New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Mengenal Filantropi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Menjadi Filantropis

Filantropi

Filantropi adalah praktik memberikan atau menyumbangkan waktu, uang, atau sumber daya lainnya untuk kepentingan masyarakat atau tujuan sosial yang lebih besar. Dalam konteks dunia kerja, filantropi dapat menjadi aspek penting dari budaya perusahaan dan dapat membantu memperkuat reputasi perusahaan, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat.

Melalui artikel ini, MyRobin akan mengulas mengenai filantropi, mulai dari pengertian, tujuan, hingga cara menjadi filantropi. Simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Filantropi?

Dalam bahasa Indonesia, istilah filantropi dimaknai sebagai “kedermawanan” dan “kemurahan hati” kepada sesama. Namun, konsep filantropi ini masih jarang dimengerti oleh masyarakat Indonesia, meskipun praktik ini tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia.

Secara etimologi, istilah filantropi berasal dari bahasa Yunani, yakni Philanthropy. Philos berarti cinta dan Anthropos berarti manusia sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai konseptualisasi dari praktik memberi, pelayanan, dan asosiasi secara sukarela untuk membantu pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta.

Seseorang dermawan yang melakukan kegiatan filantropi ini disebut sebagai seorang filantropis. Biasanya, filantropis merupakan orang kaya raya yang sering menyumbang untuk orang-orang miskin.

Dalam perkembangannya, konsep filantropi telah berkembang menjadi lebih luas dan melibatkan lebih banyak orang dan organisasi. Banyak perusahaan dan organisasi di seluruh dunia yang telah memperkenalkan program filantropi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. 

Contoh yang populer adalah Gates Foundation yang dibentuk oleh Bill Gates. Yayasan tersebut merupakan salah satu lembaga filantropi terbesar di dunia dengan fokus pada kesetaraan gender, kesehatan global, dan pengentasan kemiskinan.

Tujuan Filantropi

Kegiatan filantropi dapat berperan dalam memperbaiki kondisi sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak organisasi nirlaba yang bergantung pada sumbangan filantropis untuk membiayai program-program yang mereka jalankan. Hal ini membantu mereka memenuhi misi mereka dalam memperbaiki kondisi masyarakat.

Melalui kegiatan filantropi, seseorang juga dapat merasa lebih terhubung dengan komunitas sekitar. Selain itu, kegiatan filantropi juga dapat membantu seseorang membangun hubungan sosial yang lebih baik dan meningkatkan keterampilan interpersonal.

Berikut beberapa tujuan lain dari filantropi, yakni:

  • Meningkatkan kesadaran sosial
  • Membangun hubungan sosial yang lebih baik
  • Meningkatkan kesejahteraan sosial
  • Membangun reputasi baik

Jenis-Jenis Filantropi

Secara umum, ada tiga jenis filantropi atau tiga cara di mana seorang filantropis dapat mendukung organisasi amal yang mereka pilih, yakni:

Uang

Umumnya, seorang filantropis menyumbangkan uang ke organisasi atau lembaga amal. Beberapa filantropis memberikan pembayaran satu kali sekaligus, tetapi ada juga yang membantu secara berkala.

Waktu

Selain uang atau pendanaan, seseorang juga dapat menyumbangkan waktu dan tenaga. Bagi mereka yang ingin berkontribusi pada misi organisasi, tetapi tidak memiliki sumber keuangan, mereka dapat mendonasikan waktu dan tenaganya untuk membantu komunitas.

Sumber daya

Selanjutnya, selain uang dan waktu, seseorang juga dapat mendonasikan sumber daya lain untuk lembaga amal. Sumber daya yang dimaksud dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi. Misalnya, furnitur, makanan, atau kendaraan untuk digunakan organisasi guna menjalankan operasional organisasi.

Cara Menjadi Filantropis

Nah, apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang filantropis? Untuk menjadi seorang filantropis, kamu bisa memberikan waktu melalui kegiatan relawan, berpartisipasi dalam kegiatan amal, atau berkarier di organisasi nirlaba. Berikut adalah tips jika kamu ingin menjadi seorang filantropis, baik secara personal maupun profesional:

1. Identifikasi penyebab

Sebelum menjadi filantropis, identifikasi alasan mengapa kamu ingin berkontribusi atau bergabung dengan suatu organisasi nirlaba. Cari organisasi atau komunitas yang menarik dan membutuhkan bantuan, seperti dalam bidang pendidikan atau lingkungan.

2. Tentukan tujuan

Pastikan kamu memiliki tujuan yang jelas sebelum menjadi seorang filantropis, baik secara personal maupun profesional.

3. Pilih jenis kontribusi

Tentukan jenis kontribusi yang ingin kamu berikan, seperti waktu, uang, atau sumber daya lainnya. Pilihlah kontribusi yang sesuai dengan kemampuan dan tujuanmu.

4. Riset dan pilih bidang yang menarik

Lakukan riset tentang organisasi nirlaba yang berfokus pada bidang yang menarik dan sesuai dengan minatmu. Pelajari struktur organisasi, visi, dan misinya.

5. Buat rencana filantropi

Setelah memilih organisasi nirlaba yang tepat, buat rencana dukungan yang matang. Sisihkan pendapatan secara teratur atau tentukan jadwal untuk menjadi relawan. Pastikan kamu memiliki rencana yang jelas dan matang agar dukunganmu bisa berjalan dengan baik.

6. Pertimbangkan Pemberian Jangka Panjang

Kamu perlu meninjau kembali rencana filantropi kembali, misalnya setahun sekali. Ada kemungkinan bahwa kamu menemukan organisasi lain yang ingin kamu berikan dukungan, atau kamu memiliki kemampuan untuk meningkatkan kontribusimu. 

Selain itu, buatlah rencana jangka panjang untuk melanjutkan kedermawanan kamu dengan membuat wakaf atau dana bagi organisasi atau bidang yang ingin didukung.

7. Libatkan Jaringan

Cara lain untuk memperkuat filantropi adalah melibatkan orang-orang di dalam jaringan pribadi maupun profesional. Diskusikan tentang bidang yang kamu dukung dan bagaimana cara memberikan waktu, uang, atau sumber daya untuk itu. Kamu mungkin dapat menginspirasi orang lain untuk bergabung untuk meningkatkan dampak positif yang dapat diberikan organisasi.

Demikian penjelasan mengenai filantropi. Jika kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, yuk baca artikel-artikel di Blog MyRobin!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!