New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Brand Voice: Definisi, Manfaat, dan Cara Menentukan Brand Voice 

brand voice

Brand voice merupakan bagian penting dalam pemasaran dan pengembangan merek. Istilah ini merujuk pada upaya perusahaan menyampaikan nilai, prinsip, dan gaya komunikasi dengan pelanggan. 

Dengan membentuk brand voice perusahaan bisa unggul daripada kompetitor. Ikuti pembahasan disini hingga akhir, agar Anda mengetahui cara membuat brand voice yang tepat. 

Memahami definisi brand voice

Bagi profesional di bidang pemasaran, tentu sudah tidak asing dengan istilah brand voice. Suara merek merupakan kepribadian yang ditonjolkan brand dalam berkomunikasi dengan audiens. 

Menurut Hubspot, suara ini akan memandu Anda membuat pesan dan bagaimana menyampaikannya pada sasaran. Nilai-nilai dan kepribadian perusahaan akan tercermin dalam brand voice. 

Merek akan menggunakan brand voice secara konsisten di seluruh platform untuk berkomunikasi dengan audiens. 

Contoh brand voice yaitu profesional, mendidik, casual, formal, puitis, santai, spontan, menyenangkan, membangkitkan semangat, jenaka atau kuat. 

Tujuan dari brand voice adalah membangun kepercayaan pelanggan dan menunjukkan produk atau layanan Anda. Dengan membangun suara merek, perusahaan juga dapat menarik prospek baru. 

Coba perhatikan cara Gojek berkomunikasi dengan audiensnya di sosial media, mereka cenderung menggunakan voice yang casual, menyenangkan, dan relatable, sehingga menjadi pembeda antara mereka dengan perusahaan sejenis. 

Pentingnya brand voice

Di tengah persaingan yang ketat, setiap perusahaan harus memiliki brand voice agar mudah dikenali, terutama di dunia digital. 

Apabila brand diibaratkan sebagai orang, kira-kira bagaimana kepribadiannya? Lalu seperti apa bahasa dan cara berbicaranya? Hal ini akan membantu Anda membentuk suara merek di platform manapun, seperti email newsletter, dan sosial media. 

Suara merek yang unik dan jelas, membantu target pelanggan mengenali dan memahami produk maupun layanan perusahaan. Di samping itu, brand dapat berkomunikasi dengan audiensnya menggunakan gaya komunikasi yang konsisten. 

Survey Sprout Social menunjukkan, alasan mengapa beberapa merek lebih unggul di mata konsumen, sekitar 40% mengatakan konten brand mudah diingat, 33% karena brand memiliki kepribadian berbeda, dan sebanyak 32% lainnya karena storytelling yang menarik. 

Cara menentukan brand voice 

Membangun brand voice membantu Anda meningkatkan kesadaran merek. Berikut deretan cara menciptakan suara merek. 

1. Membangun misi perusahaan

Anda dapat mempelajari misi dan core value perusahaan untuk menentukan brand voice. Selain itu, dengan mempelajari dokumen tersebut Anda dapat memastikan bahwa nilai yang dibawa tercermin dalam suara merek. 

Selanjutnya, Anda bisa menemukan kata yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan dengan jelas. Misalnya, value perusahaan adalah ramah lingkungan, modern, dan transparansi. 

Nilai ini tertampil dalam tiap konten yang disajikan perusahaan. Berdasarkan pertimbangan, Anda membuat suara merek yang santai dan informal, jelas, serta lugas. 

2. Merevisi konten yang ada

Apabila Anda bingung memulai dari mana, perhatikan beberapa konten yang paling ramai di sosial media perusahaan. Coba analisis bagaimana karakteristik suara brand? Apakah puitis atau santai? Lalu apakah konten berkaitan dengan budaya pop? 

Merevisi konten membantu Anda mengetahui tujuan perusahaan dan memahami apa yang sesuai dengan target pelanggan. 

3. Audit brand voice saat ini 

Inspirasi bisa datang darimana saja, coba perhatikan bagaimana perusahaan atau brand berkomunikasi dengan pelanggan. Dengan mengambil contoh dari komunikasi selama ini akan membantu Anda mendapat gambaran umum seperti apa suara brand yang akan dibuat. 

Dalam melakukan observasi, Anda mungkin menemukan komunikasi yang tidak konsisten, baik dalam konten maupun ketika pelanggan berkomunikasi dengan brand. 

4. Memanfaatkan user persona untuk membangun suara merek 

Berikutnya manfaatkan persona pembeli untuk mendapatkan inspirasi brand voice. Pelajari siapa yang akan Anda jangkau? Apa yang mereka harapkan dari merek? Apa yang brand bisa tawarkan? 

Melalui riset, Anda dapat menentukan jenis konten yang relevan dengan target audiens serta bahasa yang digunakan untuk berinteraksi. Misalnya, audiens merupakan kalangan milenial-gen Z maka perusahaan bisa menggunakan brand voice yang santai, jenaka, tetapi tetap profesional. 

5. Mengetahui tone Anda 

Brand tone adalah istilah yang merujuk pada bagaimana Anda berkomunikasi. Misalnya, nada ketika Anda mengumumkan produk terbaru akan berbeda ketika menanggapi keluhan pelanggan. Membangun brand voice artinya Anda perlu memahami bagaimana nada perusahaan. 

6.  Melakukan polling

Cara membangun brand voice adalah melakukan polling. Anda dapat mempelajari bagaimana pelanggan memandang brand atau perusahaan. Tujuan polling yaitu menciptakan suara dan pesan yang relevan dengan mereka. 

Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan membuat bagan untuk menuliskan karakteristik dari brand. Tuliskan 3-4 kata yang mencerminkan perusahaan, kemudian alasan mengapa karakteristik tersebut harus disampaikan pada audiens lewat kegiatan pemasaran. 

7. Membuat daftar ‘do’ dan ‘dont’

Langkah berikutnya mencari tahu apa yang ingin dan tidak Anda inginkan dari brand voice. Misalnya, perusahaan mungkin menghindari suara merek yang kasar, terlalu kaku, atau paling superior. 

Dengan membuat daftar, Anda dapat menentukan suara merek yang tepat seperti kasual, otentik, dan membumi. 

8. Menyusun panduan untuk menjaga konsistensi brand voice 

Konsisten merupakan hal penting untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan. Brand voice harus selalu digunakan ketika membuat konten atau berinteraksi dengan audiens. Oleh karena itu, Anda perlu membuat panduan menjaga konsistensi merek. 

9. Beradaptasi

Menciptakan suara merek bukan tugas mudah, Anda perlu meninjau keberhasilan dan kelarasan brand voice berkala. Pada kasus tertentu, brand mungkin saja mengubah suara mereknya untuk beradaptasi dengan perubahan. 

10. Pertimbangkan menggunakan pihak ketiga

Apabila Anda kesulitan membangun suara merk, ada baiknya bekerja sama dengan pihak ketiga. Selain menjamin perusahaan mendapat brand voice yang tepat, ini juga membantu Anda fokus pada tugas yang lebih penting. 

Contoh brand voice

Cara mendapatkan inspirasi untuk membangun brand voice adalah memperhatikan beberapa perusahaan besar. Contohnya Gojek, Uber, Spotify, dan Coca-Cola. 

1. Uber

Salah satu layanan transportasi asal California, Uber memiliki brand voice yang berani, jelas, penuh perhatian, serta berorientasi pada audiens. 

Menurut Rocket Content, perusahaan ini menyapa pelanggan dengan menanyakan kemana pelanggan akan pergi dan mendorong mereka memesan tumpangan. 

Selain itu, Uber menggunakan komunikasi dan iklan yang mudah dipahami di berbagai wilayah dan bahasa.

2. Starbucks 

Coba perhatikan bagaimana Starbuck berinteraksi dengan konsumennya di Twitter. Brand kopi terkenal itu menggunakan suara merek yang fungsional, tetapi tetap ekspresif sehingga memudahkan pesan diterima pelanggan. 

Starbucks dengan ekspresif menceritakan kisahnya dengan kopi dan membantu pelanggan bersiap menikmati sesuatu yang akan datang (produk maupun penawaran). 

Di samping membangun hubungan konsumen dengan produk, Starbucks juga membuat komunikasi yang jelas sehingga mencegah kebingungan. 

3. Nike 

Apabila Anda pencinta brand Nike, pasti sudah familiar dengan tagline mereka yaitu “Do it Now.” Namun, apa suara merek dari brand fashion tersebut? 

Brand voice Nike mengikuti tagline-nya yakni tegas dan percaya diri. Komunikasi yang dibentuk menggunakan bahasa yang sederhana, efektif, dan langsung pada poinnya. 

Suara merek Nike tidak bertele-tele dan mendorong audiens untuk tidak menyerah dalam mencapai tujuannya. 

4. Coca-Cola 

Perusahaan minuman terbesar, Coca-Cola memiliki suara merek yang ramah dan positif. Perhatikan setiap iklan dan konten Coca-Cola selalu menunjukkan contoh kehidupan yang bahagia dan identik dengan momen menyenangkan. 

5. Tiffany & Co

Brand voice dari brand perhiasan Tiffany & Co adalah cerdas dan elegan yang menekankan pengalaman klasik berhubungan dengan merek tersebut. Tiffany menggunakan pesan yang ringkas, jelas, dan sederhana untuk menyampaikan pesan serta menumbuhkan sisi elegan dari brand. Ini lah alasan brand mewah ini dicintai banyak orang. 

6. Spotify 

Brand voice Spotify mengkombinasikan humor, tegas, ringkas, dan langsung. Spotify sering mengunggah cuitan berkaitan dengan musik yang baru rilis dengan cara yang ramah dan santai. 

7. Fenty Beauty by Rihanna 

Brand kecantikan Rihanna, Fenty Beauty memiliki suara merk berani, tegas, dan puitis. Anda dapat berkunjung ke website brand tersebut untuk membaca story di halaman “About Us.” 

Berdasarkan cerita di halaman tersebut, Fenty Beauty juga menggunakan bahasa yang modern karena menyasar pelanggan milenial dan Gen Z yang peduli dengan riasan serta ingin tampil otentik. 

8. Indeed

Sebagai perusahaan yang menyediakan situs untuk melamar kerja, Indeed menciptakan brand voice yang lugas, dapat diandalkan, dan suportif sebagaimana dilansir situs resminya. 

9. Apple

Apple menciptakan brand voice tampak melalui penggunaan bahasa yang lugas, terbuka, dan sederhana. Pemilihan bahasa ini membantu pelanggan mengenal produk mereka dan juga menyelesaikan masalah audiens. 

Manfaat brand voice

Setelah memahami pentingnya suara merek, berikut manfaat brand voice bagi perusahaan maupun bisnis yang baru dirintis. 

1. Menghadirkan kejelasan dan konsistensi pada semua komunikasi 

Nada dan suara brand yang kuat memberikan konsistensi dan kejelasan komunikasi. Pengguna dapat mengenali Anda di platform manapun. Target audiens dapat dengan mudah menerima pesan. 

2. Meningkatkan kesan baik

Fungsi brand voice dan tone adalah membuat persepsi dan kesan yang baik bagi bisnis maupun perusahaan. Brand voice dan tone membantu Anda menampilkan nilai dan menyampaikan pesan dengan cara serta suara yang tepat. Dengan konsisten menggunakan suara merek di tiap platform, pengguna lebih mudah mempercayai dan membeli dari Anda.

3. Memenangkan Persaingan 

Brand voice dan tone mampu membuat unggul merek Anda atau perusahaan. Ini karena pelanggan mengenali dan telah mempercayai brand Anda. Dengan begitu, kesempatan memenangkan pasar jauh lebih besar. 

Perbedaan brand voice dan brand tone 

Sekilas terdengar sama, tetapi brand voice dan brand tone ternyata berbeda. Suara merek didefinisikan pada apa yang ingin Anda sampaikan, sedangkan brand tone adalah cara Anda menyampaikan hal tersebut. 

Brand voice mencerminkan kepribadian merek melalui komunikasi yang didistribusikan. Fungsinya menjalin hubungan yang mengesankan antara konsumen dengan merek. 

Itulah definisi hingga cara menciptakan brand voice. Sebagai pemilik bisnis atau tim pemasaran, penting memahami suara merek agar membuat brand unggul di persaingan. Temukan artikel menarik lainnya di blog MyRobin.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian