Search
Close this search box.

Tingkatkan Kualitas dalam Proses Perekrutan untuk Perusahaan

Tingkatkan Kualitas dalam Proses Perekrutan

Sebagai HRD atau pemilik bisnis, mempekerjakan orang baru adalah bagian dalam proses bisnis yang tidak terhindarkan dan penting untuk mengembangkan perusahaan atau bisnis. Dan hal ini lebih rumit dibandingkan dengan sekadar melakukan review pada banyak resume dan melakukan wawancara.

Masih ada banyak kelalaian dalam proses yang dilakukan pihak perekrut yang mungkin menghambat pihak calon pekerja, mulai dari uraian deskripsi pekerjaan yang tidak tersusun dengan baik, hingga kurangnya komunikasi tentang lamaran pekerjaan.

Namun, untuk mempermudah proses, ada beberapa tips dan langkah yang dapat Anda ambil. Diharapkan juga dengan ini dapat mendorong pelamar kerja terbaik untuk tertarik apply pada perusahaan/bisnis Anda.

1. Branding Yang Kuat Dari Pihak Perekrut

Menurut report dari Office Vibe, lebih dari 75% kandidat yang melamar pekerjaan adalah pasif, dimana mereka sebenarnya tidak benar-benar mencari pekerjaan, namun terbuka dengan opportunity baru. Membangun branding yang kuat pada bisnis Anda, tidak hanya akan mengurangi turnover hingga 28%, tapi juga dapat meningkatkan ketertarikan kandidat untuk melamar di perusahaan Anda daripada ke perusahaan lain.

Sebuah survey dari Glassdoor juga menyatakan bahwa sekitar 69% kandidat akan melamar ke sebuah perusahaan apabila perusahaan tersebut aktif dalam mengelola brand bisnisnya dengan berbagai hal, seperti: merespon ulasan / review, memperbaharui company profile, berbagi informasi mengenai kultur dan suasana perusahaan dalam bekerja sehari-harinya.

Ketika Anda fokus untuk membangun brand perusahaan hingga dikenal publik luas, Anda tidak perlu secara aktif melakukan perekrutan yang terlalu banyak. Perusahaan / Bisnis yang dikenal dengan baik dan oleh banyak kalangan luas akan menjadi organisasi yang sangat diinginkan dan dipenuhi oleh pelamar kerja.

2. ‘Gerak Cepat’ Dalam Proses Perekrutan

Berdasarkan laporan dari Office Vibe, kandidat terbaik akan cepat mendapatkan kerja dalam kisaran waktu 10 hari. Sangat penting untuk bertindak cepat, terutama jika Anda tertarik pada pelamar tertentu. Bahkan jika Anda belum membuat keputusan, Anda tetap harus berkomunikasi dengan kandidat sesering mungkin, mendiskusikan rincian lebih lanjut dari posisi tertentu untuk memastikan Anda berada di ‘radar’ mereka. Selain itu, perlu juga untuk menanggapi pertanyaan atau issue apapun untuk segera diperbarui sepanjang proses perekrutan.

3. Menuliskan Job Description Dengan Baik

Banyak perusahaan menuliskan deskripsi pekerjaan dengan list tugas / responsibilities dan persyaratan dari background kandidat. Tetapi studi dari The Wall Street Journal menyatakan bahwa hal tersebut dapat menurunkan ketertarikan kandidat untuk melamar kerja.

Perlu ditulis juga beberapa informasi seperti: benefit apa saja yang dapat diberikan perusahaan kepada kandidat, permintaan apa saja dari pihak perekrut yang disejajarkan dengan kemampuan kandidat, apa saja yang diharapkan perusahaan kepada kandidat.

Dari banyak tanggapan, pelamar lebih banyak merespon info lowongan yang menampilkan hal terkait kebutuhan dan ketersediaan pekerjaan, dibandingkan dengan iklan kerja yang hanya menampilkan permintaan kerja dan kemampuan skill kandidat.

4. Manfaatkan Tren Digital dan Media Sosial

Kebanyakan orang ingin bekerja untuk perusahaan yang ‘kekinian’ atau mengikuti tren teknologi terbaru. Bagian dari era digital, perekrut berarti menggunakan social media publik untuk melakukan screening profil kandidat. Ada kemungkinan Anda akan melakukan pemeriksaan latar belakang standar pada pelamar, tetapi profil social media kandidat dapat menawarkan lebih banyak detail tentang individu sebagai individu dan karyawan, baik atau buruk.

Meskipun berisiko secara hukum untuk membiarkan aktivitas media sosial seorang kandidat menjadi faktor dalam keputusan perekrutan Anda, hal ini dapat memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang seseorang yang Anda tertarik untuk merekrut.

5. Penyesuaian Kepribadian dengan Pekerjaan

Meskipun seorang kandidat sudah memiliki kemampuan dan keterampilan yang tepat untuk pekerjaan, tidak bisa dipungkiri bahwa faktor kepribadian seseorang menjadi hal yang sama pentingnya dengan sebuah skill.

Pertimbangkan bagaimana sifat-sifat pribadi seorang kandidat sejalan dengan tugas-tugas pekerjaannya sehari-hari. Misal, sifat seperti empati kemungkinan akan jauh lebih penting bagi seorang perawat atau pekerja sosial daripada bagi seorang pengacara pajak atau seorang programmer komputer.

6. Tingkatkan Kualitas Interview

Sebuah studi oleh Leadership IQ menemukan bahwa kegagalan yang ditunjukkan oleh karyawan baru dapat terjadi akibat proses wawancara yang kurang tepat. 82% dari 5.000 manajer yang disurvei melaporkan bahwa pewawancara terlalu fokus pada hal lain, terlalu terdesak karena waktu atau kurang percaya diri dalam kemampuan wawancara mereka untuk memperhatikan hal-hal yang penting.

Menurut CEO Leadership IQ, Mark Murphy, ini karena proses wawancara kerja terfokus pada karyawan baru secara kempetensi teknis, sedangkan faktor-faktor lain yang sama pentingnya bagi keberhasilan karyawan – seperti kemampuan melatih, kecerdasan emosi, temperamen dan motivasi – seringkali terabaikan.

Sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi calon karyawan untuk mewawancarai Anda juga. Membiarkan kandidat mengajukan pertanyaan akan memberi Anda kesempatan untuk melihat apa yang penting bagi mereka, kata Brusman. Ini juga memberikan mereka kesempatan untuk menentukan bahwa apakah mereka ingin terus mengejar pekerjaan di perusahaan Anda, atau untuk membantu Anda memutuskan bahwa pekerjaan terkait tidak sesuai untuk mereka.

“Bersikaplah terbuka dan jujur ​​tentang bagaimana rasanya bekerja untuk perusahaan Anda,” lansir Brusman. “Anda ingin memberikan feedback realistis tentang lingkungan kerja.”

7. Teliti Dalam Melakukan Review

Karyawan yang potensial sering mencari informasi orang dalam tentang perusahaan tempat mereka ingin bekerja, dan ini termasuk kisaran gaji yang akan didapatkan, tips wawancara, dan review dari karyawan saat ini dan mantan karyawan dari situs website seperti Glassdoor. Menurut Glassdoor, 46% anggotanya membaca review perusahaan sebelum mereka berbicara dengan pihak HRD. Calon top bahkan mungkin tidak melamar di tempat pertama jika mereka tidak suka apa yang mereka lihat: 69% pencari kerja mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambil pekerjaan dengan perusahaan yang memiliki reputasi buruk, bahkan jika mereka juga dalam keadaan menganggur.

Berdasarkan data dari Glassdoor, dua tindakan yang menarik calon termasuk aktif di situs web ulasan dan memposting informasi yang akurat. Jika Anda memiliki banyak ulasan negatif dari mantan karyawan, mungkin sudah waktunya untuk membangun budaya perusahaan Anda sebelum Anda mencoba mengisi posisi terbuka apa pun. Hal tersebut dapat meningkatkan retensi karyawan dan menghasilkan ulasan yang lebih positif yang akan menarik karyawan berkualitas.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID