New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Pahami Cara Membangun Personal Branding yang Tepat untuk Pengembangan Karier

cara membangun personal branding

Di era digital, perekrut lebih mudah mencari tahu tentang kandidat hanya dengan melihat akun sosial medianya, seperti LinkedIn, Facebook, dan Instagram. Social networking site (SNS) menjadi salah satu cara HRD mendekati calon pelamar. Perekrut dapat mengetahui apa yang dilakukan pencari kerja, keahlian hingga kepribadiannya. 

Menurut Haag & Cummings (2013), social networking sites (SNS) adalah platforms di mana individu dapat secara otomatis membuat akun, meminta pertemanan, dan memberikan informasi. Seiring perkembangan teknologi, platform tersebut juga dimanfaatkan sebagai sarana mengiklankan lowongan pekerjaan dan menyeleksi pelamar kerja. 

Di samping mengirimkan berkas lamaran, kandidat juga membangun personal branding agar lebih menonjol dibanding pelamar lainnya. Namun, apa itu personal branding dan bagaimana membangunnya? Simak lewat artikel di bawah ini. 

Apa itu personal branding?

Sebagai lulusan baru, tentu Anda nggak asing dengan personal branding. Istilah tersebut dipercaya jadi salah satu faktor seseorang, banyak menerima tawaran pekerjaan dan dilirik HRD. Jadi, apa itu personal branding? 

Secara umum, personal branding adalah bagaimana cara Anda ingin dikenal. Ini berkaitan dengan dunia kerja, profesional, menyangkut keahlian dan keterampilan. Susan Gunelius seorang CEO perusahaan marketing communication, melansir dari Forbes mendefinisikan personal branding sebagai cara Anda membentuk persepsi seseorang terhadap dirimu dengan menawarkan keahlian yang dapat Anda aplikasikan secara profesional. 

Contohnya, Anda orang yang gemar berolahraga dan sering memberikan tips kebugaran pada orang lain. Suatu hari ada seseorang yang bertanya tentang Anda dan teman Anda menjawab bahwa Anda adalah orang yang aktif olahraga dan sharing tips kebugaran, ini adalah bentuk personal branding. Bagaimana Anda bersikap, keahlian, dan sesuatu yang Anda miliki akhirnya membentuk persepsi, menjadi ciri khas, dan mempengaruhi bagaimana orang lain melihat Anda. 

Membangun personal branding kini menjadi keharusan karena turut berpengaruh dalam proses seleksi saat melamar pekerjaan. Human resource juga melakukan background check pada kandidatnya melalui daring. 

Marysol Villeda & Randy McCamey (2012) dalam International Business Research, menuliskan bahwa LinkedIn, Facebook, dan Instagram menjadi alat untuk merekrut kandidat yang paling umum saat ini. 
Namun, personal branding juga bisa dilakukan secara luring meliputi cara Anda berpakaian, bersikap yang dilakukan secara konsisten sehingga melekat pada diri juga disebut personal branding.

Pengertian personal branding berdasarkan ahli

Personal branding dapat terbentuk secara tidak sadar. Akan tetapi, sebagian orang membangun citra diri yang positif dan profesional sejak awal karier dan butuh proses panjang. Contohnya pencipta Apple, Steve Jobs yang terkenal sebagai sosok jenius dan teknologi savvy. 

Penulis buku The Personal Branding, Timothy P. O’Brien berpendapat personal branding merupakan identitas pribadi yang mampu menciptakan respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut. 

Mendukung pernyataan di atas, Erwin dan Tumewu dalam Buku Personal Brand-Inc juga berpendapat bahwa personal brand ialah kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku, maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik dengan sengaja maupun tidak sengaja yang bertujuan untuk menampilkan citra dirinya. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalam mengingat seseorang. 
Ciri khas yang unik dan tidak dimiliki orang lain ini dapat dijadikan alat pemasaran yang tepat dalam mencari pekerjaan, relasi, maupun di dunia percintaan. Oleh karena itu, lulusan baru harus mulai membentuk personal branding-nya sejak dini.

Mengapa personal branding penting?

Melansir dari Indeed, personal branding terdiri dari kombinasi unik yang meliputi keahlian, pengalaman, nilai, ide, prinsip yang seseorang pegang, cara berekspresi dan berkomunikasi. 

Ketika Anda membuat pernyataan personal branding, Anda dapat menarik perhatian HRD dan mendorongnya memilih Anda ketimbang kandidat lainnya. 

Sebelum pandemi, angka pengangguran di Indonesia meningkat tajam. Banyaknya lulusan baru memperketat persaingan Anda. Maka dari itu, surat lamaran, CV, dan portofolio saja tidaklah cukup. Anda perlu personal branding demi membantu recruiter mengenal dan mencocokan Anda dengan posisi yang sedang dibuka. 

HRD dapat mengetahui seberapa baik hasil pekerjaan Anda, apakah skill Anda memang berguna bagi bisnis perusahaan, dan apakah sikap Anda cocok dengan budaya perusahaan. 

Dengan ciri khas dan nilai tertentu, akan membuat seorang kandidat unggul di mata perekrut. Selain itu, bagi lulusan baru personal branding turut menunjukkan kredibilitas, mendorong kepercayaan diri dan memudahkan saat menjalin relasi. 

Cara membangun personal branding

Seperti dikatakan di atas, bahwa membentuk persepsi dan cara pandang orang lain terhadap Anda memerlukan waktu. Anda harus mulai dari sekarang untuk keperluan karier di masa mendatang. Nah, berikut cara sederhana membangun personal branding yang dapat Anda coba. 

1. Kenali diri sendiri

Mengenali diri sendiri sudah banyak disarankan para ahli untuk memahami potensi diri. Siapa sangka, cara ini merupakan hal yang bisa dilakukan untuk membangun personal branding Anda di mana mendatang.

Kalau Anda sendiri  tidak tahu ingin dikenal sebagai orang yang seperti apa, bagaimana orang lain akan mengenali? Luangkan waktu untuk merefleksikan diri, coba tanyakan pada kerabat atau keluarga untuk mendapatkan masukan

2. Pertimbangkan bagaimana Anda ingin dikenal

Apakah Anda punya cita-cita? Kira-kira 5-10 tahun mendatang Anda ingin berada di posisi apa? Product manager, UX Writer, content creator, atau software engineering? Bayangkan dari sekarang bagaimana Anda ingin dikenali. Dengan begitu Anda dapat fokus melakukan upaya berikutnya membangun perspektif dan cara pandang orang lain terhadap Anda.

Menyadur dari Forbes, Vice President Manos Accelerator Juan Felipe Campos menerangkan bahwa jaga pesan dan konten Anda konsisten dengan satu topik khusus agar mudah diingat komunitas yang Anda targetkan.

3. Pahami audience

Cara ketiga adalah memahami audiens Anda. Sebelum menulis pernyataan personal branding, penting memahami tujuan atau audience Anda.

Misalkan, Anda ingin berkarier sebagai product manager tentu keahlian menggunakan tools dan pengalaman di bidang yang sama harus disoroti. Anda menggambarkan diri sebagai orang yang punya pengetahuan tentang produk dan berkeinginan kuat berkarier di bidang tersebut.

4. Tulis pernyataan personal branding

Langkah berikutnya menulis personal branding statement dengan menyoroti keahlian, pengalaman, dan pengetahuan Anda di suatu bidang. Rangkum siapa dan apa yang bisa Anda lakukan dengan jelas dan tertarget. Biasanya tidak lebih dari 3 kalimat. Semakin ringkas, makin mudah diingat. Terapkan storytelling untuk membuat audience tertarik

5. Konsisten

Tahukah Anda jika dikenal menjadi sosok yang diinginkan butuh waktu lama. Jadi, konsistensi adalah kunci supaya personal branding Anda berhasil. Namun, persiapkan diri jika usaha ini tidak membuahkan hasil dan siap mulai dari awal lagi.

6. Jangan abaikan networking

Setelah berhasil mengembangkan personal branding, jangan abaikan networking. Yap, agar Anda dikenal oleh banyak manager, perekrut, maupun talent acquisition perluas jaringan profesional. Anda dapat terhubung dengan orang di bidang yang sama maupun lintas ketertarikan di LinkedIn.

Baca Juga:

Kenali Lebih dalam Tentang Social Skill dan Manfaatnya untuk Karir

Cara Membangun Networking di Dunia Kerja

Manfaat membangun personal branding sejak dini

Dari pembahasan di atas kita sudah mengetahui pentingnya dan cara untuk membangun personal branding. Kalau Anda belum tertarik membangun citra diri, berikut paparan manfaat yang Anda dapat berkaitan dengan dunia kerja.

1. Anda jadi terkenal

Coba bayangkan jika Anda masuk ke komunitas graphic designer, lalu ada orang yang mengenali Anda, tentu merasa bangga bukan? Melalui personal branding seseorang dapat dikenal luas oleh orang lain, bahkan tanpa orang tersebut memperkenalkan diri secara formal. 

Dalam pemasaran ada istilah mouth to mouth marketing, ini juga berlaku pada personal branding. Audience Anda memberitahu rekan lainnya tentang Anda begitu pula seterusnya. Semakin kuat pondasi personal branding, maka makin mudah HRD dan relasi mengenali Anda.

2. Menarik banyak peluang kerja

Ketika banyak orang yang mengenal Anda maka bisa membuka peluang kerja yang lebih luas. Terlebih jika Anda sering membagikan proses dan hasil pekerjaan Anda serta membantu orang lain. Hal tersebut akan membentuk cara pandang orang lain terhadap Anda. 

Contohnya, Anda seorang yang gemar melukis dan sering membagikan tips maupun daily konten video di sosial media saat membuat lukisan. Lama-kelamaan, orang akan mengenali Anda sebagai pelukis. 

Pengaruhnya, orang yang mungkin ingin dilukis, pencinta seni ataupun brand bisa menjangkau serta menjalin kerja sama dengan Anda.

3. Meminimalisir impostor syndrome

Impostor syndrome adalah kebiasaan menyabotase diri sendiri. Contoh Anda ragu mengikuti kompetisi menggambar, padahal dari segi keahlian Anda sangat mumpuni. Namun, karena kurangnya validasi Anda jadi meragukan diri sendiri sehingga membatasi ruang untuk pengembangan dan menghambat kemajuan karier. 

Dengan personal branding maka Anda tidak lagi minder karena orang disekitar percaya dan melihat Anda sebagai orang benar-benar kompeten menggambar dan dibuktikan dengan hasil. 

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Percaya Diri agar Berani Inisiatif di Dunia Kerja

Keuntungan lainnya yaitu membangun kredibilitas, kepercayaan diri, memegang penuh kendali karier, mencapai tujuan, meningkatkan kekayaan, dan memudahkan orang lain menemukan Anda. 

Contoh pernyataan personal branding

Bagi yang masih bingung, Anda dapat melihat contoh di bawah ini sebagai referensi. Nantinya, personal branding statement bisa dicantumkan pada bio social media maupun resume. 

  • Janice adalah orang yang passionate menulis copy yang telah berkontribusi pada 5 perusahaan startup dengan menciptakan kampanye dan iklan persuasif yang meningkatkan leads dan conversion. Saat ini dia sedang menjalani role baru sebagai UX copywriter untuk membantu user. 

Itulah cara dan manfaat personal branding di dunia kerja. Semakin cepat Anda menyadari pentingnya personal branding, makin baik untuk pengembangan karier ke depan. Baca artikel menarik lainnya di Blog MyRobin.

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cepat kerja, banyak untungnya pula!