New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Blue Collar: Pengertian, Sejarah, Hingga Industrinya

apa itu blue collar? apa saja yang termasuk blue collar?

Pernahkah kamu mendengar tentang blue collar? Sebutan blue collar ini mengacu pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik atau manual. Misalnya, teknisi, kurir, driver, hingga kuli bangunan. Bagaimana istilah ini ditemukan? Mengapa harus disebut sebagai blue collar? Yuk, mari kita bahas bersama!

Apa Itu Blue Collar?

Blue collar atau kerah biru adalah istilah yang merujuk pada pekerjaan yang menggunakan kekuatan fisik dan tenaga untuk mengerjakan berbagai pekerjaan manual. Pekerja blue collar biasanya sering bekerja di industri seperti manufaktur, konstruksi, agribisnis, pertambangan, hingga pengiriman barang.

Para pekerja blue collar akan lebih banyak bekerja di luar ruangan atau menggunakan alat-alat berat daripada duduk manis di depan komputer. Tidak hanya itu saja, bayaran atau gaji yang mereka dapatkan pun dihitung per jam hingga harian saja. Beberapa perusahaan juga ada yang menggaji mereka berdasarkan tugas dan kinerjanya, jika memang kinerjanya bagus maka mereka bisa mendapatkan upah yang lebih tinggi, namun jika kinerjanya buruk upah yang didapatkan pun bisa menurun. 

Asal Usul Istilah “Blue Collar”

Istilah blue collar pertama kali dipopulerkan pada tahun 1924 dan dicetuskan oleh sebuah koran bernama The Times yang terbit di Alden, Lowa, Amerika Serikat. Dalam koran tersebut sebenarnya tidak hanya menjelaskan tentang blue collar saja, namun mereka juga membandingkannya dengan white collar atau pekerja yang melakukan pekerjaan administratif di kantor. 

Sebutan blue collar ini berasal dari warna pakaian yang sering dipakai oleh para pekerja tersebut. Karena lebih sering berada di lapangan, maka warna biru dipilih karena tidak mudah terlihat kotor saat digunakan bekerja. Misalnya pada pekerja teknisi mobil, baju seragam mereka pasti rata-rata berwarna biru. Tujuannya agar cipratan oli maupun debu kendaraan tidak terlalu terlihat di baju mereka. 

Jadi berbeda dengan pekerja kantoran biasanya yang memakai jas atau pakaian formal, pekerja blue collar akan menggunakan kemeja denim biru atau chambray, jeans, overall, atau boiler suits saat bekerja.

Karakteristik Blue Collar

Agar kamu lebih memahami apa itu blue collar, kamu harus mengetahui karakteristiknya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari blue collar berdasarkan berbagai aspek:

1. Pendidikan

Pekerjaan blue collar biasanya tidak mengharuskan seseorang untuk mempunyai pendidikan yang tinggi. Mereka hanya perlu ijazah pendidikan sekolah kejuruan, vokasi, atau sertifikasi pelatihan tertentu saja. Terkadang mereka cukup dengan mengikuti magang atau on-job training selama 3-6 bulan saja sudah bisa diterima sebagai karyawan.

2. Area kerja

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, para pekerja blue collar ini lebih banyak bekerja di luar ruangan seperti pabrik, warehouse, workshop, maupun area lapangan. Sebab, kebanyakan dari mereka berhubungan dengan mesin atau alat-alat berat. Sehingga tak heran bila para pekerja blue collar ini tidak berada di dalam ruangan kantor saat bekerja.

3. Peran kerja

Pekerja blue collar akan lebih sering bekerja dengan menggunakan mesin, peralatan, atau kendaraan yang mengandalkan kemampuan fisik. Namun, tak jarang juga mereka harus menggunakan sistem atau perangkat lunak khusus untuk menjalankan mesin atau melakukan pendataan barang. Jadi bisa dibilang pekerjaan mereka ini membutuhkan skill atau kemampuan tertentu. Misalnya mengoperasikan peralatan kerja, pengetahuan dasar mesin, dan sebagainya. 

4. Gaji atau upah

Gaji yang diterima oleh para pekerja blue collar pun berbeda-beda, tergantung dari kesepakatan di awal kerja. Beberapa perusahaan ada yang memberikan gaji bulanan sebagai karyawan tetap, namun ada juga yang membayar sesuai jam kerja atau per barang yang dirakit . Sehingga seringkali pekerja blue collar ini mempunyai penghasilan yang tidak stabil perbulannya. 

5. Jenis profesi yang dilakukan

Berbeda dengan pekerja kantoran, para pekerja blue collar ini seringkali mempunyai pekerjaan ganda dan cenderung bisa bekerja di berbagai bidang yang berbeda. Beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan oleh pekerja blue collar yaitu staf gudang, teknisi, pekerja konstruksi, operator, mekanik, driver, dan pekerjaan lapangan lainnya. 

Industri dengan Pekerja Blue Collar

Berikut ini merupakan beberapa bidang atau industri yang mempekerjakan pekerja blue collar yang perlu kamu ketahui beserta dengan gaji rata-rata yang pekerja dapatkan:

1. Trucking atau pengiriman barang

Industri yang bergerak dalam bidang trucking, pengangkutan dan pengiriman barang jadi maupun bahan mentah biasanya mempekerjakan pekerja blue collar. Para pekerja ini akan banyak menghabiskan waktu kerjanya di pabrik atau di jalan. Sebab, kebanyakan dari mereka melakukan pendistribusian barang dari pabrik ke pusat ritel dalam jumlah yang besar melalui berbagai medan, baik darat maupun laut tergantung dari perusahaannya. 

Beberapa peran yang paling umum dan diminati dalam industri ini beserta dengan gajinya per bulan yaitu:

  • Driver truk: Rp 2,154,562 – Rp 4,796,651 per bulan
  • Staf logistik: Rp 3.565.998 per bulan
  • Broker pengiriman: Rp 2,537,314 –  Rp 5,846,245 per bulan
  • Pengangkut barang: Rp 2,801,088 – Rp 4,605,071 per bulan

2. Otomotif

Pekerja blue collar di industri ini biasanya melakukan perbaikan dan perawatan pada berbagai jenis kendaraan, mulai dari motor, mobil, bus, hingga truk diesel. Tentunya para pekerja ini mempunyai keahlian mekanik serta bidang otomotif. Berikut adalah beberapa pekerjaan yang sering dilakukan oleh mereka:

  • Teknisi ban: Rp. 1,500.000 – Rp 2,500.000 per bulan
  • Teknisi servis: Rp 3.533.772 per bulan
  • Teknisi bodi mobil: Rp 4.634.889 per bulan
  • Mekanik mobil: Rp 2,000,778 per bulan

3. Konstruksi

Pada industri konstruksi biasanya para pekerja blue collar akan menggunakan seluruh tenaga dan fisiknya untuk bekerja. Mereka biasanya membangun jembatan, rumah sakit, jalan, apartemen, dan lainnya. Selain itu, pekerja blue collar tidak akan fokus pada satu pekerjaan saja, mereka terkadang juga akan melakukan berbagai pekerjaan lainnya. Misalnya di awal mereka fokus menyusun batu bata dan ketika pekerjaan ini selesai mereka akan mulai mengerjakan bagian atap bangunan. Pekerjaan yang sering dilakukan oleh para pekerja blue collar dalam bidang ini adalah sebagai berikut:

  • Buruh harian: Rp 187.308 per hari
  • Tukang ledeng: Rp 2,399,751 – Rp 5,083,087 per bulan 
  • Pengawas konstruksi: Rp 3,366,408 – Rp 12,243,878 per bulan
  • Tukang las: Rp 3.850.009 per bulan

4. Logistik

Orang-orang yang bekerja di bidang logistik akan mengelola proses produksi perusahaan. Mereka akan banyak berhubungan dengan pergudangan, pengemasan, investaris, hingga distribusi barang. Pekerjaan logistik yang umum dilakukan yaitu:

  • Pengawas produksi: Rp 4.165.378 per bulan
  • Staf gudang: Rp 3.459.171 per bulan
  • Buruh penata barang: Rp 2,783,560 – Rp 4,812,951 per bulan
  • Distributor barang: Rp 5.051.047 per bulan

5. Manufaktur

Industri manufaktur akan banyak terlibat dalam proses produksi, mulai dari bahan mentah atau suku cadang hingga menjadi barang jadi yang akan dijual di pasar secara eceran maupun grosir, serta akan diekspor maupun diimpor ke negara lain. Industri ini biasanya mencakup berbagai macam industri seperti obat-obatan, makanan, properti, dan masih banyak lagi. Pekerjaan yang sering diminati oleh pekerja blue collar adalah:

  • Perakit: Rp 3,406,850 – Rp 8,834,506 per bulan
  • Buruh pabrikan: Rp 2,920,000 per bulan
  • Teknisi: Rp 3.591.088 per bulan
  • Manufacturing: Rp 4.813.504 per bulan

6. Pertambangan

Pekerjaan dalam industri pertambangan biasanya meliputi penggalian material, batu bara, maupun logam mulia dari bumi. Para pekerja blue collar akan banyak terjun ke lapangan untuk ikut dalam penggalian maupun pengawasan area tambang. Berikut adalah beberapa pekerjaan yang sering dilakukan oleh mereka:

  • Pengebor: Rp 3,660,152 — Rp 8,986,927 per bulan
  • Penambang kontrak: Rp1,871,555 – 5,708,624 per bulan 
  • Millwright: Rp 8.875.638 per bulan
  • Pengawas area: Rp 4,063,062 – Rp 18,073,728 per bulan

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai blue collar yang perlu kamu ketahui sebagai pekerja. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi langsung Blog MyRobin sekarang juga!

MyRobin juga dapat menyalurkan pekerja blue collar secara on-demand sesuai dengan kebutuhan Anda. Silahkan konsultasikan kebutuhan Anda kepada kami di sini

Selain itu kami juga menyediakan lowongan pekerjaan terkait dengan blue collar, yang dapat Anda akses di App MyRobin

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian