Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas menegaskan bahwa setiap orang yang memiliki disabilitas harus diakui dan dihormati hak-haknya sebagai bagian dari masyarakat yang setara dan berdampingan. Undang-undang ini mengharuskan pemerintah dan masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas dalam hal pendidikan, pekerjaan, kesehatan, aksesibilitas, dan partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik.
Seringkali pekerja difabel menghadapi banyak tantangan dalam mencari dan mempertahankan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Di satu sisi, karyawan difabel sering merasa tidak nyaman dengan penampilan orang-orang di sekitarnya karena penampilannya sangat berbeda dari kebanyakan. Dalam kasus ini, kekhawatiran tentang penampilan mungkin menjadi salah satu masalah yang membuat mereka tidak nyaman di sekitar rekan kerja atau orang-orang lain di lingkungan kerja.
Jika karyawan difabel merasa tidak nyaman dengan penampilan mereka karena alasan yang spesifik seperti difabel fisik, maka penting untuk memahami bahwa ini bukanlah sesuatu yang dapat diubah. Untuk itu, dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung karyawan difabel bisa menciptakan suasana harmonis dan rasa saling menghargai dalam lingkungan kerja. Pada artikel ini akan membahas bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang ramah difabel. Simak artikel berikut hingga akhir, ya!
Apa yang Dimaksud Dengan Pekerja Difabel?
Pekerja difabel adalah individu yang memiliki kondisi fisik atau mental yang membatasi kemampuannya untuk melakukan aktivitas secara normal, termasuk dalam konteks lingkungan kerja. Istilah “difabel” sendiri merujuk pada seseorang yang memiliki kecacatan, baik fisik maupun mental, yang mempengaruhi keterbatasan kemampuan mereka untuk berpartisipasi di dalam kehidupan sehari-hari.
Difabel dan disabilitas adalah istilah yang sama yaitu menggambarkan keterbatasan. Difabel memposisikan penyandang disabilitas sebagai orang dengan kemampuan yang sama, hanya saja dengan cara yang berbeda sedangkan disabilitas menggambarkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Namun perlu ditekankan bahwa pekerja difabel adalah orang yang tidak cacat total tetapi terbatas pada aktivitas tertentu atau membutuhkan bantuan, misalnya dengan alat bantu dengar.
Jenis-Jenis Difabel
Kelompok difabel dapat bervariasi sesuai dengan kondisi mereka. Berikut adalah beberapa jenis difabel yang umum dikenal:
Difabel Fisik
Difabel fisik adalah seseorang yang memiliki kecacatan pada bagian tubuhnya seperti anggota badan, tulang belakang, atau organ internal. Difabel fisik dapat membutuhkan bantuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Difabel Sensoris
Difabel sensoris adalah seseorang yang memiliki kecacatan pada salah satu atau beberapa indera, seperti penglihatan, pendengaran, atau perabaan. Difabel sensoris dapat membutuhkan alat bantu seperti kacamata atau alat bantu dengar.
Difabel Intelektual
Difabel intelektual adalah seseorang yang memiliki kecacatan pada kemampuan berpikir dan belajar. Difabel intelektual dapat mengalami kesulitan dalam memahami atau mengingat informasi.
Difabel Mental
Difabel mental adalah seseorang yang memiliki kecacatan pada kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia. Difabel mental dapat membutuhkan dukungan khusus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Manfaat Mempekerjakan Pekerja Difabel Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan yang mempekerjakan karyawan difabel, ternyata memiliki sejumlah manfaat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Menciptakan Keberagaman Budaya Perusahaan
Dengan mempekerjakan pekerja difabel, perusahaan dapat meningkatkan diversitas di tempat kerja. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendorong kreativitas dan inovasi yang lebih besar.
Memberikan Dedikasi untuk Perusahaan
Pekerja difabel biasanya sangat berdedikasi dan memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Mereka sering kali lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas mereka dan memandang pekerjaan sebagai kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka.
Meningkatkan Citra Perusahaan
Mempekerjakan pekerja difabel juga dapat membantu meningkatkan citra perusahaan. Ini dapat memperlihatkan kepada masyarakat bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk mendukung inklusi dan keberagaman di tempat kerja.
Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Karyawan dapat merasa lebih terlibat dalam perusahaan ketika mereka melihat bahwa perusahaan memberikan dukungan dan kesempatan kepada karyawan difabel. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan untuk perusahaan.
Meningkatkan Produktivitas
Pekerja difabel biasanya dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap produktivitas perusahaan. Mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang unik yang dapat membantu meningkatkan efektivitas di tempat kerja.
Meningkatkan Pemasaran Produk
Dengan mempekerjakan pekerja difabel dan menciptakan citra positif bagi perusahaan sehingga dapat mempengaruhi peningkatan penjualan produk. Hal ini karena konsumen cenderung lebih tertarik dan lebih mungkin untuk membeli produk dari perusahaan yang memiliki citra positif dan mendukung nilai-nilai inklusi dan keberagaman.
Mereka juga mungkin memilih untuk menjadi pelanggan setia dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain. Selain itu, pekerja difabel memiliki kemampuan untuk memahami kebutuhan dan perspektif pelanggan dengan cara yang berbeda dari pekerja non-difabel, sehingga juga membantu perusahaan dalam memasarkan produk secara lebih efektif. Oleh karena itu, menciptakan citra positif dan mempekerjakan pekerja difabel dapat memberikan dampak positif pada penjualan produk perusahaan.
Tips Pengelolaan Tenaga Kerja Difabel
Banyak perusahaan yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana mengelola sumber daya manusia (SDM) pada karyawan difabel. Oleh karena itu, diperlukan cara khusus untuk mengelola tenaga kerja karyawan difabel agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang ada dan dapat berkontribusi secara optimal. Berikut adalah tips yang bisa Anda gunakan untuk memaksimalkan kinerja karyawan difabel.
Pelajari berbagai Aspek Kehidupan Pekerja Difabel
Karyawan difabel perlu memahami budaya perusahaan dan mampu mempengaruhi visi dan misi perusahaan. Dari sini, HR harus terlebih dahulu memahami dan mengetahui kondisi kehidupan para karyawan difabel karena setiap pekerja difabel memiliki kebutuhan dan keadaan yang berbeda. Setelah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah membahas bagaimana menyediakan lingkungan dan akomodasi yang ramah bagi penyandang disabilitas agar dapat bekerja dengan baik.
Mengerti Kebutuhan Pekerja Difabel
Pengelolaan tenaga kerja difabel yang efektif membutuhkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan perspektif karyawan difabel. Salah satu tips pengelolaan tenaga kerja difabel yang penting adalah dengan memahami kebutuhan pekerja difabel. Seperti halnya karyawan lainnya, pekerja difabel memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan unik yang harus dipenuhi.
Pengelolaan tenaga kerja yang baik harus memastikan bahwa kebutuhan individu difabel terpenuhi, termasuk aksesibilitas fisik dan digital yang memadai, dukungan tambahan, ketersediaan fasilitas kesehatan yang tepat, serta keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan memahami kebutuhan karyawan difabel secara spesifik, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memastikan bahwa semua karyawan merasa dihargai dan diakui, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Fasilitas Teknologi yang Ramah Difabel
Teknologi dirancang untuk membantu individu dengan kebutuhan khusus atau difabel agar dapat mengakses dan menggunakan teknologi dengan lebih mudah. Contoh dari fasilitas teknologi yang ramah difabel, seperti keyboard dan mouse yang dapat disesuaikan, perangkat lunak baca layar, sistem penginderaan suara, teknologi kendali suara, aplikasi mobile ramah difabel, elevator dan eskalator yang ramah difabel, serta tangga berjalan dan trotoar bergerak yang ramah difabel.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa individu dengan kebutuhan khusus memiliki akses yang setara ke teknologi dan layanan, dan terus mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang ramah difabel.
Cari Tahu Apa Saja Akomodasi yang Dibutuhkan dan Berapa Biayanya
Akomodasi yang dibutuhkan oleh seseorang dengan kebutuhan khusus akan berbeda-beda tergantung pada jenis kebutuhan yang dimilikinya. Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan kebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang berbeda, dan biaya akomodasi yang dibutuhkan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional terkait untuk menentukan jenis akomodasi yang tepat dan perkiraan biayanya.
Menyadari Adanya Keberagaman dan Perbedaan
Menyadari adanya keberagaman dan perbedaan adalah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan sikap menghargai setiap individu. Ketika kita memahami bahwa setiap orang memiliki latar belakang, keyakinan, dan pengalaman yang berbeda, maka kita akan lebih mudah untuk menghormati perbedaan dan memperlakukan setiap orang dengan cara yang adil dan bijaksana.
Bangun Kesadaran Antar Karyawan
Membangun kesadaran antar karyawan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif . Kesadaran ini bisa membantu karyawan untuk lebih memahami keberagaman budaya, latar belakang, dan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh rekan kerja.
Buat Kebijakan Tertulis
Membuat kebijakan tertulis untuk pengelolaan pekerja difabel sangat penting dalam memastikan bahwa kebutuhan dan hak-hak pekerja difabel diakomodasi dan dipenuhi di tempat kerja. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan dalam membuat kebijakan tertulis untuk pengelolaan pekerja difabel:
- Menetapkan komitmen perusahaan untuk memberikan kesempatan yang adil dan sama kepada pekerja difabel
- Menyediakan akomodasi yang diperlukan
- Memberikan pelatihan yang sesuai
- Menetapkan prosedur penanganan keluhan dan masalah
- Memastikan keamanan dan kesehatan kerja
Menyediakan Pelatihan Khusus
Menyediakan pelatihan khusus bagi pekerja difabel merupakan tindakan penting yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Pelatihan khusus dapat membantu karyawan difabel untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara efektif di lingkungan kerja yang ada. Selain itu, pelatihan khusus juga membantu perusahaan untuk menyesuaikan lingkungan kerja agar dapat diakses oleh karyawan difabel.
Pelatihan khusus yang disediakan dapat berupa pelatihan teknologi bantu, adaptasi lingkungan kerja, keterampilan interpersonal, manajemen waktu, keamanan dan kesehatan kerja. Dengan menyediakan pelatihan khusus bagi pekerja difabel, perusahaan juga turut memperkuat kompetensi karyawan difabel dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif serta ramah bagi semua orang.
Mengadakan Pertemuan Berkala dengan Karyawan Difabel
Pertemuan tersebut dapat berupa diskusi satu lawan satu atau pertemuan kelompok yang diadakan secara rutin. Melalui pertemuan berkala tersebut, perusahaan dapat memperoleh masukan dan umpan balik yang berharga dari karyawan difabel mengenai lingkungan kerja, proses kerja, dan fasilitas yang disediakan.
Perusahaan juga dapat memastikan bahwa karyawan difabel merasa didengar dan dihargai, sehingga dapat membangun rasa kepercayaan dan loyalitas dari karyawan difabel. Pertemuan berkala ini membantu perusahaan untuk memastikan bahwa kebutuhan karyawan difabel terpenuhi dengan baik.
Perusahaan dapat menanyakan karyawan difabel mengenai dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugas-tugas yang mereka hadapi di lingkungan kerja. Perusahaan juga bisa memberikan informasi mengenai pelatihan, pengembangan karir, atau program insentif lainnya yang tersedia untuk karyawan difabel. Pertemuan ini membantu perusahaan untuk memperkuat komunikasi dan hubungan dengan karyawan difabel, sehingga menciptakan tim kerja yang lebih produktif.
Buat Penilaian Khusus
Dengan melakukan penilaian khusus untuk pengelolaan pekerja difabel, perusahaan memastikan bahwa kebijakan dan program yang ada efektif dalam menangani kebutuhan dan hak-hak pekerja difabel, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Selain itu, penilaian khusus ini juga membantu perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosial dan hukumnya dalam memperhatikan keberagaman dan hak-hak pekerja difabel.
Sikap yang Perlu dihindari ke Rekan Kerja Difabel
Difabel adalah orang yang sama seperti layaknya orang normal lainnya, harus memenuhi semua haknya. Terdapat beberapa sikap yang perlu dihindari ketika berinteraksi dengan rekan kerja difabel di tempat kerja, antara lain:
Jangan Bertanya Apa Penyebabnya Menyandang Disabilitas
Sangat tidak disarankan untuk bertanya langsung kepada seseorang dengan disabilitas tentang penyebab kondisi disabilitasnya. Hal ini bisa jadi cukup sensitif dan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung. Fokuslah pada kebutuhan dan kemampuan orang tersebut. Jika ada hal-hal yang perlu dipertanyakan terkait kebutuhan atau cara terbaik untuk mendukung orang tersebut di tempat kerja sebaiknya tanyakan dengan sopan.
Jangan Menghindari Interaksi
Sikap yang lebih baik adalah dengan menjalin komunikasi yang terbuka dan empatik. Mendengarkan dengan saksama dan memperhatikan kebutuhan individu tersebut, serta menawarkan dukungan dan bantuan jika diperlukan. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah difabel, di mana setiap orang merasa dihargai dan terlibat secara aktif.
Memperlakukan Rekan Kerja Difabel dengan Kasar atau Tidak Hormat
Memperlakukan rekan kerja difabel dengan kasar atau tidak hormat juga bisa menunjukkan kurangnya kesadaran dan pemahaman terhadap kebutuhan dan hak-hak individu difabel. Hal ini bisa mengurangi kemampuan rekan kerja difabel untuk berpartisipasi aktif di tempat kerja, serta membuat mereka merasa diabaikan atau tidak dihargai.
Sebaiknya menghargai semua rekan kerja dengan sikap yang sopan, ramah, dan hormat. Berusahalah untuk memperhatikan kebutuhan dan perspektif individu difabel, dan berkomunikasi dengan baik untuk mencari solusi terbaik dalam memfasilitasi partisipasi mereka di tempat kerja.
Tidak Mempertimbangkan Kebutuhan Khusus Rekan Kerja Difabel
Ketika perusahaan tidak mempertimbangkan kebutuhan pekerja difabel, hal itu dapat menghambat kemampuan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Akibatnya, produktivitas perusahaan bisa menurun dan kualitas kerja menjadi kurang baik.
Selain itu, ketika pekerja difabel tidak menerima dukungan dan akomodasi yang tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik atau emosional, dan bahkan meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan di tempat kerja.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan pekerja difabel, serta mengakibatkan biaya tambahan untuk perusahaan dalam bentuk gugatan hukum atau denda. Maka dari itu, perusahaan perlu memastikan bahwa lingkungan kerja dan fasilitasnya dapat diakses dan digunakan oleh semua rekan kerja, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus.
Meremehkan atau Mencemooh Rekan Kerja Difabel.
Meremehkan atau mencemooh rekan kerja difabel termasuk dalam tindakan bullying. Hal ini mempengaruhi kesejahteraan dan kinerja rekan kerja difabel dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman bagi mereka. Untuk mengatasi bullying di tempat kerja, perlu ada dukungan dari manajemen dan karyawan lainnya untuk membangun lingkungan kerja yang aman, ramah dan inklusif.
Manajemen harus menetapkan kebijakan anti-bullying dan memastikan bahwa tindakan tersebut ditindaklanjuti secara tegas. Selain itu, pelatihan dan edukasi yang berkaitan dengan tindakan bullying dan inklusivitas juga harus disediakan untuk seluruh karyawan.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki keunikan dan perbedaan dalam penampilan mereka, dan itu adalah hal yang wajar terjadi. Untuk menciptakan inklusivitas dan kesetaraan di tempat kerja, perusahaan dan organisasi harus memastikan bahwa lingkungan kerja mereka terbuka dan ramah terhadap pekerja difabel. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan aksesibilitas yang memadai di tempat kerja, menawarkan akomodasi yang diperlukan, dan memastikan bahwa tidak ada diskriminasi dalam proses perekrutan dan pengembangan karir.
Baca Juga: Kemampuan Komunikasi Nonverbal: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Sebagai pekerja yang inklusif, kita harus menumbuhkan pemahaman dan kesadaran tentang keberadaan pekerja dengan disabilitas, serta memberikan dukungan dan aksesibilitas yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di tempat kerja. Artinya, di sini peran manajemen sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan individu difabel dipertimbangkan dalam semua aspek kerja.
Itu dia informasi mengenai cara menciptakan lingkungan kerja yang ramah difabel. Nah, untuk membantu Anda mendapatkan informasi lebih banyak lagi seputar karir, Yuk kunjungi Blog Myrobin. Semoga bermanfaat.