New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Memahami Definisi dan Cara Menghitung Return on Investment dalam Kampanye Marketing

return of investment dalam kampanye marketing

Return on investment (ROI) adalah sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari sebuah investasi. Dalam kampanye marketing, ROI dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kampanye tersebut dan memastikan bahwa anggaran pemasaran dialokasikan dengan efektif.

Penting bagi tim pemasaran mempelajari formula untuk menghitung ROI. Dengan mengetahui ROI dari kampanye marketing, tim pemasaran dapat mengidentifikasi elemen kampanye yang paling efektif dan mengalokasikan anggaran pemasaran Anda secara lebih efisien.

Dalam artikel kali ini MyRobin akan membahas ROI dalam kampanye marketing secara menyeluruh, termasuk cara menghitungnya. Yuk simak sekarang!

Memahami return of investment dalam kampanye marketing

Setiap investasi memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan atau kerugian. Untuk mengukur seberapa efektif investasi tersebut, Anda dapat menggunakan ROI sebagai metrik untuk menghitung persentase keuntungan yang diperoleh dari total jumlah aset yang diinvestasikan.

ROI (Return on Investment) adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan seberapa efektif kampanye pemasaran digital dalam menghasilkan keuntungan. ROI menghitung perbandingan antara keuntungan yang dihasilkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi atau kampanye pemasaran.

Menurut Sutrisno (2001), ROI didefinisikan sebagai kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya investasi yang dikeluarkan. Dengan kata lain, ROI mengukur seberapa cepat investasi dapat terbayar dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Hasil analisis ROI dapat menunjukkan efektivitas kampanye pemasaran. Jika ROI positif, artinya investasi atau kampanye pemasaran tersebut menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat dianggap berhasil. Sebaliknya, jika ROI negatif, investasi atau kampanye pemasaran tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan dan mungkin perlu diperbaiki atau dihentikan.

Dalam bisnis, ROI digunakan oleh investor untuk mengevaluasi kinerja investasi mereka dan membandingkannya dengan investasi lainnya. Dengan menggunakan ROI, investor dapat menentukan investasi mana yang lebih menguntungkan dan mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas.

Pentingnya return of investment  

ROI merupakan persentase laba yang didapat dari kegiatan investasi. Return on investment sangat penting bagi pemilik bisnis maupun marketer profesional. 

Contoh kasus ROI yakni ketika Anda menjalankan strategi periklanan PPC. Biasanya data return on investment bisa dilacak otomatis, sehingga laba iklan dapat terlihat. 

Tim pemasaran memanfaatkan data dari analisis ROI untuk hal-hal sebagai berikut: 

1. Memahami pesaing 

ROI di departemen marketing berguna untuk memahami efisiensi kampanye pemasaran perusahaan dengan kompetitor. Dengan membandingkan ROI perusahaan dengan ROI pesaing, tim pemasaran dapat mengetahui seberapa efektif kampanye mereka dibandingkan dengan pesaing dan mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat meningkatkan kinerja pemasaran mereka.

Apabila persentase ROI pesaing lebih tinggi, tim marketing dapat mempelajari strategi mereka untuk mengevaluasi atau menerapkan strategi milik kompetitor. Namun, perlu diingat bahwa setiap perusahaan memiliki situasi dan tujuan yang berbeda, sehingga perlu melakukan evaluasi yang tepat sebelum mengadopsi strategi pesaing. Pelajari Competitive Analysis

2. Mengutamakan project saat ini 

Apabila Anda menjalankan banyak kampanye sekaligus, ROI dapat membantu Anda dalam mengutamakan kampanye yang paling menguntungkan. Dengan mengevaluasi ROI dari masing-masing kampanye, Anda dapat mengetahui kampanye mana yang lebih efektif dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Jika terdapat kampanye yang memiliki ROI yang rendah atau bahkan negatif, tim pemasaran dapat melakukan perbaikan atau mengubah strategi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalkan risiko kerugian dan lebih fokus pada kampanye yang memberikan hasil yang lebih menguntungkan.

3. Menilai kesehatan keuangan 

Pentingnya return on marketing investment adalah menilai kesehatan keuangan perusahaan. Return on investment memungkinkan marketer mempelajari jumlah laba yang dihasilkan dari tiap project. Selain itu, hasil analisis juga memberikan insight berupa faktor yang mempengaruhi angka pendapatan. 

4. Mengukur keberhasilan kampanye

ROI merupakan alat yang sangat berguna untuk mengukur keberhasilan kampanye pemasaran dan melihat pengaruhnya pada pendapatan perusahaan. Selain itu, mengukur return on investment juga membantu perusahaan dalam mengkombinasikan kampanye pemasaran offline dan online dengan lebih efektif.

5. Membantu alokasi anggaran pemasaran 

Kampanye online atau offline memerlukan biaya. Oleh karena itu, Anda harus bijak mengalokasikan anggaran pada strategi yang berpeluang mendatangkan lebih banyak keuntungan. 

6. Memilih project di masa mendatang 

Menggunakan Return on Investment (ROI) dalam digital marketing sangat berguna untuk memilih proyek atau kampanye pemasaran di masa depan. Dengan mengukur ROI dari kampanye pemasaran sebelumnya, Anda dapat mempertimbangkan proyek mana yang mungkin menghasilkan keuntungan dan mana yang perlu dihindari.

Faktor yang mempengaruhi ROI (Return of investment) 

ROI adalah sebuah teknik analisis rasio keuntungan yang berguna dalam mempelajari seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset mereka dalam operasional. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ROI, di antaranya:

1. Profit margin 

Profit margin dalam ROI adalah rasio antara laba operasi dengan penjualan bersih dalam bentuk persentase. Fungsi dari profit margin adalah untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan dari penjualan.

2. Turnover

Turnover dalam ROI merujuk pada tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasional dalam periode tertentu, dan digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan pendapatan.

Cara menghitung return of investment 

Setelah memahami fungsi ROI, Anda perlu mempelajari bagaimana rumus cara menghitung return on investment dengan tepat. Berikut beberapa formula yang bisa digunakan:

1. Rumus sederhana ROI

Formula return on investment ini digunakan untuk bisnis maupun marketing. Anda perlu mengetahui pertumbuhan penjualan dengan biaya pemasaran. 

ROI marketing = Pertumbuhan penjualan – biaya pemasaran : biaya pemasaran x 100%

Begini contoh menghitung ROI dengan rumus di atas: Perusahaan Abjad mengalami pertumbuhan penjualan sebesar Rp10.000.000 dan investasi pemasaran sekitar Rp1.000.0000 maka ROI sederhananya 900%.

2. Rumus ROI yang disesuaikan 

Rumus sederhana cukup mudah, tetapi tidak semua pengembalian investasi bisa diukur menggunakan rumus di atas. Merujuk Investopedia, tim pemasaran dapat menggunakan lead up kampanye 12 bulan untuk menghitung tren penjualan yang ada. 

ROI = (Pertumbuhan penjualan – rata-rata pertumbuhan penjualan organik – biaya pemasaran) : biaya pemasaran

Sebagai contoh perusahaan abjad memiliki pertumbuhan penjualan organis dengan rata-rata 6% dan perusahaan menjalankan kampanye pemasaran sebanyak Rp10.000.000. Di bulan pertama terjadi pertumbuhan penjualan sebesar Rp15.000.000. 

Pertama hitung rata-rata pertumbuhan penjualan = 6% dari Rp15.000.000 = Rp900.000

Kemudian, masukan dalam rumus 

= (Rp15.000.000 – Rp900.000 – Rp10.000.000) : Rp10.000.000 

= Rp4.100.000 = 0,41 = 41%

3. Rumus ROI menggunakan laba kotor

Tim pemasaran dapat menghitung ROI menggunakan laba kotor untuk unit yang terjual selama kampanye, yaitu 

ROI = gross profit – investasi pemasaran : investasi pemasaran.

4. Menghitung ROI pemasaran 

Cara menghitung ROI Iklan dan kampanye marketing lainnya berdasarkan Hubspot bisa dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 

[((number of leads x lead to customer rate x average sales price) – cost ad) : cost ad] x 100

Menurut Indeed untuk bisa menggunakan rumus ROI ini, Anda perlu mengetahui beberapa hal seperti:

  • Jumlah prospek (number of leads) artinya berapa audiens yang akan dikonversi menjadi prospek 
  • Tingkat prospek pelanggan (lead to customer rate) berapa persentase prospek yang menjadi pelanggan
  • Biaya iklan (ad spend) yakni anggaran yang digunakan untuk mengiklankan kampanye pemasaran 
  • Harga penjualan rata-rata (average sales price)

Tips meningkatkan return of investment 

Cara meningkatkan dan mengukur return on investment untuk kampanye digital marketing bisa dilalui dengan langkah di bawah ini. 

1. Menentukan tujuan 

Sebelum menghitung ROI, Anda perlu menetapkan sasaran. Menentukan tujuan dari tiap kampanye akan memudahkan Anda mengukur return on investment dengan lebih spesifik. Di samping itu, membantu memahami metrik apa yang menjadi faktor ROI. 

2. Memilih formula yang akan digunakan 

Tips mengukur ROI adalah menentukan rumus yang akan Anda gunakan. Sesuaikan dengan metrik yang menjadi faktor return on investment kampanye pemasaran. 

Rumus sederhana digunakan untuk mengetahui gambaran umum bagaimana pendapatan berubah dibanding dengan biaya pemasaran. Apabila perusahaan ingin membandingkan biaya pemasaran dengan pesaing, gunakan rumus di atas sesuai kebutuhan.

Rumus yang disesuaikan memberikan wawasan lebih luas bagaimana kampanye pemasaran secara spesifik berdampak pada pertumbuhan perusahaan. 

3. Mengukur pertumbuhan penjualan dan biaya pemasaran 

Tim pemasaran yang ingin menghitung ROI perlu mengumpulkan data berkaitan dengan pengeluaran dan pendapatan yang relevan dengan kampanye pemasaran Anda. Untuk mengukur pengembalian investasi project besar, Anda mungkin perlu berkolaborasi dengan divisi lainnya. 

4. Menyusun kerangka waktu 

Tentukan time frame untuk mengumpulkan data yang diperlukan menghitung ROI. Berikan jeda bagi iklan agar menjangkau target audiens lebih dulu kemudian menghitung ROI iklan tersebut. 

5. Memanfaatkan tools khusus 

KPI (Key Performance Indicator) digunakan untuk menunjukkan efektivitas dalam mencapai tujuan tertentu dan membantu menentukan metrik yang digunakan untuk mengukur ROI. 

Di samping menentukan KPI, pertimbangkan berinvestasi pada tools yang dapat membantu memudahkan melihat pengembalian investasi. 

6. Memeriksa average position

Perusahaan yang memiliki website resmi, perlu rutin memeriksa posisi rata-rata situs. Dengan berada di peringkat teratas, situs web akan memiliki peluang untuk menarik lebih banyak traffic. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk melakukan optimasi sehingga peringkat website meningkat. Posisi teratas memberikan manfaat yang besar karena semakin banyak klik yang diterima, semakin besar pula dampaknya pada ROI yang positif.

7. Melacak unique visitors and branded search lift

Unique visitor merujuk pada orang yang mengklik situs Anda sekali dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan. Melacak pengunjung yang unik mampu memberikan insight tentang sumber lalu lintas paling disukai. 

8. Menginterpretasikan hasil ROI 

Pasca data yang diperlukan telah cukup, saatnya memasukkannya dalam rumus. Kemudian Anda perlu menafsirkan persentase yang dihasilkan perusahaan. 

Contoh menghitung ROI 

Setelah mempelajari rumus dan bagaimana penerapan formula ROI, mari pahami lebih dalam cara menghitung ROI marketing berdasarkan beberapa situasi. 

1. Menghitung ROI Email marketing

Perusahaan fashion melakukan kampanye email marketing dengan mengirimkan newsletter pada pelanggan. Di dalam newsletter terdapat tautan yang mengarah ke halaman pembelian. Total biaya yang dikeluarkan untuk iklan sebanyak Rp1.0000.000, sedangkan rata-rata harga penjualan Rp30.000. 

Berdasarkan pelacakan URL, iklan mampu mengundang 50 audiens ke halaman produk dan sekitar 20 orang memasukkan produk ke dalam keranjang. Sementara yang benar-benar membeli hanya 17 orang. Cara menghitung ROI-nya sebagai berikut:

= [((number of leads x lead to customer rate x average sales price) – cost ad) : cost ad] x 100

= [(20 x 0,85 x Rp30.000) – Rp1.000.000) : Rp10.000.000] x 100 

= 51%

2. Contoh perhitungan ROI dalam iklan online

Brand kecantikan baru, tertarik menggunakan iklan PPC untuk meningkatkan awareness tentang produk baru mereka yang dihargai Rp100.000 per item. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan iklan pay per click sekitar Rp500.000. 

Dari hasil analisis diketahui 12 orang mengklik dan memasukkan produk ke dalam keranjang, sedangkan 7 diantaranya melakukan pembelian. 

Perhitungan return of investment brand tersebut sebagai berikut: 

[((12 x 0,583 x Rp100.000) – Rp500.000) : Rp500.000] x 100 = 39,93%

3. Netral ROI

Ketika perusahaan berada di titik impas, ROI yang dihasilkan adalah 0. Jadi, bila perusahaan menghabiskan anggaran Rp2.000.000 untuk pemasaran dalam sebulan dan menghasilkan penjualan sebanyak Rp2.000.000 maka 0= (Rp2000.000-Rp2.000.000) : (Rp2.000.000). 

4. ROI positif 

Bagaimana ROI dikatakan positif? Pengembalian investasi dikatakan positif bila hasilnya tidak negatif. Sebagai contoh perusahaan makeup menghasilkan Rp5.000.000 dan hanya mengeluarkan dana Rp1.000.000 untuk upaya pemasaran. 

Pada bulan ini, perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 10% dari total pendapatan. 

ROI = (Rp5.000.000 – Rp500.000 – Rp1.000.000) : Rp1.000.000 = 3,5%

Sebaliknya, jika hasilnya -3,5% maka ROI bisa disebut negatif. 

Pengukuran yang sama pentingnya dengan ROI 

Ketika Anda mengukur pengembalian investasi, ada pula pengukuran yang sama pentingnya, seperti di bawah ini. 

1. Cost per lead 

Cost per lead menunjukkan rata-rata berapa banyak perusahaan membayar upaya pemasaran untuk mendatangkan prospek. Rumusnya cost per lead = total pengeluaran : total prospek. 

2. Click through lead 

Click through rate digunakan untuk melihat berapa banyak orang yang mengunjungi situs Anda melalui tautan yang dipasang di iklan. Rumus mengetahui CTR = total jumlah klik : total tayangan x 100. 

3. Average order value 

Average order value menunjukkan jumlah uang yang umumnya dihabiskan pelanggan untuk satu pesanan. Metrik ini berguna untuk melacak retensi pelanggan maupun peningkatan laba. Rumus menghitung AOV = total pendapatan : jumlah total pesanan. 

4. Conversion rate 

Melacak tingkat konversi bisa dilakukan melalui saluran ataupun perangkat. Anda dapat mengetahui tingkat konversi melalui sosial media ataupun melalui perangkat seluler. 

Itulah rumus menghitung return on investment dalam kampanye marketing. Anda dapat menggunakan tools khusus untuk mengetahui persentase ROI strategi pemasaran. Temukan informasi menarik lainnya di blog MyRobin.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian