Jika kamu adalah orang yang gemar mencari informasi di internet, tentunya kamu sudah terbiasa melihat berbagai jenis artikel. Nah, kamu pernah kepikiran gak sih, siapa yang berperan dibalik artikel-artikel yang kamu baca tersebut, bahkan artikel yang sedang kamu baca sekarang?
Sebenarnya, dibalik artikel-artikel yang bertebaran di internet ada seorang content writer yang menulisnya.
Nah, bagi yang tertanya-tanya apa itu content writer? Di artikel ini kamu akan mendapatkan jawabannya. Mulai dari tugas dan jenis-jenis content writer, serta perbedaannya dengan copywriter. Yuk simak penjelasan berikut ini!
Apa itu Content Writer?
Content Writer adalah profesional yang memproduksi sebuah konten, mulai dari perencanaan, penulisan, dan pengeditan yang nantinya akan dipublish di media online untuk tujuan pemasaran secara digital.
Biasanya konten yang diproduksi content writer berupa artikel blog, deskripsi suatu produk, e-book, script untuk video atau podcast, dan lainnya.
Seorang content writer harus bisa menulis konten yang berkualitas, sesuai dengan minat audiens atau user persona. Supaya konten yang ditulis bisa mencapai target traffic yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Umumnya, seorang content writer membuat konten yang sifatnya informatif, edukatif, menghibur, dan lain sebagainya.
Nah, itulah pengertian content writer. Bagi kamu yang memiliki passion dalam menulis, mungkin ini akan menjadi karir yang cocok untuk digeluti. Namun, kamu harus memahami lebih mendalam lagi mengenai content writer. Yuk, simak lanjutannya!
Perbedaan Content Writer dan Copywriter
Mungkin masih banyak yang menganggap content writer dan copywriter bidang pekerjaan yang sama. Padahal, dalam kenyataannya mereka sangat berbeda.
Meskipun sama-sama menulis, kedua pekerjaan ini memiliki tujuan yang berbeda.
Content writer misalnya, biasanya konten yang ditulis berupa artikel yang panjang, dan detail. Tujuannya supaya audiens mendapatkan informasi yang engaging.
Sedangkan copywriter membuat tulisan yang lebih pendek dari content writer. Dengan tujuannya untuk menarik minat audiens melakukan take action. Seperti melakukan pembelian, sign up, download, berdonasi, dan lain sebagainya.
Dan cara lain untuk membedakan content writer dengan copywriter adalah dimana konten tersebut dipublish. Jika kamu menemukan tulisan yang di publish di website, maka itu merupakan konten yang dibuat oleh content writer. Namun, kalau kamu menemukan tulisan berupa tagline di postingan sosial media, maka itu adalah konten dari copywriter.
Jenis-Jenis Content Writer
Dalam pengaplikasiannya, content writer terbagi ke dalam beberapa jenis, sesuai dengan konten apa yang ditulis. Selain itu, content writer pun juga terbagi sesuai dengan keahliannya dalam memproduksi konten.
Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis content writer.
1. SEO Content Writer
SEO Content writer adalah penulis yang harus mengandung kaidah SEO di dalam artikel yang dia tulis.
Artikel yang dia tulis harus mengandung keyword atau kata kunci yang sudah ditentukan sebelumnya oleh SEO Specialist. Selain itu, seorang SEO Content Writer juga memaksimalkan internal link dengan baik, dan yang terpenting adalah artikel yang ditulis harus ramah pembaca.
Tujuan utama yang ingin dicapai artikel yang ditulis berdasarkan SEO adalah bisa menempati ranking satu di hasil pencarian Google atau SERP. Dengan begitu, maka website akan mendapatkan traffic yang banyak, dan bisa berdampak ke bisnis secara signifikan.
Baca Juga: SEO: Cara Kerja, Jenis, dan Manfaat Optimasi Mesin Pencari dalam Bisnis
2. Technical Content Writer
Technical content writer memiliki perbedaan dengan penulis lainnya, yaitu tugasnya yang lebih spesifik. Kenapa begitu? Itu karena technical content writer bertugas mengubah tulisan yang teknikal menjadi tulisan yang bisa dimengerti oleh audiens awam dan menjadi user friendly.
Artikel yang ditulis harus bisa mencakup beberapa hal, seperti bisa mengkomunikasikan bahasa yang tepat untuk audiens yang dituju. Dan yang terpenting, tetap berada dalam konteks utama alasan tulisan tersebut dibuat.
Contoh penerapan technical content writer adalah pada panduan penggunaan suatu produk, dan frequently asked quetions atau pertanyaan yang sering ditanyakan.
Baca Juga: Kenalan dengan Tugas UI/UX Designer, Job Impian Para Gen Z di Startup!
3. Jurnalis
Saat ini media online atau portal berita sudah sangat menjamur. Hal ini membuat kebutuhan akan content writer jurnalis juga meningkat.
Sebagai seorang content writer jurnalis, kamu nantinya akan diminta untuk bisa menulis secara cepat dan valid. Dan seorang jurnalis juga memungkinkan untuk menulis konten yang ringan, atau bersifat entertainment.
Selain itu, seorang content writer jurnalis juga harus memiliki keterampilan dalam membuat artikel advertorial, yaitu bentuk iklan yang ditulis dengan gaya penulisan jurnalistik.
Baca Juga: 5 Pekerjaan Untuk Hobi Menulis, Kualifikasi, beserta Jenjang Karirnya
4. Generalist Writer
Di zaman sekarang, perputaran informasi atau konten sangatlah cepat. Sehingga, media online berlomba-lomba untuk mempublish konten sebanyak-banyaknya, dengan ragam tema. Dan untuk pekerjaan seperti ini biasanya content writer yang dipekerjakan adalah generalist writer.
Dapat disimpulkan bahwa generalist writer adalah orang yang membuat konten dengan berbagai tema, dan juga menulis konten yang menciptakan awareness untuk sebuah brand.
Terlepas dari konten yang diproduksi oleh generalist writer adalah konten dengan tema tertentu, namun seorang penulis tetap harus memperhatikan kualitas dari konten yang dia tulis.
5. Social Media Writer
Seorang media sosial writer harus bisa membuat konten yang menghibur dan menarik perhatian audiens sehingga akan meningkatkan awareness dari brand tersebut.
Menulis konten untuk media sosial agak tricky dari menulis di media lain. Disebabkan beberapa media sosial memiliki batasan maksimal karakter yang bisa digunakan.
Dan hal terpenting dari sosial media writer adalah kamu harus tetap update dengan perkembangan atau trend yang sedang berlangsung. Supaya konten di sosial mediamu tetap relevan dengan keadaan sekarang.
Baca Juga: Memahami Social Media Marketing, dari Pengertian Hingga Strateginya
Tugas Content Writer
Perlu diingat lagi, rata-rata perusahaan merekrut seorang content writer dengan tujuan untuk meningkatkan marketing dari perusahaan yang mempekerjakannya nantinya.
Jika kamu yang berminat untuk berkarir menjadi content writer, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa saja job desknya.
Untuk bisa menghasilkan konten yang berkualitas, content writer memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya sebagai berikut:
1. Melakukan Riset
Tahapan sebelum menulis konten, para content writer terlebih dahulu melakukan riset. Riset dilakukan untuk bisa mendapatkan topik yang sedang trend, dan bisa mendapatkan informasi yang kredibel.
Kamu tidak mungkin bisa melewati tahapan riset, karena kerangka konten yang akan kamu tuliskan nantinya berasal dari sini. Jadi, ketika melakukan riset, kamu harus teliti, supaya tidak melewatkan topik yang sangat bagus untuk bisnismu
2. Menulis Konten
Setelah sebelumnya seorang content writer sudah melakukan riset, maka selanjutnya adalah menulis konten.
Seorang content writer harus memiliki pengetahuan yang luas, karena nantinya akan menulis konten dengan berbagai topik, sesuai dengan industri perusahaannya.
Umumnya content writer akan menulis konten yang bersifat informatif, namun juga mengandung kalimat call to action untuk mencapai tujuan marketing yang sudah ditetapkan perusahaan.
3. Mengedit Tulisan
Content writer saat diharuskan untuk memiliki kemampuan dalam melakukan editorial kontennya sendiri. Walaupun ada editor, namun melakukan self editing akan membuat konten yang sudah ditulis bisa dipublikasikan secara cepat.
Sebenarnya self editing disini bukan pekerjaan yang rumit, kamu hanya melakukan pengecekan typo, penggunaan tanda baca, tata bahasa, dan konten yang user friendly.
Dengan begitu, kamu bisa mempercepat proses produksi suatu konten, dan akan membuat konten menjadi berkualitas.
4. Melakukan Optimasi SEO
Supaya konten yang sudah dibuat bisa berada di ranking teratas di pencarian Google, konten yang dibuat harus memperhatikan kaidah SEO.
Optimasi SEO yang dilakukan mulai dengan menggunakan keyword dengan secara wajar, menyusun outline dengan baik, dan analisis konten dari kompetitor.
Dengan content writer melakukan optimasi SEO, maka konten yang dibuat akan bisa bersaing dalam mencapai ranking satu di mesin pencarian Google.
5. Mempublikasikan Konten
Di Beberapa perusahaan, tak jarang content writer juga bertugas dalam mempublikasikan kontennya. Biasanya konten dipublikasikan menggunakan Content Management System (CMS) seperti WordPress.
Ketika content writer mempublikasikan konten yang dia tulis, namanya juga akan ikut dipublish. Sehingga hal itu membuat penulis bisa dikenal orang lain, dan juga bisa dijadikan sebagai portofolio nantinya.
Skill yang Harus Dimiliki Content Writer
Jika setelah menyimak beberapa ulasan sebelumnya tentang content writer, dan membuatmu tertarik untuk menjadi seorang content writer, maka kamu harus mengetahui apa saja skill yang harus kamu kuasai. Supaya nanti ketika kamu melamar menjadi content writer, kamu bisa memenuhi kualifikasi lowongannya.
Nah, berikut ini adalah skill-skill apa saja yang harus kamu kuasai untuk menjadi seorang content writer, yuk simak penjelasan berikut ini!
1. Keahlian Menulis
Disaat kamu bekerja sebagai penulis, tentunya kamu harus mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam bidang menulis. Mulai dari memahami tata bahasa yang baik, membuat susunan kalimat yang jelas, dan menggunakan tanda baca dengan tepat.
Selain teknik dasar yang harus kamu kuasai, kemampuan yang tidak kalah penting untuk dimiliki adalah storytelling yang baik, dan bisa membuat tulisan yang sesuai dengan persona audience yang disasar perusahaan tempatmu bekerja.
2. Ahli dalam Meriset
Sebelum kamu memulai menulis, kamu harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu. Seperti, melakukan riset terhadap topik yang akan dibuatkan kontennya.
Riset dilakukan supaya konten yang kamu sajikan nantinya memang merupakan informasi yang valid, kredibel dan tidak berasal dari informasi hoax. Dengan memperhatikan kualitas konten yang akan diproduksi, akan membuat audiens memiliki rasa percaya terhadap website tempatmu bekerja.
3. Memahami Target Audiens
Dalam penulisan konten, kamu harus menyesuaikan gaya tulisanmu dengan target audiens yang dituju. Karena itu akan berdampak pada websitemu sendiri, jika salah memilih gaya bahasa tulisan, akan membuat pengunjung website tidak mengalami kenaikan.
Namun, ketika kamu menggunakan gaya bahasa yang tepat, maka hal itu akan membuat pembaca jadi lebih senang berada di websitemu. Tentunya ini akan berdampak baik kepada keberlanjutan bisnis dari perusahaan tempatmu bekerja.
4. Mengikuti Perkembangan Teknologi dan Trend di Media Sosial
Sebagai pekerja digital atau berbasis online, kamu diharuskan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Selain itu, kamu juga mengikuti perkembangan trend di media sosial, seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan lain-lain.
Dengan kamu selalu up to date, itu akan membuat websitemu mendapatkan engagement. Dan lagi-lagi itu akan berdampak bagus terhadap bisnis perusahaanmu bekerja.
5. Memahami SEO
Jika kamu ingin konten yang kamu buat mendapatkan ranking tinggi di mesin pencarian Google, maka kamu harus menguasai SEO dengan baik.
Kamu harus bisa melakukan optimasi SEO pada kontenmu, seperti menggunakan keyword yang volume pencariannya tinggi namun daya saingnya rendah, atau melakukan analisis pada website kompetitor guna memaksimalkan optimasi SEO di websitemu.
Tips Menjadi Content Writer
Jika kamu ingin menjadi seorang yang profesional di bidang content writer, kamu harus mengetahui apa saja tips yang bisa kamu lakukan. Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi content writer yang handal.
1. Banyak Membaca
Syarat utama untuk menjadi penulis adalah suka membaca. Tanpa memiliki kemauan untuk membaca, kamu tidak akan memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang content writer.
Karena dengan banyak membaca akan membuat kamu memiliki pengetahuan yang luas, kosakata yang banyak, memiliki pengetahuan tentang gaya penulisan tertentu, dan mendapatkan ide dalam menulis konten.
Melihat begitu banyaknya manfaat yang akan kamu dapatkan dengan membaca, sangat wajar bila tips yang pertama untuk menjadi content writer adalah dengan banyak membaca.
2. Latihan Meriset
Supaya kamu bisa menulis konten yang berkualitas, kamu diharuskan banyak melakukan riset.
Kamu bisa meriset suatu topik sebelum menulisnya, dengan begitu kamu membuat konten yang berbobot, informatif, dan tentu konten kamu merupakan data yang valid.
Untuk itu, membiasakan meriset sesuatu keharusan jika kamu ingin menjadi content writer. Bahkan jika kamu punya waktu lebih, kamu bisa meriset topik diluar topik yang biasa kamu tulis
3. Membuat Blog
Jika kamu seorang pemula yang belum memiliki pengalaman dalam menulis, dengan membuat blog akan melatihmu menjadi seorang content writer profesional.
Ketika kamu mencoba membuat kontenmu sendiri, kamu secara tidak langsung telah melakukan aktivitas yang juga dilakukan oleh seorang content writer profesional.
Selain itu, nantinya konten yang kamu buat di blog pribadimu bisa dijadikan sebagai portofolio ketika mendaftar menjadi content writer.
4. Mengikuti Course
Sebagai penulis pemula, kamu akan memiliki nilai plus di mata perekrut jika pernah mengikuti course. Karena itu menunjukan kamu sudah memahami teknik-teknik dalam membuat konten.
Di internet sangat banyak course yang bisa kamu pilih, mulai dari yang berbayar sampai yang gratis. Kamu bisa mengikuti course content writer, SEO, dan lain sebagainya.
Dengan mengikuti course, kamu akan memiliki pemahaman yang cukup, sehingga itu akan berpengaruh ke kualitas dari konten yang kamu hasilkan nantinya.
5. Sering-Sering Meminta Feedback
Ketika kamu menulis, kamu mungkin akan merasa apa yang kamu tulis sudah bagus. Namun itu cuma menurut kamu, bagaimana dengan pendapat orang lain?
Cobalah untuk meminta bantuan ke temanmu, bagaimana pendapatnya tentang tulisanmu. Ketika dia memberikan feedback, kamu akan mendapatkan sudut pandang yang lebih luas lagi soal kontenmu. Sehingga kamu akan mengetahui apakah tulisanmu sudah enak untuk dibaca, atau penggunaan bahasanya sudah pas dengan target pasar yang akan kamu sasar.
Dengan mendapatkan banyak feedback, akan membuatmu semakin berkembang dalam menulis konten yang user friendly.
Jenjang Karir dan Gaji Content Writer
Untuk saat ini, di Indonesia sendiri belum ada acuan secara jelas perkembangan karir dari content writer. Namun, biasanya ketika kamu memulai menjadi content writer, kamu akan mulai dari level junior content writer.
Di beberapa perusahaan, levelnya akan berbeda-beda. Tapi secara umum setelah kamu menjadi junior content writer, selanjutnya akan menjadi senior content writer, content strategist, dan terakhir content director.
Sedangkan untuk gajinya sendiri, rata-rata content writer dibayar Rp 4.115.890 per bulannya. Namun, akan ada faktor lain yang mempengaruhi gaji yang akan kamu dapatkan, mulai dari UMR suatu wilayah, besar atau kecilnya perusahaan yang mempekerjakan kamu.
Untuk gaji seorang content writer freelance, itu akan tergantung kepada kesepakatan yang disetujui antara kamu dengan pemberi kerja.
Nah, itulah ulasan mengenai content writer. Tentunya pekerjaan ini sangat menggiurkan, terlebih untuk kamu yang mempunyai hobi membaca dan menulis.
Jika kamu ingin mengetahui banyak hal lain tentang pengembangan nilai diri, dengan artikel-artikel yang insightful seperti ini, yuk kunjungi Blog MyRobin untuk menemukan lebih banyak lagi artikel yang akan memberimu insight tentang soal karir dan pengembangan nilai diri.