Pengiriman barang merupakan aktivitas penting dalam kegiatan perusahaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi. Sebelum tahun 2000-an, sebagian besar perusahaan mengelola pengiriman dan logistik mereka sendiri. Perusahaan tersebut mungkin memiliki aset seperti truk, gudang atau sewa untuk layanan tersebut secara langsung.
Namun, mengingat saat ini semuanya serba digerakkan oleh teknologi dan rantai pasokan menjadi lebih kompleks, maka semakin sulit untuk melakukan semuanya sendiri sehingga perusahaan mulai mengalihkan logistik ke pihak ketiga. Lebih banyak bisnis yang melakukan outsourcing logistik karena dipercaya outsourcing dapat merampingkan operasi sehari-hari dan memungkinkan staf untuk fokus pada fungsi bisnis inti dan kepuasan pelanggan. Pada artikel berikut ini, akan mengupas tuntas mengenai outsourcing logistik. Yuk, simak sampai akhir ya!
Pengertian Outsourcing Logistik
Definisi outsourcing atau alih daya sendiri adalah pengalihan tugas tertentu berdasarkan kesepakatan antara perusahaan outsourcing dengan pemberi kerja. Outsourcing logistik adalah ketika perusahaan menyewa penyedia pihak ketiga untuk mengelola berbagai bagian operasi rantai pasokan mereka. Penyedia ini, juga dikenal sebagai 3PL adalah singkatan dari “Third Party Logistics” yang berarti perusahaan logistik pihak ketiga. 3PL adalah perusahaan yang menyediakan layanan logistik untuk perusahaan lain, seperti pengiriman barang, pengambilan dan pengiriman, penyimpanan, pemenuhan pesanan, manajemen inventaris, dan sebagainya. Pihak ketiga yang menyediakan tenaga kerja tersebut biasanya disebut sebagai perusahaan outsourcing atau penyedia jasa tenaga kerja alih daya.
Jenis Layanan Operasi Logistik
Operasi logistik melibatkan beberapa area rantai pasokan, seperti manajemen persediaan, pengangkutan, pergudangan, pengelolaan pesanan, dan pengiriman. Beberapa perusahaan memilih untuk menangani seluruh rantai pasokan mereka sendiri, sementara yang lain mungkin memilih untuk menggandeng mitra logistik atau layanan 3PL (Third-Party Logistics) untuk membantu mengelola beberapa atau seluruh area rantai pasokan mereka.
Layanan 3PL dapat mencakup berbagai layanan, seperti transportasi, pergudangan, manajemen persediaan, manajemen pesanan, dan pengiriman. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan layanan 3PL secara penuh untuk mengelola seluruh rantai pasokan mereka, sementara yang lain mungkin hanya memerlukan layanan tertentu seperti transloading (pemindahan muatan dari satu moda transportasi ke moda transportasi lain), atau reverse logistics (pengelolaan produk yang dikembalikan oleh pelanggan).
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Perusahaan 3PL Dan Serba Serbinya
Di bawah ini adalah area rantai pasokan yang mungkin dialihdayakan ke perusahaan logistik:
Distribution and Warehousing
Distribusi dan pergudangan berfokus pada penyimpanan produk. Apakah itu bahan baku, barang dalam proses (WIP), atau barang jadi, bidang logistik ini menyangkut pelacakan barang yang masuk gudang, bagaimana disimpan, dan pergerakan produk hingga dikirim ke pelanggan.
Baca Juga: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Warehouse
Fulfillment
Pemenuhan logistik menangani semua yang terlibat dengan pemenuhan pesanan. Ini mungkin termasuk mengelola tingkat inventaris atas nama pelanggan, mengisi pesanan, mengemas barang, menempatkan label pengiriman, dan melacak produk saat meninggalkan gudang.
Transportation
Sisi transportasi logistik melibatkan pergerakan fisik barang dan aset yang digunakan untuk melakukan tugas ini. 3PL mungkin memiliki armada pengangkutnya sendiri untuk melakukan pengangkutan barang, atau mungkin bermitra dengan jaringan pengangkut karena mereka bertindak sebagai perantara untuk bisnis.
Warehouse Management
3PL juga dapat menawarkan layanan logistik manajemen gudang. Sementara pergudangan berfokus pada penyimpanan barang, manajemen gudang melibatkan pelacakan aliran produk, mencari tempat untuk menerapkan efisiensi, dan menyediakan analisis dan laporan.
Customer Support
Perusahaan mungkin tidak memiliki personel untuk panggilan pelanggan, dukungan transportasi, atau bagian pemrosesan pesanan. Namun, 3PL menawarkan manajemen dukungan pelanggan sebagai bagian dari solusinya. Beberapa fungsi customer support dalam layanan logistik meliputi:
- Memberikan informasi tentang status pengiriman barang
- Menangani keluhan atau masalah terkait pengiriman barang
- Memberikan solusi alternatif jika terjadi kendala dalam pengiriman barang
- Menyediakan informasi tentang jadwal pengiriman dan estimasi waktu tiba barang
- Memfasilitasi pengiriman ulang atau pengembalian barang jika diperlukan
Reverse Logistics
Pada kesempatan tertentu, pelanggan dapat mengklaim produk rusak, bukan produk pesanan yang tepat, atau tidak sesuai dengan preferensi mereka. Reverse logistics akan menangani pengembalian produk ke gudang dan pusat distribusi.
Manfaat Outsourcing Logistik Bagi Perusahaan
Pengalihdayaan logistik pihak ketiga memberikan manfaat bagi perusahaan yang membutuhkan berbagai sumber. Banyak 3PL menawarkan solusi khusus kepada perusahaan untuk mengisi celah dalam rantai pasokan mereka. Beberapa manfaat yang mungkin ditemukan antara lain:
Menghemat Biaya Transportasi
Outsourcing logistik memiliki akses ke jaringan besar mitra pengangkut armada. Taktik ini memungkinkan 3PL untuk membandingkan harga dan menerima penawaran yang lebih sesuai dengan anggaran perusahaan. Ini juga dapat membantu menurunkan biaya bahan bakar.
Lebih Fokus pada Inti Bisnis
Manfaat utama lain dari outsourcing adalah Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas bisnis inti Anda. Jika Anda mengatur semuanya sendiri selama ini, bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang Anda habiskan hanya untuk mengelola operasional penjualan produk Anda.
Di sisi lain, jika Anda mengalihdayakan tugas ini kepada jasa layanan transportasi barang lain, maka Anda dapat menghemat banyak waktu untuk melakukan hal lain guna meningkatkan efisiensi bisnis Anda, yang secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan Anda.
Memperluas Jangkauan Layanan
Perusahaan mungkin tidak memiliki kemampuan transportasi untuk memperluas ke wilayah atau negara lain. Melalui outsourcing logistik perusahaan dapat memiliki jaringan global yang memungkinkan pelanggan memperluas jangkauan mereka sehingga mereka dapat menawarkan produk kepada konsumen di seluruh dunia.
Teknologi Terbaru
Perusahaan tidak perlu berinvestasi dalam teknologi internal karena dapat memanfaatkan inovasi teknologi yang dimiliki oleh 3PL untuk tetap kompetitif. Vendor logistik biasanya menggunakan teknologi terbaru dan canggih dalam menjalankan operasinya, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Perencanaan Pengiriman Lebih Efisien
Mungkin banyak dari Anda yang bingung ketika merencanakan pengiriman. Mulai dari ketidakpastian perlengkapan yang akan digunakan, ketersediaan perlengkapan yang akan dikerjakan oleh pengemudi. Semuanya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bayangkan jika ada layanan outsourcing yang dapat melakukan semua pekerjaan ini dengan harga yang sudah mencakup semuanya, Anda tidak perlu khawatir lagi bukan? Anda hanya menyerahkan semua jadwal pengiriman Anda kepada pihak ketiga yang tentunya telah berpengalaman dan kualitas pelayanan yang sudah terbukti. Semua pekerjaan Anda menjadi lebih mudah dan hasilnya penjualan produk Anda akan berjalan lancar.
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Karena perusahaan bekerja dengan membawa lebih banyak klien, mereka mungkin tidak memiliki staf untuk memberikan layanan pelanggan yang komprehensif karena itu outsourcing logistik dapat melakukan tugas ini.
Kelemahan Outsourcing Logistik Bagi Perusahaan
Meskipun outsourcing logistik memiliki banyak manfaat, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan jasa 3PL. Berikut beberapa kelemahan yang mungkin terjadi ketika menggunakan outsourcing logistik:
Ketergantungan Kepada Pihak Outsourcing Logistik
Terlalu mempercayai pihak outsourcing atau partner bisnis dapat meningkatkan risiko terhadap disruption dalam rantai pasokan, karena jika terjadi masalah pada satu bagian, hal tersebut dapat dengan cepat mempengaruhi bagian lain dari keseluruhan rantai pasokan.
Ketergantungan yang terlalu tinggi pada pihak outsourcing atau partner bisnis juga menyebabkan perusahaan kehilangan kendali atas proses dan operasi yang terlibat dalam rantai pasokan. Ini dapat menyebabkan masalah dalam hal pengaturan dan pengawasan kualitas, keselamatan, dan keamanan produk. Untuk mengurangi risiko tersebut, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem manajemen risiko yang baik dan dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam rantai pasokan.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan diversifikasi pasokan, sehingga tidak terlalu bergantung pada satu pihak outsourcing atau partner bisnis tertentu. Selain itu, perusahaan juga perlu membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dengan pihak outsourcing atau partner bisnis, sehingga mereka dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah dan mengoptimalkan rantai pasokan secara keseluruhan.
Baca Juga: Pahami Pentingnya Process Mapping bagi Bisnis dan Cara Menyusunnya
Kurangnya Fleksibilitas
Salah satu kelemahan dari outsourcing logistik adalah kurangnya fleksibilitas. Ketika sebuah perusahaan menggunakan jasa 3PL, perusahaan harus mempercayakan sebagian besar kendali atas operasi logistik kepada 3PL tersebut. Hal ini dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan permintaan pelanggan atau situasi pasar yang mungkin mempengaruhi operasi logistik.
Kurangnya fleksibilitas dalam outsourcing logistik dapat menyebabkan perusahaan kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan risiko gangguan rantai pasokan. Perusahaan mungkin harus membayar biaya tambahan jika ingin melakukan perubahan pada operasi logistik mereka, seperti biaya penyesuaian sistem atau biaya pelatihan karyawan.
Oleh karena itu, perusahaan harus memilih 3PL yang dapat memberikan fleksibilitas dan responsivitas yang cukup dalam menjalankan operasi logistik dan membangun hubungan kerja yang baik dengan 3PL untuk memastikan bahwa mereka dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan situasi.
Kompatibilitas Perangkat Lunak
Setiap perusahaan memiliki sistem dan perangkat lunak yang berbeda-beda, yang mungkin tidak sepenuhnya kompatibel dengan sistem 3PL yang digunakan oleh perusahaan outsourcing logistik. Masalah ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk mentransfer data dan informasi secara efektif antara perusahaan dan 3PL, sehingga menghambat visibilitas dan pengawasan atas operasi logistik. Masalah kompatibilitas perangkat lunak ini juga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh dan menganalisis data secara akurat dan efektif, yang mungkin sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan outsourcing logistik, perusahaan harus memastikan bahwa sistem dan perangkat lunak yang digunakan oleh 3PL dapat diintegrasikan dengan sistem dan perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan menghindari masalah kompatibilitas perangkat lunak dan memastikan efektivitas kerja sama dengan 3PL.
Nah itu dia artikel mengenai outsourcing logistik, pastikan untuk mempertimbangkan baik manfaat maupun kelemahannya dan memilih 3PL yang dapat diandalkan dan dapat memenuhi kebutuhan Anda. Selalu pastikan juga Anda tetap menjaga komunikasi yang terbuka dan jelas tentang arah strategis Anda, serta apa yang Anda harapkan dari setiap penyedia, termasuk KPI tertentu.
MyRobin.id adalah salah satu situs penyedia jasa outsourcing yang terpercaya dan telah mempekerjakan hingga jutaan tenaga outsourcing serta melayani banyak perusahaan yang membutuhkan berbagai jenis pekerjaan termasuk pegawai logistik dan gudang. Kunjungi laman MyRobin dan konsultasikan kebutuhan rekrutmen Anda sekarang juga!