New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Bagaimana Merespon Perubahan Perilaku Konsumen di Era Digital?

Merespon Perubahan Perilaku Konsumen

Bisnis sudah berubah dengan cepat. Begitu juga dengan kebiasaan dan perilaku konsumen. Semua berubah dengan cepat.

Merespons perubahan yang terjadi adalah cara agar bisnis Anda tetap bertahan meskipun zaman telah berubah.

Sebagai contoh, teknologi telah membawa perubahan konsumen dan arah perkembangan industri. Dengan kemajuan teknologi, konsumen tidak hanya menjadi lebih cerdas dalam mengakses informasi, tetapi juga semakin selektif dalam memilih produk dan merek yang mencerminkan nilai-nilai mereka.

Merespons perubahan perilaku konsumen bukan hanya sebuah tantangan, tetapi juga sebuah peluang untuk berkembang dan memimpin pasar.

Merespons Perubahan Perilaku Konsumen Melalui Riset

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan ketika menghadapi dan merespons perubahan perilaku konsumen adalah melakukan riset secara mendalam. Riset konsumen dilakukan untuk mengetahui perkembangan perilaku konsumen dalam memandang barang dan jasa.

Perilaku konsumen terus berubah sebagai respons terhadap perubahan zaman, teknologi, tren pasar, sosial, psikologis, dan lain-lain.

Merespon perubahan perilaku konsumen menjadi hal yang penting untuk kesuksesan bisnis. Semakin Anda memahami perilaku konsumen, semakin besar kemungkinan memenuhi harapan dan keinginan mereka.

Pada kondisi inilah riset konsumen memainkan peran penting membantu bisnis memahami kebutuhan dan perilaku konsumen. Data yang diperoleh dalam riset ini juga berguna untuk menentukan segmentasi pasar bisnis, menciptakan persona pembeli, dan memaksimalkan dana iklan.

Riset konsumen yang dilakukan dengan baik juga membantu bisnis menghindari kesalahan yang merugikan, seperti pengembangan produk yang tidak dibutuhkan konsumen.

Secara umum ada dua pendekatan penelitian perilaku konsumen, yaitu pendekatan primer dan sekunder. Dua pendekatan ini dapat Anda pilih salah satu dengan menyesuaikan anggaran dan tujuan bisnis.

Penelitian pendekatan primer melakukan riset dengan mencari data secara langsung dari konsumen. Dalam penerapannya, pendekatan primer dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu kualitatif dan kuantitatif.

Sedangkan penelitian sekunder melakukan riset dengan data yang sudah ada atau menggunakan data dari pihak lain.

Beberapa metode penelitian perilaku konsumen yang biasa dilakukan adalah:

1. Survei konsumen

Survei merupakan metode populer untuk mengumpulkan data tentang perilaku pelanggan. Metode ini banyak digunakan karena kemudahannya dan tidak memakan biaya penelitian terlalu banyak. Data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan cepat.

Agar bekerja dengan baik, survei konsumen harus memperhatikan beberapa hal. Bisnis harus menentukan tujuan yang jelas dan apa yang ingin diketahui melalui survei. Dari tujuan tersebut, Anda dapat menentukan pertanyaan yang ingin diajukan kepada konsumen.

Survei harus dibuat secara singkat dan ringkas. Hindari juga pertanyaan yang bias atau samar. Terakhir, ajukan dulu survei kepada sejumlah responden kecil sebelum menyebarkannya kepada konsumen yang lebih besar.

2. Wawancara

Metode selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan konsumen. Wawancara bertujuan untuk mengetahui perilaku, sikap, dan preferensi konsumen terhadap suatu brand.

Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun online (via telepon atau rapat virtual. Pertanyaan yang diajukan ada dua jenis, yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka memberi kesempatan konsumen untuk menjelaskan lebih detail. Sedangkan pertanyaan tertutup menghasilkan jawaban yang terbatas.

3. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) berarti mengumpulkan beberapa pelanggan dalam satu forum. Metode ini akan mengumpulkan enam hingga sepuluh konsumen yang akan terlibat dalam suatu diskusi dan dipimpin oleh satu moderator. Topik yang dibahas biasanya tentang harapan konsumen dan tanggapan terhadap suatu produk.

Sama halnya dengan wawancara, FGD juga bertujuan mencari tahu pandangan konsumen terhadap produk. Hanya saja, pertanyaan di FGD lebih mendalam. Teknis pelaksanaannya juga dilakukan dalam grup, tidak ditanya satu per satu.

Melalui FGD, pebisnis dapat secara langsung mengetahui tanggapan dan pandangan konsumen terhadap kualitas produknya. Selain meminta pendapat, FGD juga menjadi kesempatan untuk mengamati Bahasa tubuh pelanggan dan mendalami pandangan konsumen. Interaksi tatap muka seperti ini dapat mengungkapkan ide dari pelanggan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

4. Riset etnografi

Etnografi adalah cabang ilmu antropologi yang mempelajari tentang manusia, perilaku, dan budayanya. Dalam bidang bisnis, penelitian etnografi bertujuan mengetahui perilaku konsumen berdasarkan budaya dan perilaku masyarakat di suatu daerah.

Data yang dihasilkan melalui etnografi akan memberi informasi perilaku konsumen yang rinci mengenai pola-pola dan kepercayaan masyarakat. Outputnya, melalui penelitian etnografis bisnis dapat membuat produk dengan desain dan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5. Analisis data

Analisis data yang dilakukan adalah data sekunder yang dihasilkan orang lain. Contoh, analisis data penjualan, analisis data ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, atau data yang dikeluarkan lembaga kajian ekonomi.

Melalui analisis data, bisnis akan melihat pola dan tren untuk menentukan perilaku dan preferensi konsumen.

Merespon Perubahan Perilaku Konsumen di Era Digital

Satu lagi yang harus bisnis Anda hadapi adalah merespons perubahan perilaku konsumen di era digital.

Era digital mengubah begitu banyak perilaku konsumen saat ini. Teknologi menjadi sahabat masyarakat ketika melakukan transaksi jual beli.

Agar bisnis tetap berkembang, Anda perlu menyesuaikan strateginya dengan perilaku konsumen yang sangat erat dengan teknologi. Memanfaatkan teknologi yang berkembang memungkinkan bisnis terus berhubung dengan konsumen.

Berikut adalah strategi merespons perubahan perilaku konsumen di era digital:

1. Memanfaatkan internet secara keseluruhan

Memanfaatkan internet menjadi hal yang penting untuk menjangkau dan terlibat dengan konsumen yang lebih luas.

Anda dapat membuat situs web yang ramah pengguna, mengoptimalkannya untuk mesin pencari (SEO), dan menggunakan platform media sosial agar terhubung dengan audiens target.

2. Melebarkan penjualan melalui e-commerce

Era digital meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk belanja online. Bisnis sebaiknya mulai mengintegrasikan penjualan melalui e-commerce untuk merespons perubahan perilaku konsumen.

Minat belanja melalui e-commerce terus meningkat. Alasan konsumen menyukai belanja online karena kemudahannya menjelajah produk.

Mereka dapat membandingkan satu produk dari toko ke toko hanya melalui gawai. Selain itu, e-commerce juga menawarkan opsi pembayaran yang aman bagi pelanggan.

Kelebihan-kelebihan tersebut harus direspons oleh pebisnis, agar produknya tetap menjangkau konsumen lebih luas.

3. Menggunakan sosial media untuk berinteraksi

Sosial media saat ini tidak hanya digunakan untuk berjejaring antar personal manusia. Banyak perusahaan dan brand menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan audiens dan target pasar mereka.

Memanfaatkan sosial media merupakan salah satu merespons perubahan perilaku konsumen di era digital. Bisnis dapat membuat konten yang relevan dan menarik untuk berinteraksi dengan pengikutnya.

Selain interaksi, sosial media juga dapat dimanfaatkan untuk memasang iklan digital. Saat ini, iklan digital melalui sosial media menjadi pilihan utama karena dapat menjangkau audiens lebih luas.

Berdasarkan data Digital 2022 Global Overview Report, sampai Januari 2022, 43,5% pengguna internet suka melakukan riset produk melalui media sosial. Hal ini membuat media sosial menjadi saluran ikan digital yang efektif kedua, setelah mesin pencari (search engines).

4. Influencer sebagai agen promosi

Melakukan promosi melalui influencer telah menjadi cara yang efektif untuk mencapai target pasar. Contohnya, riset yang dilakukan ZAP Beauty Index 2023, dijelaskan jika 78% responden perempuan di Indonesia tertarik menggunakan produk kecantikan jika direkomendasikan influencer.

5. Menyediakan layanan komunikasi dengan pelanggan

Konsumen di era digital mengharapkan komunikasi yang cepat dengan brand. Layanan komunikasi ini digunakan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan keluhan.

Komunikasi yang cepat dan responsif membuat citra positif di mata pelanggan. Bisnis dapat menggunakan saluran komunikasi seperti Whatsapp, direct message sosial media, e-mail, atau saluran komunikasi digital lainnya.

6. Selalu ikuti perkembangan digital

Perilaku konsumen di era digital terus berubah. Setiap perubahan yang terjadi wajib menjadi perhatian dan direspon dengan cepat oleh pebisnis.

Terus pantau perkembangan perilaku konsumen dan perkembangan digital. Sesuaikan dan sempurnakan strategi bisnis seiring dengan perkembangan digital.

Memahami perkembangan dan merespon perubahan perilaku konsumen adalah cara untuk bisnis yang ingin berkembang di era kompetitif. Setiap respons yang dilakukan bertujuan agar bisnis mudah ditemukan konsumen meskipun zaman terus berubah.

Salah satu cara merespon perubahan perilaku konsumen adalah melakukan riset konsumen secara mendalam dan beradaptasi dengan teknologi digital.

Riset konsumen secara menyeluruh dapat dijadikan acuan bisnis dalam membuat produk yang dibutuhkan masyarakat. Sedangkan adopsi digital membuat bisnis menjangkau lebih banyak pasar dan membangun hubungan dengan target audiens.

7. Gunakan Outsourcing

Tenaga kerja yang kompeten akan sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan merespon tren perubahan perilaku konsumen.

MyRobin dapat membantu Anda mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan berpengalaman. Dengan tim rekrutmen yang berpengalaman di seluruh Indonesia, MyRobin dapat membantu Anda mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Tren Perubahan Perilaku Konsumen 2024: Apa Saja? | MyRobin

Tunggu apa lagi? Konsultasikan kebutuhan pekerja Anda sekarang!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian