New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Analisis SWOT Diri Sendiri untuk Memaksimalkan Potensi Diri

Analisis SWOT Diri Sendiri

Analisis SWOT diri sendiri merupakan cara terbaik untuk menilai kemampuan yang Anda miliki. Sehingga, bisa memaksimalkan potensi dengan meningkatkan perbaikan diri pada kelemahan, dan memperhatikan peluang serta ancaman yang ada. Pelajari lebih lanjut penjelasan terkait

Semakin Anda memahami diri sendiri, maka akan berpengaruh pada keberhasilan dalam mencapai tujuan pribadi maupun bisnis. 

Nah, bagi Anda yang baru pertama kali ingin menganalisis strength, weakness, opportunity, dan threat, wajib simak pembahasan di bawah untuk jadi pertimbangan. 

Mengenal analisis SWOT diri sendiri

Analisis SWOT diri sendiri adalah kegiatan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh pada upaya mencapai keberhasilan dalam hal ini untuk pribadi masing-masing. 

Dengan mengetahui kekuatan diri, Anda bisa memaksimalkan potensi tersebut, agar tujuan tercapai dan melakukan eliminasi pada kelemahan yang ada. 

Melalui analisis peluang, Anda lebih mudah mengetahui seberapa mungkin impian dicapai dengan kekuatan-kekuatan tadi dan meminimalkan ancaman yang menghambat prosesnya.  

Di awal kemunculan, analisis SWOT diaplikasikan pada bisnis sebagai acuan dalam membuat perencanaan dan pemasaran strategis agar lebih tertuju. 

Namun semakin berkembang luas, banyak yang menerapkan teknik analisis ini untuk mencapai tujuan pribadi karena lebih efektif. 

Anda dapat menerapkan analisis SWOT untuk memajukan karier, meraih prestasi akademik di sekolah, dan meraih impian lainnya.

Menurut Business News Daily, setelah mengidentifikasi risiko Anda bisa menetapkan langkah selanjutnya untuk mengurangi kelemahan dan ancaman. 

Hasil dari analisis juga bisa Anda jadikan panduan menjawab pertanyaan kelebihan dan kekurangan saat interview. 

Unsur dalam analisis SWOT diri sendiri

Teknik analisis SWOT terdiri dari 4 unsur utama yaitu strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat (ancaman). 

Kekuatan dan kelemahan biasanya dipengaruhi oleh faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman dari faktor eksternal, berikut penjelasan rincinya. 

1. Strength

Strengths berarti kekuatan yang ada pada diri Anda meliputi hardskill, softskill, dan kecerdasan yang dapat membantu mencapai tujuan. 

Kekuatan juga bisa tidak berwujud seperti bakat, perilaku, attitude, kepribadian, prinsip hingga nilai IQ. Sementara kekuatan berwujud yakni berupa fasilitas dan materi. 

Pertanyaan yang bisa Anda ajukan demi mengetahui kekuatan dalam diri yaitu:

  1. Apa keterampilan yang Anda kuasai?
  2. Bakat apa yang Anda miliki?
  3. Apa yang membedakan Anda dengan orang lain?
  4. Seberapa luas relasi Anda?
  5. Bagaimana orang lain melihat kekuatan Anda?
  6. Manakah pencapaian yang paling membanggakan?
  7. Apa hal yang bisa Anda lakukan lebih baik dari orang lain?
  8. Nilai atau prinsip apa yang Anda yakini? 
  9. Keuntungan apa yang Anda punya, tetapi tidak orang lain miliki?

Dalam menjawab pertanyaan di atas, usahakan tetap objektif dan jangan ragu untuk mencatat kekuatan-kekuatan Anda untuk analisis. 

2. Weakness

Weakness adalah kelemahan yang ada pada diri dan berdampak menghambat proses pencapaian tujuan. Berbeda dengan ancaman, ini berasal dari internal. 

Kelemahan merupakan situasi atau kondisi yang membuat Anda sulit mencapai impian, bisa dari segi sifat, materi, hingga performa. 

Kekurangan diri biasanya berupa kemalasan, kebiasaan menunda, kurang percaya diri, tinggal di keluarga ekonomi rendah, tidak mendapat akses pendidikan yang layak, dan nilai yang buruk. 

Di dalam analisis SWOT diri sendiri ada beberapa hal yang dapat Anda tanya ke diri sendiri mengenai kelemahan Anda, yakni:

  1. Kebiasan buruk apa yang sering Anda lakukan saat bekerja atau belajar?
  2. Hal apa yang dapat membuat Anda patah semangat?
  3. Keterampilan apa saja yang harus Anda tingkatkan?
  4. Kritik apa yang sering Anda dapatkan ketika bekerja?
  5. Apa yang Anda takuti di lingkungan kerja?
  6. Tugas apa yang biasanya Anda hindari karena tidak percaya diri mengerjakannya?
  7. Kepribadian apa yang menghambat proses mencapai tujuan?
  8. Apakah ada keterampilan yang tidak Anda kuasai dan berkaitan dengan impian? 
  9. Bagaimana orang lain melihat kelemahan Anda?

Menjawab pertanyaan tentang kelemahan cukup menantang, apalagi jika Anda tidak memahami diri sendiri. Cobalah lihat dari perspektif internal atau meminta pendapat orang lain. 

3. Opportunity

Opportunities adalah peluang yang berkaitan dengan situasi atau lingkungan sekitar yang mendorong seseorang dalam mencapai tujuan. 

Namun, peluang juga bisa hadir karena kelebihan yang Anda punya. Misalkan kelebihannya memiliki nilai akademik tinggi dan berbagai sertifikasi serta prestasi internasional. 

Peluangnya adakah beasiswa yang bisa Anda raih, sehingga impian bisa meraih impian lebih cepat. Contoh pertanyaannya sebagai berikut: 

  1. Bagaimana Anda memanfaatkan situasi saat ini?
  2. Adakah peluang jika Anda mengeliminasi beberapa kelemahan?
  3. Apakah ada kekuatan yang bisa jadi peluang dalam karier?
  4. Apa saja yang bisa Anda lakukan dengan keterampilan yang Anda punya?
  5. Siapa yang merasakan manfaat dari skill yang Anda miliki? 
  6. Teknologi apa yang bisa membantu Anda?
  7. Apakah Anda memiliki relasi yang dapat membimbing untuk meraih impian?
  8. Kebutuhan di perusahaan Anda yang tidak terisi oleh siapapun?

Peluang lebih mudah terlihat jika Anda berhasil membedah kelemahan dan kekuatan dengan rinci. Pasalnya, tak jarang opportunity berasal dari internal selain eksternal. 

4. Threat

Threat adalah ancaman dari faktor eksternal yang berpotensi menghambat atau menggagalkan Anda meraih tujuan. 

Walaupun demikian, ancaman atau tantangan juga muncul karena kelemahan yang Anda abaikan begitu saja. 

Misalnya, kurang percaya diri dan tidak ada upaya untuk merubah sifat tersebut. Alhasil, banyak kesempatan untuk mengisi posisi tertentu yang Anda biarkan terlewat. 

Contoh threats diri sendiri meliputi gangguan teknologi, lingkungan yang cepat berubah, dampak dari kelemahan, munculnya pesaing, dan pengaruh rekan kerja. 

Pertanyaan-pertanyaan yang harus Anda jawab untuk mengetahui tantangan diantaranya:

  1. Hambatan apa yang saat ini Anda hadapi?
  2. Apakah ada pesaing yang tidak Anda sadari?
  3. Pekerjaan apa yang menuntut Anda untuk berubah?
  4. Apakah kelemahan Anda merupakan penyebabnya?
  5. Adakah pelatihan baru yang perusahaan butuhkan, sehingga menghambat perkembangan Anda? 

Contoh analisis SWOT diri sendiri

Analisis SWOT diri sendiri sangat efektif meningkatkan performa kerja dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada. 

Di samping itu, Anda pun dapat mencegah risiko yang muncul di masa mendatang lewat analisis kelemahan dan tantangan dari internal maupun eksternal. 

Setelah memahami apa saja yang termasuk analisis SWOT diri sendiri, coba simak deretan contoh di bawah sebagai acuan Anda mulai menganalisis. 

1.  Contoh SWOT diri sendiri mahasiswa

Tahap pertama menganalisis adalah menentukan daftar kelebihan dan kekurangan. Lalu, temukan peluang dan ancaman diri sendiri untuk Anda satukan dalam satu tabel. 

Contoh kasus, Arindi merupakan lulusan baru dengan gelar cum laude dari universitas terbaik di Indonesia, jurusan ilmu komunikasi dan tertarik berkarier sebagai digital marketing. 

Sebelum melamar Arindi ingin tahu apa saja strengths, weakness, opportunity, dan threat yang Ia miliki. Jika kita bedah maka akan seperti ini.

Strength: 

  • Lulusan dengan gelar cum laude universitas top Indonesia
  • Gelar sarjana jurusan ilmu komunikasi
  • Sertifikasi bootcamp digital marketing
  • Magang perguruan di digital agensi sebagai staff copywriter
  • Cepat beradaptasi

Weakness:

  • Pengalaman kerja terbatas
  • Pengetahuan masih terbatas tentang strategi digital marketing
  • Pengalaman manajemen proyek belum terlalu banyak

Opportunity:

  • Peluang pengembangan karier di perusahaan startup 
  • Menghadiri pelatihan khusus tambahan

Threat: 

  • Banyak kandidat dari kampus ternama dengan keterampilan mumpuni
  • Perusahaan hanya merekrut kandidat dengan pengalaman lebih dari 3 tahun

Nah, kini Arindi sudah tahu di mana keunggulannya dan apa saja yang harus Ia perbaiki. Cara di atas bisa jadi panduan analisis SWOT diri sendiri untuk kepanitiaan.  

2. Analisis SWOT diri sendiri untuk organisasi

Tujuan dari analisis SWOT adalah membantu organisasi menyadari faktor dalam pengambilan keputusan bisnis dan mengidentifikasi kegagalan perencanaan. 

Organisasi yang menggunakan analisis SWOT lebih mampu menangani masalah dan dapat berkembang lebih baik lagi. Begini contoh analisis UKM Karate di lingkungan kampus. 

Strength:

  • Jumlah anggota banyak dan solid
  • Kesadaran sosial tinggi
  • Peralatan tanding lengkap
  • Beberapa anggota mahir di bidangnya masing-masing 

Weakness:

  • Kurang memperluas jaringan eksternal
  • Organisasi cenderung bertahan di zona nyaman
  • Minim partisipasi dalam perlombaan
  • Pelatihan kurang maksimal karena tidak banyak pelatih

Opportunity:

  • Memperluas jaringan dengan universitas
  • Merencanakan perlombaan tingkat universitas
  • Menarik pelatih resmi berbiaya rendah

Threat: 

  • Kurangnya partisipasi lomba menyebabkan anggota keluar
  • Biaya pelaksanaan lomba tidak mencukupi
  • Kurang cepat beradaptasi 

Cara menganalisis SWOT diri sendiri

Cara analisis SWOT pertama adalah mengidentifikasi apa saja kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan yang ada di diri Anda. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk memudahkan proses menganalisis. 

1. Menentukan tujuan Anda

Analisis akan sangat sulit Anda lakukan, jika tujuannya tidak jelas dan spesifik. Sebagai contoh ingin jadi pekerja yang baik atau menjadi murid teladan. 

Sebaiknya sebelum mulai analisis, tentukan impian atau tujuan Anda misalkan ingin mendapatkan promosi, jadi pekerja terbaik tahun ini, atau bekerja di perusahaan asing. 

2. Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan

Berlanjut ke tahap kedua yakni identifikasi kelebihan dan kelemahan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. 

Buatlah daftar kekuatan berwujud maupun tidak berwujud, di dalam satu tabel dan kelemahan di lain tabel lainnya. 

Dengan mengetahui apa saja bakat yang ada, Anda makin mudah melangkah meraih impian. Selain itu, kelemahan yang sudah ditulis bisa segera Anda atasi lewat pelatihan dan sebagainya. 

3. Menganalisis peluang

Contoh opportunity dalam SWOT diri sendiri berasal dari kelebihan, yaitu kesempatan mendapat beasiswa atau mengikuti pelatihan untuk pengembangan keterampilan. 

Tak selalu dari segi prestasi, memiliki fasilitas penunjang kerja dan lokasi rumah yang dekat dengan kantor juga dianggap opportunity lho. 

4. Memahami potensi ancaman 

Contoh threat dalam SWOT diri sendiri umumnya berasal dari faktor eksternal dan terkadang tidak dapat diatasi dengan mudah. 

Sebagai contoh lingkungan dan demand pekerjaan yang cepat berubah, munculnya pesaing di posisi yang sama hingga kebijakan baru perusahaan yang berdampak pada tujuan Anda. 

Analisis SWOT diri sendiri sangat efektif untuk membantu Anda mencapai tujuan melalui pemahaman diri lebih dalam. 

Oleh sebab itu, petimbangkan meluangkan waktu untuk mulai mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan dalam upaya meraih tujuan jangka panjang. 

Mau tahu informasi seputar karier dan pengembangan bisnis? Baca artikel menarik lainnya di app.myrobin.id

Referensi: 

Conducting a Personal SWOT Analysis to Chart Your Future

SWOT Analysis: What It Is and When to Use It

Personal SWOT Analysis

Guide: How To Write a Personal SWOT Analysis

Developing a Personal SWOT Analysis To Improve Your Career

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cepat kerja, banyak untungnya pula!