Search
Close this search box.

Mengenal Apa itu Turnaround Time dalam Industri Manufaktur

Turnaround time dalam industri manufaktur

Turnaround time (TAT) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses atau memenuhi permintaan. Dalam industri manufaktur, turnaround time mengacu pada waktu yang dibutuhkan mesin untuk menyelesaikan satu proses dan memulai proses berikutnya.

Turnaround time adalah metrik penting dalam industri manufaktur karena turnaround time akan sangat menentukan efisiensi dan produktivitas keseluruhan industri.

Dalam artikel ini, MyRobin akan membahas semua yang perlu Anda ketahui tentang turnaround time dalam manufaktur, mulai dari definisi turnaround time, manfaat, cara menghitung, dan cara meningkatkannya. Simak selengkapnya disini!

Apa itu Turnaround Time?

Waktu penyelesaian, juga dikenal sebagai turnaround time, adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah mesin untuk menyelesaikan satu siklus operasi. Selain itu, penyelesaian juga bisa merujuk pada penutupan sementara pabrik untuk pemeliharaan atau perbaikan.

Waktu penyelesaian yang lebih singkat dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas dalam industri manufaktur, yang berarti keuntungan yang lebih tinggi.

Sedangkan waktu penyelesaian yang lebih lama dapat mengakibatkan bottleneck, yang memperlambat seluruh proses manufaktur yang berarti mesin tidak beroperasi selama periode yang lebih lama, yang mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dan produksi yang lebih rendah.

Bagaimana Menghitung Turnaround Time?

Turnaround time dimulai saat mesin menyelesaikan satu proses hingga dimulainya proses berikutnya. Waktu penyelesaian diukur dalam detik, menit, atau jam, tergantung pada jenis industri.

Untuk menghitung waktu penyelesaian (turnaround time), Anda perlu mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah mesin atau peralatan untuk menyelesaikan satu siklus operasi atau tugas tertentu.

Setelah Anda memiliki pengukuran waktu ini, Anda dapat menghitung waktu penyelesaian dengan langkah-langkah berikut:

Ukur Waktu Setiap Siklus

Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh mesin tersebut untuk menyelesaikan satu siklus operasi atau tugas. Misalnya, jika mesin tersebut memerlukan 10 detik untuk menyelesaikan satu siklus, catat waktu ini.

Jumlahkan Waktu Siklus

Jumlahkan semua waktu siklus yang telah Anda ukur. Misalnya, jika Anda mengukur 10 siklus, maka jumlahkan semua waktu siklus tersebut.

Bagi Total Waktu dengan Jumlah Siklus

Bagi total waktu siklus dengan jumlah siklus yang telah diukur. Ini akan memberi Anda waktu penyelesaian rata-rata untuk satu siklus.

Contoh: Jika mesin menyelesaikan 10 siklus dalam total waktu 100 detik, maka waktu penyelesaian rata-rata untuk satu siklus adalah 10 detik (100/10).

Mesin tersebut memerlukan rata-rata 10 detik untuk menyelesaikan satu siklus tugas atau operasi. Anda dapat menggunakan pendekatan serupa jika mesin menyelesaikan siklus dalam hitungan menit atau jam.

Misalnya, jika sebuah mesin menyelesaikan 4 siklus dalam satu jam (60 menit), waktu penyelesaian rata-rata untuk satu siklus adalah 15 menit (60/4).

Apa saja Faktor yang Dapat Mempengaruhi Turnaround Time?

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi turnaround time dalam industri manufaktur. Untuk lebih jelasnya, simak di bawah ini

Kecepatan mesin

Kecepatan mesin adalah faktor yang paling signifikan dalam menentukan turnaround time. Mesin yang lebih cepat dapat menyelesaikan proses lebih cepat, sehingga mengurangi turnaround time.

Ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku adalah faktor penting lainnya yang dapat mempengaruhi turnaround time. Jika bahan baku tidak tersedia, mesin tidak dapat beroperasi, sehingga memperpanjang turnaround time. Perusahaan dapat bekerja dengan pemasok untuk memastikan pengiriman tepat waktu untuk mengurangi dampak dari faktor ini.

Ketersediaan tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja juga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi turnaround time. Jika tenaga kerja tidak tersedia, mesin tidak dapat dioperasikan, sehingga memperpanjang turnaround time. Perusahaan dapat melakukan pelatihan dan upskilling untuk karyawan untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kerja.

Keterlambatan pengiriman

Keterlambatan pengiriman bahan baku atau komponen dapat memperpanjang turnaround time. Perusahaan dapat bekerja dengan pemasok untuk memastikan pengiriman tepat waktu untuk mengurangi dampak dari faktor ini.

Kesalahan manusia

Kesalahan manusia, seperti kesalahan pemrograman atau kesalahan pengoperasian, dapat memperpanjang turnaround time. Perusahaan dapat melakukan pelatihan dan instruksi yang tepat untuk karyawan untuk mengurangi dampak dari faktor ini.

Kompleksitas proses

Proses yang lebih kompleks membutuhkan lebih banyak waktu untuk diselesaikan, sehingga meningkatkan turnaround time.

Kualitas produk

Produk yang berkualitas tinggi membutuhkan lebih banyak waktu untuk diproduksi, sehingga meningkatkan turnaround time.

Kebijakan perusahaan

Kebijakan perusahaan, seperti kebijakan pengiriman dan kebijakan pengembalian, juga dapat mempengaruhi turnaround time.

Dampak dari Turnaround Time

Waktu penyelesaian yang singkat sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan berikut adalah beberapa alasannya:

Meningkatkan Efisiensi

Dengan waktu penyelesaian yang singkat, mesin dan tenaga kerja dapat dimanfaatkan secara lebih efisien. Hal ini berarti perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk atau mengerjakan lebih banyak tugas dalam waktu yang sama.

Meningkatkan Profitabilitas

Dengan meningkatnya efisiensi, perusahaan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan. Waktu penyelesaian yang singkat berarti produk atau layanan dapat disampaikan kepada pelanggan dengan lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan.

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh seberapa cepat mereka dapat menerima produk atau layanan. Dengan waktu penyelesaian yang singkat, pelanggan akan merasa lebih puas karena permintaan mereka segera terpenuhi.

Sebaliknya, waktu penyelesaian yang panjang dapat memiliki dampak negatif pada perusahaan:

Mengurangi Efisiensi

Mesin dan tenaga kerja tidak dimanfaatkan secara optimal, yang mengakibatkan berkurangnya produksi atau produktivitas. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan perusahaan.

Menurunkan Profitabilitas

Waktu penyelesaian yang panjang dapat memaksa perusahaan untuk menyimpan lebih banyak persediaan untuk memenuhi permintaan, yang meningkatkan biaya persediaan. Hal ini dapat mereduksi keuntungan perusahaan.

Mengecewakan Pelanggan

Lama waktu penyelesaian dapat mengecewakan pelanggan, terutama dalam industri di mana waktu adalah faktor kunci. Pelanggan yang harus menunggu terlalu lama untuk produk atau layanan mereka cenderung kecewa dan mencari alternatif lain.

Bagaimana Mengurangi Turnaround Time?

Meningkatkan waktu penyelesaian (turnaround time) sangat penting dalam dunia manufaktur. Waktu penyelesaian adalah waktu yang diperlukan oleh mesin atau pabrik untuk menyelesaikan tugas atau produksi.

Semakin cepat tugas atau produksi selesai, semakin baik karena hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan waktu penyelesaian:

Otomatisasi

Salah satu cara terbaik untuk mempersingkat waktu penyelesaian adalah dengan menggunakan mesin otomatis. Mesin otomatis cenderung lebih cepat dan lebih akurat dalam menjalankan tugas, yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu siklus.

Otomatisasi juga dapat membantu menghindari kesalahan manusia yang dapat memperlambat proses.

Pemeliharaan Pencegahan

Implementasikan program pemeliharaan pencegahan yang terjadwal secara berkala untuk membantu menjaga kualitas dan kondisi mesin atau peralatan agar tetap optimal. Dengan demikian, waktu yang dihabiskan untuk perbaikan yang tidak terjadwal dapat dikurangi.

Standarisasi

Menetapkan prosedur standar untuk operasi dan pengaturan mesin adalah langkah penting. Standarisasi meminimalkan variasi dalam cara pekerjaan dilakukan, sehingga mengurangi potensi kesalahan dan memperlancar proses produksi. Hal ini juga akan membuat pekerja lebih efisien dalam menjalankan tugas mereka.

Pelatihan

Melatih karyawan untuk mengidentifikasi masalah sejak dini adalah kunci. Semakin cepat masalah diidentifikasi, semakin cepat tindakan perbaikan dapat diambil. Hal ini dapat menghindari perpanjangan waktu yang dibutuhkan untuk diagnosis dan perbaikan.

Contoh Turnaround Time

Contoh Turnaround Time dalam Produksi Mobil

Pada sebuah pabrik mobil, turnaround time mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu mobil dari awal hingga akhir dalam garis produksi. Proses produksi tersebut mungkin melibatkan berbagai tahap, seperti perakitan mesin, pemasangan bodi, pengecatan, dan pemasangan aksesori.

Sebagai contoh, jika keseluruhan proses pembuatan satu mobil memakan waktu 8 jam, maka turnaround time untuk mobil tersebut adalah 8 jam. Dengan kata lain, dari saat komponen pertama dipasang hingga mobil tersebut meninggalkan garis produksi dan siap untuk dikirim ke dealer, seluruh proses berlangsung selama 8 jam.

Contoh Turnaround Time dalam Industri Makanan

Dalam industri makanan, turnaround time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu batch produk tertentu, seperti kemasan sosis olahan. Misalkan sebuah pabrik pengolahan makanan memiliki garis produksi yang terdiri dari tahap penggilingan daging, pencampuran bumbu, cetakan, dan proses pemanggangan.

Jika seluruh proses pembuatan satu batch sosis memakan waktu 4 jam, maka turnaround time untuk batch tersebut adalah 4 jam. Artinya, mulai dari penggilingan daging pertama hingga produk sosis siap dikemas dalam wadah, keseluruhan proses memakan waktu 4 jam.

Contoh Turnaround Time dalam Produksi Pakaian

Dalam industri pembuatan pakaian, turnaround time mengacu pada waktu yang diperlukan untuk membuat satu set pakaian, seperti serangkaian baju siap pakai. Misalkan sebuah pabrik konveksi menghasilkan pakaian dalam tiga tahap: pemotongan kain, jahitan, dan finishing.

Jika seluruh proses pembuatan satu set pakaian memakan waktu 24 jam, maka turnaround time untuk set pakaian tersebut adalah 24 jam. Ini berarti dari pemotongan kain pertama hingga set pakaian selesai siap untuk dikemas, seluruh proses berlangsung selama 24 jam.

Outsourcing Sebagai Solusi Mengurangi Turnaround Time dalam Industri Manufaktur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa turnaround time yang tinggi dapat memberikan sejumlah kerugian bagi Industri manufaktur. Turnaround time yang panjang disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kekurangan pekerja, dan kesalahan manusia.

Outsourcing adalah salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan oleh industri manufaktur untuk mengurangi turnaround time.

Di tengah penyusutan tenaga kerja berkualitas, dibutuhkan fokus dan sumber daya yang tidak sedikit untuk mencari dan mengelola pekerja tersebut.

Dengan tim rekrutmen berkualitas dari perusahaan outsourcing, Anda tidak perlu pusing oleh hal tersebut, dan pada akhirnya dapat mengalokasikan fokus dan sumber daya Anda untuk hal-hal yang lebih krusial untuk perusahaan Anda.

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing end-to-end yang dapat menyalurkan pekerja secara on-demand kurang dari 24 jam. Selain itu MyRobin juga memanfaatkan teknologi digital untuk membantu pengelolaan pekerja mulai dari absensi, manajemen kontrak, dan payroll. Pelajari Produk dan Layanan MyRobin disini!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID