membangun identitas merek dapat berhasil.
1. Menghindari hal yang dilarang
Dalam membangun identitas merek perusahaan harus menghindari beberapa hal, contohnya memberikan pesan ambigu pada konsumen. Pahami apa yang ingin Anda sampaikan menggunakan bahasa serta visual yang tepat.
Hindari plagiat identitas merek pesaing. Anda dapat mengamati, meniru, dan memodifikasinya sehingga menjadi brand identity yang baru. Satu tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi.
2. Mempertimbangkan indra audiens Anda yang lain
Melansir Indeed, ketika menciptakan brand identity perusahaan harus mempertimbangkan indra audiens lainnya. Sensory branding meliputi sentuhan, suara, rasa, dan aroma.
Sentuhan merujuk pada bagaimana perusahaan membuat produk tersebut terasa secara fisik. Misalnya, jika produk berat atau halus, bagaimana hal tersebut berkontribusi pada branding.
Suara adalah serangkaian pendengaran, nada, atau suara merek yang dapat membantu meningkatkan kesadaran, contohnya, jingle.
3. Hubungkan pelanggan dengan cerita Anda
Cerita bagaimana perusahaan bisa berdiri atau tentang value perusahaan bisa menjadi cara terhubung konsumen Anda. Menceritakan kisah dapat menarik empati pelanggan sehingga meningkatkan loyalitas merek.
4. Jadilah mudah diakses oleh audiens Anda
Salah satu tips menciptakan identitas merek adalah menjadi mudah diakses. Permudah audiens menjangkau merek Anda di sosial media, website ataupun saat melakukan pembelian. Dengan mudah diakses, perusahaan dapat membangun kesadaran publik.
5. Memonitor implementasi brand identity
Terakhir adalah memonitor implementasi dan hasil penerapan identitas merek. Lakukan evaluasi untuk melihat apakah perusahaan perlu meningkatkan identitas merek atau justru merancang ulang brand identity.
Contoh brand identity perusahaan ternama
Mari perhatikan identitas merek dari brand ternama, sehingga Anda bisa mendapatkan inspirasi untuk menentukan brand identity.
Coca-Cola
Identitas merek Coca-Cola tampak dari logo merah dalam warna teks skrip. Pemilihan warna ini bertujuan untuk menciptakan kepercayaan pada konsumen yang minum Coke. Sementara naskah yang dipakai menunjukkan kesenangan. Kalau Anda perhatikan, Coca-Cola mencetak logonya pada setiap botol kemasannya.
Bedanya brand identity dan brand image
Brand identity adalah kepribadian merek yang dibangun oleh perusahaan. Dalam menentukan identitas merek memerlukan banyak elemen, seperti logo, nama merek, hingga slogan.
Sementara brand image adalah kesan yang brand munculkan di publik dan tercipta secara alami. Biasanya, terbentuk karena pengalaman konsumen dengan merek atau ketika menggunakan produk brand tersebut.
Itulah definisi hingga cara membangun brand identity untuk merek perusahaan. Sebagai tim pemasar Anda perlu mempelajari langkah mengembangkan identitas merek yang tepat. Temukan artikel menarik lainnya di blog MyRobin.