Search
Close this search box.

Stres Karena Rekan Kerja Toxic? Berikut Cara Mengatasinya!

rekan kerja toxic

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tempat kerja memiliki setidaknya satu rekan kerja toksik. Meskipun mereka mungkin jumlahnya sedikit, orang orang ini lebih dari mampu untuk mengubah setiap kantor dari tempat nyaman, damai, dan fantastis untuk bekerja menjadi mimpi buruk.

Memang tidak mudah, namun sangat krusial bagi pekerja untuk memahami bagaimana mengatasi rekan kerja yang toxic demi menjaga keseimbangan hubungan kerja dan mencapai tujuan perusahaan.

Dalam artikel ini MyRobin akan membahas tips dan trik untuk mengidentifikasi dan menangani rekan kerja yang toksik, sehingga Anda tetap dapat menjaga produktivitas, bahkan kewarasan Anda di tempat kerja.

Apa itu Rekan Kerja Toxic?

Rekan kerja toxic merupakan tipe orang yang menciptakan kekacauan bagi semua orang di sekitarnya di tempat kerja.

Orang tersebut mungkin dengan seenaknya memberikan lebih banyak pekerjaan kepada orang lain, menunjukkan perilaku kasar, atau bahkan tidak melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka. 

Namun, tidak semua rekan kerja yang menunjukan perilaku toxic benar-benar orang yang toxic; terkadang, mereka hanya mengalami hari yang sulit.

Meskipun begitu, mengetahui cara mengatasi kepribadian seperti itu dapat membuat pekerjaan Anda menjadi lebih mudah.

Tanda-tanda Rekan Kerja Toxic

Sebelum mengetahui cara menangani rekan kerja toxic, Anda perlu mengidentifikasi ciri-ciri mereka terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa ciri rekan kerja toxic yang dapat dengan mudah dikenali:

Sering menyebarkan gosip dan rumor di belakang rekan kerja lain, yang dapat merusak reputasi dan memicu konflik.

Cenderung menyalahkan orang lain dan jarang mengakui kesalahan sendiri, mereka juga lebih suka menyerahkan tanggung jawab kepada orang lain.

Memiliki ego yang tinggi dan selalu merasa benar. Sulit bagi mereka menerima pendapat atau masukan dari orang lain.

Bersikap sinis dan suka menggunakan kata-kata kasar, sering kali menyampaikan ucapan dengan nada negatif yang dapat melukai perasaan orang lain.

Tendensius untuk malas dan suka menunda pekerjaan, seringkali mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada rekan kerja lain.

Tidak kooperatif dan bersifat individualistik, enggan memberikan bantuan kepada rekan kerja dan hanya fokus pada kepentingan pribadi.

Jenis Rekan Kerja Toxic

Pengendara Gratis (The Free Rider)

Free rider adalah rekan kerja yang “ikut-ikutan” dalam tim, biasanya menempatkan diri mereka dalam tim yang sudah terbentuk dengan melakukan sejumlah pekerjaan yang sedikit mungkin. Free rider adalah rekan kerja beracun yang paling umum di dalam organisasi dan tim.

Free rider mungkin cukup sosial untuk memulai percakapan yang menarik dan bahkan mungkin disenangi, sehingga mungkin sulit untuk mengidentifikasinya pada pandangan pertama. Cobalah untuk mencatat beban kerja di antara tim untuk melihat siapa yang merupakan free rider.

Seorang free rider mungkin memindahkan beban kerja mereka kepada orang lain di tim dan tidak banyak melakukan pekerjaan mereka sendiri.

Cara Menghadapi Pengendara Gratis:

Menghadapi Pengendara Gratis bisa sangat sulit karena biasanya sebagian besar tim dan rekan kerja Anda mendukung mereka. Setelah Anda mengumpulkan bukti perilaku mereka, Anda dapat menghadapi Pengendara Gratis dengan beberapa cara:

Konfrontasi:

Dalam menghadapi mereka, cobalah untuk

  • Menyampaikan dengan jelas dan terbuka terkait dampak negatif dari perilaku mereka pada tim dan beban kerja bersama.
  • Berikan contoh konkret tentang situasi di mana mereka dianggap tidak memberikan kontribusi yang seimbang.
  • Ajukan pertanyaan terbuka untuk memahami perspektif mereka, namun tetap tegas dalam menyoroti pentingnya kerja sama tim.

Jika mereka membantah atau menolak untuk berubah, pertimbangkan untuk melaporkannya kepada manajemen atau atasan Anda.

Mitra Terpercaya:

Jika Anda memiliki seseorang yang dapat Anda percayai dalam tim, pertimbangkan untuk memberikan informasi tersebut dan minta pendapat mereka. Diskusikan apakah mereka juga melihat pola perilaku yang sama dan bagaimana mereka mengatasi situasi tersebut. Kolaborasi dengan rekan kerja yang dapat dipercaya dapat memberikan perspektif tambahan dan dukungan dalam menangani Pengendara Gratis.

Manajer Palsu

Manajer palsu adalah jenis rekan kerja yang melakukan micromanagement dan mengawasi seluruh pekerjaan dalam sebuah tim meskipun sebenarnya mereka bukan manajer. Rekan kerja toxic ini seringkali menikmati dinamika kekuasaan dengan merasa seperti seorang atasan.

Anda mungkin melihat manajer palsu menganggap pendapat mereka lebih tinggi dan lebih penting daripada rekan kerja yang lain dan memberi tahu orang-orang bagaimana melakukan tugas mereka, bahkan jika mereka tidak memiliki pengalaman.

Cara Menghadapi Manajer Palsu:

Jika seorang manajer palsu membanjiri Anda dengan daftar permintaan, coba minta mereka untuk mengirimkan email berisi semua hal yang ingin mereka ubah. Dalam skenario terbaik, mereka mungkin menyadari bahwa daftar permintaan itu tidak realistis. Dalam skenario terburuk, Anda memiliki email yang dapat Anda kirimkan kepada atasan atau manajer Anda yang sesungguhnya untuk berdiskusi lebih lanjut.

Toxic Positivity

Toxic Positivity adalah seseorang yang selalu terlihat bahagia. Mereka tampak selalu ingin bahagia dan mungkin mengucapkan kalimat-kalimat klise seperti, “Tersenyumlah!” atau “Ceria!” Rekan kerja ini menunjukkan tanda-tanda klasik dari toxic positivity dan dapat menguras energi orang lain di sekitarnya. Mereka sangat suka mengucapkan hal-hal seperti:

“Seharusnya kamu tersenyum lebih sering!”

“Ayo, mari kita semua tetap positif hari ini.”

“Jangan terlalu negatif.”

“Lihat sisi baiknya!”

Toxic positivity adalah musuh bagi orang yang introvert. Meskipun mungkin maksud mereka baik, namun mereka dapat membuat tim menderita secara emosional.

Cara menghadapi toxic positivity: sadari bahwa perasaan Anda valid. Anda tidak perlu selalu positif, dan bahkan memberitahu mereka bahwa Anda merasa sedih, netral, atau marah bisa menjadi respon yang tepat terhadap rekan kerja dengan toxic positivity.

Toxic Negativity

Kebalikan dari toxic positivity, tipe rekan kerja toxic ini selalu membawa suasana hati yang negatif. Mereka kerap kali mengeluhkan banyak hal, mulai dari cuaca hingga mengeluhkan banyaknya pekerjaan yang diberikan atasan kepada mereka, toxic negativity membawa energi negatif, dan mereka senang menarik rekan kerja yang lain untuk ikut merasakan mood negatif bersama-sama.

Cara menghadapi toxic negativity: untuk beberapa kasus toxic negativity, semakin Anda mendukung keluhan mereka, akan semakin memperkuat perilaku mereka. Karena itu sebaiknya Anda menerima keluhannya dengan anggukan kepala atau jawaban singkat, lalu beralih ke topik lain sebagai gantinya.

Pembicara Tanpa Henti

Pembicara Tanpa Henti adalah rekan kerja yang senang berbicara. Memiliki percakapan yang menyenangkan bisa menjadi hal yang baik, tetapi pembicara tanpa henti tidak tahu kapan harus berhenti mengajak orang lain berbicara.

Pertandingan basket, drama selebriti, hingga kasus-kasus terbaru, segala hal bisa mereka bicarakan, membuat Anda dan rekan kerja lain sulit untuk fokus bekerja.

Cara menghadapi pembicara tanpa henti: Mirip seperti toxic negativity, Anda dapat menjawab singkat ketika mereka mulai berbicara hal-hal yang tidak penting saat jam kerja, agar percakapan tidak berlangsung lama.

Drama Queen

Drama queen adalah rekan kerja yang suka mendapatkan perhatian. Mereka ingin seluruh tim tahu bagaimana perasaan mereka. Mereka seringkali membesar-besarkan sesuatu, dan membuat drama yang dapat mengganggu rekan kerja lain hanya untuk mendapatkan perhatian.

Drama queen bisa sangat, sangat melelahkan untuk dihadapi.

Cara menghadapi drama queen: Berurusan dengan drama queen bisa sangat menguras cadangan energi Anda, terutama jika Anda merupakan seorang introvert. Hindari terlibat atau ikut campur dalam drama yang diciptakan oleh rekan toxic ini. Nyatakan dengan jelas prioritas Anda, bahwa Anda disini untuk bekerja, bukan untuk mengurusi drama mereka.

Dampak Rekan Kerja Toxic

Jika dibiarkan, rekan kerja yang toxic dapat memberikan berbagai efek negatif, baik pada tingkat individu maupun dalam organisasi. Konsekuensinya meliputi:

Tingkat stres kerja yang meningkat

Interaksi dengan rekan kerja yang suka menyebarkan gosip dan menyalahkan orang lain dapat menyebabkan tingkat stres kerja yang meningkat. Atmosfer yang penuh dengan toksisitas dapat menciptakan tekanan tambahan dan mengganggu kesehatan mental karyawan.

Penurunan semangat kerja

Suasana kerja yang tidak menyenangkan dapat mengurangi semangat dan motivasi karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kurangnya dukungan dan positivitas dapat menyebabkan penurunan semangat kerja secara keseluruhan.

Menurunnya produktivitas

Kinerja individu dan kelompok dapat terpengaruh secara negatif karena toksisitas yang dihasilkan oleh rekan kerja toxic. Fokus pada konflik dan ketidakharmonisan tim dapat menghambat kemampuan untuk mencapai tujuan bersama.

Puncak konflik antar karyawan

Sikap egois dan kebiasaan menyalahkan orang lain seringkali menciptakan ketegangan di antara anggota tim. Konflik antar karyawan dapat mencapai puncaknya, mempengaruhi kerjasama dan hubungan di lingkungan kerja.

Peningkatan turnover karyawan

Karyawan yang merasa tidak nyaman dalam lingkungan kerja yang dipenuhi dengan toksisitas memiliki kemungkinan besar untuk meninggalkan perusahaan. Peningkatan tingkat turnover tidak hanya dapat mengganggu kontinuitas operasional, tetapi juga menciptakan biaya tambahan dalam merekrut dan melatih karyawan baru.

Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic

Berikut adalah tips general untuk menghadapi rekan kerja yang memiliki sifat toxic:

Menjaga Jarak

Langkah pertama adalah membatasi interaksi dengan rekan kerja tersebut. Hindari terlibat terlalu dalam dalam percakapan yang tidak perlu dengan mereka dan pertahankan jarak yang aman agar perilaku mereka tidak mempengaruhi kinerja Anda.

Tetap Tenang

Kuncinya adalah tidak terbawa emosi oleh perilaku negatif rekan kerja toxic. Selalu pertahankan ketenangan dan profesionalisme agar Anda tidak terlibat dalam drama yang tidak perlu.

Mendengarkan Secara Aktif

Jika memang harus berinteraksi, dengarkan dengan aktif apa yang mereka katakan. Meskipun begitu, tetaplah bijaksana dan tidak langsung mempercayai mereka sepenuhnya. Beri kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pendapat, meskipun Anda mungkin tidak setuju.

Komunikasi Pribadi

Jika perilaku rekan kerja sudah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi, cobalah untuk berkomunikasi secara pribadi dan berdua saja. Kritik yang dibangun dengan baik dapat membantu mengubah perilaku buruk menjadi lebih baik.

Minta Bantuan Atasan

Jika komunikasi pribadi tidak memberikan hasil, Anda dapat mencari bantuan dari atasan untuk membantu menengahi situasi tersebut. Terkadang, teguran dari atasan lebih efektif daripada dari rekan sejawat.

Tetap Fokus pada Pekerjaan

Meskipun rekan kerja bersifat beracun, penting untuk tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab kita. Jangan biarkan produktivitas terganggu hanya karena perilaku orang lain.

Cari Dukungan Sosial

Stres yang disebabkan oleh rekan kerja beracun memerlukan dukungan. Cari dukungan sosial dari rekan kerja lain, keluarga, atau konselor untuk mengatasi tekanan tersebut.

Laporkan ke HRD jika Diperlukan

Jika tingkat toksisitas dari rekan kerja sudah sangat parah dan mengganggu lingkungan kerja, laporkan ke bagian SDM agar perusahaan dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesuai peraturan.

Demikian artikel mengenai rekan kerja toxic. Jika Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda dapat mengunduh MyRobin Super App. Di sana Anda dapat memilih dan melamar pekerjaan yang Anda inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh MyRobin Super App sekarang juga!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

id_IDID