New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Ini Dia Jenis-Jenis Karyawan di Suatu Perusahaan, Kamu Termasuk yang Mana? 

jenis-jenis karyawan

Tahukah kamu bahwa peran tenaga kerja di dalam negeri sangat penting bagi pembangunan nasional? Hal ini dapat dikatakan karena tenaga kerja berperan sebagai mesin utama perekonomian, di mana tenaga kerja merupakan objek yang akan dibangun sekaligus subjek dari pelaku pembangunan itu sendiri.  Pasalnya, para pekerja terlibat langsung dalam proses produksi barang atau jasa yang dapat menggerakkan roda perekonomian sehingga berdampak positif bagi pembangunan negara. Orang yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam proses produksi suatu produk atau jasa untuk membangun ekonomi adalah pekerja atau karyawan. Ada banyak jenis karyawan, apa saja? Sebelum mengetahui jenis-jenis karyawan mari baca terlebih dahulu pengertian karyawan. 

Pengertian Karyawan

Karyawan adalah individu yang bekerja untuk sebuah perusahaan atau organisasi dan menerima gaji sebagai imbalan atas pekerjaannya. Karyawan dapat ditemukan di berbagai jenis perusahaan, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar yang beroperasi di tingkat internasional. Dalam peran mereka, karyawan dapat bekerja di berbagai bidang, seperti administrasi, pemasaran, keuangan, produksi, atau sumber daya manusia. Tugas karyawan dapat bervariasi tergantung pada pekerjaan yang dilakukan, tetapi umumnya termasuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan, bekerja sama dengan rekan kerja, dan menjaga produktivitas dalam lingkungan kerja.

Dalam beberapa perusahaan, karyawan juga dapat memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan dan pengembangan strategi bisnis. Misalnya, karyawan yang berada di posisi manajemen atau kepemimpinan dapat membantu membuat keputusan tentang arah bisnis dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Meskipun karyawan umumnya bekerja dalam lingkungan kerja yang terstruktur dan memiliki tugas yang ditentukan, mereka juga dapat memiliki fleksibilitas untuk menciptakan ide dan inovasi baru. Banyak perusahaan yang mendorong karyawan untuk berinovasi dan berkontribusi pada pengembangan bisnis dengan memberikan waktu dan ruang bagi karyawan untuk mengembangkan ide dan menjalankan proyek yang inovatif.

Jenis- Jenis Karyawan

Terdapat beberapa jenis karyawan yang berbeda dalam dunia kerja. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa jenis karyawan:

Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) 

Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah jenis karyawan yang dipekerjakan secara permanen oleh perusahaan. Mereka adalah karyawan yang memiliki hubungan kerja yang kuat dengan perusahaan, di mana mereka bekerja untuk waktu yang tidak ditentukan dan menerima gaji bulanan. Jenis pekerja ini diberikan hak-hak yang dilindungi oleh undang-undang,  seperti hak cuti sakit, tunjangan kesehatan, dan cuti tahunan. 

Pekerja tetap atau PKWTT biasanya dipekerjakan dalam posisi-posisi yang penting atau strategis di perusahaan, seperti manajemen, keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjalankan operasi sehari-hari perusahaan dan memiliki kepercayaan yang tinggi dari manajemen perusahaan.

Sebagai karyawan tetap, mereka biasanya diberikan kesempatan untuk mengembangkan karir mereka di perusahaan. Mereka dapat memperoleh promosi dan kenaikan gaji sesuai dengan prestasi kerja dan kontribusi mereka terhadap perusahaan. Selain itu, mereka juga mendapatkan manfaat lain seperti program pelatihan dan pengembangan, asuransi kesehatan, dan tunjangan pensiun.

Namun, sebagai karyawan tetap, mereka juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan. Mereka harus mematuhi aturan dan prosedur perusahaan, mempertahankan kualitas kerja yang baik, dan mencapai target yang telah ditetapkan. Jika mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi perusahaan, maka mereka bisa saja dapat diberhentikan dari pekerjaannya.

Pekerja tetap atau PKWTT juga memiliki hak-hak yang dilindungi oleh undang-undang, seperti hak cuti tahunan, hak cuti sakit, dan tunjangan kesehatan. Karyawan dengan jenis ini juga memiliki hak untuk mendapatkan upah yang layak dan wajar sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Karyawan PKWTT dilindungi oleh hukum ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan terhadap diskriminasi dan tindakan yang tidak adil dari perusahaan.

Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) 

Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah jenis karyawan yang dipekerjakan dalam jangka waktu tertentu oleh perusahaan. Mereka biasanya dipekerjakan untuk kebutuhan sementara, misalnya untuk proyek tertentu, atau pengganti karyawan tetap yang sedang cuti. PKWT sering juga disebut sebagai pekerja kontrak.

PKWT biasanya dipekerjakan untuk pekerjaan yang sifatnya sementara atau tidak tetap, sehingga perusahaan tidak perlu membayar gaji dan manfaat lain seperti yang diberikan kepada karyawan tetap. 

Seperti namanya, PKWT memiliki perjanjian kerja dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya, biasanya mulai dari beberapa bulan hingga satu atau dua tahun. Setelah kontrak berakhir, maka perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk mempekerjakan kembali PKWT tersebut. Jika seorang karyawan PKWT telah bekerja selama jangka waktu tertentu dan memenuhi syarat-syarat tertentu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengangkatnya menjadi karyawan tetap. Namun, perlu diingat bahwa perusahaan tidak wajib untuk mengangkat semua karyawan PKWT menjadi karyawan tetap, dan keputusan tersebut tergantung pada kebijakan dan kebutuhan perusahaan.

Meskipun memiliki masa kerja yang terbatas, PKWT tetap memiliki hak-hak sebagai karyawan yang dilindungi oleh undang-undang. Mereka berhak atas upah yang layak dan wajar sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, serta hak cuti tahunan dan hak cuti sakit. Namun, mereka tidak memiliki hak cuti bersalin, hak cuti kematian, dan manfaat lain yang diberikan kepada karyawan tetap.

Sebagai karyawan PKWT, mereka juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan karyawan tetap dalam menjalankan pekerjaannya. Mereka harus mematuhi aturan dan prosedur perusahaan, mempertahankan kualitas kerja yang baik, dan mencapai target yang telah ditetapkan. Namun, karena mereka hanya dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu, maka mereka harus bekerja dengan produktif dan efisien untuk memastikan pekerjaan selesai tepat waktu.

Pekerja Paruh Waktu atau Part-Time

Pekerja paruh waktu atau part-time adalah jenis karyawan yang bekerja dengan waktu kerja yang lebih sedikit dari jam kerja standar di perusahaan, biasanya kurang dari 40 jam per minggu. Karyawan part-time sering kali digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya operasional, terutama dalam situasi di mana permintaan akan tenaga kerja tidak stabil atau sulit diprediksi.

Meskipun jam kerja part-time lebih sedikit daripada karyawan tetap, karyawan part-time masih memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti karyawan tetap lainnya, termasuk hak atas upah, jaminan sosial, asuransi kesehatan, cuti, dan manfaat lainnya. Namun, karena jam kerja mereka lebih sedikit, beberapa hak dan manfaat mungkin berbeda atau lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan tetap.

Karyawan part-time juga memiliki kelebihan, seperti lebih fleksibel dalam menentukan waktu kerja, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan dan jadwal pribadi mereka. Karyawan part-time juga memiliki kesempatan untuk memperoleh pengalaman kerja yang berharga dan dapat membangun jaringan kontak yang berguna dalam mencari pekerjaan di masa depan.

Namun, karyawan part-time juga harus siap untuk menyesuaikan diri dengan jam kerja yang tidak tetap dan mungkin harus menghadapi fluktuasi penghasilan yang tinggi, terutama jika perusahaan tidak memberikan jam kerja yang stabil. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi karyawan part-time, sebaiknya dipertimbangkan dengan baik terlebih dahulu, terutama untuk memastikan bahwa kondisi kerja dan manfaat yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pribadi.

Pekerja Sementara atau Temporer

Pekerja sementara atau temporer adalah jenis karyawan yang dipekerjakan secara sementara dalam suatu proyek atau kegiatan tertentu, biasanya melalui agen atau penyedia jasa tenaga kerja pihak ketiga. Perusahaan akan memberikan kontrak kerja kepada penyedia jasa pihak ketiga untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proyek atau kegiatan tersebut.

Karyawan sementara biasanya memiliki kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan proyek atau kegiatan yang sedang berlangsung, dan mereka dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan konstruksi mungkin membutuhkan pekerja sementara untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung, sementara perusahaan teknologi mungkin membutuhkan pekerja sementara untuk mengembangkan aplikasi atau software.

Meskipun karyawan sementara bekerja untuk jangka waktu yang terbatas, mereka tetap diharapkan untuk memberikan hasil kerja yang baik dan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penyedia jasa pihak ketiga bertanggung jawab atas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan manajemen karyawan sementara, sementara perusahaan yang menggunakan jasa mereka bertanggung jawab untuk membayar biaya kontrak dan mengawasi kinerja karyawan sementara selama masa kontrak berlangsung.

Karyawan sementara juga memiliki keuntungan, seperti memperoleh pengalaman kerja yang berharga dalam industri tertentu dan dapat memperluas networking. Namun, mereka mungkin tidak mendapatkan manfaat dan hak yang sama dengan karyawan tetap, seperti jaminan sosial dan asuransi kesehatan, cuti, dan lain sebagainya.

Pekerja Musiman

Pekerja musiman adalah jenis karyawan yang dipekerjakan untuk jangka waktu yang singkat, biasanya terkait dengan musim atau periode tertentu dalam suatu industri atau bisnis. Pekerja ini umumnya dibayar berdasarkan waktu dan biasanya dipekerjakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya tidak membutuhkan keahlian tinggi, seperti membersihkan atau mengemas produk, atau melayani pelanggan. Mereka biasanya direkrut dan dipekerjakan langsung oleh staf SDM atau manajer proyek di perusahaan.

Perbedaan antara pekerja kontemporer dengan pekerja musiman terlihat pada dokumen kontrak kerja yang harus ditandatangani oleh karyawan. Jika pekerja kontemporer di kontrak melalui penyedia jasa eksternal atau pihak ketiga, sementara pekerja musiman dikontrak langsung dengan pemberi kerja.

Pekerja musiman memiliki keuntungan dan kerugian yang serupa dengan pekerja sementara, yaitu memperoleh pengalaman kerja dalam industri tertentu dan kemungkinan memperoleh penghasilan tambahan, tetapi tidak mendapatkan manfaat dan hak yang sama dengan karyawan tetap. Namun, untuk pekerja musiman, keuntungan terbesarnya adalah kemungkinan untuk bekerja selama periode musim atau sibuk dan kemudian memiliki waktu luang yang lebih banyak pada periode yang lain. 

Dalam beberapa industri, pekerja musiman dapat menjadi bagian penting dari operasi perusahaan, karena memberikan fleksibilitas untuk memperluas tenaga kerja selama periode sibuk dan kemudian mengurangi tenaga kerja ketika permintaan menurun. 

Freelancer (Pekerja Lepas)

Freelancer atau pekerja lepas adalah jenis karyawan yang bekerja secara independen dan tidak terikat dengan satu perusahaan tertentu. Mereka seringkali dipekerjakan untuk proyek-proyek tertentu atau tugas-tugas khusus oleh berbagai perusahaan atau klien. Contoh pekerjaan freelance meliputi penulis lepas, fotografer lepas, desainer grafis lepas, dan programmer lepas.

Pekerja lepas memiliki kebebasan dalam menentukan jadwal kerja mereka dan tempat kerja mereka, serta kemampuan untuk menentukan proyek mana yang mereka terima dan menolak proyek yang tidak sesuai dengan minat atau keahlian mereka. Mereka juga memiliki potensi penghasilan yang lebih tinggi daripada karyawan tetap, terutama jika mereka memiliki keahlian yang langka atau sangat diperlukan di industri tertentu.

Namun, pekerja lepas juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka harus mencari proyek secara aktif dan terus-menerus membangun portofolio dan reputasi mereka untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan. Mereka juga tidak memiliki keuntungan yang sama seperti karyawan tetap, seperti tunjangan, asuransi kesehatan, dan pensiun. Selain itu, pekerja lepas harus mempertimbangkan biaya overhead seperti asuransi, peralatan, dan biaya operasional lainnya yang mungkin tidak ditanggung oleh klien mereka.

Tren pekerjaan freelance semakin berkembang di era digital dan globalisasi, dengan kemajuan teknologi memungkinkan pekerja lepas untuk bekerja dari mana saja dan mengakses pasar global. Namun, di beberapa negara, ada batasan hukum dan peraturan tentang status pekerja lepas, dan perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka memperlakukan pekerja lepas dengan adil dan memenuhi kewajiban mereka sebagai pemberi kerja sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Cara Menjadi Freelancer Pemula yang Sukses untuk Anda Praktekan

Outsourcing

Outsourcing adalah suatu strategi bisnis di mana perusahaan mengontrak pihak luar atau penyedia jasa (vendor) untuk melaksanakan sebagian atau seluruh fungsi bisnis tertentu. Pekerja outsourcing adalah karyawan dari pihak vendor yang ditempatkan di perusahaan untuk bekerja pada tugas-tugas tertentu.

Perusahaan yang memilih untuk outsourcing biasanya melakukan hal tersebut untuk memperoleh keuntungan tertentu seperti mengurangi biaya operasional, menghemat waktu dan sumber daya internal, mengakses keahlian yang lebih baik, dan meningkatkan fokus bisnis inti. 

Tergantung dari vendornya, pekerja outsourcing seringkali memiliki keterbatasan dalam hal tunjangan dan manfaat yang diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Sebagai karyawan dari pihak ketiga, mereka tidak termasuk dalam sistem tunjangan dan manfaat yang diberikan kepada karyawan tetap perusahaan. Selain itu, pekerja outsourcing juga tidak memiliki jaminan untuk menjadi karyawan tetap perusahaan di masa depan.

Karena itu pekerja yang tertarik bekerja sebagai pekerja outsourcing harus pandai memilih vendor yang dapat memberikan tunjangan dan benefit untuk mendukung keamanan dan kenyamanannya dalam bekerja.

MyRobin adalah salah satu perusahaan outsourcing yang sangat memperhatikan kesejahteraan pekerjanya. Hal ini dapat terlihat dari benefit yang diberikan, seperti Early Wage Access, asuransi untuk pekerja harian lepas, paylater, dan lain sebagainya.

Bergabung menjadi mitra MyRobin disini!

Dalam beberapa kasus, outsourcing memberikan dampak positif pada produktivitas dan efisiensi perusahaan. Namun, penggunaan outsourcing harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya secara menyeluruh.

Tanggung Jawab Karyawan

Dalam organisasi, karyawan memiliki peran yang penting dalam menjalankan operasi sehari-hari dan mencapai tujuan organisasi. Karyawan dapat membantu perusahaan mencapai keuntungan dengan memberikan kinerja terbaik mereka, menghasilkan produk atau layanan berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada kesuksesan organisasi. Selain itu, karyawan juga dapat membantu membangun citra perusahaan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok. Berikut adalah tanggung jawab karyawan:

Melaksanakan Tugas dengan Baik

Salah satu tanggung jawab penting yang dimiliki oleh karyawan adalah melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini meliputi pemenuhan kualitas pekerjaan, waktu penyelesaian, dan kuantitas pekerjaan yang diharapkan. Seorang karyawan juga harus memperhatikan kualitas pekerjaannya. Kualitas pekerjaan yang baik akan membantu perusahaan mencapai tujuannya dan meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen. Sebaliknya, kualitas pekerjaan yang buruk dapat merugikan perusahaan dan menyebabkan kehilangan kepercayaan dari konsumen.

Menjaga Etika Kerja

Etika kerja mencakup perilaku dan tindakan karyawan yang menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap perusahaan, sesama karyawan, pelanggan, dan masyarakat secara umum. Etika kerja yang baik meliputi kedisiplinan dalam bekerja, tidak menyalahgunakan sumber daya perusahaan, tidak melakukan tindakan korupsi atau penggelapan, serta tidak melakukan perilaku diskriminatif atau merugikan orang lain.

Sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga etika kerja, karyawan juga diharapkan untuk mewujudkan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai perusahaan. Nilai-nilai ini dapat meliputi integritas, kejujuran, kerja keras, kerjasama, inovasi, dan pelayanan pelanggan. Dengan menjaga etika kerja yang baik, karyawan akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan profesional. Hal ini juga akan membantu memperkuat citra perusahaan di mata pelanggan, investor, dan masyarakat luas.

Mematuhi Peraturan

Sebagai anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan, karyawan memiliki tanggung jawab untuk mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan dan mencegah adanya pelanggaran yang dapat merugikan perusahaan dan orang lain.

Peraturan yang harus dipatuhi oleh karyawan dapat mencakup berbagai hal seperti jadwal kerja, aturan keamanan dan keselamatan, kedisiplinan, etika kerja, kode etik, dan kebijakan terkait privasi dan kerahasiaan perusahaan. Selain itu, karyawan juga harus mematuhi peraturan terkait penggunaan aset perusahaan seperti komputer, telepon, dan kendaraan dinas.

Ketika karyawan mematuhi peraturan, maka akan memperlihatkan keseriusan dan tanggung jawab dalam bekerja, serta menghindari adanya konflik dan ketidakharmonisan dalam lingkungan kerja. Dengan karyawan mematuhi peraturan juga dapat meningkatkan kepercayaan perusahaan terhadap pekerja sehingga memberikan kesempatan untuk mendapatkan tanggung jawab dan posisi yang lebih besar di masa depan.

Namun, jika ada situasi yang memerlukan perubahan atau penyesuaian terhadap peraturan, maka karyawan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan masukan atau usulan kepada atasan atau pihak yang berwenang untuk membahas perubahan atau penyesuaian tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan kebijakan perusahaan selalu up to date dan sesuai dengan kebutuhan dan situasi saat ini.

Menghormati Sesama Karyawan

Menghormati sesama karyawan melibatkan sikap saling menghargai, saling mendukung, dan saling bekerja sama dalam lingkungan kerja. Hal ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat antara karyawan dan juga untuk mencapai tujuan bersama perusahaan.

Menghormati sesama karyawan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. Karyawan harus dapat memahami perbedaan tersebut dan tidak menunjukkan tindakan yang merendahkan atau merugikan satu sama lain.

Mengembangkan Diri

Karyawan harus berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan, kursus, dan pengembangan diri untuk meningkatkan skill.

Menjaga Kerahasiaan 

Karyawan bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya selama bekerja di perusahaan. Kerahasiaan yang dimaksud adalah segala informasi atau data yang bersifat rahasia yang diperoleh atau diakses selama bekerja di perusahaan. Informasi tersebut bisa berupa data klien, informasi keuangan, rencana bisnis, strategi pemasaran, dan lain sebagainya. Hal ini penting karena kebocoran informasi bisa mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Kerugian bisa berupa hilangnya kepercayaan dari klien, kehilangan keunggulan bersaing, atau bahkan bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. 

Untuk menjaga kerahasiaan, karyawan harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan terkait kerahasiaan informasi. Karyawan juga harus mengetahui batasan dalam berbagi informasi dengan orang lain, baik itu dalam atau luar perusahaan. Jika ada informasi yang memerlukan perlindungan khusus, perusahaan akan memberikan instruksi khusus untuk mengelolanya.

Bertanggung Jawab 

Sebagai bagian dari organisasi, karyawan harus memahami dan mematuhi kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika terjadi kesalahan atau masalah, karyawan harus berani mengambil tanggung jawab dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Ini berarti mengakui kesalahan mereka dan memberikan solusi yang tepat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan. 

Itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis karyawan. Secara keseluruhan, karyawan memainkan peran yang penting dalam menjalankan operasi sehari-hari organisasi dan mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Mereka dapat membantu perusahaan mencapai keuntungan, membangun citra perusahaan, dan membantu dalam pengambilan keputusan dan pengembangan strategi bisnis. Oleh karena itu, karyawan harus dihargai dan diperlakukan dengan adil, dan perusahaan harus memastikan bahwa mereka memberikan dukungan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan mereka dan mencapai tujuan bersama. Bagi kamu yang tertarik artikel seputar dunia karir dan kepegawaian dapat mengunjungi blog MyRobin.  

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!