New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Brainstorming: Tujuan, dan Cara Melakukannya dengan Benar

tips melakukan brainstorming

Dalam dunia kerja terkadang kamu akan dihadapkan oleh suatu masalah yang harus kamu selesaikan bersama dengan anggota lainnya. Pada situasi seperti ini kamu perlu berdiskusi atau bertukar pikiran untuk menemukan solusi yang tepat atas permasalahan tersebut. 

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan brainstorming. Dalam brainstorming, biasanya setiap anggota akan mengeluarkan idenya masing-masing untuk membantu menentukan solusi atau keputusan. Dari berbagai ide tersebut, akan diambil yang paling solutif dan efektif untuk digunakan. 

Namun, ternyata melakukan brainstorming tidak asal menyumbangkan ide saja lho. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar bisa mendapatkan hasil atau keputusan yang maksimal. Maka dari itu, perdalam pemahaman kamu mengenai brainstorming di sini!

Pengertian Brainstorming

Menurut Indeed, brainstorming merupakan salah satu metode untuk memikirkan ide dan membuat rencana melalui diskusi terbuka dalam kelompok. Melalui brainstorming ini, setiap anggota bebas memikirkan apapun dalam menghasilkan ide sebanyak mungkin, yang kemudian akan dikembangkan dan diperbaiki bersama. 

Sederhananya, brainstorming bisa disebut sebagai teknik atau metode untuk menemukan solusi terhadap suatu masalah dengan mengumpulkan berbagai ide secara spontan dan kreatif. 

Istilah brainstorming sendiri mulai populer pada awal tahun 1940 oleh Alex F. Osborn sebagai bentuk metode baru dalam mengembangkan ide. Menurut Osborn, penting untuk membangun lingkungan yang mana setiap anggotanya dapat mengeluarkan ide secara bebas tanpa dipandang negatif atau dikritik oleh orang lain. 

Osborn juga percaya bahwa pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi kreatif. Maka dari itu, Osborn menyusun empat aturan brainstorming untuk meningkatkan kreativitas, yaitu:

  • Tidak ada feedback negatif: Dengan menghilangkan kritik atau komentar negatif saat brainstorming, maka setiap anggota akan menjadi lebih bebas dalam menyampaikan ide tanpa takut dihakimi atau salah.
  • Semakin banyak ide semakin baik: Brainstorming lebih fokus pada kuantitas daripada kualitas ide. Maka dari itu, alih-alih memikirkan satu ide besar lebih baik temukan banyak ide untuk dibagikan. Sebab, semakin banyak ide maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan ide yang lebih berguna untuk digunakan. 
  • Bangun ide satu sama lain: Dengan menggabungkan ide maupun konsep satu sama lain, maka akan tercipta solusi baru. Evaluasi setiap ide untuk menentukan mana yang layak, inovatif, dan paling cocok untuk menemukan solusi terbaik suatu masalah.
  • Dorong munculnya ide-ide spektakuler: Tidak masalah untuk mengeluarkan ide yang out of the box saat brainstorming, sebab hal ini akan lebih membuka pikiran-pikiran kreatif dan menambah kumpulan ide lainnya.

Tujuan Brainstorming

Brainstorming sangat penting untuk kamu lakukan bersama tim dalam menangani suatu masalah di tempat kerja dengan menemukan ide secara kreatif dan cepat. Brainstorming ini mempunyai beberapa tujuan yang berguna bagi perkembangan diri maupun karir kamu, diantaranya yaitu:

  • Mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat, kerja sama, serta berpikir kritis
  • Meningkatkan komunikasi dalam tim 
  • Mengumpulkan ide dari berbagai perspektif atau sudut pandang lain
  • Meningkatkan kreativitas
  • Membangun antusiasme mengenai sebuah proyek
  • Mendokumentasikan proses perencanaan
  • Memperkenalkan metode inovatif

Metode Brainstorming

Ada beberapa pilihan metode atau teknik brainstorming yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan ide kreatif dalam waktu singkat bersama para anggota kelompok lainnya. Berikut adalah beberapa metode brainstorming:

1. Mind mapping

Metode brainstorming ini dilakukan dengan cara membuat diagram atau peta kumpulan ide yang berbeda. Kamu bisa memulainya dengan menggambar simpul pusat sebagai topik utama atau sumber masalah, kemudian menghubungkannya dengan garis, simbol, atau warna ke informasi lain seperti ide pendukung, solusi pemecahan masalah, dan sebagainya.

2. Brain writing

Seperti namanya, metode brainstorming ini mengharuskan semua anggota tim untuk menuliskan idenya sebanyak mungkin dalam satu lembar kertas. Kemudian, masing-masing membacakan idenya di depan seluruh anggota tim. 

Melalui ide yang telah disampaikan tersebut, anggota tim yang mendengar bisa menggunakannya untuk menambahkan atau melengkapi idenya. Dengan begitu, akan semakin banyak dan kompleks ide yang mereka dapatkan. 

3. Rapid ideation

Sama halnya dengan brain writing, metode rapid ideation juga mengharuskan para anggota tim untuk menuliskan idenya sebanyak mungkin pada selembar kertas, sticky notes, atau dokumen elektronik. 

Namun bedanya, pada metode ini ada batasan waktu yang harus ditepati. Misalnya setiap anggota harus menuliskan semua idenya dalam waktu 5-7 menit saja. Setelah selesai, setiap anggota bisa menyampaikan ide-ide terbaiknya, kemudian mendiskusikannya untuk memilih ide yang paling berpotensi untuk ditindaklanjuti. 

4. Team brainstorming

Dalam melakukan metode ini, kamu perlu membagi tim menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau berpasangan untuk berdiskusi selama beberapa menit dan menghasilkan ide sebanyak mungkin dalam jangka waktu tertentu. 

Masing-masing tim tersebut akan menuliskan idenya pada white board atau selembar kertas. Lalu ketika waktunya sudah habis, setiap tim akan mempresentasikan idenya dalam batas waktu tertentu juga. Saat presentasi ini, pasti akan terbentuk diskusi secara alami antara presenter dengan audiens atau tim lain. Sehingga ide pun menjadi semakin banyak terkumpul dan cepat untuk menemukan keputusan terbaik. 

5. Round robin

Teknik round robin merupakan teknik brainstorming yang mempunyai konsep mengelilingi setiap anggota untuk mendapatkan ide baru. Jadi, nantinya akan ada satu peserta yang berkeliling ke setiap anggota kelompok dan meminta mereka untuk mengeluarkan ide yang dibangun dari ide sebelumnya. 

Sebagai contoh, topik permasalahannya adalah menentukan icon untuk produk asuransi. Nah, untuk menemukan solusinya kamu bisa mulai berjalan menuju satu anggota dan memintanya untuk menemukan ide terkait asuransi. Misal, anggota tersebut memberikan gagasan bahwa melalui layanan perusahaan asuransi dapat cepat dan mudah dilakukan.

Selanjutnya, kamu mulai berjalan lagi menuju anggota berikutnya dan memintanya untuk menemukan ide terkait gagasan tersebut. Dan anggota kedua ini memberikan ide tentang jin aladdin yang bisa mengabulkan permintaan seseorang dengan mudah dan cepat. 

Karena masuk akal dan menarik, maka kamu beserta tim pun memutuskan untuk menggunakan jin aladdin sebagai icon untuk produk asuransi perusahaan. Jika dirasa masih kurang kompleks kamu bisa berkeliling lagi ke anggota berikutnya hingga mendapatkan keputusan paling tepat. 

Cara Melakukan Brainstorming yang Tepat dan Efektif

Agar sesi brainstorming dapat berjalan dengan maksimal dan mendapatkan hasil yang memuaskan, maka kamu bisa mengikuti cara di bawah ini:

1. Tetapkan tujuan

Hal pertama yang perlu kamu siapkan sebelum brainstorming adalah menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuannya agar brainstorming dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan solusi yang tepat serta jelas. Ketahui untuk apa sesi brainstorming ini dilakukan, masalah apa yang ingin diselesaikan, dan kendala apa yang sedang dihadapi saat ini. 

Dengan demikian, maka setiap anggota akan memahami hal yang sama dan mampu memberikan ide-ide yang relevan. Gagasan, pemikiran, dan pembicaraan pun tidak akan keluar dari topik yang telah ditentukan. Sehingga, kamu dan tim dapat mencapai tujuan dengan mudah dan menemukan solusi yang tepat. 

Selain itu, coba visualisasikan tujuan kamu di papan tulis atau slide presentasi dengan tulisan yang besar. Hal ini akan membantu anggota tim untuk menemukan ide atau mengingat tujuan awal brainstorming. 

2. Persiapkan tim

Untuk melakukan brainstorming, kamu tidak perlu melibatkan banyak orang atau anggota tim, cukup 5-8 orang saja dengan kemampuan dan keahlian terbaik. Hal ini karena semakin banyak orang yang terlibat, maka brainstorming tidak akan bisa berjalan kondusif dan efektif. 

Ajak orang-orang yang memang kamu butuhkan untuk bisa mencapai tujuan utama. Misalnya semua anggota divisi marketing untuk menentukan strategi campaign bulan depan, atau manager tiap departemen untuk membahas employee performance.

3. Tentukan waktu dan tempat brainstorming

Selanjutnya, kamu harus membuat jadwal brainstorming untuk semua anggota tim yang terlibat. Gunakan aplikasi Google Calendar untuk menjadwalkan waktu dan tempat brainstorming secara otomatis.

Hindari membuat jadwal mendadak, setidaknya bagikan jadwal satu hari sebelum brainstorming berlangsung. Tujuannya agar setiap anggota bisa mempersiapkan dengan baik ide dan konsep yang akan mereka sampaikan. Sebab, hal ini akan membuat brainstorming berjalan lebih produktif dan mempersingkat waktu. 

Selain itu, cari waktu yang bisa membuat seseorang cepat mendapatkan ide seperti pada pagi hari. Karena jika kamu salah memilih waktu misalnya pada hari jumat sore pasti tidak akan berjalan efektif. Biasanya seseorang pada waktu tersebut sudah mulai lelah dan tidak fokus pada pekerjaan lagi. Maka dari itu, daripada tidak produktif lebih baik pilih waktu yang sekiranya para anggota tim masih dalam keadaan fresh dan semangat. 

4. Batasi durasi 

Pertimbangkan durasi ketika kamu brainstorming bersama tim, jangan sampai terlalu lama karena akan menguras banyak energi dan pikiran sehingga dapat mengurangi fokus serta produktivitas untuk melanjutkan diskusi tersebut. 

Normalnya, brainstorming dilakukan selama 15-60 menit saja. Jumlah ini cukup untuk kamu memikirkan ide, mengembangkan, serta menentukan solusi yang tepat. Selain itu, kamu juga bisa membatasi waktu dalam menyusun ide seperti pada metode rapid ideation atau team brainstorming. 

5. Pilih pemimpin diskusi

Penting bagi kamu dan tim untuk memilih orang yang tepat dalam memimpin  brainstorming. Orang tersebut harus bisa memahami tujuan dari brainstorming, bagaimana merumuskan pertanyaan, mendorong para anggota untuk bisa menyampaikan ide dan pendapatnya, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan atau keputusan final.

Jadi, sebisa mungkin pilih seseorang yang mempunyai kemampuan leadership dan decision making yang baik. Namun, biasanya dalam dunia kerja orang yang memimpin brainstorming mempunyai jabatan yang tinggi seperti manajer atau supervisor. Sebab mereka rata-rata sudah berpengalaman dalam hal seperti ini. 

6. Lakukan diskusi

Cara berikutnya yaitu melakukan brainstorming dengan mengeluarkan sebanyak mungkin ide dan mendiskusikannya dengan tim. Kamu bisa menggunakan berbagai metode untuk bisa mendapatkan ide terbaik dan keputusan yang tepat. 

Gunakan media seperti white board untuk menuliskan semua ide dari semua anggota. Kemudian dari ide-ide tersebut kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan jenisnya. Dengan begitu, kamu dapat lebih mudah menemukan ide yang paling potensial terhadap permasalah yang dihadapi. 

Pada sesi ini juga bebaskan semua anggota untuk mengeksplorasi ide maupun membangun gagasan orang lain. Buat mereka nyaman dan percaya diri dengan memberikan semangat serta afirmasi positif. Jika setiap anggota saling mendukung idenya satu sama lain, maka akan banyak ide yang bisa didapatkan. 

7. Hindari kritik dan komentar negatif

Selama proses brainstorming berlangsung usahakan jangan sampai ada kritik atau komentar negatif yang muncul. Hal ini untuk menghindari seseorang mengurungkan niatnya untuk membagikan idenya kepada tim. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, setiap anggota harus saling mendukung dan mendorong agar bisa mengeluarkan ide yang out of the box.

Daripada mengkritik ide mereka, lebih baik pikirkan bagaimana cara agar kamu bisa menambahkan atau menggunakannya untuk menginspirasi ide kamu sendiri. Usahakan untuk berkolaborasi secara positif dengan menyatakan apa yang kamu sukai dari ide tersebut. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kualitas ide dan menciptakan suasana brainstorming yang positif serta kreatif.

Baca Juga: Pentingnya Feedback Positif dan Bagaimana Cara Menyampaikannya

8. Ajukan pertanyaan yang tepat

Jika kamu kurang memahami apa tujuan dari brainstorming, maka kamu bisa menanyakan kepada pemimpin diskusi. Dengan begitu, kamu bisa melahirkan ide-ide kreatif yang berkesinambungan dengan tujuan atau topik utama.

Di samping itu, dengan kamu mengajukan pertanyaan maka secara tidak langsung kamu akan mendorong para anggota lainnya untuk menyuarakan pendapatnya serta memberikan perspektif yang baru. Jadi, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan saat brainstorming karena akan berdampak positif bagi tim.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai brainstorming yang akan sering kamu lakukan dalam dunia kerja nanti. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi langsung Blog MyRobin dan perdalam pengetahuan kamu di sini!

FAQ

  1. Apa itu Brainstorming?

    Brainstorming adalah teknik atau metode untuk mencari solusi dari suatu masalah dengan mengumpulkan berbagai ide secara spontan dan kreatif. Melalui brainstorming, setiap anggota yang terlibat bebas memikirkan apa saja untuk menghasilkan ide sebanyak-banyaknya, yang kemudian akan dikembangkan dan diperbaiki bersama.

  2. Apa saja yang harus diperhatikan agar Brainstorming berjalan baik, tepat, dan efektif?

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan sesi brainstorming, yaitu: menetapkan tujuan yang jelas, mempersiapkan tim dengan kapabilitas terbaik, menentukan waktu, durasi, dan tempat yang nyaman untuk berdiskusi, memilih pemimpin diskusi dengan leadership yang baik, dan menghindari feedback dan komentar negatif agar setiap anggota tidak takut atau malas mengemukakan ide dan pendapatnya.

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!