Dalam dunia kerja, ada pengelompokkan pekerja berdasarkan warna kerah atau baju yang sering mereka gunakan ketika bekerja. Salah satu dari kelompok tersebut adalah white collar yang disebut juga sebagai pekerja kerah putih. Kelompok pekerja ini bisa kamu temui di kawasan perkantoran maupun lembaga pemerintahan.
Nah, sebenarnya apa sih itu white collar? Siapa saja yang termasuk dalam kategori pekerja kerah putih ini? Yuk, langsung simak penjelasan di bawah ini agar kamu makin paham!
Apa Itu White Collar?
Istilah white collar atau kerah putih ini merujuk pada pekerjaan profesional yang tidak memerlukan tenaga fisik atau manual. Kelompok ini disebut demikian karena sebagian besar dari mereka menggunakan baju kemeja putih, baju setelan, dan dasi ketika bekerja. Orang yang melakukan pekerjaan white collar biasanya lebih banyak bekerja di dalam ruangan seperti kantor, coworking space, studio, dan sebagainya.
Selain itu, posisi white collar dalam perusahaan setidaknya membutuhkan gelar sarjana atau diploma serta keterampilan yang spesifik. Para pekerja ini juga akan bekerja mengikuti jam kerja standar yakni jam 9 pagi sampai 5 sore dan menerima gaji bulanan beserta dengan bonus, tunjangan, asuransi kesehatan, hingga rencana pensiun.
Istilah white collar sendiri ini pertama kali digunakan oleh seorang novelis bernama Upton Sinclair pada tahun 1920. Tiga tahun kemudian istilah ini mulai banyak digunakan oleh para pekerja untuk mengklasifikasikan golongan karyawan, yakni pekerja white collar dan pekerja blue collar.
Dibandingkan blue collar atau pekerja yang menggunakan fisik saat bekerja, white collar ini mempunyai kedudukan yang lebih tinggi karena gaji dan latar belakang pendidikannya di atas rata-rata blue collar. Tidak hanya itu saja, pekerjaan yang mereka lakukan pun lebih banyak mengandalkan otak daripada fisik. Maka dari itu, tak heran bila kedua kelompok ini sangat berbanding terbalik dari segi karakter hingga jenis pekerjaannya.
Karakteristik White Collar
Ada beberapa karakteristik white collar yang perlu kamu ketahui untuk membedakan perannya dengan pekerja lain, yaitu:
1. Tingkat pendidikan
Pekerjaan white collar sebagian besar membutuhkan orang yang mempunyai latar belakang pendidikan tingkat tinggi, seperti sarjana, magister, maupun doktoral. Biasanya semakin tinggi posisinya, tingkat pendidikannya pun juga harus lebih tinggi. Misalnya untuk posisi direktur keuangan, setidaknya kamu harus mempunyai gelar magister keuangan atau administrasi bisnis (MBA).
2. Lingkungan kerja
Dari segi lingkungan kerja tentu saja white collar lebih nyaman karena berada di dalam ruangan atau kantor. Mereka akan sering berurusan dengan dokumen dan tugas-tugas yang minim fisik.
Tempat bekerja white collar biasanya mempunyai meja, kursi, dan komputer untuk memudahkan pekerjaan. Tak jarang juga terdapat fasilitas pantry, ruang meeting, cafetaria, hingga tempat untuk beristirahat. Bahkan beberapa pekerjaan white collar saat ini banyak yang menawarkan kerja jarak jauh atau dari rumah.
3. Gaji
Pekerja white collar biasanya mendapatkan gaji tetap tiap bulan atau bahkan tahunan tergantung dari kebijakan perusahaan. Semakin tinggi level jabatan, keahlian, atau pengalaman maka gaji yang diperoleh pun akan lebih tinggi lagi.
Selain itu, gaji pekerja white collar rata-rata di atas upah minimum, yang mana lebih tinggi dari gaji yang diperoleh kelompok blue collar. Pekerja white collar juga mendapatkan bonus dan tunjangan yang pasti dari perusahaannya.
4. Peran dan tanggung jawab
White collar umumnya mempunyai tanggung jawab klerikal, manajerial, dan administratif. Dibandingkan blue collar, white collar lebih banyak terlibat dalam perencanaan strategis, komunikasi, hingga implementasi ide. Mungkin mereka akan turun ke lapangan, namun biasanya hanya sekedar untuk bertemu klien saja. Jadi, baik tugas maupun tanggung jawab white collar tidak selalu bergantung pada pekerjaan fisik.
5. Pengembangan karir
Secara umum, pekerja white collar mempunyai peluang yang tinggi untuk pengembangan karir. Pekerjaan mereka mempunyai jenjang karir, mulai dari staff, supervisor, asisten manajer, manajer, hingga direktur. Sehingga, pekerja white collar ini bisa dibilang lebih bisa memahami dan mengembangkan passionnya daripada blue collar yang hanya fokus di satu hal saja.
Skill untuk Pekerjaan White Collar
Pekerjaan white collar seringkali membutuhkan jenjang pendidikan, pelatihan, serta keahlian tertentu untuk bisa bekerja dengan maksimal. Skill umum yang sering dibutuhkan oleh posisi white collar adalah sebagai berikut:
- Kemampuan interpersonal
- Komunikasi verbal maupun nonverbal
- Public speaking
- Manajemen waktu
- Problem solving
- Literasi komputer
- Kemampuan organisasi
- Detail oriented
Jenis Pekerjaan yang Dianggap Sebagai White Collar
Berikut adalah beberapa pekerjaan yang mencerminkan kelompok white collar:
1. Akuntan
Posisi akuntan seringkali dianggap sebagai pekerjaan white collar, sebab akuntan selalu bekerja di dalam ruangan dan termasuk bagian internal dari perusahaan. Tugas utama dari akuntan ini adalah mempersiapkan segala hal yang bersangkutan dengan finansial untuk perusahaan dan memastikan bahwa seluruh dokumen keuangan terselesaikan secara akurat dan legal.
Gaji rata-rata akuntan: Rp 3.922.260 per bulan
2. HR Manager
Pekerjaan HR manager tentunya berhubungan para karyawan, mulai dari proses perekrutan, pelatihan dan pengembangan karyawan, mengelola gaji, hingga menjaga kesejahteraan karyawan. HR manager termasuk pekerjaan white collar karena hampir seluruh perusahaan membutuhkan posisi ini untuk membantu mengelola karyawan.
Gaji rata-rata HR manager: Rp 10.537.957 per bulan
3. Market research analyst
Dalam kelompok pekerjaan white collar, market research analyst menjadi salah satu posisi yang banyak diminati karena mempunyai jenjang karir yang cerah. Posisi ini mempunyai tugas untuk membantu perusahaan dalam pembuatan keputusan mengenai produk apa yang akan dijual. Sesuai dengan namanya, market research analyst akan melakukan riset terhadap kebutuhan pelanggan, produk, hingga harga jual.
Gaji rata-rata market research analyst: Rp 6.561.891 per bulan
4. Security analyst
Pekerjaan white collar bidang cyber security ini mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko keamanan bagi perusahaan. Security analyst akan memastikan bahwa data karyawan maupun perusahaan tetap aman dari hacker atau kebocoran data. Posisi ini dapat bekerja secara internal untuk bisnis, perusahaan, pemerintah, atau memberikan konsultasi secara independen kepada klien.
Gaji rata-rata security analyst: Rp 4.500.000 – Rp 7.700.000 per bulan
5. Software engineer
Software engineer merupakan professional yang merancang program perangkat lunak untuk perusahaan maupun klien. Sebelum mengembangkan program, mereka akan mengidentifikasi kebutuhan dari klien terkait sistem atau aplikasi. Kemudian, barulah mereka mulai merancang, membangun, dan juga menguji sistem tersebut. Biasanya software engineer akan bekerja sama dengan developer untuk menciptakan kode pemrograman.
Gaji rata-rata software engineer: Rp 7.442.943 per bulan
6. Customer service
Hampir semua perusahaan mempunyai customer service untuk bisa berhubungan dengan para pelanggannya. Posisi ini akan berinteraksi langsung dengan pelanggan, baik secara bertatap muka atau melalui media telekomunikasi. Mereka akan menjawab pertanyaan dan mendengarkan keluh kesah para pelanggan terkait produk dan layanan perusahaan.
Gaji rata-rata customer service: Rp 3.588.290 per bulan
7. Public relations
Public relations merupakan salah satu pekerjaan yang banyak berhubungan dengan pihak luar, seperti media, klien, tokoh masyarakat, maupun konsumen. Tidak hanya sebagai seseorang yang menyelenggarakan event atau mengelola konferensi saja, namun posisi ini juga akan memonitor aktivitas kompetitor bisnis, membangun identitas brand dan kesadaran publik tentang perusahaan.
Gaji rata-rata public relations: Rp 4.489.622 per bulan
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai white collar yang seringkali dianggap sebagai pekerjaan dengan masa depan yang cerah. Apakah kamu juga berpikir demikian?
Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi Blog MyRobin dan gali pengetahuan kamu lebih dalam di sini!
MyRobin juga dapat membantu merekrut pekerja white collar untuk kebutuhan bisnis kamu secara on-demand dalam waktu 24 jam. Pelajari lebih lanjut di sini
Sedang mencari pekerjaan? Simak lowongan kerja white collar terbaru hanya di App MyRobin