New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

7 Tips Efektif Melakukan Onboarding Pekerja Blue-Collar

Tips Efektif Melakukan Onboarding Pekerja Blue-Collar

Sebagai seorang HR, membuat strategi untuk melakukan onboarding bukanlah perkara yang mudah, terlebih kepada pekerja blue-collar. Pada dasarnya, karakteristik pekerjaan mereka berbeda dengan pekerjaan berkerah putih. Pekerja blue-collar terlibat dalam pekerjaan manual dan fisik yang memerlukan keterampilan teknis khusus dan seringkali bekerja di lingkungan yang lebih kasar. Inilah yang menyebabkan perbedaan dalam proses melakukan onboarding pada pekerja blue-collar diperlukan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan pekerjaan tersebut.

Sejak hari pertama mereka bekerja atau bahkan sebelum itu, sebagai HR berusaha untuk membuat karyawan baru merasa diterima dan seolah-olah mereka sudah menjadi bagian dari perusahaan. Maka melalui program orientasi yang baik memainkan peran penting dalam membantu organisasi untuk mengenali perusahaan kepada karyawan baru mengenai budaya kerja, tujuan, serta visi dan misi perusahaan. Sebelum membahasnya lebih jauh, mari simak apa itu onboarding pada pekerja blue collar di bawah ini ya!

Apa Itu Onboarding Pada Pekerja Blue Collar?

Onboarding merupakan proses penyambutan dan mengintegrasikan karyawan baru ke dalam organisasi. Ini meliputi serangkaian kegiatan dan pengenalan yang dirancang untuk membantu karyawan baru beradaptasi dengan lingkungan kerja, tugas-tugas pekerjaan, dan budaya organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan karyawan baru merasa diterima, siap, dan nyaman dalam peran mereka sehingga mereka dapat menjadi produktif secepat mungkin. Onboarding juga memberikan kesempatan bagi karyawan baru untuk memahami nilai-nilai, misi, dan visi organisasi, serta membangun hubungan dengan rekan kerja dan anggota tim.

Proses onboarding untuk pekerja berkerah biru memiliki beberapa perbedaan dengan karyawan berkerah putih. Pekerja berkerah biru umumnya terlibat dalam pekerjaan manual dan fisik yang memerlukan keterampilan teknis khusus, seperti mekanik, operator mesin, atau tukang. Dalam proses onboarding, perhatian khusus diberikan pada pelatihan keterampilan praktis yang relevan dengan pekerjaan tersebut. Pelatihan ini mungkin melibatkan pengenalan terhadap alat dan peralatan yang digunakan, prosedur keselamatan kerja, serta pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab mereka di tempat kerja.

Selain itu, lingkungan kerja pekerja berkerah biru cenderung berbeda dengan karyawan berkerah putih. Mereka mungkin bekerja di luar ruangan atau di lingkungan yang lebih kasar. Oleh karena itu, onboarding untuk pekerja berkerah biru juga dapat mencakup pengenalan terhadap lingkungan kerja yang spesifik, seperti pengenalan terhadap lingkungan yang berisiko tinggi atau penggunaan perlindungan diri yang sesuai.

Komunikasi dan pendekatan interpersonal dalam proses onboarding untuk pekerja berkerah biru juga bisa berbeda. Karena pekerjaan mereka lebih terfokus pada kerja fisik, mungkin lebih sedikit interaksi dengan rekan kerja atau manajemen daripada karyawan berkerah putih. Oleh karena itu, onboarding untuk pekerja berkerah biru dapat memberikan penekanan pada membangun rasa saling percaya dan kerjasama dalam tim kerja mereka.

Manfaat Melakukan Onboarding Pekerja Blue-Collar

Melakukan onboarding kepada pekerja baru blue-collar memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

Integrasi yang Cepat

Onboarding membantu pekerja untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja mereka dengan lebih cepat. Ini membantu mereka merasa diterima dan diintegrasikan ke dalam tim sehingga dapat mulai menjadi produktif dengan lebih efisien.

Memberikan Pemahaman Tugas dan Tanggung Jawab

Melalui onboarding, pekerja baru blue-collar memperoleh pemahaman yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka. Ini membantu mereka memahami ekspektasi pekerjaan mereka, serta memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik.

Keselamatan dan Kepatuhan

Onboarding menyediakan kesempatan untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang prosedur keselamatan kerja yang penting bagi pekerja blue-collar. Hal ini membantu menciptakan kesadaran yang kuat terhadap keselamatan dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan atau cedera kerja.

Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi

Melalui onboarding, pekerja blue-collar dapat memahami nilai-nilai, misi, dan visi organisasi. Ini membantu menciptakan rasa kepemilikan dan identifikasi dengan organisasi yang dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan dan motivasi untuk memberikan kontribusi yang lebih baik.

Meningkatkan Retensi Karyawan

Onboarding yang baik dapat membantu meningkatkan retensi karyawan. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat pada awal masa kerja, pekerja blue-collar cenderung merasa dihargai dan terikat dengan organisasi, yang dapat mendorong mereka untuk tetap berada dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Tips Onboarding Pekerja Blue-Collar

Berikut adalah tips untuk menyambut pekerja blue-collar baru ke dalam tim dan menciptakan pengalaman positif bagi mereka:

Memberikan Sambutan Kepada Pekerja Baru

Perusahaan harus proaktif dan mulai berinteraksi dengan pekerja pada hari pertama mereka dinyatakan diterima oleh perusahaan. Pengalaman karyawan perlu menjadi prioritas untuk menciptakan kesan pertama yang positif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan antusiasme Anda dalam menyambut mereka ke tim dan perusahaan sehingga membuat mereka merasa dihargai dan diterima.

Sediakan Panduan Kerja

Berikan panduan kerja yang jelas dan terstruktur kepada pekerja blue-collar baru. Panduan ini harus berisi informasi tentang tugas, prosedur, kebijakan, dan instruksi kerja yang perlu diikuti. Pastikan panduan ini mudah diakses dan dapat dipahami oleh pekerja baru.

Sediakan Pendampingan Mentor

Sediakan mentor atau pendamping yang akan membantu karyawan baru dalam mengenali lingkungan kerja dan menjawab pertanyaan mereka. Pendamping ini dapat memberikan bimbingan, membantu dalam penyelesaian tugas, dan menjadi sumber dukungan selama periode onboarding.

Pasangkan pekerja baru dengan mentor atau pembimbing yang berpengalaman. Mentor ini dapat membantu pekerja baru dalam mengenal lingkungan kerja, menjelaskan tugas-tugas pekerjaan, memberikan arahan, dan menjawab pertanyaan mereka. Mentor juga dapat membantu membangun hubungan kerja yang positif dan memfasilitasi adaptasi yang lebih baik.

Fokus pada Pelatihan Keterampilan Praktis

Dalam proses onboarding, berikan perhatian khusus pada pelatihan keterampilan praktis yang relevan dengan pekerjaan mereka. Ini termasuk mengajarkan penggunaan alat, peralatan, dan teknik khusus yang digunakan dalam pekerjaan mereka. Pastikan pelatihan ini dilakukan secara menyeluruh dan berulang-ulang untuk memastikan pemahaman yang baik.

Libatkan Rekan Kerja dan Tim

Libatkan rekan kerja dan anggota tim dalam proses onboarding. Mengadakan sesi pengenalan, pertemuan tim, atau kegiatan sosial dapat membantu memperkenalkan pekerja baru dengan anggota tim lainnya dan membangun hubungan kerja yang kuat. Ini juga membantu pekerja baru merasa diterima dan menjadi bagian dari tim.

Memberikan Perhatian pada Kesejahteraan dan Keselamatan Pekerja

Pastikan pekerja baru menerima pelatihan keselamatan yang komprehensif dan mematuhi prosedur keselamatan yang berlaku. Berikan perhatian pada kesejahteraan mereka dengan memberikan informasi tentang fasilitas kesehatan, jaminan sosial, dan program kesejahteraan lainnya yang tersedia.

Komunikasi yang Efektif

Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jelas dengan pekerja. Berikan saluran komunikasi yang mudah diakses untuk pertanyaan, masukan, atau kekhawatiran yang mereka miliki. Berikan umpan balik secara teratur dan jelaskan harapan kerja dengan jelas.

Strategi orientasi yang tepat sangat penting untuk memastikan karyawan baru merasa disambut dengan baik dalam peran baru mereka. Dengan menerapkan tips ini, perusahaan dapat melakukan onboarding pekerja blue-collar dengan sebaik mungkin sehingga pekerja baru dapat mengembangkan keterampilan mereka, beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan merasa diterima dan diintegrasikan dengan baik ke dalam organisasi.

Dengan demikian mereka dapat memulai pekerjaan baru mereka dengan percaya diri, beradaptasi dengan cepat, dan memberikan kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. 
Ikuti tips menarik lainnya seputar dunia kerja, karir, dan kepegawaian di blog MyRobin yang dapat diakses secara gratis. Selain, itu MyRobin dapat menyalurkan pekerja blue collar secara end-to-end sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Hubungi kami di sini  dan konsultasikan kebutuhan Anda sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian