New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Seberapa Besar Pemborosan Akibat Turnover Karyawan yang Tinggi?

Pemborosan Akibat Turnover Karyawan

Turnover karyawan yang tinggi dapat menjadi masalah serius bagi berbagai perusahaan, baik besar maupun kecil. Dampak dari pemborosan akibat pergantian karyawan yang tinggi bisa merusak stabilitas serta produktivitas organisasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejauh mana pemborosan yang terjadi ketika perusahaan menghadapi turnover karyawan yang tinggi, serta dampaknya pada keuangan.

Sekilas Tentang Turnover Karyawan

Dari namanya saja Anda mungkin sudah menduga bahwa istilah “turnover karyawan” memiliki makna yang berbeda dibandingkan dengan penggunaan kata umum “turnover.” Meskipun biasanya kita menggunakan “turnover” untuk merujuk pada seberapa banyak produk yang dijual oleh perusahaan dalam periode tertentu, namun dalam konteks ini, “turnover karyawan” secara spesifik mengacu pada berapa banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu. 

Terdapat juga dua jenis pergantian ini, yakni yang sukarela dan yang tidak sukarela. Pergantian sukarela adalah ketika sejumlah karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan atas alasan pribadi mereka. Sementara pergantian yang tidak sukarela mengacu pada situasi di mana karyawan dipecat secara paksa karena alasan seperti pengurangan departemen atau kinerja yang buruk.

Bagaimana Turnover Karyawan yang Tinggi Dapat Merugikan Organisasi Anda

Pergantian karyawan yang tinggi dapat menjadi bumerang bagi setiap organisasi. Dampak negatif dari tingkat turnover yang tinggi mungkin tidak selalu terlihat dengan jelas, tetapi dapat merugikan organisasi dalam banyak cara. 

Pertama, turnover yang tinggi mengakibatkan tingginya biaya dalam hal perekrutan, pelatihan, dan orientasi karyawan baru. Organisasi harus mengeluarkan waktu dan sumber daya untuk mencari pengganti yang cocok, serta melatih mereka agar dapat berfungsi secara efektif dalam peran mereka. Selain itu, pergantian karyawan yang tinggi juga berdampak pada produktivitas. Karyawan yang baru selalu memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja dan tugas mereka, yang berarti ada potensi penurunan produktivitas dalam jangka pendek.

Selanjutnya, tingkat turnover yang tinggi dapat merusak budaya perusahaan. Karyawan yang tetap lama di organisasi sering membentuk ikatan sosial dan identitas dengan perusahaan, yang dapat memengaruhi semangat kerja dan loyalitas terhadap perusahaan. Ketika turnover tinggi, budaya perusahaan dapat menjadi tidak stabil dan bahkan terfragmentasi.

Lebih jauh lagi, tingkat turnover yang tinggi dapat menghambat inovasi dan pengembangan organisasi. Organisasi mungkin kesulitan mempertahankan pengetahuan dan pengalaman yang berharga ketika karyawan terus-menerus pergi. 

Selain itu, tingkat turnover yang tinggi dapat memengaruhi reputasi perusahaan dan kemampuan untuk menarik bakat baru. Jika perusahaan dikenal sebagai tempat yang sering mengalami pergantian karyawan, hal ini dapat mengurangi minat kandidat potensial untuk bergabung. Beberapa contoh lain dari dampak turnover pekerja dapat Anda pelajari lebih lanjut dalam artikel dampak turnover bagi perusahaan yang sudah GajiGesa tulis di sini!

Seberapa Besar Pemborosan Akibat Turnover Karyawan yang Tinggi?

Pemborosan akibat tingginya angka pergantian karyawan adalah sebuah masalah yang sering diabaikan oleh banyak organisasi. Dampak ekonomis dan operasional dari turnover yang tinggi bisa jauh lebih besar daripada yang mungkin terlihat pada permukaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dampak utama dari turnover karyawan yang tinggi adalah kerugian finansial. Menurut penelitian Netsuite menunjukkan bahwa di perusahaan yang beranggotakan 100 orang dengan gaji rata-rata $50.000, biaya turnover bisa mencapai $2,6 juta per tahun.

Biasanya, hal ini berakar pada praktik perekrutan yang tidak efisien karena hampir 75% perusahaan mengakui mempekerjakan orang yang salah untuk posisi yang biayanya rata-rata $14.900. Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk mempekerjakan kembali suatu peran menghilangkan fokus produktivitas tim pada pekerjaan lain.

Karyawan baru terus mengevaluasi apakah mereka cocok di perusahaannya, oleh karena itu penting untuk memastikan mereka didukung dan diberi peluang yang menciptakan hubungan lebih dalam dengan tempat kerja dan rekan kerja mereka sejak dini. Mereka harus merasa berkomitmen terhadap perusahaan Anda untuk mengembangkan rasa loyalitas, sama seperti pelanggan.

Tingkat Turnover Karyawan yang Baik

Menurut Gallup, tingkat pergantian yang ideal adalah sekitar 10% per tahun. Namun, angka ideal ini dapat berbeda tergantung pada industri dan perusahaan tertentu. Meskipun demikian, hanya mengukur tingkat turnover itu sendiri tidaklah cukup, karena terkadang pergantian yang masih dianggap ideal menurut standar Gallup dapat memiliki dampak yang signifikan pada keuntungan perusahaan. 

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan program keterlibatan karyawan yang difokuskan pada mengurangi pergantian karyawan di kalangan pekerja berkinerja tinggi hingga mendekati 0%, sementara tingkat pergantian di kalangan pekerja berkinerja rendah setidaknya harus tetap di bawah 10%.

Cara Mencegah Terjadinya Turnover Karyawan

Mencegah terjadinya turnover karyawan adalah suatu langkah penting bagi perusahaan untuk menjaga stabilitas, produktivitas, dan keberlanjutan operasional sebelum mencapai angka turnover karyawan yang semakin tinggi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

Rekrut dengan Cermat

Mulailah dengan melakukan rekrutmen yang hati-hati. Pilih calon karyawan yang cocok dengan budaya perusahaan dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lamar. Dengan MyRobin, perekrutan karyawan dilakukan dengan cermat dan melibatkan proses seleksi yang ketat. Hal ini akan mengurangi risiko pergantian karena karyawan yang tidak sesuai dengan pekerjaan atau lingkungan kerja. Sehingga Anda dapat fokus pada bisnis inti Anda, konsultasikan kebutuhan tenaga kerja di sini.

Berikan Pelatihan dan Pengembangan

Investasikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Karyawan yang merasa mereka memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka dan berkembang dalam perusahaan akan lebih cenderung tinggal.

Berikan Kompensasi dan Manfaat yang Kompetitif

Pastikan bahwa gaji dan paket manfaat yang Anda tawarkan bersaing di pasar. Kompensasi yang adil dan manfaat yang menarik dapat menjadi insentif yang kuat untuk karyawan tetap.

Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Budaya kerja yang positif dan dukungan dari atasan dan rekan kerja adalah faktor penting dalam mencegah turnover. Pastikan karyawan merasa dihargai dan memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Berikan Tanggung Jawab yang Meningkat

Berikan peluang kepada karyawan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dan berkembang dalam peran mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa pencapaian dan loyalitas karyawan.

Komunikasi Terbuka

Pertahankan komunikasi terbuka dengan karyawan. Dengarkan masukan mereka dan segera tanggapi masalah atau kekhawatiran yang mungkin timbul.

Evaluasi dan Peringkat Kinerja

Terapkan proses evaluasi kinerja yang adil dan objektif. Berikan umpan balik yang konstruktif dan bantu karyawan untuk merencanakan perkembangan karir mereka.

Program Kesejahteraan Karyawan

Sediakan program kesejahteraan karyawan yang mencakup kesehatan fisik dan mental. Karyawan yang merasa sehat dan diberikan dukungan dalam menjaga kesejahteraan mereka cenderung lebih puas dan tetap bekerja.

Pengakuan dan Penghargaan

Akui dan apresiasi kinerja karyawan secara teratur. Program penghargaan dan pengakuan dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas.

Tinjau dan Tindaklanjuti

Tinjau secara berkala program dan strategi Anda untuk mencegah turnover karyawan. Tindaklanjuti dengan melakukan perubahan yang diperlukan berdasarkan umpan balik dan hasil evaluasi.

Turnover karyawan yang tinggi menyiratkan bahwa Anda kehilangan sumber daya yang berharga dan berbagai investasi yang telah Anda alokasikan untuk merekrut dan melatih karyawan. Selain itu, situasi ini dapat menciptakan ketidakstabilan dalam tempat kerja, mengganggu produktivitas, dan bahkan mengancam reputasi perusahaan Anda. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap bisnis untuk memprioritaskan retensi karyawan dan membuat strategi untuk mempertahankan tim yang kompeten dan bersemangat. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia karir, informasi pekerjaan, dan HR yang berharga! Segera kunjungi blog MyRobin sekarang juga.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian