Software engineering termasuk pekerjaan di bidang IT dengan gaji tinggi dan menawarkan jenjang karier yang jelas. Maka dari itu, tidak heran banyak lulusan sistem informasi dan teknik informatika yang tertarik bekerja di posisi ini.
Berdasarkan data dari situs Glassdoor melansir Kinsta.com, software engineer berada di urutan 8 sebagai pekerjaan paling dicari pelamar kerja, dibawah machine learning dan data engineering.
Walaupun dibutuhkan banyak perusahaan, tetapi menjadi software engineer bukan hal mudah. Di samping membutuhkan skill dan keterampilan mumpuni, Anda juga harus bersaing dengan ribuan pelamar lainnya.
Nah, simak tugas dan cara berkarier sebagai software engineer di sini supaya memudahkan Anda mempersiapkan diri sebelum melamar kerja.
Pengertian software engineering
Secara harfiah software engineering adalah insinyur perangkat lunak yang bertanggung jawab atas pengembangan dan delivery system yang digunakan pada mesin kompleks, komputer, dan smartphone.
Software engineering merupakan pekerjaan di bidang IT yang berkaitan dengan perancangan, pengembangan, pengujian, dan pemeliharaan software.
Insinyur perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengembangkan perangkat lunak serta menemukan celah perbaikan sehingga bisa digunakan penggunanya.
Umumnya, software engineer jurusan apa? Pekerja di profesi ini berasal dari lulusan sistem informasi, teknik informatika, dan ilmu komputer. Namun, pelamar dari jurusan lain pun bisa melamar apabila memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan.
Tugas software engineering
Tugas insinyur perangkat lunak berbeda-beda tergantung industri dan seberapa besar perusahaan. Contoh tugas software engineering adalah merancang sistem perangkat lunak dalam komputer, mengevaluasi, dan menguji sistem.
Sementara di perusahaan lain tugas Anda mungkin lebih dari itu. Seorang software engineer seringkali bertanggung jawab membuat sistem keamanan untuk melindungi software atau sistem perusahaan dari serangan peretas.
Lingkup pekerjaan juga terbagi menjadi 3 yaitu entry level, intermediate, dan senior. Berikut jenis-jenis job desk software engineer secara umum.
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
Salah satu tugas utama software engineer adalah mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Proses ini dilakukan dengan menganalisis detail dari perangkat lunak. Nantinya, software dibuat menggunakan prinsip pemrograman untuk menyelesaikan masalah pengguna.
2. Merancang dan membangun sistem yang baru
Langkah berikutnya merancang perangkat lunak mulai dari struktur arsitekturnya, interface, karakteristik, detail, dan komponen sistem maupun aplikasi. Setelah tahap perancangan selesai, SE bertanggung jawab mengembangkan software dengan cetak biru tadi.
3. Menguji keberhasilan sistem
Software engineer kemudian melakukan verifikasi dan pengujian untuk mengetes apakah ada bugs dalam perangkat lunak. Pengujian dilakukan demi memastikan produk berkualitas dan telah memenuhi standar akhir peluncuran.
4. Memelihara kualitas sistem
Pasca pengujian dan peluncuran dijalankan, pemeliharaan sistem perlu dilakukan demi memastikan tidak ada cacat dalam software yang menghambat penggunaan aplikasi.
Pemeliharaan mencakup menemukan celah kerusakan, optimasi, perbaikan, dan pengembangan fitur baru.
Tugas lainnya meliputi:
- Berkolaborasi dengan engineer lainnya untuk menyelesaikan proyek
- Mengerjakan coding menggunakan bahasa pemrograman C++ dan Java
- Mengembangkan algoritma untuk memprediksi aktivitas pasar
- Mengimplementasikan pengetahuan dan prinsip proses pengembangan produk
- Memonitor keamanan dan kualitas sistem dari bug
- Merancang basis data
- Mengembangkan dan meningkatkan database
Keahlian teknis dan soft skill wajib dimiliki software engineer
Bahasa pemrograman yang harus dikuasai software engineer adalah Phyton, Java, SQL, dan C++. Menguasai bahasa tersebut memudahkan peran Anda nantinya. Keterampilan lain yang perlu dikembangkan calon software engineer diantaranya:
1. Problem solving
Software engineer akan selalu dihadapkan dengan masalah baru yang perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh sebab itu, kemampuan problem solving harus diasah sehingga memudahkan Anda menangani isu tersebut.
2. Teamwork
Pekerjaan di bidang IT seringkali menuntut kolaborasi, sehingga Anda harus bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim.
Kemampuan komunikasi yang baik dan teamwork akan menjaga harmonisasi tim dan mengurangi ketegangan antar anggota akibat perbedaan skill, preferensi, dan latar belakang.
3. Technical knowledge
Gaji software engineer berkisar antara Rp5-Rp45 jutaan. Apabila ingin mendapat gaji tinggi maka pelajari pengetahuan teknis seputar profesi Anda, seperti teknologi yang digunakan, industri organisasi, isu teknis yang umum dalam pengembangan sistem serta cara penangannya.
4. Komunikasi
Komunikasi adalah skill dasar wajib pekerja miliki. Pasalnya, miskomunikasi sekecil apapun bisa menyebabkan kesalahan fatal yang terkadang merugikan perusahaan. Peran keahlian komunikasi bagi software engineer adalah memudahkan saat mempresentasikan ide dan solusi dengan jelas pada klien atau manajer.
5. Detail oriented
Membuat coding, merancang sistem, mencari bug, dan melakukan pengujian aplikasi memerlukan kesabaran ekstra. Dengan ketelitian, Anda terbantu meminimalisir kesalahan serupa di masa mendatang.
6. Mampu beradaptasi
Perkembangan teknologi selalu berubah, software engineer yang tidak mau belajar dan mampu beradaptasi akan mudah tergantikan. Kemampuan beradaptasi misalnya Anda menggunakan cara baru untuk menangani solusi daripada berpegang teguh pada cara lama yang tidak efektif lagi.
Cara menjadi software engineer
Apabila Anda menginkan jenjang karier luas dan gaji tinggi, menjadi software engineer bisa jadi pertimbangan. Penuhi persyaratan di bawah ini untuk bisa berkarier di bidang IT.
1. Menempuh pendidikan formal
Pendidikan formal menjadi syarat umum ketika seseorang ingin bekerja di bidang IT. Kebanyakan perusahaan tertarik mempekerjakan software engineer lulusan S1 dan S2. Namun, pelamar dari D3 atau SMK pun bisa lolos apabila memiliki skill mumpuni.
Contohnya, jika ingin bekerja sebagai software engineering Anda bisa mengambil program sistem informasi Binus maupun di universitas negeri lainnya.
2. Menguasai sejumlah bahasa pemrograman
Pekerjaan Anda erat kaitannya dengan bahasa pemrograman. Oleh sebab itu, kuasai bahasa pemrograman seperti Java, SQL, dan C++ demi menunjang penyelesaian tugas. Belajar pemrograman bisa melalui kursus berbayar atau otodidak.
3. Meningkatkan keahlian dasar
Keahlian yang sudah disebutkan di atas harus Anda pelajari, agar membuka peluang lolos seleksi. Semakin banyak skill Anda, perusahaan rela membayar upah lebih tinggi daripada UMR setempat.
4. Mengikuti program magang
Langkah berikutnya mengikuti program magang untuk mendapatkan pengalaman mengerjakan proyek. Terutama jika Anda hanya berasal dari lulusan bootcamp.
Melalui program magang, Anda belajar dan mempraktekan langsung pengetahuan serta keahlian dalam mengembangkan proyek.
5. Mengambil sertifikasi yang relevan
Satu tak kalah penting selain pengalaman dan skill adalah sertifikasi keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar. Contohnya sertifikat CIW Web Development Professional. Biasanya orang dengan sertifikasi bisa meraih gaji software engineer hingga 2 digit.
6. Memperbarui resume
CV dan resume menjadi alat perekrut melihat profil dan kompetensi pelamar kerja. Menyusun curriculum vitae yang tepat memungkinkan Anda lolos tahap seleksi. Informasi dalam CV mencakup deskripsi diri, pengalaman kerja, pencapaian, keahlian, latar pendidikan, dan sertifikasi profesional.
7. Mencari lowongan pekerjaan
Tahap akhir adalah mencari lowongan software engineer di perusahaan nasional maupun multinasional. Biasanya karier Anda dimulai dari tingkatan entry-level, intermediate, lalu senior.
Tantangan software engineer di Indonesia
Gaji software engineer di indonesia tidak selalu sama, tergantung wilayah dan besar industri perusahan. Misalnya, software engineer di Solo hanya Rp4.000.000, sedangkan entry level di Jakarta bisa mencapai Rp6 jutaan.
Di samping gaji, software engineer juga menghadapi tantangan meliputi permintaan pasar tinggi, besarnya tanggung jawab, dan minimnya keseimbangan hidup.
1. Permintaan pasar tinggi
Permintaan pasar yang tinggi untuk menciptakan aplikasi baru dan meningkatkan fitur di aplikasi lama memberikan tekanan pada software engineer. Walaupun pengerjaan cepat dan efisien, tetapi kualitas sistem bisa kurang optimal, terutama jika market software tengah kompetitif.
2. Tanggung jawab besar
Memastikan aplikasi maupun sistem bekerja dengan baik dan tidak ada kecacatan merupakan tanggung jawab besar. Kesalahan kecil yang insinyur perangkat lunak lakukan bisa berakibat fatal. Maka dari itu, setiap software engineer hanya menyadari tanggung jawab yang dibebankan padanya.
3. Gaji rendah
Kisaran gaji di industri IT sekitar Rp4 jutaan untuk tingkat pemula, sedangkan menengah dan senior bisa mencapai 2 digit. Namun, pekerja di beberapa wilayah rentan mengalami underpaid alias dibayar rendah terutama lulusan SMK dan D3 dengan pengalaman minim serta kebijakan pengupahan di daerah setempat.
4. Minimnya work-life balance
Besarnya tanggung jawab terkadang menyebabkan software engineer harus tetap siaga di depan komputer, sehingga jika muncul bugs bisa segera ditangani agar tidak menyebabkan kerusakan lebih parah pada sistem. Hal ini akhirnya menurunkan kesempatan Anda mendapatkan keseimbangan hidup karena waktu terfokus pada pekerjaan saja.
Perbedaan software engineer dan software developer
Serupa tapi tidak sama adalah ungkapan yang pas menggambarkan dua profesi software engineer dan software developer. Walaupun sama-sama berfokus pada perangkat lunak, tetapi keduanya punya perbedaan signifikan.
Software developer adalah orang yang bertugas merancang dan membangun sistem komputer. Lantas, apa perbedaan software engineer dan software developer?
Tugas software developer mencakup mendesain dan membangun perangkat lunak, menguji efisiensi dan fungsionalitas software, serta menjalankan pemeliharaan berkala untuk menjamin keamanan maupun ketahanan sistem dari bug.
Keahlian pengembang perangkat lunak selain bahasa pemrograman, juga menggunakan tools open source.
Sementara tugas software engineering lebih beragam yaitu melakukan riset, desain, pengembangan, pengujian, pemeliharaan, dan menjalankan software development life cycle.
Gaji software engineer
Nominal pasti gaji software engineer tidak sama antara perusahaan satu dengan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh industri dan besar perusahaan, UMR, pengalaman, skill, dan keahlian pelamar kerja.
Software engineer salary Jakarta paling rendah Rp5 juta di kelas entry level, sedangkan intermediate Rp8 jutaan, dan senior diatas 12 juta. Startup seperti Tokopedia membayar Rp10 juta untuk menggaji software engineer.
Jika membandingkan dengan perusahaan luar negeri, software engineer bisa menghasilkan pendapatan sebesar $10,000-$75,000 per tahun. Jadi, pertimbangkan mencari pekerjaan di perusahaan internasional apabila tujuan karier Anda memiliki gaji dua digit.
Itulah pembahasan tentang software engineer wajib diketahui. Kini persiapkan bekal keahlian sebelum melamar pekerjaan impian Anda.
Supaya makin mudah cari pekerjaan sebagai software engineer, kunjungi app.myrobin.id untuk melamar kerja. Di sana Anda akan menemukan beragam lowongan terpercaya dari perusahaan ternama.