New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Pengertian Talent Assessment dalam Proses Rekrutmen, HRD Wajib Paham!

Talent Assessment

Karyawan terbaik dapat membantu perusahaan untuk berkembang. Perusahaan harus dapat menilai apakah kandidat yang melamar mempunyai kemampuan untuk berkontribusi terhadap perusahaan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan talent assessment.

Talent assessment adalah salah satu cara untuk mengenal lebih dalam kandidat yang melamar. Proses penilaian tidak hanya pada aspek hard skill saja, tapi secara menyeluruh seperti kemampuan kognitif dan kecerdasan emosional.

Oleh karena itu, owner dan Human Resource Development (HRD) wajib memahami cara menilai calon karyawan. Memahami talent assessment dapat membuat proses rekrutmen jadi lebih efisien.

Pengertian Talent Assessment

Talent assessment adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk menilai calon karyawan berdasarkan keterampilan, pengetahuan, kinerja, gaya kerja, dan etos kerja. Aspek yang dinilai berupa tes keterampilan kerja, bakat, kepribadian, dan integritas. Melalui penilaian ini, perusahaan akan melihat apakah calon karyawan cocok untuk mengisi posisi yang kosong.

Talent assessment merupakan cara untuk melihat apakah calon karyawan dapat melakukan pekerjaan yang nanti akan diberikan. Selain itu, assessment dapat melihat apakah kandidat cocok dengan budaya perusahaan.

Perusahaan melakukan proses penilaian bakat calon karyawan dengan cara yang sesuai standar dan terstruktur. Caranya dapat melalui tes online, tatap muka, atau menggunakan pihak ketiga (konsultan) Lembaga psikologi yang mempunyai keahlian menilai kemampuan orang.

Sebagai catatan, tim HRD harus mempunyai standar penilaian yang berbeda untuk setiap posisi dan tingkatan.

Sebagai contoh, di waktu yang bersamaan, perusahaan membutuhkan sales junior, sales senior, dan manajer sales. Tentunya, standar penilaian untuk ketiga posisi tersebut berbeda-beda.

Tingkat sales junior dan senior perusahaan akan menilai dari keterampilan menjual, berpikir kreatif, dan cara memecahkan masalah. Sedangkan untuk tingkat manajer, perusahaan menilai kualitas kepemimpinan, manajemen proyek, dan strategi pengambilan keputusan.

Menggunakan talent assessment akan membantu tim HRD mengeliminasi kandidat menjadi 

kelompok kecil yang berkualifikasi tinggi untuk maju ke proses rekrutmen selanjutnya. Cara ini membuat proses rekrutmen karyawan menjadi lebih efisien.

Apa yang Dinilai dalam Talent Assessment?

Ada tiga aspek yang dinilai dalam talent assessment. Berikut adalah penjelasannya:

  • Kompetensi: penilaian ini terdiri dari keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan kandidat dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • Etos kerja: penilaian ini akan melihat prinsip dan moral kandidat ketika bekerja.
  • Kecerdasan emosional: penilaian ini akan melihat bagaimana kandidat dalam mengatasi masalah, bersosialisasi dengan rekan kerja, dan mengelola tekanan kerja.

Dari tiga aspek tersebut, perusahaan akan mendapatkan karyawan yang dapat berpikir kreatif, produktif, berinovasi, kolaborasi dengan rekan tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Manfaat Melakukan Talent Assessment dalam Proses Rekrutmen

Beberapa manfaat ketika perusahaan melakukan talent assessment dalam proses rekrutmen adalah:

1. Menghemat waktu proses perekrutan

Talent assessment dapat menilai calon karyawan sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, tanpa mengurangi akurasi nilai. HRD tidak perlu menghabiskan waktu untuk membaca resume pelamar secara manual. Hasil penilaian menjadi pelengkap data untuk mengambil keputusan.

2. Mengurangi bias pribadi

Tanpa disadari, beberapa rekruter mengalami bias ketika memilih kandidat. Dengan adanya talent assessment bias saat memilih kandidat tidak akan terjadi. Sebab, talent assessment mengabaikan sifat pribadi dan tampilan seorang kandidat.

Sebaliknya, talent assessment secara adil menilai kemampuan, dan pengetahuan kandidat. Proses ini memberikan pandangan objektif tentang potensi masing-masing kandidat untuk mengisi posisi yang kosong.

3. Membantu proses orientasi

HRD dapat melakukan proses orientasi atau pengenalan kepada karyawan dengan mempelajari lebih lanjut hasil talent assessment. Cara ini akan membantu HRD untuk menemukan cara berkomunikasi yang tepat saat karyawan pertama kali masuk kerja.

4. Sebagai data untuk pengembangan potensi karyawan

HRD dapat menggunakan data talent assessment untuk menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang karyawan. Hal ini akan membantu HRD untuk membuat program pengembangan potensi dan pelatihan karyawan.

5. Tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi

Retensi karyawan adalah cara perusahaan untuk mempertahankan karyawan terbaiknya.

Jika perusahaan memilih karyawan yang tidak tepat dan sesuai dengan kemampuan, tentu pergantian karyawan (turnover) sangat tinggi.

Berbeda jika perusahaan melakukan talent assessment dengan standar dan cara yang terstruktur, tentu akan mendapatkan kandidat yang sesuai dengan keinginan. Talent assessment dapat menambah kemungkinan mendapatkan kandidat yang tepat. Jika perusahaan dan kandidat memiliki kecocokan, tentu tingkat retensi karyawan akan tinggi.

Metode Talent Assessment

Ada berbagai metode talent assessment yang dapat dipilih. Anda dapat memilih salah satu atau lebih sesuai kebutuhan perusahaan.

1. Cognitive ability tests (tes kemampuan kognitif)

Tes kognitif bertujuan menilai intelektual calon kandidat, seperti penalaran, struktur berpikir, dan kemampuan pemecahan masalah. Tes kognitif terdiri dari pertanyaan-pertanyaan umum dan jawaban terbuka. Pada tes ini tidak memiliki jawaban yang benar, artinya tidak menentukan jawaban yang salah dan benar.

Kelemahan dari tes kognitif adalah hanya menilai elemen kuantitatif dari potensi kandidat. Oleh karena itu, sebaiknya HRD menyertakan tes lainnya untuk mengetahui etos kerja dan keterampilan.

2. Personality tests (tes kepribadian)

Tes kepribadian bertujuan melihat karakteristik pribadi calon kandidat. Melalui tes ini, Anda akan mengetahui kepribadian, kecerdasan emosional, dan cara bersosialisasi di tempat kerja.

3. Situational judgment tests (tes penilaian situasi)

Jenis tes ini akan memberikan calon kandidat contoh masalah yang akan dihadapi dalam bekerja. Dari tes ini, Anda akan melihat bagaimana kandidat menggunakan kemampuannya untuk memecahkan masalah dan resolusi konflik.

4. Skill assessments (tes kemampuan)

Tes kemampuan akan mengukur pengetahuan kandidat terkait posisi yang dilamar. Berbeda dengan tes penilaian situasi yang menekankan soft skill, tes kemampuan akan melihat hard skill yang dimiliki calon kandidat.

5. Work sample assessments (tes kerja singkat)

Tes ini akan menugaskan calon karyawan tugas atau mini project yang berkaitan dengan posisi pekerjaan tersebut. Tugas ini biasanya diberi tenggat, missal harus diselesaikan dalam satu atau dua hari.

Melalui tes ini, perusahaan dapat melihat kualitas dan hasil kerja kandidat. Beberapa perusahaan lebih menekankan jenis tes ini dibanding dengan jenis talent assessment lainnya.

Talent Assessment Framework

Talent assessment framework adalah kerangka kerja atau sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur, mengevaluasi, dan mengelola bakat serta kualifikasi calon karyawan atau karyawan yang sudah ada.

Framework ini membantu perusahaan memahami lebih baik kualifikasi karyawan dan mengambil keputusan yang lebih baik terkait pengembangan, penempatan, dan promosi.

Agar Anda mendapatkan karyawan terbaik, Anda dapat menggunakan talent assessment di bawah ini:

1. Kriteria karyawan yang dibutuhkan

Menentukan kriteria atau standar yang dibutuhkan perusahaan. Kriteria meliputi keterampilan, pengetahuan, perilaku, dan kompetensi yang sesuai dengan posisi atau pekerjaan.

2. Pemilihan metode

Setelah perusahaan menentukan kriteria tentang karyawan yang dibutuhkan, selanjutnya adalah menentukan metode. Seperti yang dijelaskan di atas, ada lima metode talent assessment yang dapat Anda pilih. Metode tersebut digunakan untuk menentukan karyawan yang sesuai dengan kriteria.

3. Bobot penilaian metode

Jika Anda memilih lebih dari satu metode talent assessment, Anda haru menentukan bobot dari setiap metode penilaian yang dipilih.

4. Penentuan hasil

Framework terakhir adalah penentuan hasil yang akan digunakan sebagai keputusan dalam proses rekrutmen.

Talent assessment adalah alat penting dalam strategi perekrutan dan pengembangan karyawan. Dengan metode yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan bisnis.

Dengan mengintegrasikan talent assessment ke dalam strategi HR, perusahaan dapat memastikan kualitas karyawan mereka tetap tinggi, berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang, dan mendukung pertumbuhan organisasi.

Jika Anda tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan talent assessment, Anda dapat menggunakan MyRobin agar tetap mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Di MyRobin, ada jutaan mitra kerja yang berkualitas, terverifikasi, dan pastinya siap kerja. Yuk, hubungi MyRobin segera!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian