Apakah Anda sudah pernah mendengar tentang product marketing? Istilah tersebut umum dibahas ketika sebuah bisnis ingin meluncurkan sebuah produk. Namun, apa artinya?
Product marketing adalah praktik atau proses membawa produk ke market hingga memastikan konsumen memerlukan dan membeli barang tersebut.
Tugas pemasar produk tak berhenti pada saat barang masuk ke market saja. Namun, juga memastikan customer membeli produk yang Anda luncurkan. Mari kupas tuntas lewat artikel kali ini.
Definisi product marketing
Banyak situs yang mendefinisikan pemasaran produk dan kaitannya dengan kegiatan marketing. Menurut HubSpot, product marketing adalah kegiatan membawa produk ke target pasar tujuan.
Di dalamnya termasuk menentukan posisi dan pesan produk, melakukan peluncuran, dan menjamin sales serta pelanggan memahaminya.
Sementara pengertian menurut Drift product marketing adalah proses menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan, sehingga mereka pasti akan membeli dan menggunakan produk tersebut.
Namun, secara prakteknya kegiatan ini mengkombinasikan product development, sales, dan customer relationship management.
Seorang product marketer bertanggung jawab dan memastikan produk sudah sesuai dengan market yang perusahaan targetkan.
Jadi, layak dibeli dan bisa digunakan selama terus menerus oleh konsumen. Namun, seberapa berpengaruhnya tim product marketing di sebuah bisnis?
Seberapa penting tim product marketing di lingkungan bisnis
Product marketing manajemen adalah departemen yang terdiri dari tim pengembangan produk, pemasaran, dan penjualan.
Tugas product marketing umumnya mengawasi operasional departemen, melakukan riset pasar, menyiapkan biaya, dan mengimplementasikan strategi pemasaran.
Intinya, product marketing membantu Anda memastikan bahwa produk yang sudah dibuat, memang benar-benar pelanggan butuhkan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh.
Anda tidak dapat meluncurkan produk tanpa mengetahui siapa target pembelinya dan bagaimana strategi pemasaran ingin dijalankan.
Kepala pemasar produk software Morningstar melansir dari Product Marketing Alliance menyatakan “Pemasaran produk sebenarnya kegiatan menilai pasar dan value dari perusahaan‒”
“Kemudian menarik empati dan pemahaman pasar tersebut, ke dalam apa yang harus Anda buat. Karena pada dasarnya perusahaan mengerti siapa ‘orang’ atau pelanggan yang rela membayar untuk sebuah solusi dari sebuah produk.”
Jadi, dapat Anda simpulkan, kalau pemasaran produk ialah aspek penting yang membuat bisnis tak hanya pelanggan beli sekali saja, tetapi customer gunakan secara terus menerus.
Pilar-pilar product marketing
Seorang pebisnis wajib memahami 4 pilar utama, agar pemasaran product berjalan maksimal dan memberikan hasil sesuai harapan, adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Riset pasar
Pilar utama product marketing adalah riset pasar. Ya, sebelum meluncurkan produk Anda wajib memahami segmen pasar mana yang akan Anda tuju.
Bisa dikatakan bahwa market research merupakan fondasi yang tidak boleh Anda abaikan. Pasalnya, tanpa riset mendalam Anda tidak akan tahu siapa yang kira-kira memerlukan produk tersebut dan pendekatan seperti apa yang Anda perlukan untuk mencapai target audience tersebut.
2. Membuat kriteria pasar yang jelas
Menentukan kriteria pasar yang spesifik merupakan 2 pilar utama marketing product. Di sini Anda perlu menetapkan dengan jelas siapa audience yang Anda targetkan dan produk macam apa yang mereka butuhkan.
3. Menentukan product persona
Salah satu pilar product marketing yaitu product persona. Pada tahap ini Anda harus memfokuskan diri pada konsumen. Misalnya
- menentukan pesan utama dalam produk,
- memilih cara menyampaikan pesan tersebut,
- menentukan saluran pemasaran yang baik, dan
- terjun langsung ke pasar.
Menentukan persona product berarti Anda menciptakan karakteristik produk, berdasarkan kepribadian konsumen yang sudah Anda analisis sebelumnya,
4. Analisis produk dan pasar
Seorang pebisnis maupun pemasar produk, selanjutnya terjun langsung ke lapangan dan menganalisis 3 tahapan tersebut, apakah sudah sesuai atau perlu diperbaiki lagi.
Apabila hasilnya sudah sesuai, maka akan ada kesinambungan antara pasar dan produk yang sudah ditargetkan sejak awal.
Product marketing strategy
Product marketing strategies merupakan panduan untuk memposisikan, menetapkan harga, dan menciptakan produk baru. Strategi ini bisa menjadi acuan sejak Anda membuat konsep hingga meluncurkan sebuah produk ke target audience dan market.
Product marketing bertanggung jawab dalam memahami kebutuhan konsumen untuk menciptakan produk baru. Contoh penerapan pemasaran produk diantaranya:
1. Paid Advertisement
Iklan berbayar termasuk contoh pemasaran produk yang merupakan cara tepat memperkenalkan produk dan brand ke masyarakat luas. Beberapa iklan berbayar yaitu pay per click, banner, maupun pay per impression.
2. Social media marketing
Pengguna sosial media yang naik tiap tahunnya bisa Anda manfaatkan untuk memasarkan produk dan berpeluang meningkatkan brand awareness serta menjangkau audience baru.
Beberapa platform yang bisa Anda manfaatkan yaitu Instagram, Twitter, Youtube, dan TikTok dengan berkolaborasi dengan influencer.
3. Interactive product marketing
Melalui pemasaran ini bukan hanya penjualan produk saja yang meningkat, tetapi juga hubungan Anda dengan pelanggan.
Pemasaran produk interaktif memudahkan konsumen mengetahui informasi tentang produk atau jasa. Contohnya layanan call center bank dan produk elektronik.
4. Content marketing
Pemasaran konten yang Anda buat haruslah menarik, konsisten, dan relevan sehingga mendorong konsumen untuk membeli dan menggunakan produk.
Demi memudahkan pelanggan menjangkau produk, isi konten perlu mengandung SEO guidelines untuk menempati posisi teratas mesin pencari.
Cara menjalan product marketing
Produk marketing adalah proses membawa produk baru ke pasar, di dalamnya termasuk kegiatan riset dan positioning produk sehingga menciptakan pemasaran yang efektif.
Langkah-langkah menjalankan strategi produk marketing diantaranya sebagai berikut.
1. Cari tahu audiens Anda
Tahap pertama harus tahu siapa audiens Anda. Ini akan membantu menentukan target pasar dan persona pembeli. Dengan mengetahui audience, Anda bisa mengenali apa yang mereka butuhkan dan bagaimana produk dapat menjadi solusi atas kebutuhan tersebut.
2. Positioning product and message
Setelah memahami audiens Anda, kini saatnya membuat pesan yang ingin Anda sampaikan. Posisikan produk sebagai solusi atas kendala audience.
Tekankan pula apa yang menjadi pembeda antara produk Anda dengan kompetitor. Demi memudahkan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Apa kegunaan produk?
- Siapa yang cocok menggunakan produk ini?
- Mengapa pelanggan membutuhkan produk ini sekarang?
- Apa bedanya produk ini dengan kompetitor.
3.Distribusi posisi dan pesan
Seluruh organisasi atau divisi perlu mengetahui pesan yang ingin disampaikan melalui produk. Semua karyawan harus sejalan dengan Anda, agar pembeli tidak bingung mendapatkan pesan berbeda sekaligus.
4. Merencanakan peluncuran
Peluncuran produk biasanya melibatkan beberapa tim dari tiap divisi. Sebagai pemimpin, Anda wajib menetapkan tujuan dan waktu peluncuran yang jelas. Kemudian mencari tahu apa yang perlu Anda lakukan supaya mencapai tujuan dan berhasil meluncurkan produk tepat waktu.
Tolok ukur keberhasilan product marketing
Product marketing dan marketing communication sama-sama proses penting dalam upaya memasarkan dan meningkat durasi dari siklus hidup produk.
Setelah menjalankan produk marketing, selanjutnya Anda bisa menilai apakah pemasaran tersebut berhasil atau tidak, melalui 3 indikator ini.
1. NPS
Net promoter score merupakan alat untuk mengetahui kepuasan pelanggan. NPS mampu menampilkan level kepuasan pelanggan pada produk yang Anda buat. Alhasil dapat menjadi patokan keberhasilan produk itu sendiri.
2. Kurva retensi
Retention curve merupakan salah satu cara untuk mengetahui berapa lama konsumen menggunakan suatu produk.
Penilaian menggunakan kurva retensi yakni dengan rumus jumlah setiap konsumen yang menggunakan produk : jumlah konsumen lalu dikalikan 100 persen.
Product marketing sangat berpengaruh untuk membuat produk laku dan tetap eksis serta digunakan banyak masyarakat.
Hal ini karena product marketing melibatkan riset dan positioning, sehingga Anda dapat membuat produk yang memang pelanggan butuhkan dan punya peluang untuk tumbuh.
Jika Anda suka informasi seputar perkembangan bisnis, baca artikel menarik lainnya di blog MyRobin.