Bisnis konstruksi dan dan bangunan adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia.
Namun di dalam dunia bisnis, konstruksi dan bangunan diklaim sebagai salah satu model bisnis yang sangat dinamis, karena tingkat permintaan maupun kondisi pasar yang cenderung berubah-ubah.
Ini membuat perusahaan konstruksi harus adaptif, dan memiliki kemampuan manajerial yang hebat.
Anda dapat mengenali model bisnis ini lebih lanjut dalam artikel yang telah MyRobin sediakan berikut ini.
Pengertian Bisnis Konstruksi dan Bangunan
Bisnis konstruksi dan bangunan adalah bisnis yang bergerak dalam bidang pembangunan, infrastruktur, sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan regulasi, rencana, dan aturan hukum yang berlaku.
Di samping manufaktur, konstruksi menjadi salah satu model bisnis yang menyerap tenaga kerja terbesar, sehingga dapat membantu membuka lapangan pekerjaan, dan berkontribusi terhadap berkurangnya angka pengangguran di Indonesia.
Perusahaan yang mengadopsi model bisnis ini disebut dengan perusahaan konstruksi, atau perusahaan penyedia jasa konstruksi, atau sering disingkat juga dengan kontraktor.
Ciri Khas dan Karakteristik Bisnis Konstruksi dan Bangunan
Seperti model bisnis industri lainnya, konstruksi dan bangunan memiliki ciri khas dan karakternya sendiri. Berikut ini adalah ciri khas dan karakteristik bisnis konstruksi dan bangunan:
Dipenuhi Ketidakpastian
Bisnis konstruksi adalah salah satu model bisnis yang memiliki resiko yang cukup tinggi. Selain itu laba yang dihasilkan oleh bisnis ini terbilang cukup rendah.
Klien Memegang Pengaruh Besar
Market perusahaan konstruksi sangat dipengaruhi oleh klien karena kepentingan klien tersebut dilindungi oleh keberadaan perusahaan asuransi, pengawas, dan juga lembaga-lembaga keuangan, seperti bank yang mengikat perusahaan konstruksi untuk terus menuruti permintaan dari klien.
Budget dan Jadwal yang Sangat Fluktatif
Ciri khas berikutnya adalah kontrak dan nilai jual yang cukup konservatif, namun modal dan biaya produksi yang diperlukan sangatlah fluktuatif.
Selain itu jadwal dan waktu pengerjaan juga sangat ditentukan oleh klien. Ini membuat keuntungan dari perusahaan konstruksi cenderung berubah-ubah.
Terkadang sebuah perusahaan konstruksi melakukan pembangunan di lokasi yang berbeda-beda, sehingga dapat menyebabkan jadwal yang tidak tetap sehingga manajemen shifting yang baik akan sangat dibutuhkan.
Menerapkan Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja (K3)
Penerapan K3 dalam bisnis konstruksi dan bangunan merupakan hal yang wajib dan menjadi perhatian penuh sebelum perusahaan mulai melakukan berbagai proses pembangunan.
Ini dilakukan demi melindungi karyawan dari berbagai risiko kecelakaan yang selalu mengintai di lingkungan kerja.
HRD juga dapat membantu perusahaan mensosialisasikan kebijakan K3. HRD dapat membuat program untuk mengatur dan mewajibkan setiap karyawan untuk mengikuti berbagai pelatihan K3 di perusahaan.
Hal-Hal yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Merintis Bisnis Konstruksi dan Bangunan
Mungkin setelah mempelajari mengenai ciri khas dan karakteristik bisnis konstruksi dan bangunan, Anda jadi tertantang untuk berkecimpung dalam bisnis ini.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai bisnis tersebut, yaitu:
Kualifikasi Badan Usaha
Kualifikasi perusahaan konstruksi dapat dijadikan acuan pertama bagi Anda yang tertarik untuk merintis model bisnis ini. Aturan terkait kualifikasi tersebut telah diatur dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang usaha jasa konstruksi (UUJK), yang terdiri dari kualifikasi usaha kecil, menengah, dan besar.
Penetapan kualifikasi usaha ini dilakukan melalui penilaian penjualan tahunan, kemampuan finansial, ketersediaan tenaga kerja konstruksi, dan kemampuan dalam pengadaan peralatan dan perlengkapan konstruksi.
Kualifikasi usaha ini akan menentukan batas kemampuan usaha serta segmentasi pasar dari perusahaan konstruksi yang akan Anda rintis.
Izin Usaha
Izin usaha wajib dikantongi oleh perusahaan konstruksi untuk dapat beroperasi. Izin usaha ini diberikan oleh pemerintah daerah setempat di dalam wilayahnya berdasarkan peraturan per undang-undangan.
Izin ini berlaku untuk perusahaan konstruksi melaksanakan kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh Indonesia. Semuanya telah diatur dalam Pasal 26 ayat 2, Pasal 28, dan Pasal 29 ayat 1 UUJK.
Sertifikat Badan Usaha
Sertifikat badan usaha juga sangat penting untuk dimiliki oleh perusahaan konstruksi. Sertifikat ini di atur di dalam pasal 30 UUJK dan diterbitkan oleh Badan Sertifikasi Terakreditasi, atau LPJK kepada perusahaan yang memenuhi kualifikasi.
Kualifikasi tersebut adalah jumlah dan sebaran tiap anggota, pemberdayaan tiap anggota, pemilihan pengurus yang dilakukan secara demokratis, sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah, serta mampu melaksanakan kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sertifikasi ini mencakup jenis, usaha, klasifikasi, dan kualifikasi usaha.
Tanda Daftar Pengalaman
Berdasarkan Pasal 31 UUJK, setiap badan usaha jasa konstruksi dengan kualifikasi menengah, dan besar harus melakukan registrasi pengalaman pada kementerian terkait. Registrasi ini perlu dibuktikan dengan tanda daftar pengalaman.
Tanda daftar pengalaman ini harus mencakup detail paket pekerjaan, siapa saja pengguna jasanya, tahun dilaksanakannya pekerjaan, serta nilai pekerjaan dan kinerja penyedia jasa.
Pengalaman yang didaftarkan ke dalam tanda daftar pengalaman ini merupakan pengalaman dalam menyelenggarakan jasa konstruksi yang sudah melalui proses serah terima yang sah.
Pilihan Jenis Usaha
Dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 terkait Jasa Konstruksi (UUJK), dijelaskan bahwa terdapat tiga pilihan jenis perusahaan konstruksi yang bisa dijadikan patokan dalam merintis perusahaan konstruksi, yaitu usaha jasa konsultasi konstruksi, usaha pekerjaan konstruksi, dan usaha pekerjaan konstruksi yang terintegrasi.
Perubahan tersebut sudah dimuat di dalam pasal 12 hingga pasal 15 UU nomor 2 tahun 2017 terkait jasa konstruksi dengan memperhatikan tingkat perubahan klasifikasi produk konstruksi yang berlaku secara internasional, serta perkembangan layanan perusahaan konstruksi.
Tantangan dan Strategi Meningkatkan Keuntungan Perusahaan Konstruksi
Banyak kontraktor, terutama pemula yang terlalu berfokus pada mendapatkan proyek, mementingkan sirkulasi tanpa menghitung keuntungan dan kendala yang akan dihadapi.
Banyaknya klien yang cenderung memberikan kontrak kepada penawar terendah menghadirkan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh bisnis konstruksi dan bangunan.
Perusahaan konstruksi biasanya dibebani oleh masalah profitabilitas, pembayaran, dan kurangnya uang tunai untuk menutupi biaya operasional dan peluang pertumbuhan dana.
Untuk dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut, penting bagi perusahaan untuk menyusun strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan.
Berikut ini adalah strategi yang dapat Anda pertimbangkan untuk meningkatkan laba dalam bisnis konstruksi dan bangunan:
Hindari menurunkan/membanting harga agar tetap kompetitif
Untuk dapat bersaing dalam kompetitifnya bisnis konstruksi dan bangunan, perusahaan konstruksi terkadang menurunkan harga untuk memenangkan kontrak dari calon klien.
Hal ini sebaiknya dihindari, karena klien maupun kontraktor akan mendapatkan banyak kerugian.
Klien di satu titik bisa saja berpikir bahwa kontraktor akan mengurangi kualitas demi menekan budget, sedangkan kontraktor dapat mengalami kerugian atau bahkan kehilangan uang jika sedikit saja hal tak terduga terjadi.
Perusahaan konstruksi sebaiknya menghindari cara ini, dan lebih fokus mencari proyek-proyek berkualitas yang sesuai dengan keunggulan dan kelebihan mereka karena lebih baik mendapatkan lebih sedikit pekerjaan dengan margin yang besar dibandingkan mengejar banyak proyek dengan margin yang tipis karena berbagai resiko yang mungkin terjadi.
Meminimalisir Kesalahan yang Mengakibatkan Kerugian
Pengerjaan ulang adalah salah satu masalah yang umum terjadi dalam bisnis konstruksi dan bangunan. Hal ini terjadi karena kekeliruan perhitungan, atau kesalahan pada saat pengerjaan.
Tentunya ini tidak hanya menguras budget, namun juga akan berdampak buruk pada reputasi perusahaan yang akan berdampak pada laba di masa depan.
Miskomunikasi dan penerimaan informasi yang buruk mengenai proyek menyumbang angka yang cukup besar dalam permasalahan ini. Karena itu pastikan perhitungan sudah matang, dan komunikasi terjalin dengan baik, sehingga perusahaan dapat bertindak tangkas mengelola informasi buruk yang diterima.
Hindari Tunggakan Pembayaran
Beberapa kontrak yang ada dalam satu proyek konstruksi tunggal, serta struktur pembayarannya yang bersifat hierarkis menyebabkan munculnya masalah-masalah pembayaran.
Durasi proyek yang panjang menyebabkan bisnis konstruksi dan bangunan rentan terhadap penurunan ekonomi, yang juga menyebabkan permasalahan keuangan, salah satunya adalah pelemahan mata uang, dan keterlambatan pembayaran.
Pergeseran rencana awal dapat menyebabkan klien merasa tidak puas, sehingga juga dapat menyebabkan kegagalan pembayaran.
Untuk mengatasi ini, pastikan Anda membuat kontrak-kontrak yang detail dan jelas, serta memiliki dasar hukum yang kuat. Perhitungkanlah kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi, serta masukan klausul-klausul yang dapat membantu Anda menangani kemungkinan tersebut ke dalam kontrak awal.
Rekrut Pekerja Konstruksi dan Bangunan Berkualitas
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pekerja konstruksi dan bangunan dapat menyebabkan kerugian dari kontraktor. Karena itu minimalisir kesalahan tersebut dengan merekrut pekerja yang berkualitas dan profesional.
MyRobin dapat menyediakan Anda tenaga kerja seperti Surveyor, Pekerja Konstruksi, Estimator dan lain sebagainya untuk bisnis konstruksi dan bangunan Anda. Simak detail lengkapnya di sini
Daftar Perusahaan Konstruksi Terbesar di Indonesia
Dalam merintis suatu bisnis, tentunya Anda memerlukan role model, baik dalam target jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut ini kami menyediakan daftar perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
1. PT Adhi Karya
Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
PT Adhi Karya awalnya adalah perusahaan belanda dengan nama “Architecten-Ingenieur-en Aannemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V” atau biasa disingkat dengan Associate N.V.
Tahun 1960, perusahaan ini kemudian dinasionalisasikan dan berganti nama menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya
Perusahaan ini berperan besar dalam pembangunan skala besar yang dilakukan Indonesia sejak tahun 1960-an.
Kemudian pada tahun 1974 perusahaan ini berubah menjadi Perseroan Terbatas, atau PT.
Hingga saat ini PT Adhi Karya masih tetap eksis sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar, dengan beberapa anak perusahaan seperti Adhi Persada, Adhi Persada Gedung, dan lain-lain.
2. PT Amarta Karya
Seperti PT Adhi Karya, PT Amarta Karya adalah perusahaan hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda bernama N.V. Constructie Werkplaatsen De Vries Robbe Lindeteves atau biasa disingkat dengan Robbe Linde & Co pada tahun 1972.
3. PT Pembangunan Perumahan
PT Pembangunan Perumahan dirintis tahun 1953, dan telah berhasil membangun berbagai gedung-gedung megah di Indonesia, seperti Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel Yogyakarta, dan Samudera Beach Hotel Pelabuhan Ratu.
Saat ini PT Pembangunan Perumahan sedang mengincar untuk terlibat dalam rencana pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN.
Demikian artikel mengenai bisnis konstruksi dan bangunan. Kunjungi MyRobin.ID untuk mendapatkan informasi baru mengenai bisnis, karir, hingga merekrut pekerja berkulitas secara on-demand dalam 24 jam.