New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Bagaimana Cara Melindungi Bisnis dari Kejadian Tak Terduga?

Cara Melindungi Bisnis dari Kejadian yang Tak Terduga

Sebagai pengusaha, Anda pasti paham bahwa bisnis Anda tidak akan selalu berjalan mulus. Ada kalanya Anda akan menghadapi kejadian tak terduga yang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan bisnis Anda.

Kejadian tak terduga tersebut dapat berupa bencana alam, pandemi, krisis ekonomi, atau bahkan kesalahan internal. Jika Anda tidak siap untuk menghadapinya, kejadian tersebut dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, bahkan kebangkrutan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengusaha untuk memiliki rencana untuk melindungi bisnis dari kejadian tak terduga. Rencana ini akan membantu Anda untuk tetap tenang dan mengambil tindakan yang tepat dalam situasi yang sulit.

Apa itu Kejadian Tak Terduga?

Kejadian tidak terduga adalah kejadian yang tidak dapat diprediksi atau direncanakan. Kejadian ini dapat berupa bencana alam, pandemi, krisis ekonomi, atau bahkan kesalahan internal. Kejadian tidak terduga dapat menimbulkan kerugian finansial, kerusakan properti, atau bahkan kehilangan nyawa.

Kejadian tidak terduga dapat berdampak negatif pada bisnis, baik dari segi operasional maupun finansial. Bisnis yang tidak siap menghadapi kejadian tidak terduga dapat mengalami kerugian yang besar, bahkan kebangkrutan.

Contoh Kejadian Tidak Terduga

Berikut adalah beberapa contoh kejadian tidak terduga yang dapat berdampak pada bisnis:

Bencana Alam

Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, atau kebakaran, dapat menyebabkan kerusakan properti dan peralatan bisnis, serta mengganggu operasional bisnis.

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur yang berlokasi di daerah yang sering dilanda banjir dapat mengalami kerusakan peralatan produksi akibat banjir. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan tersebut harus menghentikan produksi dan kehilangan pendapatan.

Pandemi

Pandemi, seperti COVID-19, dapat menyebabkan penurunan permintaan produk atau jasa bisnis, serta gangguan operasional bisnis.

Misalnya, sebuah restoran yang berlokasi di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dapat mengalami penurunan jumlah pengunjung akibat PSBB. Hal ini dapat menyebabkan restoran tersebut mengalami kerugian finansial.

Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi dapat menyebabkan penurunan daya beli konsumen, serta gangguan operasional bisnis.

Misalnya, sebuah toko ritel yang berlokasi di daerah yang mengalami krisis ekonomi dapat mengalami penurunan penjualan akibat krisis ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan toko ritel tersebut mengalami kerugian finansial.

Kesalahan Internal

Kesalahan internal, seperti kesalahan operasional atau keamanan, dapat menyebabkan kerugian finansial, kerusakan properti, atau bahkan kehilangan nyawa.

Misalnya, sebuah perusahaan yang mengalami kesalahan operasional dapat menyebabkan kerusakan produk yang dijualnya. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan tersebut harus menarik produk yang rusak dari pasaran dan mengeluarkan biaya penggantian.

Apa Dampak Kejadian Tak Terduga Bagi Bisnis?

Kejadian tidak terduga, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau masalah teknis yang tiba-tiba, dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek bisnis.

Salah satu dampak paling nyata adalah terkait dengan kerugian finansial.

Misalnya, biaya perbaikan atau penggantian properti dan peralatan yang rusak dapat menjadi beban finansial yang besar bagi perusahaan.

Selain itu, kewajiban membayar kompensasi kepada pelanggan atau karyawan yang terkena dampak juga dapat menimbulkan tekanan keuangan tambahan.

Dalam beberapa kasus, pemilik bisnis bahkan dapat terlibat dalam proses hukum yang dapat menyedot biaya yang signifikan.

Gangguan operasional merupakan dampak lain yang mungkin terjadi. Kejadian tidak terduga dapat menghentikan produksi atau penjualan, mengakibatkan kehilangan pendapatan yang signifikan.

Terkadang, bisnis mungkin terpaksa menutup operasionalnya untuk sementara waktu akibat dampak yang tidak dapat diatasi segera. Selain itu, ketidakpastian yang dihasilkan oleh kejadian tidak terduga dapat merugikan reputasi bisnis, terutama jika respons atau penanganan krisis tidak efektif. Kehilangan kepercayaan dari pelanggan dapat mengarah pada pergeseran pelanggan ke pesaing, menghasilkan penurunan pendapatan jangka panjang.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, bisnis perlu memiliki rencana darurat yang solid, termasuk kebijakan asuransi yang memadai, prosedur tanggap krisis, dan strategi pemulihan bisnis.

Kesigapan dan kesiapan untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga menjadi kunci untuk memitigasi kerugian dan memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Bagaimana Melindungi dan Memulihkan Bisnis dari Kejadian Tidak Terduga?

Lakukan Penilaian Awal

Langkah pertama yang krusial setelah menghadapi kejadian tak terduga adalah melakukan penilaian awal. Analisis ini menjadi landasan untuk pemahaman mendalam terhadap dampak yang terjadi, membantu Anda merinci skala dan tingkat kedalaman dampak, serta mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan sumber daya yang tersedia.

Penilaian awal terdiri dari:

Luas dan Kedalaman Dampak: Menilai sejauh mana dampak kejadian tak terduga, baik secara internal maupun eksternal, untuk memahami dimensi permasalahan yang dihadapi.

Kebutuhan Mendesak: Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi untuk menjaga kelangsungan operasional dan meminimalkan kerugian.

Sumber Daya yang Tersedia: Evaluasi terhadap sumber daya yang dapat dimobilisasi untuk penanganan keadaan darurat.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah Risk Assessment Matrix

Risk assessment matrix adalah alat yang digunakan untuk menilai risiko. Alat ini menggunakan dua dimensi, yaitu probabilitas dan keparahan, untuk menentukan tingkat risiko.

Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya risiko. Probabilitas dapat diukur dalam skala kualitatif, seperti rendah, sedang, atau tinggi, atau dalam skala kuantitatif, seperti 1%, 10%, atau 50%.

Keparahan adalah dampak yang ditimbulkan oleh risiko jika terjadi. Keparahan dapat diukur dalam skala kualitatif, seperti ringan, sedang, atau berat, atau dalam skala kuantitatif, seperti Rp10 juta, Rp100 juta, atau Rp1 miliar.

Dengan menggabungkan probabilitas dan keparahan, kita dapat menentukan tingkat risiko. 

Tingkat risiko dapat diukur dalam skala kualitatif, seperti rendah, sedang, atau tinggi, atau dalam skala kuantitatif, seperti 1, 2, atau 3.

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur mengidentifikasi risiko kebakaran di pabriknya. Risiko kebakaran ini dapat menyebabkan kerusakan properti dan peralatan, serta gangguan operasional.

Berdasarkan skala kualitatif yang digunakan, probabilitas kebakaran dapat dikategorikan sebagai sedang, karena kebakaran dapat terjadi secara tidak terduga, tetapi dapat dimitigasi dengan menerapkan prosedur keselamatan yang ketat. Keparahan kebakaran dapat dikategorikan sebagai berat, karena dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar, serta kerusakan lingkungan.

Dengan menggabungkan probabilitas dan keparahan, maka tingkat risiko kebakaran di pabrik perusahaan manufaktur ini adalah tinggi. Tingkat risiko ini menunjukkan bahwa risiko kebakaran adalah risiko yang signifikan dan perlu dikelola dengan serius.

Komunikasikan dengan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan

Kejadian tak terduga sering kali menciptakan kepanikan dan ketidakpastian di kalangan pelanggan dan pemangku kepentingan.

Oleh karena itu, langkah kedua adalah berkomunikasi secara transparan dengan mereka melalui berbagai saluran, seperti media sosial, email, atau surat. Komunikasi ini tidak hanya menjaga kepercayaan tetapi juga membangun hubungan yang solid.

Fokus pada Hal-hal yang Dapat Anda Kendalikan

Meskipun tidak semua aspek kejadian tak terduga dapat dikendalikan, Anda tetap memiliki kontrol terhadap cara menanggapinya. Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, seperti merancang strategi pemulihan yang efektif dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Buat Rencana Pemulihan

Setelah penilaian awal, langkah selanjutnya adalah merancang rencana pemulihan yang mencakup tujuan, langkah-langkah konkret, serta alokasi waktu dan sumber daya yang diperlukan. Pastikan rencana ini realistis dan dapat diimplementasikan dengan baik.

Implementasikan Rencana Pemulihan

Setelah memiliki rencana pemulihan yang matang, langkah berikutnya adalah mengimplementasikannya dengan terkoordinasi dan efektif. Dalam hal ini, dapat berguna melibatkan tim atau profesional untuk mendukung proses implementasi.

Evaluasi dan Adaptasi

Kejadian tak terduga dapat berubah seiring waktu, oleh karena itu, evaluasi dan adaptasi rencana pemulihan menjadi tahap yang tak kalah penting. Secara berkala, tinjau kembali rencana pemulihan, dan sesuaikan dengan perkembangan situasi untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.

Contoh Perusahaan yang Berhasil Pulih dari Kejadian Tidak Terduga

Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana bisnis pulih dari kejadian tidak terduga:

Starbucks

Starbucks adalah perusahaan kopi asal Amerika Serikat yang mengalami kebakaran hebat di salah satu gerainya di Seattle pada tahun 2018. Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan yang parah dan memaksa gerai tersebut untuk ditutup selama beberapa minggu.

Starbucks berhasil pulih dari kejadian ini dengan cepat dan efektif. Perusahaan ini menggunakan rencana kejadian tidak terduga yang telah mereka miliki sebelumnya. Rencana tersebut mencakup langkah-langkah untuk:

* Menangani krisis komunikasi

* Memastikan keselamatan karyawan dan pelanggan

* Memulai pemulihan properti dan peralatan

* Menjamin kelangsungan bisnis

Starbucks juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan, seperti karyawan, pelanggan, dan pemasok, untuk memulihkan bisnisnya. Perusahaan ini juga menawarkan kompensasi kepada karyawan yang terkena dampak kebakaran.

Airbnb

Airbnb adalah perusahaan perhotelan online yang mengalami penurunan permintaan akibat pandemi COVID-19. Pandemi ini menyebabkan banyak orang harus tinggal di rumah dan mengurangi perjalanan.

Airbnb berhasil pulih dari kejadian ini dengan menerapkan strategi baru, seperti:

* Menawarkan diskon dan promosi

* Menambah layanan baru, seperti layanan akomodasi jangka panjang

* Memperluas cakupan ke pasar baru

Airbnb juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan, seperti pemilik properti dan mitra, untuk memulihkan bisnisnya. Perusahaan ini juga menawarkan dukungan kepada karyawan yang terkena dampak pandemi.

Toyota

Toyota adalah perusahaan otomotif asal Jepang yang mengalami kekurangan chip semikonduktor akibat pandemi COVID-19. Kekurangan chip ini menyebabkan Toyota harus menghentikan produksi di beberapa pabriknya.

Toyota berhasil pulih dari kejadian ini dengan bekerja sama dengan pemasok chip semikonduktor. Perusahaan ini juga berinvestasi dalam teknologi baru untuk mengurangi ketergantungannya pada chip semikonduktor.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa bisnis dapat pulih dari kejadian tidak terduga dengan cepat dan efektif. Kuncinya adalah memiliki rencana yang komprehensif dan menerapkannya dengan cepat dan efektif.

Outsourcing Sebagai Solusi Untuk Melindungi Bisnis dari Kejadian Tak Terduga

Outsourcing adalah praktik pengalihan sebagian atau seluruh kegiatan operasional suatu organisasi kepada pihak ketiga, yang dapat mencakup berbagai bidang seperti produksi, layanan pelanggan, pemasaran, dan keuangan.

Ketika terjadi kejadian tak terduga, outsourcing dapat menjadi solusi yang memberikan beberapa manfaat, seperti akses sumber daya dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pemulihan bisnis, efisiensi waktu dan biaya, serta fleksibilitas dalam menyesuaikan jenis pelayanan sesuai kebutuhan.

Contoh penerapan outsourcing melibatkan pembersihan dan perbaikan properti setelah bencana alam, layanan pelanggan selama gangguan operasional, pemasaran untuk mengatasi penurunan permintaan, dan manajemen rantai pasokan untuk mengatasi gangguan pada rantai pasokan.

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing dan BPO on-demand yang dapat menyalurkan pekerja, ataupun mengambil alih proses bisnis Anda secara end-to-end. MyRobin memiliki tim rekruter berpengalaman yang dapat menyalurkan Anda pekerja kurang dari 24 jam.
Tidak hanya itu, MyRobin juga akan mengelola pekerja Anda dengan teknologi terintegrasi, seperti absen digital, manajemen performa, manajemen kontrak, hingga payroll sehingga Anda dapat memfokuskan sumber daya Anda untuk membangun atau memperbaiki inti bisnis yang terdampak dari kejadian tidak terduga. Pelajari produk dan layanan MyRobin disini!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID