New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Wajib Tau! Ini Cara Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan yang Tepat

Cara Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan

Setiap karyawan tentu berhak untuk mendapatkan kenaikan gaji. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Perusahaan biasanya harus mempertimbangkan berbagai hal untuk bisa memberikan kenaikan gaji kepada karyawannya. Misalnya, kinerja atau performa karyawan dalam bekerja, nominal UMK, kemampuan perusahaan, dan lain sebagainya. Sebenarnya bagaimana sih perhitungan kenaikan gaji karyawan itu? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasan cara menghitung kenaikan gaji karyawan lebih lanjut di bawah ini!

Fungsi Gaji

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaji merupakan sejumlah uang yang dibayar dalam waktu tetap kepada karyawan. Dengan kata lain, gaji adalah bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan secara berkala atau dalam kurun waktu yang sama. Jumlah gaji yang diterima antara satu karyawan dengan karyawan lain pun biasanya berbeda tergantung dari posisi, jabatan, atau lokasi tempat tinggal. 

Sebenarnya wajar bila karyawan meminta kenaikan gaji pada perusahaan. Selain kebutuhan hidup yang semakin meningkat, mereka juga berhak mendapatkan hal tersebut sebagai bentuk balasan hasil kerja keras yang telah mereka berikan selama ini untuk perusahaan. Apalagi jika karyawan tersebut telah bekerja selama puluhan tahun di perusahaannya. 

Sebelum kita membahas tentang kenaikan gaji, Anda perlu mengetahui fungsi dari gaji itu sendiri. Dengan begitu, Anda dapat mengerti mengapa karyawan begitu menginginkan kenaikan gaji. Berikut ini adalah beberapa fungsi gaji:

Sebagai imbalan kerja keras

Pada dasarnya gaji merupakan bentuk imbalan atas kerja keras dari seorang karyawan dari perusahaan. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan harus diapresiasi dan diberi imbalan yang pantas. Dalam hal ini imbalan tersebut adalah berupa gaji dengan nominal yang sudah disesuaikan berdasarkan posisi, level jabatan, maupun UMK setempat. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan gaji secara tepat yang mana sebanding dengan kerja keras yang telah dilakukan oleh karyawan. 

Memberikan motivasi

Salah satu hal yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja adalah gaji. Ketika Anda memberikan gaji dalam jumlah tertentu, apalagi jika nominal tersebut sesuai dengan ekspektasi karyawan, maka mereka akan lebih bersemangat untuk bekerja dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. 

Ditambah lagi jika gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan disertai dengan berbagai benefit lainnya seperti tunjangan, bonus, maupun asuransi kesehatan. Dengan keuntungan seperti ini, tentu mereka akan memberikan loyalitas yang tinggi serta berkontribusi maksimal untuk kesuksesan perusahaan. Hal ini pastinya juga memberikan dampak positif bagi perusahaan, di mana aktivitas bisnis berjalan dengan lancar dan mempunyai talenta yang berkualitas. 

Mempertahankan karyawan

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, gaji dapat meningkatkan loyalitas karyawan kepada perusahaan. Dengan kata lain, karyawan akan terus bekerja di perusahaan dan tidak memutuskan untuk resign. Bisa dibilang gaji merupakan solusi bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawan. Beberapa perusahaan bahkan rela meningkatkan gaji karyawannya agar mereka tidak pindah ke perusahaan lain. 

Karyawan yang diperlakukan baik dan merasa dihargai oleh perusahaan tempatnya bekerja, maka mereka pasti akan memilih untuk tetap bertahan dan meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja. Selain itu, jika Anda melihat keadaan sekarang, di mana biaya hidup semakin meningkat, harga kebutuhan sehari-hari semakin melambung tinggi, tentu hal ini juga menjadi salah satu alasan bagi karyawan untuk tetap bertahan di perusahaannya. 

Mendukung pertumbuhan ekonomi

Sebenarnya, secara tidak langsung pemberian gaji kepada karyawan juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lho! Karena gaji merupakan salah satu sumber motivasi karyawan dalam bekerja, maka karyawan pastinya akan bekerja dengan maksimal dalam membantu mengembangkan bisnis perusahaan. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong stabilitas perekonomian negara.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang sudah disesuaikan dengan ketentuan upah minimum wilayah setempat. Sebisa mungkin perusahaan tidak memberikan gaji yang lebih rendah dari standar yang telah ditentukan. Terutama untuk pekerjaan jenis blue collar atau pekerjaan level rendah, tetap harus mendapatkan gaji yang tepat. 

Jenis-jenis Gaji

Mungkin selama ini Anda hanya mengenal tentang gaji pokok saja, namun sebenarnya gaji mempunyai banyak jenis, di antaranya yaitu:

Gaji pokok

Jenis gaji yang pertama yaitu gaji pokok atau gaji sebenarnya dari seorang karyawan. Secara harfiah, gaji merupakan imbalan dasar yang wajib diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan tingkat dan jenis pekerjaan yang besarnya sesuai dengan kesepakatan bersama. 

Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 mengatur tentang hak-hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha, termasuk juga ketentuan tentang upah karyawan. Besaran gaji pokok yang dibayarkan kepada karyawan harus memperhatikan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, serta ketentuan upah minimum yang diatur oleh pemerintah.

Dari pengertian di atas, kita dapat mengetahui bahwa besar gaji pokok setiap karyawan berbeda-beda, tergantung dari posisi, golongan, hingga jabatan. Biasanya nominal gaji terkecil diberikan untuk karyawan dengan level terendah seperti fresh graduate atau entry level. Sedangkan, nominal terbesar untuk jabatan tertinggi seperti C-Level, manajer, dan sebagainya. 

Gaji bersih

Gaji bersih bukan berarti gaji yang tanpa adanya tambahan benefit lain seperti tunjangan atau bonus. Dikutip dari OCBC NISP, gaji bersih adalah kompensasi bulanan yang sudah dikurangi dengan berbagai biaya bulanan. Contohnya seperti BPJS Ketenagakerjaan, pajak, cicilan, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, hanya tersisa sejumlah dana yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Bisa dibilang gaji bersih ini merupakan tambahan dari gaji pokok. Secara umum, jumlahnya tidak tergantung dari kinerja atau perlakuan karyawan dalam bekerja. Sebab, setiap karyawan berhak untuk mendapatkan tambahan benefit dari perusahaan. Cara menghitung gaji bersih adalah dengan mengurangi gaji kotor dengan gaji potongan. 

Gaji lembur

Sesuai namanya, jenis gaji ini akan diberikan kepada karyawan yang lembur. Perhitungan gaji lembur harus sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Nomor 102/MEN/VI/2014 Pasal 1 Ayat 1. Di mana, jika lembur pada hari kerja karyawan berhak mendapatkan gaji lembur sebesar 1,5x upah pada satu jam pertama lembur, dan 2x upah pada jam berikutnya (jam ke-2, ke-3, dsb). 

Perlu Anda ketahui, gaji lembur harus dihitung berdasarkan gaji bulanan. Jika komponen gaji karyawan terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap, maka gaji lemburnya dihitung 100% dari gaji. Sedangkan, jika komponen gajinya terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap, maka gaji lemburnya dihitung 75% dari gaji. 

Cara Menghitung Kenaikan Gaji

Okey, kita masuk ke pembahasan utama yaitu bagaimana cara menghitung kenaikan gaji karyawan. Sebelum menghitungnya, Anda harus mengetahui komponen-komponen apa saja dalam gaji karyawan. Berikut ini adalah beberapa komponen dalam gaji:

  • Tunjangan: Uang makan, transport, jabatan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. 
  • Potongan: Iuran kesehatan, pajak, dan sebagainya.
  • Upah lembur
  • Gaji pokok

Baca juga: 7 Jenis Tunjangan Karyawan Swasta yang Umum Diberikan oleh Perusahaan

Berikutnya, Anda harus menetapkan persentase kenaikan gaji karyawan per tahun. Dalam hal ini setiap perusahaan akan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda. Namun, secara umum untuk menghitung kenaikan gaji karyawan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kenaikan gaji karyawan = Gaji awal × Persentase kenaikan gaji

Dengan adanya persentase ini, jumlah kenaikan gaji yang akan didapatkan setiap karyawan tidak akan sama, kecuali jika mereka mempunyai besaran gaji yang sama. Seperti yang Anda lihat pada rumus di atas, persentase berbanding lurus dengan gaji awal. Artinya, semakin besar gaji karyawan (sesuai posisi/golongan/jabatan), maka semakin besar pula tambahan gaji yang akan didapatkannya.

Sebagai contoh, seorang karyawan mempunyai gaji bulanan sebesar Rp5.000.000. Ia menginginkan kenaikan gaji karena sudah bekerja lebih dari 5 tahun di perusahaannya. Perusahaan tempat ia bekerja menetapkan kenaikan upah sebesar 10% untuk semua golongan jabatan. Nah, berapa kenaikan gaji yang didapatkan oleh karyawan ini?

Kenaikan gaji karyawan = Gaji awal × Persentase kenaikan gaji

Kenaikan gaji karyawan = Rp5.000.000 × 10%

Kenaikan gaji karyawan = Rp500.000

Jadi, karyawan mendapatkan kenaikan gaji sebesar Rp500.000, dan jumlah gaji barunya menjadi:

Gaji baru = Gaji awal × (100% + Persentase kenaikan gaji)

Gaji baru = Rp5.000.000 × (100% + 10%)

Gaji baru = Rp5.500.000

Dasar Hukum Kenaikan Gaji

Sebenarnya, tidak ada ketentuan resmi yang mengatur secara rinci mengenai persentase kenaikan gaji karyawan. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sehingga, kenaikan gaji karyawan akan diputuskan oleh masing-masing perusahaan sesuai kebijakan yang berlaku di dalamnya. Selain itu, kenaikan gaji ini juga harus diterapkan dalam bentuk persentase pada setiap karyawan. Hal inilah yang membuat jumlah proporsi kenaikan gaji antara satu karyawan dengan karyawan lain berbeda-beda. 

Dilansir dari Talenta.co, pada tahun 2022 kemarin rata-rata kenaikan gaji per tahun di Indonesia diperkirakan mencapai 6,5%. Angka ini bisa dibilang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni pada tahun 2021 sebesar 5,3%. Bahkan, pencapaian ini juga mengalahkan rata-rata kenaikan gaji pada negara-negara di Asia Pasifik, yang mana persentase kenaikannya sebesar 5,4% saja. 

Walaupun begitu, perusahaan harus tetap berhati-hati dengan jenjang gaji yang berlebihan yakni antara gaji tertinggi dan terendah. Untuk meminimalisir risiko, perusahaan perlu menyusun struktur penggajian karyawan dengan memperhatikan kemampuan dari perusahaan itu sendiri. 

Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Gaji

Perusahaan tentu tidak bisa memberikan kenaikan gaji sembarangan kepada karyawannya. Biasanya kenaikan gaji didasari atau dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu:

Peraturan pemerintah

Setiap tahun biasanya pemerintah akan mengumumkan kenaikan upah minimum bagi karyawan. Dalam hal ini bisa saja yang didapatkan oleh karyawan berbeda-beda tergantung dari wilayah tempat mereka bekerja. Sebab, setiap wilayah mempunyai standar upah minimum masing-masing. 

Melalui kenaikan upah minimum yang diterapkan oleh pemerintah tersebut, perusahaan dapat menentukan besaran perhitungan persentase kenaikan gaji yang tepat bagi karyawan. Sebagai informasi, upah minimum merupakan upah terendah yang ditetapkan oleh pemerintah untuk karyawan dengan posisi atau level paling bawah dengan masa kerja kurang dari satu tahun. 

Laju inflasi

Faktor yang mempengaruhi kenaikan gaji berikutnya adalah permasalahan laju inflasi. Perlu Anda ketahui, laju inflasi yang dapat mempengaruhi kenaikan upah per tahun, baik untuk karyawan swasta maupun pegawai negeri. Bila inflasi terjadi seperti naiknya harga BBM saat ini, maka acuan untuk menghitung persentase kenaikan gaji harus mengikuti perhitungan upah minimum yang sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa kenaikan UMP tidak boleh melebihi 10%.

Kesejahteraan karyawan

Tidak hanya BBM saja yang akhir-akhir ini harganya melambung tinggi, namun juga kebutuhan pokok seperti sembako harganya pun semakin meningkat. Tak heran bila karyawan banyak yang meminta kenaikan gaji karena memang berbagai kebutuhan sehari-hari mengalami kenaikan harga. 

Dengan keadaan seperti ini, perusahaan sudah seharusnya untuk memberikan kenaikan gaji berkala, mengingat kebutuhan semakin hari semakin meningkat. Perusahaan perlu melihat kebutuhan hidup layak (KHL) sebagai standar kebutuhan hidup karyawan selama satu bulan. Sehingga, perusahaan dapat memberikan kenaikan gaji yang tepat.

Finansial perusahaan

Kemampuan finansial perusahaan biasanya tidak selalu baik, terkadang perusahaan harus melakukan efisiensi untuk memperbaiki keuangan perusahaan. Hal ini tentu mempengaruhi perhitungan persentase kenaikan gaji karyawan. Jika finansial perusahaan dalam keadaan yang baik, maka persentase yang ditetapkan bisa saja besar atau sesuai kebijakan awal perusahaan. Sebaliknya, jika kondisi finansial perusahaan buruk, persentase perhitungan kenaikan gaji pun akan lebih kecil, bahkan bisa saja tidak bisa memberikan kenaikan gaji karena kondisi tersebut. Sehingga, perusahaan terpaksa harus memberhentikan karyawan karena tidak sanggup membayar gaji untuk mereka. 

Artinya, tidak semua perusahaan mampu memberikan kenaikan gaji karyawan. Perusahaan yang mengalami penurunan tidak wajib untuk meningkatkan gaji karyawan. Mereka harus fokus untuk mengembangkan bisnisnya terlebih dahulu, baru kemudian ketika keadaan finansial sudah membaik mereka bisa menaikkan gaji karyawan. 

Kisaran gaji rata-rata

Setiap pekerjaan tentu mempunyai kisaran gaji rata-rata yang berbeda. Misalnya saja untuk pekerjaan di bidang IT rata-rata gaji perbulannya mencapai Rp10.000.000 – Rp25.000.000. Nah, standar gaji ini biasanya digunakan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawan. Akan tetapi jika ada kenaikan struktur dan skala upah pada posisi tersebut, maka perusahaan dapat memberikan kenaikan gaji. 

Jenjang karir

Bukan rahasia lagi jika seorang manajer, C-level, atau direktur mempunyai gaji yang fantastis. Hal ini karena semakin tinggi posisi dan tanggung jawab karyawan, maka akan semakin besar pula gaji yang mereka terima. Sehingga, ketika ada promosi jabatan, perusahaan tentu harus menghitung persentase gaji karyawan sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab mereka yang baru. Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kenaikan gaji yang perlu diperhatikan sebab hal ini termasuk hak karyawan dalam bekerja. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar HRD, bisnis, dan karir? Yuk, kunjungi blog MyRobin sekarang juga!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian